Natural disaster : murni penyebabnya dari alam,misalnya tsunami sama gempa bumi
Non-natural disaster : wabah epidemik,kegagalan teknologi
Human derived disaster: yang disebabkan oleh manusia, misalnya sabotase
Nah ini kata asdosnya pasti keluar di soal gimana bedain 3 bencana ini. Mungkin maksudnya
bedain kebakaran yang terjadi dari alam sama yang human derived kali ya? Misalnya
kebakaran dari alam kan yang karena kekeringan kalo yang non-natural itu karena arus
pendek listrik(wkwk ya ga sih bau bau kesalahan..) terus yang human derived itu yang
dibakar/sabotase.
Terus nanti juga pasti keluar pengaruh agama,budaya dan etnik dalam menghadapi bahaya
bencana. Dibikin tabel aja yaa
Variabel Pengaruh
Agama Ada kepercayaan tertentu yang
menganggap kalo bencana alam tuh ya
udah takdir Tuhan gitu jadi pasrah aja
gaperlu menyelamatkan diri
ada juga yang bilang ini hukuman dari
Tuhan tanpa tau penyebab bencananya
tuh apa, ada yang bilang melanggar
ajaran Tuhan dsb
Ada juga yang nganggep oh ini berkat
dari Tuhan jadi misalnya kalo ada hujan
gede yang bisa nyebabin banjir gitu
bukannya siap siap buat ngehadepin
banjir ya malah disyukuri aja
Buat bencananya sendiri,di Indonesia itu frekuensi terjadinya paling banyak di tahun 2015
dan didominasi sama kebakaran. Yang harus dihafal disini kata kakak asdos kalo di tahun
xxx bencana yang paling sering terjadi apa?
Jadi setiap gedung bertingkat itu perlu punya self defense terhadap api misalnya sistem
deteksi kebakaran yang bagus dan tidak mengendalikan bantuan dari luar karena api kan
cepet nyebarnya tapi madaminnya bisa lama. Ada juga kebakaran yang dia loncat apinya,jadi
dari lantai 1 langsung ke lantai 3 sedangkan lantai 2 nya aman-aman aja,itulah kenapa setiap
lantai perlu punya firefighting equipment sendiri.
Nah sebagian besar dari kasus kebakaran gedung bertingkat ini penyebabnya arus
pendek/konslet listrik. Di Indonesia kasus kebakaran selalu meningkat sedangkan di US
kebakaran selalu menurun. Di US juga setiap kasus kebakaran kaya udah ada perhitungan
lossnya gitu kaya semuanya di-uang-in.
REGULASI
jadi bisa diliat kalo yang UU sampai perda itu sifatnya wajib dilakukan sedangkan yang
standar itu sifatnya rekomendasi.
Buat regulasinya sendiri di tingkat lokal nasional dan internasional semuanya ada di PPT dan
semua perlu dihafal, tapi yang paling penting dihafal itu yang terbaru tahun 2008 SNI
mengenai APAR.
Jika karyawan lebih dari 5 harus ada SOP mengenai penanganan kebakaran dan
sistem perlindungan kebakaran
Perusahaan besar wajib konsultasi dengan serikat pekerja (contoh: KEMENKES)
Bangunan yang dibangun harus ada emergency exit
Setiap orang yang berkepentingan dijamin (contoh: KONTRAKTOR, PEKERJA,
MAGANGERS)
Regulasi internasional referensi lainnya ada International Code Council 2009, International
Code Council 2012 dan International Building Code 2012.
Australia pakenya International Building Code 2012 dan Fire Safety Order 2005,
dimana fire safety order ini menguraikan bahwa setiap kebakaran harus ada person in
chargenya yaitu relevance responsible person (pemilik gedung/usaha), relevance
person (korban-nya),wajib mengadakan training/mitigasi dan wajib mengadakan fire
risk assessment 3 bulan sekali oleh Health Safety Executive-nya(badan independen
tentang k3).
Amerika pakenya BOCA National Building Code tentang perlindungan kebakaran
gedung bertingkat. Bedanya dengan regulasi lain adalah,BOCA juga menitikberatkan
faktor kesehatan masyarakatnya (misalnya: dampak debu/asap kebakaran ke
masyarakat)
New Zealand menggunakan New Zealand Code dimana di dalemnya ada Metode
Verifikasi Tahan Kebakaran:
-melalui matematika : ex, apakah jumlah APAR untuk gedung ini cukup?
-laboratory: apakah ada versi mini gedung untuk mengetahui lokasi dan jalur
evakuasi
-in-situ: pemerintah dateng langsung ke gedung untuk konfirmasi atau mengadakan simulasi
TEORI API
What is Fire?
Api didefinisikan sebagai suatu peristiwa/reaksi kimia yang diikuti oleh pengeluaran asap
panas, nyala, dan gas lainnya. Unntuk bisa terjadiapi diperlukan 3 unsur yaitu bahan bakar
(fuel), udara (oksigen), dan sumber panas. Bilamana ketiga unsur tersebut berada dalam
suatu konsentrasi yang memenuhi syarat , maka timbullah rekasi oksidasi yang dikenal
sebagai proses pembakaran
Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan waktu yang
tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada umumnya sulit untuk dikendalikan.
Basic Theories
Api bisa terbentuk karena 3 unsur atau dalam ilmu firenya di sebut triangle of fire.Kemudian
teori mengenai segitiga api mengalami pengembangan yaitu ditemukan unsur keempat
terjadinya api atau Tetrahedron of Fire yaitu rantai-reaksi. Teori ini ditemukan berdasarkan
penelitian dan pengembangan bahan pemadam tepung kimia (dry cemical )dan
Halon (halogeneted hydrocarbon).
Dalam Tetrahedron of Fire proses terjadinya api mempunyai 4 unsur yaitu :
1. Bahan bakar (Fuel)
2. Zat asam (oxygen)
3. Sumber Panas
4. Reaksi Pembakaran Berantai
Basic Principle
Heat Sources
Heat Example
Sources
Cigarette
Heat surface
Laser
Welding
Chemical Chemical reaction
Incompatible chemicals
Spontaneous combustion
Electrical Electricity
Static electricity
Lightning
Mechanical sparks
Fuel Sources
Source Example
(LPG, acetylene)
Solid Plastic
Rubber
Packaging materials
Dust
Paper
Kadar oksigen yang dibutuhkan untuk dapat menimbulkan kebakaran yaitu sekitar 16%.
kandungan oksigen diudara biasanya mencapai 21%. Beberapa bahan bakar mengandung
oksigen yang cukup untuk mendukung pembakaran
Karakteristik Fuel
1. Vapor Density
Vapor Density yang tinggi sulit untuk berubah jadi uap saat ada kenaikan
temperature
Vapor Density yang rendah mudah berubah menjadi uap saat ada kenaikan
temperature
Fire Point adalah temperatur saat api akan hidup secara terus-menerus dari bahan
bakar yang telah dikenai sumber api. Selama bahan bakar dan oksigen pada
lingkungan tersebut tersedia, maka api akan terus menyala.
3. Flammability
Flammable Range: adalah batas antara maksimum dan minimum konsentrasi campuran uap
bahan bakar dan udara normal, yang dapat menyala/ meledak setiap saat bila diberi sumber
panas. Di luar batas ini tidak akan terjadi kebakaran.
a) LEL / LFL (Low Explosive Limit/ Low Flammable Limit): adalah batas minimum dari
konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara yang akan menyala atau meledak, bila
diberi sumber nyala yang cukup. Kondisi ini disebut terlalu miskin kandungan uap bahan
bakarnya.
b) UEL / UFL (Upper Explosive Limit/ Upper Flammable Limit): adalah batas maksimum
dari konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara, yang akan menyala atau meledak, bila
diberi sumber nyala yang cukup. Kondisi ini disebut terlalu kaya kandungan uap bahan
bakarnya (too rich).
4. Autoignition Temperature
Kondisi ini adalah temperature minimal saat bahan bakar akan menghasilkan api dengan
sendirinya tanpa harus ada sumber api. Dalam temperatur ini, bahan bakar hanya
membutuhkan oksigen untuk dapat menghasilkan api.
Jadi bedanya autoignition,flash point sama fire point tuh kalo:
- flash point lebih ke temperatur bahan bakar akan menyala kalo dikenai sumber api
- fire point lebih ke temperatur si api(yang udah nyala tadi) bakal terus menerus hidup sampai
akhirnya nimbulin kebakaran
-autoignition itu temperatur si bahan bakar menghasilkan api dengan sendirinya gaperlu
dikenai sumber api kaya yang flash point,dia cuma butuh oksigen terus buss nyala deh
(gaes ini vivi yang nambahin kalo sesat jangan musuhin yanti ya)
Heat Transfer
1. Konduksi
Perpindahan panas dengan medium benda padat or solid. Pada konduksi perpindahan
energi panas (kalor) tidak di ikuti dengan zat perantaranya. Misalnya saja anda menaruh
batang besi membara ke batang besi lain yang dingin. kita tidak akan melihat besi
membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula dingin akan menjadi panas
2. Konveksi
Perpindahan panas melalui fluid or gas. perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan
berpindahnya zat perantara
3. Radiasi
2. Jet Fire
Kebakaran ini terjadi jika bahan bakar keluar dalam lubang yang kecil dengan tekanan
yang tinggi. Kebakaran di industri minyak dan gas biasanya dikaitkan dengan kebakaran
jenis jet fire ini. Jet fire merupakan sebuah aliran bertekanan dari gas yang mudah
terbakar atau cairan yang teratomisasi (seperti pelepasan tekanan tinggi dari pipa gas atau
peristiwa ledakan sumur minyak) yang terbakar.
3. Fire Ball
Biasanya terjadi akibat gas bertekanan dalam suatu wadah yang tiba-tiba bocor akibat
pecah. Misalnya tangki LPG yang tiba-tiba bocor, mengakibatkan gas mengembang
dengan cepat ke udara dan tiba-tiba terbakar. Salah satu penyebab terjadinya bola api
adalah peristiwa BLEVE (Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion)
4. Pool Fire
Kebakaran terjadi jika suatu cairan tumpah dan mengenai suatu tempat atau dalam wadah
terbuka seperti tangki timbun. Besarnya api ditentukan oleh jumlah bahan yang terbakar,
sifat kimiawi dan fisis bahan, serta kondisi lingkungan misalnya arah angin dan cuaca.
5. BLEVE
Suatu liquid yang dipanaska terus menerus, suhunya tinggi tekanan tinggi. Biasanya
meledak dulu baru terbakar . BLEVE berhubungan denan Fire Ball
FIRE ENGINEER & SCIENCE BEHAVIOUR
P.S kalo ada yang salah maaf ya bapaknya ga ngasih PPT terus materinya aku cari di
internet juga banyak yang ga ada , ini apa bapaknya bikin sendiri ya istilah-istilah ini...
PENGANTAR
Jadi bapaknya bilang kalo buat kita bisa ngitung resiko dari suatu kebakaran, kita
perlu memahami perilaku dari apinya sendiri. Maksud perilaku ini tuh kapan api menyambar,
kenapa dia bisa loncat dari satu gedung ke gedung lain, kenapa dia bisa nyala dan temperatur
dari si api sendiri itu berapa. Nah ini perlu juga buat nentuin suatu kebakaran itu
dipadaminnya pake apa?
Buat nentuin risknya sendiri harus ngelewatin tahap tahap semacam HazOP,HIRA
dan quantitive assessment yang nanti bakal ngeluarin persenan risknya. Kalo risknya lebih
dari 80%, suatu gedung terpaksa harus ngubah desainnya. Dari risk assessment ini kita juga
bisa bikin skenario untuk nentuin Safety Integrity Levelnya atau berapa lama waktu yang
dibutuhin untuk evakuasi. Ini kenapa K3 tidak bisa dipisah dari engineering,soalnya K3
bagian yang manajemen resikonya sedangkan engineering yang memperhitungkan seberapa
besar resikonya.
Jadi kita belajar sistem proteksi kebakaran biar kita tau cara madamin kalo ada
kebakaran dan biar bisa pake gedung itu dengan aman dan aset terjaga, singkatnya untuk
pencegahan dan damage control (termasuk dalam Fire Pre Caution).
1. LIQUID STORAGE
Flash Point: Temperatur terendah dimana cairan memberikan uap yang cukup dan
dapat menyala sekejap (flash) dengan adanya sumber panas atau ignisi (Furness and
Muckett, 2007)
*biasanya suhu flash point kurang dari 37,80 C. Fungsinya untuk nentuin cairan
mudah terbakar atau tidak. Biasanya cairan di panaskan perlahan,menghasilkan uap,
dapat menyala sekejap (flash)
Boiling: Temperatur dimana tekanan uap dari suatu cairan setara dengan tekanan
atmosfer
A. Flammable VS Combustible
*Kelasnya diapalin ya, misal kan kelas IA flash point nya berapa dan Boiling Point nya
berapa ( kata kk nya keluar di UTS )
B. Klasifikasi Flammable Liquid
a. Aboveground:
- Protected aboveground: punya sistem proteksi sendiri
- Atmosfer tanks: digunain pada tekanan atmosfer
- Low pressure: digunakan untuk tekanan rendah
- Portable tank: yang ada di truk2 petamina
b. Underground Tanks
- Jarak dari bangunan sekitar: 0,3 meter
- Jarak dari property: 0,9 meter
- Kedalaman minimal 600 milimeter dari atas tanah
E. Persyaratan Umum Liquid Storage Tanks
- Location - Operation
- Design and Contruction - Inspection and Maintenance
- Corrosion Protection - Spill Control
- Fire prevention and control - Cleaning
- Venting
*Dari segi konstruksi minimal tanki harus bisa tahan 2 jam saat ada kebakaran dan tidak
meledak . Untuk memberi waktu evakuasi.
2. GAS STORAGE
Lower Flammable Limit (LFL): konsentrasi terendah dr gas dan uap yg akan
menghasilkan api saat ada sumber ignisi
Upper Flammable Limit (UFL): konsentrasi tertinggi dari gas dan uap yang
menghasilkan api ketika terdapat sumber ignisi
Flammable Range: Jarak antara LFL dan UFL
*Kata ka Cyntia sih keluar di UTS
A. Flammable Range
Carbon Monoxide 12 75
Hydrogen 4 75
Methane 5 15
n-Heptane 1 6
n-Hexane 1.25 7
Proper labeling
*Yang keluar UTS misalkan ditanya bahan yang harus dipisah atau separation itu yang jenis
gimana aja? Flammable, explosive dll. Tidak ditanya secara spesifik bahan flammable nya
apa
*Dihafal ya gais Flamability, health hazard, reactivit dan specific hazardnya gimana.
Krn keluar di UTS
3. Globally Harmonized System (GHS)
Dibuat tahun 1992, Di Rio Conference on Environment and Development. Diadopsi sejak
tahun 2000
4. Flammable Solid
- Berbentuk padat, selain sebagai blasting agent atau peledak, bahan ini dapat
menimbulkan api melalui gesekan (friction), absorbtion, perubahan kimia
spontan, atau panas yang dipertahankan dari proses
manufaktering.
- Temperature Ignisinya <2120 F
- Contohnya Magnesium, *biasanya yang keluar di UTS
contohnya apa
5. Spontaneously Combustible
Pyrophoric Material
Material yang walaupun dalam jumlah yang sedikit dan tanpa
sumber ignisi dari luar dapat mengignisi dalam waktu kurang
dari 5 menit setelah kontak dengan udara
Self heating material
Material yang saat kontak dengan udara dan tanpa supply energy
dapat panas dengan sendirinya. Tanpa ada sumber ignisi bisa meledak