Anda di halaman 1dari 26

FIRE STATISTICS, INFORMATION

RESOURCES & REGULATION


Jadi bencana alam itu dibagi tiga:

Natural disaster : murni penyebabnya dari alam,misalnya tsunami sama gempa bumi
Non-natural disaster : wabah epidemik,kegagalan teknologi
Human derived disaster: yang disebabkan oleh manusia, misalnya sabotase

Nah ini kata asdosnya pasti keluar di soal gimana bedain 3 bencana ini. Mungkin maksudnya
bedain kebakaran yang terjadi dari alam sama yang human derived kali ya? Misalnya
kebakaran dari alam kan yang karena kekeringan kalo yang non-natural itu karena arus
pendek listrik(wkwk ya ga sih bau bau kesalahan..) terus yang human derived itu yang
dibakar/sabotase.

Terus nanti juga pasti keluar pengaruh agama,budaya dan etnik dalam menghadapi bahaya
bencana. Dibikin tabel aja yaa

Variabel Pengaruh
Agama Ada kepercayaan tertentu yang
menganggap kalo bencana alam tuh ya
udah takdir Tuhan gitu jadi pasrah aja
gaperlu menyelamatkan diri
ada juga yang bilang ini hukuman dari
Tuhan tanpa tau penyebab bencananya
tuh apa, ada yang bilang melanggar
ajaran Tuhan dsb
Ada juga yang nganggep oh ini berkat
dari Tuhan jadi misalnya kalo ada hujan
gede yang bisa nyebabin banjir gitu
bukannya siap siap buat ngehadepin
banjir ya malah disyukuri aja

Sumber : jurnal Iowa State University dan


kombinasi pikiran vivi (kalo salah maaf ya)
Budaya Respons orang terhadap bencana,
misalnya di gunung krakatau ketika ada
letusan orang malah kagum,penasaran
terus takjub gitu karena belum pernah liat
itu sebelumnya
Ada juga respons kaya yang gunung
merapi itu, yang ga pindah walaupun
gunungnya udah meletus karena lebih
percaya sama orang kunci nya dan
merasa udah terbiasa
Ada juga yang merasa kalo bencana alam
itu karena unique spirit gitu,misalnya
pas bencana krakatau karena yang punya
laut udah deket dan mau ngilangin
lautnya
Contoh lagi kalo masyarakat Bima pas
ada bencana hari libur ga gerak karena
ngerasa ini hari libur gamungkin ada
bencana
Sumber: Earthquake report dan kakak asdos
Nah pernyataan-pernyataan diatas itu contoh vulnerability orang yang harus diperhitungkan
dalam menyusun emergency response.

Buat bencananya sendiri,di Indonesia itu frekuensi terjadinya paling banyak di tahun 2015
dan didominasi sama kebakaran. Yang harus dihafal disini kata kakak asdos kalo di tahun
xxx bencana yang paling sering terjadi apa?

KEBAKARAN GEDUNG BERTINGKAT

Jadi setiap gedung bertingkat itu perlu punya self defense terhadap api misalnya sistem
deteksi kebakaran yang bagus dan tidak mengendalikan bantuan dari luar karena api kan
cepet nyebarnya tapi madaminnya bisa lama. Ada juga kebakaran yang dia loncat apinya,jadi
dari lantai 1 langsung ke lantai 3 sedangkan lantai 2 nya aman-aman aja,itulah kenapa setiap
lantai perlu punya firefighting equipment sendiri.
Nah sebagian besar dari kasus kebakaran gedung bertingkat ini penyebabnya arus
pendek/konslet listrik. Di Indonesia kasus kebakaran selalu meningkat sedangkan di US
kebakaran selalu menurun. Di US juga setiap kasus kebakaran kaya udah ada perhitungan
lossnya gitu kaya semuanya di-uang-in.

Buat statistik penyebabnya itu ada di ppt ya

REGULASI

jadi bisa diliat kalo yang UU sampai perda itu sifatnya wajib dilakukan sedangkan yang
standar itu sifatnya rekomendasi.

Buat regulasinya sendiri di tingkat lokal nasional dan internasional semuanya ada di PPT dan
semua perlu dihafal, tapi yang paling penting dihafal itu yang terbaru tahun 2008 SNI
mengenai APAR.

Di Indonesia ada peraturan mengenai tanggung jawab pengusaha terkait kebakaran:

Jika karyawan lebih dari 5 harus ada SOP mengenai penanganan kebakaran dan
sistem perlindungan kebakaran
Perusahaan besar wajib konsultasi dengan serikat pekerja (contoh: KEMENKES)
Bangunan yang dibangun harus ada emergency exit
Setiap orang yang berkepentingan dijamin (contoh: KONTRAKTOR, PEKERJA,
MAGANGERS)
Regulasi internasional referensi lainnya ada International Code Council 2009, International
Code Council 2012 dan International Building Code 2012.

Australia pakenya International Building Code 2012 dan Fire Safety Order 2005,
dimana fire safety order ini menguraikan bahwa setiap kebakaran harus ada person in
chargenya yaitu relevance responsible person (pemilik gedung/usaha), relevance
person (korban-nya),wajib mengadakan training/mitigasi dan wajib mengadakan fire
risk assessment 3 bulan sekali oleh Health Safety Executive-nya(badan independen
tentang k3).
Amerika pakenya BOCA National Building Code tentang perlindungan kebakaran
gedung bertingkat. Bedanya dengan regulasi lain adalah,BOCA juga menitikberatkan
faktor kesehatan masyarakatnya (misalnya: dampak debu/asap kebakaran ke
masyarakat)
New Zealand menggunakan New Zealand Code dimana di dalemnya ada Metode
Verifikasi Tahan Kebakaran:
-melalui matematika : ex, apakah jumlah APAR untuk gedung ini cukup?
-laboratory: apakah ada versi mini gedung untuk mengetahui lokasi dan jalur
evakuasi

-in-situ: pemerintah dateng langsung ke gedung untuk konfirmasi atau mengadakan simulasi
TEORI API

What is Fire?
Api didefinisikan sebagai suatu peristiwa/reaksi kimia yang diikuti oleh pengeluaran asap
panas, nyala, dan gas lainnya. Unntuk bisa terjadiapi diperlukan 3 unsur yaitu bahan bakar
(fuel), udara (oksigen), dan sumber panas. Bilamana ketiga unsur tersebut berada dalam
suatu konsentrasi yang memenuhi syarat , maka timbullah rekasi oksidasi yang dikenal
sebagai proses pembakaran
Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan waktu yang
tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada umumnya sulit untuk dikendalikan.

Basic Theories

1. Teori Segitiga Api


Bentuk segitiga yang mempunyai tiga sisi menggambarkan bahwa sebuah api / kebakaran
dalam proses terjadinya membutuhkan tiga unsur utama, yaitu : bahan yang dapat terbakar
(fuel), oksigen yang cukup diudara atau dari bahan oksidator, dan panas yang cukup.
Api / kebakaran dapat dicegah atau dipadamkan dengan menghapus / menghilangkan salah
satu unsur dari tiga unsur utama yang ada dalam ilustrasi segitiga api tersebut. Api /
kebakaran pasti akan terjadi saat tiga unsur dalam segitiga api bergabung dalam komposisi
yang tepat.
2. Teori Bidang Empat Api Tetrahedron of fire

Api bisa terbentuk karena 3 unsur atau dalam ilmu firenya di sebut triangle of fire.Kemudian
teori mengenai segitiga api mengalami pengembangan yaitu ditemukan unsur keempat
terjadinya api atau Tetrahedron of Fire yaitu rantai-reaksi. Teori ini ditemukan berdasarkan
penelitian dan pengembangan bahan pemadam tepung kimia (dry cemical )dan
Halon (halogeneted hydrocarbon).
Dalam Tetrahedron of Fire proses terjadinya api mempunyai 4 unsur yaitu :
1. Bahan bakar (Fuel)
2. Zat asam (oxygen)
3. Sumber Panas
4. Reaksi Pembakaran Berantai

Basic Principle
Heat Sources

Heat Example
Sources

Thermal Open flame

Cigarette

Heat surface

Laser

Welding
Chemical Chemical reaction

Incompatible chemicals

Spontaneous combustion

Electrical Electricity

Static electricity

Lightning

Mechanical Frictional heating

Mechanical sparks

Fuel Sources

Source Example

Gas Flammable gas

(LPG, acetylene)

Liquid Flammable liquid (cat, thinners,


paint removers)

Flammable solvents (paraffin,


methylated spirit, white spirit,
etc)

Solid Plastic

Rubber

Packaging materials

Dust

Paper

Furniture materials (polymer,


wood, carpet, textil)
Oksigen

Kadar oksigen yang dibutuhkan untuk dapat menimbulkan kebakaran yaitu sekitar 16%.
kandungan oksigen diudara biasanya mencapai 21%. Beberapa bahan bakar mengandung
oksigen yang cukup untuk mendukung pembakaran

Karakteristik Fuel
1. Vapor Density
Vapor Density yang tinggi sulit untuk berubah jadi uap saat ada kenaikan
temperature
Vapor Density yang rendah mudah berubah menjadi uap saat ada kenaikan
temperature

Vapour Density (VP)


()
() ()

2. Flash Point and Fire Point


Flash Point adalah temperatur saat bahan bakar akan menghasilkan api (terbakar)
jika dikenai sumber api. Namun demikian, kondisi tersebut hanya bertahan beberapa
saat saja. Setelah timbul api, maka api akan mati dalam waktu yang tidak lama
kemudian. Kenapa seperti itu? Hal ini disebabkan karena kondisi tersebut belum
cukup untuk membuat bahan bakar bereaksi untuk menghasilkan api lagi (api yang
kontinu).

Fire Point adalah temperatur saat api akan hidup secara terus-menerus dari bahan
bakar yang telah dikenai sumber api. Selama bahan bakar dan oksigen pada
lingkungan tersebut tersedia, maka api akan terus menyala.

3. Flammability
Flammable Range: adalah batas antara maksimum dan minimum konsentrasi campuran uap
bahan bakar dan udara normal, yang dapat menyala/ meledak setiap saat bila diberi sumber
panas. Di luar batas ini tidak akan terjadi kebakaran.

a) LEL / LFL (Low Explosive Limit/ Low Flammable Limit): adalah batas minimum dari
konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara yang akan menyala atau meledak, bila
diberi sumber nyala yang cukup. Kondisi ini disebut terlalu miskin kandungan uap bahan
bakarnya.

b) UEL / UFL (Upper Explosive Limit/ Upper Flammable Limit): adalah batas maksimum
dari konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara, yang akan menyala atau meledak, bila
diberi sumber nyala yang cukup. Kondisi ini disebut terlalu kaya kandungan uap bahan
bakarnya (too rich).

4. Autoignition Temperature

Kondisi ini adalah temperature minimal saat bahan bakar akan menghasilkan api dengan
sendirinya tanpa harus ada sumber api. Dalam temperatur ini, bahan bakar hanya
membutuhkan oksigen untuk dapat menghasilkan api.
Jadi bedanya autoignition,flash point sama fire point tuh kalo:
- flash point lebih ke temperatur bahan bakar akan menyala kalo dikenai sumber api
- fire point lebih ke temperatur si api(yang udah nyala tadi) bakal terus menerus hidup sampai
akhirnya nimbulin kebakaran
-autoignition itu temperatur si bahan bakar menghasilkan api dengan sendirinya gaperlu
dikenai sumber api kaya yang flash point,dia cuma butuh oksigen terus buss nyala deh
(gaes ini vivi yang nambahin kalo sesat jangan musuhin yanti ya)

Heat Transfer

1. Konduksi

Perpindahan panas dengan medium benda padat or solid. Pada konduksi perpindahan
energi panas (kalor) tidak di ikuti dengan zat perantaranya. Misalnya saja anda menaruh
batang besi membara ke batang besi lain yang dingin. kita tidak akan melihat besi
membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula dingin akan menjadi panas

2. Konveksi

Perpindahan panas melalui fluid or gas. perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan
berpindahnya zat perantara

3. Radiasi

Perpindahan paans melalui medium gelombang elektromagnetik. Proses terjadinya


perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara
radiasi tidak membutuhkan zat perantara, contohnya matahari memancarkan panas ke
bumi dan api yang memancarkan hangat ke tubuh . Kalor dapat di radiasikan melalui
bentuk gelombang cahaya, gelombang radio dan gelombang elektromagnetik
Types of Fire
1. Flash Fire
Api jenis ini terjadi jika suatu uap bahan bakar di udara atau disebut vapor cloud tiba-tiba
menyala. Api akan menyala sekilas seperti kilat menuju pusat apinya dan biasanya
berlangsung dalam waktu singkat.

2. Jet Fire

Kebakaran ini terjadi jika bahan bakar keluar dalam lubang yang kecil dengan tekanan
yang tinggi. Kebakaran di industri minyak dan gas biasanya dikaitkan dengan kebakaran
jenis jet fire ini. Jet fire merupakan sebuah aliran bertekanan dari gas yang mudah
terbakar atau cairan yang teratomisasi (seperti pelepasan tekanan tinggi dari pipa gas atau
peristiwa ledakan sumur minyak) yang terbakar.

3. Fire Ball

Biasanya terjadi akibat gas bertekanan dalam suatu wadah yang tiba-tiba bocor akibat
pecah. Misalnya tangki LPG yang tiba-tiba bocor, mengakibatkan gas mengembang
dengan cepat ke udara dan tiba-tiba terbakar. Salah satu penyebab terjadinya bola api
adalah peristiwa BLEVE (Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion)

4. Pool Fire

Kebakaran terjadi jika suatu cairan tumpah dan mengenai suatu tempat atau dalam wadah
terbuka seperti tangki timbun. Besarnya api ditentukan oleh jumlah bahan yang terbakar,
sifat kimiawi dan fisis bahan, serta kondisi lingkungan misalnya arah angin dan cuaca.

5. BLEVE

Suatu liquid yang dipanaska terus menerus, suhunya tinggi tekanan tinggi. Biasanya
meledak dulu baru terbakar . BLEVE berhubungan denan Fire Ball
FIRE ENGINEER & SCIENCE BEHAVIOUR
P.S kalo ada yang salah maaf ya bapaknya ga ngasih PPT terus materinya aku cari di
internet juga banyak yang ga ada , ini apa bapaknya bikin sendiri ya istilah-istilah ini...

PENGANTAR

Jadi bapaknya bilang kalo buat kita bisa ngitung resiko dari suatu kebakaran, kita
perlu memahami perilaku dari apinya sendiri. Maksud perilaku ini tuh kapan api menyambar,
kenapa dia bisa loncat dari satu gedung ke gedung lain, kenapa dia bisa nyala dan temperatur
dari si api sendiri itu berapa. Nah ini perlu juga buat nentuin suatu kebakaran itu
dipadaminnya pake apa?

Buat nentuin risknya sendiri harus ngelewatin tahap tahap semacam HazOP,HIRA
dan quantitive assessment yang nanti bakal ngeluarin persenan risknya. Kalo risknya lebih
dari 80%, suatu gedung terpaksa harus ngubah desainnya. Dari risk assessment ini kita juga
bisa bikin skenario untuk nentuin Safety Integrity Levelnya atau berapa lama waktu yang
dibutuhin untuk evakuasi. Ini kenapa K3 tidak bisa dipisah dari engineering,soalnya K3
bagian yang manajemen resikonya sedangkan engineering yang memperhitungkan seberapa
besar resikonya.

Bapaknya juga menganalogikan kemampuan pemadam kebakaran buat ngatasin


kebakaran sama mobil crane yang tenggelam karena ngangkat yang lebih berat dari berat
badannya sendiri (setelah ditambah gravitasi dan air) . Ini nunjukin kalo kebakaran udah
besar banget ya jangan dipaksain pemadam kebakaran masuk dan maksain,mereka juga perlu
perhitungan.

PERILAKU API (hal-hal penting dari perilaku api)


Proses pembakaran sendiri perlu memperhitungkan jarak buat tau apakah sekitarnya
bisa ikut terbakar atau engga. Contohnya, rokok sebenernya bisa membakar paru-paru
karena jarak pembakarannya deket banget kan tapi karena kita punya mukosa dan lain
sebagainya si asep yang kehirup (yang sebenernya bawa api) itu ga langsung ngebakar
paru-paru.
Bahan bakar itu juga bukan cuma bensin dan minyak, tapi semua yang bisa terbakar.
Nah beberapa bahan itu beda beda perilakunya buat bisa kebakar. Misalnya, besi bisa
menghasilkan oksigen sendiri waktu terbakar.
Yang harus diperhatiin lagi itu chain reaction-nya. Asap itu biasanya dikira api yang
udah padam kan padahal dia ini bagian dari chain reaction yang bisa mindahin api
dari satu tempat ke tempat lain(karena si asap ini mengandung energi,terutama yang
ngepul ngepul warna item).
Sekarang juga ada perkembangan gitu dari fire triangle dan tetrahedron yaitu fire
PENTAGON. Fire pentagon ini digunakan buat memahami ledakan dari bahan
padat(debu) yang ada di confined space. Elemen-elemen dari FIRE PENTAGON ini
adalah:
-oxidant : oksigen
-ignition : yang memicu terjadinya ledakan (ex: listrik statis)
-dust : debu yang numpuk sebagai bahan bakarnya
-dispersion : penyebaran debu lewat udara
-confinement : di ruangan yang tertutup,si debunya ini jadi diem kan disitu jadi massa
jenis dari debunya sendiri juga naik terus sampai akhirnya cukup dan bisa meledak
Perkembangan selanjutnya itu FIRE HEXAGON untuk memahami ledakan dari gas
misalnya metana. Cuma ditambah elemen konsentrasi, jadi kalo suatu gas
konsentrasinya udah cukup dia bisa meledak (ex: konsentrasi metana 10% dari
volume ruangan,bisa meledak).
Lokasi Api sendiri dibagi jadi dua yaitu compartment dan pool. Compartment itu
ketika apinya berada di dalam ruangan contohnya di dapur. Pool itu kalau apinya ada
di permukaan.
Ada juga yang namanya GAS EXPLOSION TREE, jadi dia bilang kalo tidak ada
penyalaan ya gas itu akan larut sendirinya di udara. Kenapa gas banyak bisa meledak?
Karena jumlahnya lebih banyak dari yang bisa dilarutkan dengan cepet dan dia keburu
dipicu sama fuel jadi meledak.
TIPE-TIPE API:
-JET FIRE :bentuknya kaya jet,biasanya karena bahan kimia yang ditampung gitu
kebuka terus kena api
-POOL FIRE :menggenang, biasanya karena cairan yang flammable di permukaan
kena api
-FLASH FIRE : loncatan api,biasanya dari uap/awan flammable
-FIREBALL :biasanya dari bahan kimia yang berubah jadi gas, sering terjadi di
kebakaran
-BLEVES :dari gas yang sudah dicairkan/cairan flammable dalam sebuah tangki
FLAME ZONE : contohnya ada di gambar ya, intinya ini temperatur bagian mana
yang paling tinggi dan dipengaruhi oleh gaya bouyancy (gaya apung)

Rollover : Asap menggulung yang mengandung energi yang siap dilepaskan


Flashover: loncatan api. Api membesar dengan cepat karena asap(rollover) menyala
sendiri.
Backdraft : Ketika asap masuk kembali kemudian muncul dengan ledakan (mirip
tsunami ya modelnya)
Gray Area: Ketika oksigen masuk dan justru menciptakan ledakan (misalnya ketika
suatu ruangan terbakar lalu pintu/jendela dibuka)
Api itu bisa dikontrol jika kurang dari 8 menit. Ada juga istilah deflagration jadi
suaranya dulu kedengeran baru muncul ledakannya karena kecepatan reaksi
ledakannya kecil (gangerti juga yang ini,bapaknya cuma ngasih judulnya aja di slide
sama nyebutin ga dijelasin tapi)

Semangat semua,semoga rangkulnya bikin makin ngerti ya :*


FIRE PROTECTION FUNDAMENTAL
(bacanya sambil liat PPT ya gaes,soalnya ini dibuat pure dari catatan dan ingatan semata)

Jadi kita belajar sistem proteksi kebakaran biar kita tau cara madamin kalo ada
kebakaran dan biar bisa pake gedung itu dengan aman dan aset terjaga, singkatnya untuk
pencegahan dan damage control (termasuk dalam Fire Pre Caution).

Fire Classification (ada di gambar ya) ref: safetyposter

*ABC powder itu APAR nya isi serbuk kering gitu


*K itu kenapa bukan E soalnya kata kakaknya dia flash pointnya terlalu beda
gitu sama yang lain, kalo gasalah terlalu rendah
Fire Safety Strategy
Jadi Fire Safety Strategy kan terbagi jadi dua ada Fire Pre Caution yang
disebutin di atas dan Management Policies for Fire Safety. Nah Management
ini sendiri ada beberapa elemen, yaitu:
-Dokumentasi : mencatat jumlah SDMnya berapa, asetnya apa saja
(menentukan jenis proteksi yang dibutuhkan)
-Training : biar disaat darurat karyawan tau cara madamin api dan ga
panik
-Organization : harus ada struktur yang jelas tentang siapa yang bertanggung
jawab
-Maintanance : untuk alat-alat perlu dipelihara karena kalo rusak bisa
menyebabkan kebakaran
-Emergency Planning: Berupa mitigasi (sebelum kejadian,tujuannya untuk
meminimalisir dampak) dan evakuasi (ketika
kejadian,tujuannya untuk menyelamatkan aset)

Yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem proteksi kebakaran


Kelompok 1 pinjem jawabannya ya, jadi ada 1. engineering (berupa sarana
penyelamatan,alat-alat tahan api, dsb) , 2. Edukasi (cara evakuasi dan training
pekerja), 3. Penegakan hukum
Dari jawaban kakaknya sendiri perlu ada risk assessment sebelum bikin sistem
proteksi kebakaran yang mencakup kebutuhan dan utilitas gedungnya.

Sistem proteksi aktif dan pasif (menurut yang dijelasin kakaknya)


AKTIF PASIF
Sudah otomatis bisa langsung Perlu diaktifin dulu alat-alatnya sama
digunakan manusia (manual)
Yang bisa mendeteksi langsung dan Yang pasif di saat biasa dan kalau
tanpa dioperasikan manusia dia bisa dilewatin sama manusia ketika
langsung madamin api keadaan darurat jadi aktif (desain
gedung)
Contoh: Sprinkler, Alarm kebakaran Contoh: APAR, Floating Roof
Kriteria desain secara umum
-isolasi : untuk memutuskan rantai segitiga api
-depresurisation : menurunkan tekanan dari udara/gas sehingga tidak
meledak
-approved equipment : hanya menggunakan alat-alat yang sesuai standar
untuk kondisi tertentu (misalnya di SPBU,lampunya itu
gaboleh lampu dan tembok kaya kelas kita di kampus
tapi harus lampu anti radiasi dan bahan temboknya
fireproof)
-personel competent : harus ada/dipasang oleh fire protection engineer
-Life safety : semua sistem yang dirancang harus memperhatikan
keselamatan orang di dalamnya

Metode penanganan api secara umum


- Cooling : kondisi disekitarnya didinginkan terlebih dahulu dibandingkan
sumber kebakarannya (ex: kalo ada kebakaran yang dipadamin itu justru
tetangga tetangganya dulu,ini karena biasanya pemadam dateng lebih dari
8 menit (rule nya kalo udah lebih dari 8 menit udah terlanjur besar kan
apinya) jadi yang dilakuin pemadam mencegah penyebaran dengan
mendinginkan sekitarnya
- Separating fuel vapors from oxygen: jadi memutuskan segitiga apinya
- Starving : menghilangkan bahan bakarnya
- Dilution : pengenceran (salah satunya untuk menurunkan konsentrasi
oksigen di ruang tertutup)
- Smothering: bahan bakar dimatikan dengan oksigen (ex: lilin yang ditutup
gelas)
FLAMMABLE STORAGE

1. LIQUID STORAGE

Standard NFPA 30 Flammable and Combustible Liquids Code

Flash Point: Temperatur terendah dimana cairan memberikan uap yang cukup dan
dapat menyala sekejap (flash) dengan adanya sumber panas atau ignisi (Furness and
Muckett, 2007)
*biasanya suhu flash point kurang dari 37,80 C. Fungsinya untuk nentuin cairan
mudah terbakar atau tidak. Biasanya cairan di panaskan perlahan,menghasilkan uap,
dapat menyala sekejap (flash)
Boiling: Temperatur dimana tekanan uap dari suatu cairan setara dengan tekanan
atmosfer
A. Flammable VS Combustible

*Kelasnya diapalin ya, misal kan kelas IA flash point nya berapa dan Boiling Point nya
berapa ( kata kk nya keluar di UTS )
B. Klasifikasi Flammable Liquid

Class Flash Point Boiling Point Examples

IA <73oF <100oF Ethyl eter, heptane, pentane, vinyl


chloride
IB <73oF 100oF Gasoline, ethanol, acetone,
methanol, toluene
IC 73oF and < 100o F - Styrene, isobutyl alcohol

C. Klasifikasi Combustible Liquid

Class Flash Point Examples

II 100oF but <140oF Diesel fuel, kerosene

III A 140oF but <200oF Mineral oil, oil based paint

III B 200F Ethylene glycol, glycerine

D. Tipe-Tipe Liquid Storage


1. Container ada tiga jenis :
- Drum: untuk penyimpanan 450 Liter
- Portable: untuk penyimpanan 2500 liter
- Intermediate bulk container : untuk penyimpanan 3000 liter

Tank dibagi dua yaitu :

a. Aboveground:
- Protected aboveground: punya sistem proteksi sendiri
- Atmosfer tanks: digunain pada tekanan atmosfer
- Low pressure: digunakan untuk tekanan rendah
- Portable tank: yang ada di truk2 petamina
b. Underground Tanks
- Jarak dari bangunan sekitar: 0,3 meter
- Jarak dari property: 0,9 meter
- Kedalaman minimal 600 milimeter dari atas tanah
E. Persyaratan Umum Liquid Storage Tanks
- Location - Operation
- Design and Contruction - Inspection and Maintenance
- Corrosion Protection - Spill Control
- Fire prevention and control - Cleaning
- Venting
*Dari segi konstruksi minimal tanki harus bisa tahan 2 jam saat ada kebakaran dan tidak
meledak . Untuk memberi waktu evakuasi.

Maintenance: combustible waste material harus dipastikan dalam kondisi minimum.


Biasanya diletakan di container metal. Tidak boleh ada daun-daun atau sampah2
karena bisa jadi sumber ignisi atau kebakaran.

2. GAS STORAGE

Standard NFPA 58 Liquefied Petroleum Gas Code

Lower Flammable Limit (LFL): konsentrasi terendah dr gas dan uap yg akan
menghasilkan api saat ada sumber ignisi
Upper Flammable Limit (UFL): konsentrasi tertinggi dari gas dan uap yang
menghasilkan api ketika terdapat sumber ignisi
Flammable Range: Jarak antara LFL dan UFL
*Kata ka Cyntia sih keluar di UTS

A. Flammable Range

Gas LFL (%) UFL (%)

Acetylene 2.5 12.8

n-Butane 1.86 8.41

Carbon Monoxide 12 75

Hydrogen 4 75

Methane 5 15

n-Heptane 1 6

n-Hexane 1.25 7

Propane 2.1 10.1

B. Persyaratan Umum Liquid Storage Tanks


- Location - Operation
- Design and Contruction - Inspection and Maintenance
- Corrosion Protection - Spill Control
- Fire prevention and control - Cleaning
- Venting
*Gas storage dibuat dari metal yg tahan korosi.
Sistem water spray dengan jumlah tanki maksimal 9, jarak antar tanki nya 25 feet
Sistem fixed monitoring mozzles maksimal ada 6, jarak antar tanki nya 25 feet
3. Labolatories

Penyimpanan Flammable storage di Labolatorium


Separation
Incompatible chemicals
Flammable chemicals
Combustible chemicals
Explosive chemicals
Safety cabinet
Flammable safety cabinet
Combustible safety cabinet
Corrosive safety cabinet
Secondary containment

Proper labeling

Safety data sheet

*Yang keluar UTS misalkan ditanya bahan yang harus dipisah atau separation itu yang jenis
gimana aja? Flammable, explosive dll. Tidak ditanya secara spesifik bahan flammable nya
apa

4. Labelling & Signs


1. EU European Economic Community (EEC)

2. National Fire Protection Association (NFPA)

*Dihafal ya gais Flamability, health hazard, reactivit dan specific hazardnya gimana.
Krn keluar di UTS
3. Globally Harmonized System (GHS)
Dibuat tahun 1992, Di Rio Conference on Environment and Development. Diadopsi sejak
tahun 2000

*hafalin juga yaaa gambar dan artinya because keluar di UTS

4. Flammable Solid
- Berbentuk padat, selain sebagai blasting agent atau peledak, bahan ini dapat
menimbulkan api melalui gesekan (friction), absorbtion, perubahan kimia
spontan, atau panas yang dipertahankan dari proses
manufaktering.
- Temperature Ignisinya <2120 F
- Contohnya Magnesium, *biasanya yang keluar di UTS
contohnya apa
5. Spontaneously Combustible
Pyrophoric Material
Material yang walaupun dalam jumlah yang sedikit dan tanpa
sumber ignisi dari luar dapat mengignisi dalam waktu kurang
dari 5 menit setelah kontak dengan udara
Self heating material
Material yang saat kontak dengan udara dan tanpa supply energy
dapat panas dengan sendirinya. Tanpa ada sumber ignisi bisa meledak

Anda mungkin juga menyukai