Samarinda
Dessie Handayani
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
ABSTRAK
Dessie Handayani. 2013, Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Profitabilitas pada PT. BHIMEX Di
Samarinda ( dibawah bimbingan bapak Michael Hadjaat dan ibu Nilam Korompot ).Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis kinerja keuangan pada PT. BHIMEX berdasarkan rasio profitabilitasnya pada tahun 2009
sampai dengan tahun 2011. Penelitian ini telah dilakukan dalam rangka pengumpulan informasi tentang laporan
keuangan tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yaitu neraca dan laporan laba rugi pada PT. BHIMEX di
Samarinda pada bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Juni 2012. Penelitian ini menggunakan dasar teori yaitu
teori manajemen keuangan mengenai analisis kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas, alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Investment dan Return on
Equity. Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa Gross Profit Margin PT. BHIMEX mengalami penurunan dari
tahun 2009 sampai tahun 2011, dilihat dari Net Profit Margin selama tiga tahun dimulai tahun 2009 sampai
dengan tahun 2011 mengalami peningkatan, dan yang tertinggi dicapai pada tahun 2011. Kemudian Return On
Equity dan Return On Investment yang dicapai selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2011, hasilnya
menunjukkan presentase yang sama, yaitu mengalami peningkatan di tahun 2010 dan mengalami penurunan di
tahun 2011.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam mengelola keuangannya ditinjau
dari rasio profitabilitasnya belum cukup stabil dan efisien untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari.
ABSTRACT
DessieHandayani. 2013, Financial Performance Analyst Based on Profitability Ratios at PT. BHIMEX in
Samarinda (under guidance of Mr Michael Haadjat and MrsNilamKorompot).The purpose of this research is to
analyze the financial performance of PT. BHIMEX based on the profitability ratio from the year 2009 until 2011.
This research is done in order to collect information about financial statements from year 2009 until 2011; such
as the balance and report of profit and loss at PT. BHIMEX in Samarinda from March 2012 until June 2012.
This research uses the basic theory of financial management in regard of analysis of final performance based on
profitability ratio. The analysis tools used in this research areGross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on
Investment and Return on Equity.According to results of the analysis, it is seen that the Gross Profit Margin of
PT. BHIMEX has experience a decreasefrom 2009 to 2011, Net Profit Margin for three years starting from 2009
till 2011 experienced an increase, where the highest happened in the year 2011. Subsequently, Return On Equity
and Return On Investment reached during 2009 to 2011 resulted to show approximately the same presentage,
such as experienced an increase from year 2010, and experienced a decrease from year 2011. The result of this
research has shown that the performance of the company in financial management, reviewed from its
profitability ratio, hasyet to stabilizeand not efficient in performing daily operations in the company.
Tabel 1.1
Laba/rugi Bersih Perusahaan
Tahun Laba Bersih
2009 Rp. 222,259,624,00
2010 Rp. 326,144,931,00
2011 Rp. 356,856,988,00
Sumber : Laporan Laba/Rugi PT BHIMEX
2
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis salah satu rasio
keuangan, yaitu rasio profitabilitas untuk menilai bagaimana kinerja keuangan PT BHIMEX
Samarinda. Peneliti mencoba menganalisis rasio keuangan dengan menggunakkan rasio
profitabilitas dalam menilai kinerja perusahaan dari segi kinerja keuangannya. Peneliti ingin
menilai bagaimana kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
Dengan demikian dalam penulisan ini penulis ingin mengkaji lebih jauh lagi dengan
mengadakan penelitian dengan judul : Analisis Kinerja Perusahaan Berdasarkan Rasio
Profitabilitas pada PT BHIMEX di Samarinda.
1.2.Perumusan Masalah
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Menurut Sartono ( 2008 : 8 ) tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham atau maximization wealth of stackholders melalui maksimisasi
perusahaan.
Dari uraian diatas dapt disimpulkan bahwa, tujuan manajemen keuangan adalah
memaksimumkan nilai perusahaan ( memaksimumkan kemakmuran pemegang saham) yang
diukur dari harga saham perusahaan.
5
ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan sangat
mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, maupun nilai perusahaan.
2. Keputusan Pendanaan.
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada
keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis
kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai
kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
3. Keputusan Deviden.
Deviden merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para
pemegang saham. Oleh karena itu deviden ini merupakan bagian dari penghasilan yang
diharapkan oleh pemegang saham. Keputusan deviden merupakan keputusan manajemen
keuangan untuk menentukan : (1) besarnya presentase laba yang dibagikan kepada
pemegang saham dalam bentuk cash dividend, (2) stabilitas deviden yang dibagikan, (3)
deviden saham (stock dividend), (4) pemecah saham (stock split), serta (5) penarikan
kembali sahamyang beredar, yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran
para pemegang saham.
Menurut Indra Bastian ( 2006 : 317 ), dalam bukunya Akuntansi Sektor Publik Di
Indonesia menjelaskan bahwa : Kinerja adalah gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategi ( strategic planning ) suatu
organisasi.
Jadi kinerja adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui kesehatan suatu
perusahaan. Dan alat utamanya untuk mengetahui sehatnya suatu perusahaan adalah laporan
keuangan.
Menurut Mahsun (2006:145) kinerja keuangan menjelaskan bahwa: kinerja merupakan
suatu manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan
akuntibilitas. Dapat disimpulkan bahwa kinerja diukur dengan cara : (a) menentukan tujuan,
sasaran, dan strategi organisasi, (b) merumuskan indikator dan ukuran kinerja, (c) mengukur
tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi, (d) evaluasi kerja.
Definisi kinerja keuangan menurut Sawir (2003:1) menjelaskan bahwa:
Kinerja keuangan merupakan suatu proses atau perangkat proses untuk mengetahui
kondisi keuangan perusahaan, dengan cara pengambilan keputusan secara rasional dengan
menggunakan alat-alat analisis tertentu. Analisis kinerja keuangan ini dapat dilakukan baik
oleh pihak eksternal maupun pihak internal perusahaan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa kinerja keuangan
merupakan prestasi yang dihasilkan atau yang dicapai oleh suatu perusahaan dibidang
keuangan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan
pada bidang tersebut.
Untuk membahas manajemen keuangan, tidak bisa terlepas dari laporan keuangan.
Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan
yang bersangkutan, oleh karena itu perlu pembahasan singkat mengenai laporan keuangan.
Kasmir (2008:7) berpendapat bahwa:
6
Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu
Menurut Sutrisno (2007 : 9) laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses
akuntansi yang meliputi dua laporan utama, yakni (1) Neraca dan (2) Laporan Laba-Rugi.
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu laporan keuangan
merupakan informasi yang penting bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan yang bersangkutan, dan merupakan suatu produk akhir dari proses kegiatan-
kegiatan akuntansi dalam suatu usaha serta dapat dijadikan sebagai bahan penguji dalam
pengerjaan menganalisis pembukuan dan menilai posisi keuangan suatu perusahaan pada
periode tertentu, karena berisi semua informasi tentang keadaan keuangan serta hasil-hasil
yang telah dicapai perusahaan
Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen menurut Baridwan ( 2004 : 18)
biasanya terdiri dari :
a. Neraca yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan
pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta
yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang
disebut pasiva.
b. Laporan laba rugi yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-
biaya selama periode akuntansi. Laporan rugi laba kadang-kadang disebut
laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan
yang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan dan juga tali penghubung
dua neraca yang berurutan.
c. Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab
perubahan modal dari jumlah awal periode menjadi jumlah modal pada akhir
periode.
d. Laporan perubahan posisi keuangan ( Statement of changes in financial
position ), menunjukkan arus dana dan perubahan-perubahan dalam posisi
keuangan selama tahun buku yang bersangkutan.
Pada dasarnya laporan keuangan yang utama terdiri dari neraca dan laporan rugi
laba. Sedangkan laporan keuangan lainnya seperti laporan perubahan modal, laporan
arus kas, laporan sebab-sebab perubahan laba kotor serta daftar-daftar lainnya hanya
merupakan laporan pelengkap yang sifatnya memberikan penjelasan lebih lanjut. Dua
jenis laporan keuangan yang sering dipakai adalah Neraca ( Balance Shit ) dan Laporan
Rugi laba ( Income Statement ).
Seperti diketahui bahwa setiap laporan keuangan yang dibuat sudah pasti memiliki
tujuan tertentu. Dalam praktiknya terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai, terutama
bagi pemilik usaha dan manajemen perusahaan.
Menurut Sutrisno (2007:9) laporan keuangan disusun dengan maksud untuk
menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan. Pihak-pihak yang
berkepentingan tersebut antara lain manajemen, pemilik, kreditor, investor dan pemerintah.
Kasmir (2008:11) memiliki beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan
keuangan yaitu :
1. memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini;
7
2. memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan pada saat ini;
3. memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode tertentu;
4. memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu;
5. memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva,
pasiva, dan modal perusahaan;
6. memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dalam suatu periode;
7. memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan;
8. Informasi keuangan lainya.
Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, akan dapat diketahui
kondisi keuangan secara menyeluruh.
8
Rasio ini berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap
barang yang dijual. ( Darsono dan Ashari, 2004 : 56).
2. Net Profit Margin
Net profit Margin (NPM) atau Margin Laba Bersih merupakan keuntungan
penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini
menunjukkan perbandingan laba bersih setelah pajak ( EAT ) dengan penjualan.
( Martono dan Harjito, 2005 : 59 ).
Laba bersih dibagi dengan penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya
laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan.
(Darsono dan Ashari, 2004 : 56).
3. Return on Investment (ROI)
Menurut Sutrisno ( 2007 : 223 ) Return on Investment merupakan kemampuan yang
akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk
mengukur rasio adalah laba bersih setelah pajak.
Menurut Martono dan Harjito ( 2005 : 60 ) Return On Investment membandingkan
laba setelah pajak dengan total aktiva.
4. Return on Equity (ROE)
Menurut Martono dan Harjito ( 2005 : 60 ) Return on Equity (ROE) atau sering
disebut Rentabilitas Modal Sendiri dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak
keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri.
Menurut Darsono dan Ashari ( 2004 : 57 ) sebagai berikut : Laba bersih dibagi
rata-rata ekuitas. Rata-rata ekuitas diperoleh dari ekuitas awal periode ditambah akhir
periode dibagi dua. Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang
diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik.
9
2.6. Kerangka Pikir
Berikut ini adalah gambaran mengenai tinjauan penyusunan mengenai analisis kinerja
keuangan berdasarkan rasio profitabilitas, yang terdapat dalam bagan kerangka konsep
penelitian dibawah ini :
PT. BHIMEX
Laporan Keuangan
Rugi
Rasio Profitabilitas :
a. Gross Profit Margin
b. Net Profit Margin
c. Return On Asset
d. Return On Equity
Konsep adalah suatu unsur-unsur pokok dari suatu penelitian, dimana penentuannya
sangat penting agar persoalan tidak menjadi kabur, juga menghindari terjadinya salah
pengertian dari pada arti konsep yang digunakan adalah analisis kinerja keuangan berdasarkan
rasio profitabilitas pada PT. BHIMEX.
Lebih lanjut penulis akan mencoba merumuskan definisi konsepsional menurut
variabel-variabel yang diteliti, yaitu :
1. Menurut Sutrisno (2007:3) manajemen keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat
diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha
mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha unutk menggunakan
dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
2. Laporan keuangan, menurut Baridwan (2004 : 17) merupakan ringkasan dari suatu proses
pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan.
10
3. Kinerja keuangan perusahaan, menurut Sawir (2003:1) adalah suatu proses atau perangkat
proses untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dengan cara pengambilan
keputusan secara rasional dengan menggunakan alat-alat analisis tertentu.
4. Rasio Profitabilitas, menurut Sutrisno (2007 : 222) adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang
dapat diperoleh.
Jenis rasio profitabilitas yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan PT.
BHIMEX adalah :
a. Gross Profit Margin, menurut Hartono dan Marjito (2005:59) merupakan perbandingan
penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dengan penjualan bersih.
b. Net Profit Margin, menurut Hartono dan Marjito (2005:59) adalah keuntungan penjualan
setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan.
c. Return on Investment, menurut Sutrisno (2007:223) adalah kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang
dikeluarkan.
d. Return on Equity, menurut Sutrisno (2007:223) adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam hal ini penelitian dilakukan di PT BHIMEX yang bergerak dibidang jasa
percetakkan yang beralamatkan di JL. KS. Tubun no. 39 Samarinda.
Dalam penelitian ini akan difokuskan pada kinerja keuangan perusahaan berdasarkan
rasio profitabilitasnya, yang menitikberatkan pada laporan keuangan PT BHIMEX di
Samarinda.
12
3.4. Teknik Pengumpulan Data
2. Untuk mengetahui besarnya laba bersih setelah pajak yang diperoleh dari perusahaan
dari setiap penjualan jasa PT BHIMEX :
EAT
Net Profit Margin = x 100 %
Penjualan
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PASSIVA
Hutang
Hutang Dagang Rp. - Rp. - Rp. -
Hutang Pajak Rp. - Rp. - Rp. -
Total Hutang Rp. - Rp. - Rp. -
Modal
Modal Usaha Rp 350,000,000 Rp 350,000,000 Rp 350,000,000
Laba Ditahan Rp 122,498,548 Rp 222,259,624 Rp 226,144,931
Laba Tahun Ini Rp 222,259,624 Rp 326,144,931 Rp 356,856,988
Total Modal Rp 694,758,172 Rp 898,404,555 Rp 1,033,001,919
TOTAL PASSIVA Rp 694,758,172 Rp 898,404,555 Rp 1,033,001,919
Sumber : PT BHIMEX di Samarinda 2012
14
Tabel 4.2. Laporan Laba Rugi PT BHIMEX tahun 2009-2011
URAIAN 2009 2010 2011
PENDAPATAN HASIL
USAHA
Pedapatan Usaha Rp 1,571,747,227 Rp 2,115,109,136 Rp 2,289,473,409
Total pendapatan usaha Rp 1,571,747,227 Rp 2,115,109,136 Rp 2,289,473,409
HARGA POKOK
PENJUALAN
Persediaan Awal Rp 55,700,000 Rp 95,800,000 Rp 125,000,500
Pembelian Bahan Rp 886,900,000 Rp 1,371,065,000 Rp 1,435,058,000
Jumlah Rp 942,600,000 Rp 1,466,865,800 Rp 1,560,058,500
Persediaan Akhir Rp (95,800,000) Rp (125,000,500) Rp (55,840,000)
Jumlah Harga Pokok Rp 846,800,000 Rp 1,341,865,300 Rp 1,540,218,500
Laba/rugi
Kotor Rp 724,947,227 Rp 773,243,836 Rp 785,254,909
BIAYA UMUM &
ADMINISTRASI
Biaya Gaji dan Tunjangan Rp 435,575,000 Rp 316,800,000 Rp 332,400,000
Biaya ATK Rp 13,258,000 Rp 26,569,800 Rp 16,250,000
Biaya Perjalanan Dinas &
Angkut Rp 12,580,000 Rp 22,681,000 Rp 17,250,000
Biaya Listrik Rp 10,568,574 Rp 18,569,862 Rp 14,568,975
Biaya Air Rp 3,546,855 Rp 7,568,269 Rp 4,568,123
Biaya Telepon dan Internet Rp 9,568,574 Rp 12,568,574 Rp 5,265,823
Biaya Pemeliharaan Mesin Rp 9,540,000 Rp 26,580,600 Rp 18,540,000
Biaya Bahan Bakar Rp 4,580,600 Rp 12,560,800 Rp 16,580,000
STNK dan Restribusi Rp 3,200,000 Rp 3,200,000 Rp 2,975,000
Jumlah Biaya Umum &
Administrasi Rp 502,687,603 Rp 447,098,905 Rp 428,397,921
Laba/rugi
Bersih Rp 222,259,624 Rp 326,144,931 Rp 356,856,988
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dan
dilandasi teori yang telah disampaikan pada bab II, maka dalam bab ini akan dilakukan
analisis laporan keuangan. Untuk dapat menganalisis kinerja keuangan berdasarkan rasio
profitabilitasnya selama periode yang bersangkutan maka diperlukan data tentang neraca yang
diperbandingkan antara tiga periode yaitu neraca per 31 Desember 2009, per 31 Desember
2010 dan neraca per Desember 2011, serta informasi-informasi lain yang berhubungan
dengan data keuangan PT BHIMEX, misalnya seperti besarnya laba yang dihasilkan dan lain
sebagainya. Dengan mengetahui perubahan yang terjadi pada masing-masing pos neraca,
maka dapat diketahui perubahan kinerja perusahaan ditinjau dari rasio profitabilitasnya pada
PT BHIMEX.
Perhitungan Rasio Profitabilitas dalam angka dan presentase selama tiga tahun terakhir (
periode 2009-2011) pada PT BHIMEX, sebagai berikut :
15
1. Gross Profit Margin
a. Gross Profit Margin tahun 2009
Laba kotor pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 724.947.227,00 sedangkan penjualan
pada tahun 2009 sebesar Rp 1.571.747.227,00
Jadi, Gross Profit Margin pada tahun 2009 adalah :
Laba Kotor
Gross Profit Margin = x 100 %
Penjualan
724.947.227
= x 100 %
1.571.747.227
= 46,12 %
Laba kotor pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 785.254.909,00 sedangkan penjualan
pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 2.289.473.409,00
Jadi, Gross Profit Margin pada tahun 2011 adalah :
Laba Kotor
Gross Profit Margin = x 100 %
Penjualan
785.254.909
= x 100 %
2.289.473.409
= 34,3 %
16
Jadi, Net Profit Margin pada tahun 2010 adalah :
EAT
Net Profit Margin = x 100 %
Penjualan
326.144.931
= x 100 %
2.115.109.136
= 15,42 %
3. Return On Investment
a. Return On Investment tahun 2009
Laba setelah pajak pada tahun 2009 sebesar Rp 222.259.624,00 sedangkan jumlah
aktiva pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 694.758.172,00
Jadi, Return On Investment pada tahun 2009 adalah :
EAT
Return On Investment = x 100 %
Total Aktiva
222.259.624
= x 100 %
694.758.172
= 31,9 %
17
4. Return On Equity
a. Return On Equity tahun 2009
Laba setelah pajak pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 222.259.624,00 sedangkan
modal sendiri pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 694.758.172,00
Jadi, Return On Equity pada tahun 2009 adalah :
EAT
Return On Equity = x 100 %
Modal Sendiri
222.259.624
= x 100 %
694.758.172
= 31,9 %
Adapun hasil perhitungan Rasio Profitabilitas atas laporan keuangan PT BHIMEX tahun
2009, 2010, dan 2011 akan terlihat lebih jelas pada tabel berikut :
Tahun
Profitabilitas
2009 2010 2011
GPM (%) 46,12 % 36,56 % 34,3 %
NPM (%) 14,14 % 15,42 % 15,6 %
ROE (%) 31,9 % 36,3 % 34,54 %
ROI (%) 31,9 % 36,3 % 34,54 %
18
4.2.2. Pembahasan
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kinerja keuangan PT BHIMEX berdasarkan analisis profitabilitasnya selama tiga tahun
terakhir (2009-2011), maka berdasarkan analisis profitabilitas yang dicapai dengan
menggunakan Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Equity dan Return On
Investment pada perusahaan PT BHIMEX dilakukan pembahasan sebagai berikut :
19
Pada tahun 2011 terjadi kenaikan lagi yaitu dari 15,42 % pada tahun 2010 naik
menjadi 15,6 % pada tahun 2011. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,- penjualan akan
menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,156.
Dari hasil perhitungan tersebut, tingkat net profit margin yang dicapai perusahaan
selama tiga tahun terakhir meningkat. Ini disebabkan karena tingkat penjualan/
pendapatan jasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini juga menunjukkan
bahwa biaya-biaya mengalami penurunan dari tahun ke tahun yang menyebabkan
tingginya marjin laba.
3. Return On Investment
Return on investment merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara
keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah aktiva yang tersedia di
dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio semakin baik keadaan perusahaan.
Dari hasil perhitungan, maka dapai dilihat bahwa Return On Investment tahun 2009
sebesar 31,9 %, tahun 2010 sebesar 36,3 %, dan tahun 2011 sebesar 34,54 %. Hal ini
berarti bahwa kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan neto sebesar 31,9 % pada tahun 2009, 36,3 % pada tahun
2010, dan 34,54 % pada tahun 2011.
Angka rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dibandingkan total investasi berfluktuasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa penggunaan
aktiva perusahaan belum sepenuhnya efisien dan naik turunnya tingkat laba yang
dihasilkan oleh keseluruhan penggunaan aktiva.
4. Return On Equity
Return on equity merupakan suatu pengukuran dan penghasilan yang tersedia bagi
para pemihak maupun perusahaan ( baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham
preferen ) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Semakin tinggi
return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik keadaan perusahaan.
Dari hasil perhitungan, maka dapat dilihat Return On Equity pada tahun 2009 sebesar
31,9 %, tahun 2010 sebesar 36,30 %, dan pada tahun 2011 sebesar 34,54 %. Hal ini berarti
bahwa kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan neto sebesar 31,9 %
pada tahun 2009, sebesar 36,30 % pada tahun 2010, dan sebesar 34,54 % pada tahun
2011.
20
Dari hasil tersebut dapat ditunjukkan pada bahwa perusahaan dalam mengelola modal
sendiri dalam menghasilkan keuntungan neto mengalami kenaikan di tahun 2010 dan
mengalami penurunan di tahun 2011.
Dengan demikian, dilihat selama tiga tahun tersebut perusahaan belum mampu
mengelola modalnya secara efisien dilihat dari berfluktuasinya ( naik/turun ) kemampuan
modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Oleh karenanya perusahaan harus tetap
konsisten dalam meningkatkan volume penjualan / pendapatan jasa dan memperluas
pangsa pasar.
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dengan menggunakan rasio profitabilitas,
maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kinerja keuangan perusahaan berdasarkan analisis profitabilitasnya dilihat dari Gross
profit margin selama tiga tahun terakhir , yaitu dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011
mengalami penurunan. Sedangkan dilihat dari Net Profit Margin mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun, menunjukkan prospek yang baik dari perusahaan karena adanya
peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun. Dan dilihat dari ROE dan ROI nya selama
tiga tahun ( 2009 2011 ), ROI dan ROE nya berfluktuasi sama-sama mengalami
peningkatan di tahun 2010 dan mengalami penurunan di tahun 2011.
2. Secara umum kinerja keuangan perusahaan berdasarkan analisis rasio profitabilitasnya
selama tiga tahun ( tahun 2009 tahun 2011 ) belum sepenuhnya efisien. Ini disebabkan
karena tingkat profitabilitasnya terutama pada gross profit margin mengalami penurunan
selama tiga tahun tersebut. Dan pada ROE serta ROI berfluktuasi ( tidak stabil ).
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan
diatas , maka penulis mencoba untuk memberikan saran-saran sebagai bahan masukan dan
pertimbangan yang bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan untuk menentukan
kebijaksanaan dalam pengembangan kinerja keuangan PT BHIMEX, yaitu sebagai berikut :
1. Pihak manajemen diharapkan dapat membuat laporan keuangan berdasarkan rasio
keuangannya terutama rasio profitabilitas disamping laporan keuangan lainnya, sebagai
bahan informasi bukan hanya bagi pihak intern perusahaan tetapi juga berguna bagi pihak
yang berkepentingan lainnya guna menilai kebijaksanaan manajemen.
2. Untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, perusahaan harus berusaha
meningkatkan tingkat profitabilitasnya terutama pada gross profit margin, serta ROE dan
juga ROI, yaitu dengan jalan menekan biaya usaha dan pengelolaan modal secara efisien.
3. Perusahaan sebaiknya mempertahankan pengelolaan biaya-biaya agar tetap cermat dan
efisien, dengan demikian kemampuan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya
pada masa yang akan datang akan lebih baik.
22
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2004. Accounting Intermediate. Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama. Penerbit
BPFE Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Darsono dan Ashari. 2004. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. ANDI
Yogyakarta. Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Safri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama.
Rajawali Pers. Jakarta.
2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi 1, 6. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Higgins, Robert C. 2007. Analysis for Financial Management, Eight Edition. McGraw Hill
International Edition. Americas. New York.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ke
empat, Cetakan Pertama. BPFE Yogyakarta.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, Edisi pertama. Rajawali Pers. Jakarta.
Keown, J. Arthur. et al. 2005. Financial Management, Tenth Edition. Prentice Hall. United
State of America ( USA ).
Mahsun, Mohammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Edisi Pertama. Penerbit
BPFE. Yogyakarta.
Martono dan D. Agus Harjito. 2005. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama,
Cetakan Kelima. Ekonisia. Yogyakarta.
Sartono, R. Agus. 2008. Manajemen Keuangan, Edisi Keempat. BPFE UGM, Yogyakarta.
Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.
Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
23
Syamsudin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam :
Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan, Edisi Baru, Cetakan
Kesembilan. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sutrisno. 2005. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. EKPNISIA, Fakultas
Ekonomi UII. Yogyakarta.
Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham. 2001. Manajemen Keuangan. terjemahan Dodo
Suharto. Jilid Pertama, Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama. Erlangga. Jakarta.
Wild, J. John.et al. 2007. Financial Statement Analysis, Ninth Edition. Mc Graw Hill
International. Singapore.
24