Ayat 1
Ayat 2
Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
Ayat 3
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ayat 4
Ayat 5
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.
b. Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan
nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai
tujuan nasional.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenaran oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan
dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian,
Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan
nasional.Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari spesifikasinya
sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar Negara, berkedudukan sebagai
landasan yang adil.
5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar
nasional; berkedudukan sebagai landasan operasional.
4.a. Trigatra
Trigatra adalah aspek-aspek suatu negara yang memang sudah melekat pada negara itu dan
tidak pernah sama spesifikasinya untuk setiap negara. Trigatra mengandung unsur-unsur
alamiah yang bersifat relatif tetap atau statis.
1. Geografi
2. Kekayaan alam
3. Kependudukan
Geografi
Geografi suatu negara adalah segala sesuatu pada permukaan bumi yang dapat dibedakan
antara hasil proses alam dan hasil ulah manusia, dan memberikan gambaran tentang
karakteristik wilayah kedalam maupun keluar.
Kekayaan alam
Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di bumi, dilaut, dan di
udara dalam wilayah suatu negara.
Kependudukan
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia adalah faktor
penentu apa yang dilakukan atau tidak dilakukan disuatu negara.
b. Pancagatra
1. Ideologi
2. Politik
3. Ekonomi
4. Sosial budaya
5. Pertahanan keamanan
Ideologi
Ideologi adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan
ajaran atau doktrin yang dijadikan dasar serta member arah dan tujuan yang ingin dicapai di
dalam kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai
tujuan, dan oleh kekuasaan karena itu masalah politik selalu dihubungkan dengan masalah
kekuasaan dalam suatu negara yang berada di tangan pemerintah.Pemerintah akan
menentukan sistem politik yang tepat untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan
nasionalnya.
Ekonomi
Ekonomi yang dijalankan oleh suatu Negara merupakan kekuatan nasional Negara yang
bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan langsung dalam
upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga Negara.
Sosial Budaya
Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu Negara. Hal-hal yang
dialami sebuah bangsa yang homogen tentu saja akan berbeda dengan yang dihadapi bangsa
yang heterogen (plural) dari segi sosial budaya masyarakatnya.
Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan (Hankam) adalah upaya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata
TNI/POLRI sebagai intinya mempertahankan dan mengamankan bangsa dan Negara serta
hasil perjuangannya. Pertahanan keamanan adalah merupakan salah satu fungsi pemerintahan
dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan untuk mencapai keamanan bangsa dan
Negara serta hasil perjuangannya.
6.a.
trategi Asimilasi
sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya
pembentuknya. Ketika asimilasi ini menjadi sebuah strategi integrasi nasional, berarti bahwa
negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur-unsur budaya
yang ada
dalam negara itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi
oleh adanya kondisi tertentu dalam masyarakat. Namun bisa juga hal itu merupakan bagian
dari strategi pemerintah negara dalam
2. Strategi Akulturasi
Namun bisa juga akulturasi menjadi bagian dari strategi pemerintah negara dalam
mengintegrasikan masyarakatnya. Dihat dari perspektif
3. Strategi Pluralis
Dalam Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan memberi
kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk hidup dan
berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis, dalam
unsur keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan
2. Wilayah yang begitu luas,terdiri dari ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan
luas.
6. Lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa,baik melewati kontak langsung maupun tak
langsung.Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur pariwisata,sedangkan
kontak tak langsung antara lain melalui media cetak (majalah dan tabloid) atau media
elektronika (televisi,tape recorder,film,radio).hal itu akan berdampak adanya
westernisasi atau gaya hidup kebarat-baratan,pergaulan bebas,penyalahgunaan
narkotika dan lain sebagainya.
6a.
menurut saya salah satu solusi yang dapat mencegah penyebaran korupsi yaitu dengan
pendidikan. Karena dalam pendidikan setiap manusia memiliki potensi untuk berkembang
dan dikembangkan mengenai potensi yang ada didalam dirinya. Upaya yang dinilai efektif
untuk mengembangkan potensi tersebut yaitu dengan aktifitas pendidikan. Pendidikan juga
sebagai pewarisan nilai budaya oleh generasi tua ke generasi muda, selain ada pewarisan
budaya, pendidikan juga sebagai pemelihara budaya. Karena dengan pendidikan manusia
dibimbing menjadi manusia yang lebih dewasa secara intelektual moral dan juga soisal.
Dengan demikian pendidikan dapat dipandang sebagai upaya prefentif bagi berkembangnya
sikap dan prilaku korup. Begitu besarnya peran pendidikan yang membentuk kepribadian
seseorang, serta sebagai pewaris dan pemelihara budaya yang ada. Saya harap pendidikan di
Indonesia harus lebih memanusiakan manusia. Bukan hanya sekedar pendidikan dinilai oleh
hasilnya saja. Tetapi pendidikan di Indonesia juga harus mampu menilai dalam segi
prosesnya. Sebab proses pembelajaranlah yang membentuk kpribadiannya. Jadi guru yang
menjadi pusat dalam pendidikan. Guru harus menilai proses anak dalam pembelajaran bukan
hanya sekedar dan berorientasi pada hasil.
Ekspektasi
Sebagai agen perubahan (agent of change), perguruan tinggi perlu menjadi pelopor utama
dari gerakan kultural pemberantasan korupsi yang kondisinya sudah semakin
memprihatinkan. Perguruan tinggi yang dianggap merupakan wadah bagi kelompok
masyarakat terdidik, intelek dan memiliki kepribadian luhur memiliki peran penting dan
strategis dalam pemberantasan korupsi di tengah-tengah masyarakat. Ke depan, perguruan
tinggi diharapkan betul-betul menjadi prototipe dari sebuah lembaga yang menjalankan
sistem dan tata kelola institusi yang menerapkan prinsip clean and good governance sehingga
memungkinkan terbangunnya sebuah tatanan miniatur masyarakat yang bebas dari korupsi
dan menjadi benteng utama pertahanan bangsa dan negara ini dari segala hal yang berbau
korupsi. Maka, gerakan pemberantasan korupsi oleh perguruan tinggi dan mahasiswa sebagai
penggerak utamanya merupakan gerakan kultural yang berjalan secara terus-menerus dalam
jangka waktu yang panjang atau bahkan bisa long life campaign, yaitu kampanye sepanjang
hayat dalam pemberantasan korupsi.