Anda di halaman 1dari 7

7 Dalil Tentang Ngerinya Riba, yang Bakal Bikin Anda Susah Tidur Malam Ini!

Sabtu, Mei 14, 2016 Ekonomi, Islam, Tsaqafah Islam

7 Dalil Tentang Ngerinya Riba, yang Bakal Bikin Anda Susah Tidur Malam Ini!

Apakah Anda ada kenal dengan orang yang tengah berhubungan dengan riba?
Atau, tidak berhubungan, hanya 'bersenggolan' saja? Atau, bahkan teman-teman
dan saudara-saudara Anda masih banyak yang hobi bermain-main dengan riba?

Hmm... sungguh memprihatinkan memang... hari ini nyaris tidak ada manusia di
Bumi ini yang tak berhubungan dengan riba. Padahal, seluruh ulama sepakat, riba
itu hukumnya haram, lantaran jelas sekali tercantum di Al-Qur'an.

Hmm.. kasihan memang, harus dikasih tahu.. :( Kenapa bisa seperti itu? Bisa jadi,
mereka belum banyak tahu atau lupa dengan dalil-dalil ancaman bagi pemakan
riba. Tentunya, sama juga dengan pemberi riba, pencatatnya, dan saksinya.

Nah, berikut ini adalah 7 dalil tentang ancaman riba, yang demikian mengerikan,
sehingga bakalan membuat siapapun riba holic menjadi susah tidur.

1. Lebih Mengerikan daripada 36 Kali Berzina dengan Pelacur

Satu dirham riba yang dimakan oleh seseorang, sementara ia tahu, lebih berat
(dosanya) daripada berzina dengan 36 pelacur.

[HR. Ahmad dan Al Baihaqi]

Apakah Anda atau kenalan Anda pernah berzina? Alhamdulillah tidak pernah, saya
yakin. Jangankan berzina, niat aja pasti nggak ada.
Nah, anehnya, ada seolah-olah orang yang nggak pernah sekalipun berzina, namun
mendadak tiba-tiba dia langsung '36 kali berzina'! Hiih!! Na'udzubillahimindzalik!
Siapa itu? Ialah pemakan riba.

Itu pun kalau makan ribanya satu dirham, yang mana pada saat ini, satu dirham itu
sekitar Rp60.000; nah, gimana kalau makan ribanya sampai Rp600.000? Apalagi
Rp6.000.000?

Waduh.. nggak kebayang.. kalau orang punya dosa satu kali berzina saja sudah
nunduk-nunduk jalannya, apalagi yang punya dosa ratusan kali berzina, harus
gimana lagi tuh..

Namun tentunya kita sangat tidak berharap dan senantiasa berusaha mencegah
agar tak terjadi satu perzinaan pun. Apalagi riba. Termasuk, Anda pun pasti tak
akan mau melakoni riba, berapapun itu.

2. Seperti Menzinai Ibu Kandung Sendiri

Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang
yang menzinai ibu kandungnya sendiri. .

[HR al-Hakim dan al-Baihaqi]

Duh, berzina saja itu sudah dosa besar, apalagi berzina dengan ibu kandung sendiri,
Na'udzubillahimindzalik! Makin besar dosanya! Padahal, dosa yang besar banget itu
hanyalah dosa riba yang paling ringan.

Kalau begitu, khawatirlah tak bisa masuk Surga. Katanya surga di bawah telapak
kaki ibu, tapi 'ibunya sendiri dizinai'. Nggak kebayang, gile bener.. :'(
3. Hampir Seperti Mati Kafir, Masuk Neraka 'Selama-Lamanya'

...

"Dan barang siapa yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni Neraka; mereka kekal di dalamnya."

[QS. al-Baqarah: 276]

MasyaAllah.. padahal, satu-satunya tipe siapa yang masuk Neraka selama-lamanya,


hanyalah orang kafir saja. Kalau orang muslim, meskipun dia banyak maksiat
apapun, namun ia masih punya iman; insya Allah akhirnya akan masuk Surga juga.

Namun, barangkali Anda heran.. apa mungkin ada satu maksiat yang meskipun kita
muslim, namun bisa menjerumuskan kita ke Neraka selama-lamanya? Berarti, dosa
riba ini memang luar biasa besar.

Bayangkan..

Dia sudah mengerjakan sholat fardhu 5 waktu, tepat waktu terus, nggak pernah
tinggal. Pun rajin pula dzikir dan do'a..

Tapi masih mengulang-ulang mengambil riba, maka tempatnya di NERAKA, dan


akan KEKAL di dalamnya..!!

Setiap tahun tertib menjalankan puasa Ramadhan, nggak pernah bolong sama
sekali.

Tapi masih mengulang-ulang mengambil riba, maka tempatnya di NERAKA, dan


akan KEKAL di dalamnya..!!

Sudah naik haji, rajin umroh pula.. berulang-ulang naik haji, berulang-ulang umroh..

Tapi masih mengulang-ulang mengambil riba, maka tempatnya di NERAKA, dan


akan KEKAL di dalamnya..!!

Na'udzubillahimindzalik! Adakah ancaman pelanggaran syariat yang lebih


mengerikan dari ayat ini?
Meski memang, ada penafsiran bahwa makna hum fiihaa khaaliduun (mereka kekal
di dalamnya) itu ada 2 kemungkinan; sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh
Atha bin Khalil Abu ar-Rasytah:

Kemungkinan pertama, ada jenis orang yang memang beneran masuk Neraka
selama-lamanya. Benar-benar tak akan menginjakkan kaki di Surga. Yaitu, mereka
yang punya keyakinan yang pasti sepasti-pastinya bahwa riba itu tidak haram sama
sekali. Dia bilang, "SIAPA SIH YANG NGOMONG RIBA ITU HARAM?! HA?! NGGAK ADA
ITU! BUNGA ITU BOLEH! NGGAK ADA ITU HARAM-HARAMAN!". Kalau memang secara
i'tiqadi menolak syariat yang jelas-jelas qathiy tsubut dan qathiy ad-dilalalah
tentang keharaman riba itu, itulah yang bisa jatuh kafir, lalu abadi masuk Neraka
selama-lamanya.

Kemungkinan kedua, ada jenis orang yang masih saja terus mengulang-ulang
mengambil riba, tapi sebetulnya 'hati kecilnya' tak suka itu, lantaran ia paham
bahwa sebetulnya memang riba itu haram hukumnya. Hanya saja dia tetap
melakoni riba, dengan berbagai alasan; kepepet, terpaksa, niatnya sedekah aja,
nggak apa-apa sekali-sekali, ribanya sedikit aja, dan lain sebagainya.

Nah, untuk jenis yang kedua tersebut, insyaAllah tidak akan masuk Neraka selama-
lamanya. Hum fiihaa khaaliduun dimaknai mubalaghah, berarti maksudnya dia
masuk Nerakanya lamaaaaa banget. Ntah berapa juta tahun.. atau ntah berapa
milyar tahun.. sangat amat lama dah..

Namun, bila ia tetap punya iman bahwa riba itu haram, maka suatu ketika, dia akan
diangkat dari Neraka oleh malaikat.

(Walaupun sudah gosong, hehehe....)

Lalu dicelupkan ke Sungai Surga, lalu masuk ke Surga juga akhirnya.

Kita tinggal pilih yang mana. Kalau saya sih, nggak mau dua-duanya, hehehe.
4. Mempersilahkan Allah, agar Sekampung Kena Adzab

Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung maka sesungguhnya mereka
telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri.

[HR. al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani]

Tidak heranlah apabila di Indonesia kita tercinta ini, senantiasa banyak masalah.
Hidup serba susah. Susahnya bukan sekadar karena mental individunya pemalas,
melainkan susahnya susah kolektif dan sistemik, lantaran adzab.

Kalau kita dapat ujian musibah, yang perlu kita lakukan adalah bersabar. Namun,
kalau kita dapat adzab, yang perlu kita lakukan adalah berhenti melakoni maksiat-
maksiat. Tidak bisa tidak, maksiat harus di-stop.

Karena memang telah tampak kerusakan di muka Bumi ini, adalah akibat ulah
tangan kita sendiri. Maka, sengaja Allah membuat kita merasakan apa-apa
kerusakan hasil perbuatan maksiat kita itu, supaya kita kembali bertaqwa kepada
Allah (nggak maksiat lagi).

Sekali lagi, tidak bisa tidak; agar berbagai macam masalah di dunia ini, khususnya
di Indonesia, bisa terselesaikan; kita tidak hanya harus bersabar saja sementara
maksiat jalan terus, melainkan kita juga harus stop maksiat itu. Termasuk perzinaan
dan riba, yang dilegalkan Undang-Undang, itu harus di-stop.

Setidaknya, salah satu caranya adalah, individu-individu diri kita sendiri jangan
bertransaksi ribawi.

5. Perutnya Membesar Sebesar Rumah, Isinya Cacing dan Ular Semua

Pada waktu aku di-isra-kan, tatkala kami telah sampai ke langit ke-7, aku melihat
ke arah atasku, ternyata aku menyaksikan kilat, petir dan badai. Lalu aku
mendatangi sekelompok orang yang memiliki perut seperti rumah, di dalamnya
banyak terdapat ular berbisa yang dapat terlihat dengan jelas dari luar perut
mereka. Aku tanyakan, Hai Jibril, siapa mereka? Dia menjawab, Mereka adalah
para pemakan riba.

*speechless* :'(

6. Menjadi Gila Seperti Kesetanan di Alam Kubur

Pada waktu aku di-miraj-kan ke langit, aku memandang ke langit dunia, ternyata
di sana terdapat banyak orang yang memiliki perut seperti rumah-rumah yang
besar dan telah doyong perut-perut mereka. Mereka dilemparkan dan disusun
secara bertumpuk di atas jalur yang dilewati oleh para pengikut Firaun. Mereka
diberdirikan di dekat api neraka setiap pagi dan sore hari. Mereka berkata: Wahai
Rabb kami, janganlah pernah terjadi hari kiamat. Aku tanyakan, Hai Jibril, siapa
mereka? Jawabnya, Mereka adalah para pemakan riba dari kalangan umatmu
yang tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan
lantaran (tekanan) penyakit gila.

*speechless* :'((

7. Ngajak Perang dengan Allah dan RasulNya

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu
tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan
Rasul-Nya akan memerangimu.."[QS. al-Baqarah: 278-279]

Wah, nggak main-main nih. Tamatlah sudah kalau sampai kita perang dengan Allah.
Langsung K.O. Nggak habis pikir ada orang yang berani nantangin Allah dan
RasulNya untuk perang.

Nah, demikianlah 7 dalil tentang betapa ngerinya dosa riba itu, yang pasti bakal
membuat kita susah tidur, apabila riba ini masih merajalela. Apalagi kalau di sekitar
kita merajalelanya, lebih susah lagi.
Sebelumnya mohon maaf apabila Anda kurang berkenan, tersinggung, dan
sebagainya. InsyaAllah dorongan saya menulis artikel ini adalah karena kecintaan
saya kepada sesama saudara seiman, agar jangan sampai terjerat oleh riba. Sama
sekali bukan karena kebencian, mencela, dan sebagainya.

Lantaran memang, apabila ada nasehat yang datang kepada kita, yang notabene
nasehat itu berupa ayat al-Qur'an maupun hadits, maka sejatinya yang memberikan
nasehat itu adalah Allah Swt, bukan seseorang itu.

Wallahua'lam bishshawab..

Anda mungkin juga menyukai