*
Penulis untuk korespondensi: yuliafitri58@yahoo.com
status gizi pada kelompok dewasa di atas 18 penurunan tekanan darah pada obesitas adalah
tahun didominasi dengan masalah obesitas. dengan melakukan aktivitas fisik.
Angka obesitas pada perempuan cenderung lebih Berdasarkan pertimbangan diatas maka,
tinggi dibanding laki-laki. Berdasarkan penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
karakteristik masalah obesitas cenderung lebih pemberian aerobic exercise yaitu berupa senam
tinggi pada penduduk yang tinggal di perkotaan, jantung sehat terhadap tekanan darah pada
berpendidikan lebih tinggi dan pada kelompok penderita obesitas.
status ekonomi yang tertinggi pula.3
Berdasarkan data profil kesehatan
Indonesia 2011 untuk wilayah provinsi Aceh DESAIN PENELITIAN
sendiri prevalensi status gizi penduduk dewasa
Desain penelitian yang digunakan adalah
(>18 tahun) dengan berat badan berlebih masuk
Quasi eksperimen, dengan pendekatan pre-
ke sepuluh besar tertinggi di indonesia yaitu
postest observational, untuk mengkaji
sebesar 10,9% dan yang obesitas sebesar 13,4%.4
pemberian aktivitas fisik (areobic exercise)
Obesitas merupakan penyakit kronik yang
terhadap tekanan darah, IMT dan RLPP pada
bersifat monogenik atau poligenik, dan dapat
wanita Obesitas. Penelitian ini dilakukan di kota
menyebabkan beberapa keadaan disfungsi serta
Banda Aceh pada bulan April s/d Oktober 2015.
gangguan patologis. Obesitas dipengaruhi oleh
Data dalam penelitian ini adalah data
beberapa faktor, yaitu asupan makanan,
primer, meliputi karakteristik subjek penelitian,
mekanisme neuroendokrin, genetik, faktor sosial
antropometri, RLPP , tekanan darah dan aktivitas
dan gaya hidup. Studi-studi epidemiologis
fisik. Data antropometri berat badan didapatkan
memperlihatkan korelasi bermakna antara Body
dengan penimbangan menggunakan timbangan
Mass Index (BMI) dengan kejadian
5,6 injak digital sementara pengukuran tinggi badan
kardiovaskular. Para peneliti di Amerika
dilakukan secara langsung menggunakan mik-
menjelaskan bahwa melakukan aktivitas fisik
rotois. RLPP diperoleh dengan mengukur bagian
paling sedikit 15 menit dalam sehari
pinggang dan panggul dengan menggunakan
diperkirakan dapat menurunkan 14% risiko
meteran kain.
hipertensi obesitik yang dapat menyebabkan
IMT diperoleh dengan menggunakan
kematian.7
pengukuran Antropometri dengan
Tekanan darah tinggi atau hipertensi
menggunakan timbangan berat badan (seca)
adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan
yang sudah dikalibrasi terlebih dahulu.
tekanan darah secara kronis. Hipertensi termasuk
Pengukuran dilakukan dengan cara subjek
penyakit yang tidak menunjukkan tanda-tanda
berdiri tegak diatas timbangan kemudian angka
yang jelas, sebagian besar penyebabnyapun
yang tertunjuk di atas timbangan dibaca sebagai
masih banyak diteliti. Hipertensi berarti tekanan
hasil ukur (kg). pengukuran tinggi badan
tinggi di dalam arteri yang dapat menyebabkan
menggunakan alat ukur tegak (microtoice)
meningkatnya risiko terhadap stroke, gagal
dengan ketepatan 0,1 cm. pengukuran dilakukan
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
dengan posisi subjek berdiri tegak, muka
Tekanan darah tekanan darah sistolik yang
menghadap lurus kedepan tanpa memakai alas
normal adalah antara 90 dan 120 mmHg,
kaki, hasilnya dibaca dalam cm. dengan kategori
sedangkan tekanan darah diastolik normal
pada laki-laki dan perempuan, normal 24,9
adalah antara 60 dan 80 mmHg.6 Hipertensi
dan obesitas 25,0.
berhubungan dengan berbagai faktor risiko
RLPP diperoleh dengan mengukur
meliputi faktor yang tidak dapat diubah seperti
bagian pinggang dan panggul dengan
genetik, keadaan gizi, dan umur serta faktor yang
menggunakan meteran kain. Lingkar
dapat diubah seperti kegemukan, diet, dan
pinggang diukur dalam posisi berdiri tegak
aktivitas fisik. Di lain pihak, kegemukan
dan tenang. Pengukuran dilakukan saat akhir
disebabkan oleh konsumsi makanan berlebihan
dari ekspirasi normal, kemudian lingkar
dan aktivitas fisik yang rendah. Adapun salah
pinggang dibaca dalam cm. Pengukuran
satu faktor yang berpengaruh terhadap
lingkar panggul dilakukan posisi berdiri tegak
dan bernafas seperti biasanya. Diukur dengan 2. Rata-rata IMT, RLPP, Sistolik dan
melingkari pelvis pada titik maksimal Diastolik Sebelum Pemberian aktivitas
tonjolan bokong. 8 Hasil dinyatakan dlam cm, Fisik pada Penderita Obesitas
dan selanjutnya disajikan dengan kategori
pada laki-laki, jika non obesitas 0,90 dan Berdasarkan hasil penelitian (tabel 2)
obesitas >0,90 sedangkan pada wanita, jika diketahui bahwa sebelum aktivitas fisik
non-obesitas 0,80 dan obesitas >0,80. didapatkan rata-rata tekanan darah sistolik
Data Untuk pengukuran tekanan darah sebesar 119,96 dan diastolik sebesar 80,16, IMT
diukur pada sampel sebelum dan sesudah sebesar 27,21, dan RLPP Sebesar 0,84
diberikan aktivitas fisik (aerobic exercise)
berupa senam jantung sehat. Pengukuran Tabel 2. Rata-rata IMT, RLPP dan Sistolik
tekanan darah dilakukan pada pukul 08.00 WIB. serta Diastolik sebelum treatment
Aktivitas fisik yang diberikan adalah berupa
n Min Max Mean SD
senam jantung sehat yang dilakukan selama 4
minggu. Program senam jantung sehat dilakukan IMT 25 25,0 32,9 27,2 2,45
di halaman luar kampus jurusan gizi poltekkes RLPP 25 0,8 0,9 0,8 0,22
Sistolik 25 105 143 119,9 7,49
KEMENKES Aceh pada pukul 16.30 WIB
Diastolik 25 70 99 80,2 6,64
selama 4 minggu.
Analisis data dilakukan secara univariat
3. Rata-rata IMT, RLPP, Sistolik dan
dan bivariat. Analisis univariat untuk
Diastolik Sesudah Pemberian aktivitas
mengetahui distribusi masing-masing variabel
Fisik pada Penderita Obesitas
(distribusi frekuensi, rata-rata, Standart deviasi),
sedangkan analisis bivariat untuk mengetahui Tabel 3. Rata-rata IMT, RLPP dan Sistolik
hubungan antar variabel independent dengan serta Diastolik sesudah treatment
variabel dependet menggunakan uji T-tes
dependen. n Min Max Mean SD
IMT 25 24,2 32,9 26,8 2,61
RLPP 25 0,76 0,9 0,84 0,27
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistolik 25 97 135 113,8 7,28
1. Rata-rata Antropometri Sampel Diastolik 25 62 82 73,8 5,71
Tabel 1. Tabel 1. Rata-rata Umur, Berat Berdasarkan tabel 3 tersebut diatas dapat
Badan dan Tinggi Badan Sampel Penelitian diketahui bahwa sesudah aktivitas fisik
didapatkan rata-rata tekanan darah sistolik
n Min Max Mean SD sebesar 113,76 dan diastolic sebesar 73,76
Umur 25 18 21 18,80 0,76 IMT sebesar 26,81, dan RLPP sebesar 0,84
(tahun) pada wanita yang mengalami obesitas di
Berat 25 55,0 84,0 63,2 2 7,63 Kampus Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Badan (kg) Aceh.
Tingggi 25 147,0 165,5 152,27 4,95
Badan (cm) 4. Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap
Tekanan Darah, IMT dan RLPP pada
Sampel merupakan wanita obesitas yang Penderita Obesitas
melakukan latihan aerobic di Poltekkes Aceh. Berdasarkan hasil penelitian setelah
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa rata- dilakukan uji statistik (tabel 4) didapatkan bahwa
rata usia sampel dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian latihan fisik terhadap
18,8 tahun, dengan berat badan sampel rata- tekanan darah (sistolik dan diastolik (p = 0,00).
rata adalah 63,2 kg, seain itu juga diketahui Rata-rata tekanan darah sistolik sebelum
tinggi badan sampel rata-rata adalah 152,27 perlakuan sebesar 119,96 dan diastolic sebesar
cm, dengan deviasi sebesar 4,95. 80,16 dan setelah perlakuan selama 4 minggu
tekanan darah sistolik sampel menurun menjadi bugar lansia . Hasil per t test dengan konfidensi
sebesar 113,76 dan diastolik sebesar 73,76. interval 95% ( < 0,05) pada tekanan sistolik
menunjukan perbedaan yang bermakna
Tabel 4. Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap sedangkan pada diastolik mengalami
Tekanan Darah, IMT dan RLPP pada peningkatan tapi masih dalam batas normal.11
Penderita Obesitas Adapun penelitian Lambert et al 2009 dalam
Sari (2013) mendapatkan hasil bahwa dengan
n Mean + SD t p-value Olahraga aerobic selama 3 bulan efektif
IMT 25 0,39 0,34 5,78 0,000 menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic
RLPP 25 0,02 0,06 1,21 0,230 pada anak prabubertas dengan obesitas.12
Sistolik 25 6,20 4,85 6,38 0,000 Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian
Diastolik 25 6,40 8,85 3,61 0,000 setelah dilakukan uji statistik (tabel 4)
didapatkan bahwa ada pengaruh pemberian
Berdasarkan penelitian (tabel 4) aktivitas fisik terhadap IMT (p = 0,000). Hal ini
membuktikan bahwa dengan pemberian aktifitas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
fisik (aerobic exercise) berupa senam jantung kamal dkk pada tahun 2013 mendapatkan hasil
sehat dapat menurunkan secara signifikan bahwa dengan olahraga jalan cepat selama 8
tekanan darah pada sampel obesitas. minggu dapat menurunkan IMT sebesar 1,50
Senam aerobik mempunyai pengaruh yang kg/m2.
besar terhadap tubuh, khususnya terhadap daya Penelitian Utomo, dkk tahun 2012 pada
tahan paru-jantung. Pengaruh seketika disebut remaja putri yang obesitas juga mendapatkan
respon dan pengaruh jangka panjang akibat hasil yang sama dengan penelitian ini dimana
latihan teratur disebut adaptasi. Efek olahraga latihan senam aerobik dapat menurunkan berat
terhadap pembuluh darah adalah : pembuluh badan sebesar 66, 78% dan ada pengaruh
darah akan melebar (vasodilatasi), saraf simpatis pemberian senam aerobik terhadap penurunan
dan parasimpatis pembuluh darah akan berat badan, persen lemak tubuh dan kadar
didekatnya, panas tubuh akan melebarkan kolesterol pada remaja putrid penderita
pembuluh darah, dan elastisitas dinding obesitas.13
pembuluh darah yang baik (khususnya pada olah Terjadinya penurunan IMT dalam
raga yang bersifat aerob) terjadi pada tubuh. penelitian ini (rata-rata IMT awal adalah 27,21
Penelitian ini sejalan dengan Rismayanti dan IMT sesudah program senam berakhir
(2008) mendapatkan hasil ada hubungan antara adalah 26,81) akibat terjadinya peningkatan
olahraga dengan penurunan risiko hipertensi. aktivitas fisik para sampel. Dimana para sampel
Penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan yang mengikuti program senam ini sebelumnya
tekanan darah sebesar 5 mmHg akan belum pernah melakukan program senam , jadi
menyebabkan penurunan kejadian stroke sebesar peningkatan aktivitas fisik dapat menyebabkan
40% dan penurunan kejadian infark miokard terjadinya pembakaran lemak tubuh untuk
sebanyak 15% pada subjek hipertensi yang telah memenuhi kalori tubuh pada saat senam aerobik.
mengalami penurunan tekanan darah.9 Hal ini sesuai dengan pendapat Lyne Bryck
Penurunan tekanan darah yang kecil ternyata (2001) yang menyatakan bahwa Di dalam tubuh
sudah dapat mengurangi risiko terhadap kejadian kita senantiasa berlangsung proses biokimia
penyakit kardiovaskular dan stroke. Penurunan untuk memperoleh energi bagi tiap gerak kerja.
tekanan darah sebesar 2 mmHg akan mengurangi Aerobik yang dilakukan pada intensitas rendah
risiko penyakit kardiovaskular dan stroke sampai sedang dalam waktu 30 menit atau lebih
sebesar 4% dan 6%.10 akan membakar lemak. Aerobik yang dilakukan
Berdasarkan hasil penelitian Moniaga dkk dalam intensitas yang tinggi dalam waktu
tahun 2013 menunjukkan bahwa ada pengaruh singkat atau kurang dari 30 menit akan
senam bugar lansia terhadap tekanan darah membakar gula.13 Aktivitas fisik berupa senam
dimana terjadi penurunan tekanan darah pada aerobik dapat menurunkan IMT pada obesitas
lansia yang melakukan aktivitas fisik senam sehingga jika dilakukan terus menerus secara
teratur penderita obesitas akan dapat mencapai hanyalah berupa senam jantung sehat saja,
berat badan ideal dan meningkatkan kebugaran. dimana gerakan dalam senam tersebut tidaklah
Penelitian yang dilakukan oleh Anam et al pada banyak menggerakkan otot-otot bagian perut
tahun 2010 dengan memberikan intervensi sedangkan untuk fokus terhadap pengecilan
olahraga selama delapan minggu dengan lingkar perut latihan beban yang baik dilakukan
frekuensi tiga kali seminggu mendapatkan hasil adalah dengan sit up karena gerakan tersebut
penurunan lemak tubuh dan IMT dapat lebih fokus menggerakkan otot-otot bagian
meningkatkan kebugaran tubuh.14 perut.
Aktivitas fisik yang dilakukan secara
teratur dengan baik dapat mempengaruhi
komposisi tubuh menjadi lebih baik dan KESIMPULAN
seimbang. Komposisi tubuh terdiri dari otot,
Aktifitas fisik berupa aerobic exercise
lemak, tulang, air dan berbagai organ-organ
pada wanita yang mengalami obesitas dengan
lainnya yang mempunyai peran dan fungsi
durasi waktu selama satu bulan secara signifikan
masing-masing. Komposisi tubuh yang tidak
dapat menurunkan status gizi berdasar indeks
seimbang dapat menyebabkan menurunnya
masa tubuh (IMT) dari rata-rata 27,2 menjadi
fungsi organ tubuh atau bahkan dapat
26,8 dengan p-value= 0,000. Begitu juga dengan
menyebabkan kerusakan organ yang dapat
tekanan darah sistolik/diastolik juga mengalami
menimbulkan berbagai macam penyakit. Latihan
penurunan dari rata-rata 119,9/80,2 menjadi
yang dilakukan dengan baik dan benar dapat
113,8/73,8 dengan p-value= 0,000. Sedangkan
membuat komposisi tubuh menjadi seimbang,
status gizi berdasarkan RLPP tidak menunjukan
dimana akan membuat semua organ dapat
penurunan setelah dilakukan treatment yaitu
menjalankan fungsinya dengan lebih baik dan
tetap sebesar 0,84 dengan p-value= 0,230. Hal
efektif. Hal ini membuat tubuh menjadi lebih
tersebut berarti aktifitas fisik yang diberikan
sehat dan bugar sehingga seseorang menjadi
berupa aerobic exercise hanya berpengaruh
lebih produktif.15
terhadap penurunan IMT dan tekanan darah,
Pemberian aktivitas fisik berupa aerobic
sedangkan RLPP tidak menunjukan pengaruh
exercise ternayata tidak tidak berpengaruh
pada wanita yang mengalami obesitas.
terhadap rasio lingkar pinggang panggul (RLPP)
Saran, diharapkan kepada penderita
dengan nilai p= 0,230 (p-value < 0,05). Tidak
obesitas melakukan latihan fisik berupa senam
adanya pengaruh aerobic exercise terhadap
jantung sehat secara rutin karena senam tersebut
RLPP pada penelitian ini mungkin dikarenakan
merupakan salah satu senam yang baik
waktu latihan yang masih pendek (hanya 4
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
minggu), karena pada penelitian Dias et al tahun
penderita obesitas dan juga upaya dalam
2015 pada obesitas dewasa yang diberikan
menurunkan berat badan dan tekanan darah.
latihan fisik selama 12 minggu mendapatkan
Aktivitas fisik yang diberikan pada sampel
hasil adanya pengaruh latihan fisik terhadap
dalam penelitian ini hanya berupa senam jantung
rasio lingkar pinggang panggul.16
sehat, jadi untuk penelitian selanjutnya dapat
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan
memberikan perlakuan dengan intensitas waktu
oleh KoI-G tahun 2013 mendapatkan juga
yang lebih lama, perlakuan dengan berbagai
mendapatkan hasil bahwa ada pengaruh
variasi senam atau latihan fisik lain dan
pemberian regular exercise selama 8 minggu
pengaruhnya terhadap variabel yang diteliti.
terhadap rasio lingkar pinggang panggul. Jadi
dengan memberikan waktu latihan fisik yang
lebih panjang (>4 minggu) maka akan
DAFTAR PUSTAKA
memberikan hasil yang signifikan terhadap
penurunan rasio lingkar pinggang panggul.17 1. Krummel, Couch. Medical Nutrition
Tidak adanya pengaruh aktivitas fisik Therapy in Hypertension In :Maham K,
terhadap RLPP pada penelitian ini mungkin juga EscottP. Water, Electrolytes, and Acid Base
dikarenakan beban aktifitas fisik yang diberikan
Balance. In: Krauses Food and Nutrition 12. Sari MD. Hubungan Asupan Serat, Natrium
Therapy. 12th ed. 2008:150-1 dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian
2. Steele, R. G., Nelson, T. D., & Jelalian, E. Obesitas Dengan Hipertensi Pada Anak
Child and adolescent obesity in context: Sekolah Dasar. Skripsi UNDIP. Semarang;
Trends and epidemiology. In E. Jelalian & 2013.
R. G. Steele (Eds.), Handbook of childhood 13. Utomo TG, Junaidi S, & Rahayu S. Latihan
and adolescent obesity (pp. 3-10). New Senam Aerobik Untuk Menurunkan Berat
York: Springer; 2008. Badan, Lemak dan Kolesterol. Jurnal of
3. RISKESDAS. Badan Penelitian dan Sport Sciences and Fitness. 2012; 1 (1)
Pengembangan Kesehatan Kementrian http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf
Kesehatan RI Tahun 2010. Kementerian 14. Anam M, Mexitalia, Bagoes W, Andriyan P,
Kesehatan. Jakarta; 2010. dan Hardhono, 2010. Olahraga terhadap
4. KEMENKES. Profil Kesehatan Indonesia Indeks masa tubuh, lemak tubuh dan
Tahun 2011. Jakarta; 2012. kesegaran jasmani pada anak obes. Sari
5. Grundy SM, Becker D, Clark LT, Cooper pediatric. 2010; 12: (36-41).
RS, Denke MA, Merz CN, et al. Third Report 15. Kuswari M, Setiawan B, Rimbawan.
of The National Cholesterol Education Frekuensi Senam Aerobik intensitas sedang
Program (NCEP) expert Panel on Detection, Berpengaruh Terhadap Lemak Tubuh Pada
Evaluation, and Treatment of High Blood Mahasiswa IPB. Jurnal gizi pangan. 2015;
Cholesterol in Adult (ATP III). National volume 10 nomor 1.
Cholesterol Education program, National 16. Dias , Farinatti P, De Souza MD, Manhanini
Heart, Lung and Blood Institute, National DP, Balthazar E, Dantas DL, de Andrade
institute of Health. NIH Publication No.01- Pinto EH, Bouskela E, Kraemer-Aguirar LG.
3670 May 2001 Effects Of Resistance Training on Obese
6. Kannel W. Lipids, diabetes and coronary Adolescents. Pubmed; 2015
heart disease : Insights Jurnal Kardiologi 17. Ko I-G and Choi B-P. Regular Exercise
Indonesia from the Framingham Heart Modulates Obesity Factor and Body
Study. Am Heart J. 1985; 110:1100-07 Compotition in Sturdy Men. Journal Of
7. Lauer, MS. And What about Exercise? Exercise Rehabilitation. 2013; 9(2): 256-
Fitness and risk of death in low-risk adult. 262.
J. AM. Heart Assoc 2012.
8. Supariasa NDI, Bakri B, Fajar I. Penilaian
Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2001.
9. Rismayanthi C. Pengaruh Latihan Senam
Jantung Indonesia TerhadapPenurunan
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi.
Thesis. Pps IK UNY.Yogyakarta; 2009.
10. Mc Ardle WD, Katch FI, Katch VL, ed.
Muscular strength: training mus- cles to
become stronger. In: Essentials of exercise
physiology. 3rdd.USA: Lipincott Williams &
Wilkins; 2006.p.469-509.
11. Moniaga V, Damajanty H. C. Pangemanan .
J.J.V.Rampengan. Pengaruh Senam Bugar
Lansia Terhadap Tekanan Darah Penderita
Hipertensi di BPLU Senja Cerah Paniki
Bawah . Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume
1, Nomor 2, Juli2013, hlm. 785-789