ES
DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW I KELURAHAN
BALAS KLUMPRIK KECAMATAN WIYUNG
KOTAMADYA SURABAYA
A.Pengkajian
I. Data Umum:
1.Nama kepala keluarga : Tn.ES
2.Alamat : RT. 2 RW. I Kelurahan balas Klumprik
3.Pekerjaan : Swasta
4.Pendidikan : SD
6.Genogram :
X X X X
50 64
Keterangan:
Laki-laki.
Perempuan.
Penderita Hipertensi.
Tinggal serumah.
7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga ini adalah keluarga inti dimana mereka hanya tinggal berdua
saja (suami istri) dalam satu rumah.
8. Suku /bangsa : Jawa/ Indonesia
9. Agama : Islam. Keluarga bapak E.S percaya bahwa kesehatan dan penyakit yang
diderita selama ini merupakan cobaan dari Allah SWT, dan akan berusaha agar
penyakit istrinya bisa sembuh.
10. Status sosial dan ekonomi keluarga
Pendapatan bapak E.S sebagai buruh pada pabrik arang adalah Rp.500.000/bulan dan
kadang Rp.700.000,- / bulan jika ada lembur,Penghasilan mereka sebagian besar
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, jika ada lebih mereka
simpan untuk keperluan Ny.S berobat.
11. Aktifitas rekreasi
Aktifitas rekreasi dalam rumah selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama istri
sambil nonton TV, cucu dan menantu dari anak yang ketiga sering bertandang
kerumah, kadang-kadang anak-anak yang rumahnya tidak jauh dari tempat mereka
tinggal. Aktifitas rekreasi diluar rumah jarang mereka lakukan.
7. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum Ny.S nampak keletihan, penampilan terlihat rapi,
kebersihan diri baik.
Tanda tanda vital :
Tekanan Darah : 210/130mmHg
Respirasi : 32x/menit
Suhu : 36,6C
Tinggi Badan : 148cm
Berat Badan : 58 Kg
b. Pemeriksaan fisik khusus
1. Kepala dan leher
Kepala : tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala
Normo Chepalik
Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan
tekanan Vena jugularis dan arteri carotis
Mata : Konjingtiva tidak terlihat anemis, kelopak
mata tidak terdapat udema
Hidung : tidak ada riwayat terjadinya perdarahan
hidung (epistaksis)
Mulut : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda
tanda sianosis
2. Dada
Pergerakan dada terlihat saat inpirasi, suara Jantung S1 dan S2
tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada,
ronchi(-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
3. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran
Hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik baik
4. Ekstremitas
Pada ekstremitas kanan atas dan bawah terdapat kelumpuhan,
ketidak mampuan menggerakkan persendian dan melipat
persendian secara sempurna. Ektremitas kiri dalam batas normal.
8. Harapan keluarga
Bapak S.E menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di
lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin
melakukan kegiatan pengobatan / penyuluhan terhadap warga khususnya
dilingkungan RW 1
V. ANALISA DATA
VI. SKORING
1. Resiko terjadinya serangan Stroke berulang (pecahnya pembuluh darah otak
akibat Hipertensi) sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat keluarga dengan Hipertensi.
Kriteria Skor Pembenaran
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko terjadi serangan Stroke (pecahnya pembuluh darah otak) berulang
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang menderita Hipertensi
2. Resiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan
dengan ketidak mampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
C. PRIORITAS MASALAH
Resiko terjadinya serangan Stroke (pecahnya pembuluh darah otak) berulang
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang menderita Hipertensi.
D. INTERVENSI
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.E.S
No. Goal Objectives Criteria Standart Intervensi
Diagnosa
1. Resiko Setelah 1. Keluarga Verbal - Keluarga dapat 1.Kaji pengetahuan
terjadinya dilakukan mengenal menjelaskan keluarga tentang
serangan penyuluhan masalah pengertian Hipertensi
ulang Pada kesehatan salah Hipertensi 2. Jelaskan pada
Stroke keluarga satu anggota - Keluarga dapat keluarga tentang
(pecahnya masalah keluarga (Ny.S) menyebutkan pengertian, tanda dan
pembuluh kesehatan tanda dan gejala gejala, tindakan yang
darah otak) dapat Hipertensi harus dilakukan bila
berhubunga teratasi - Keluarga dapat ada salah satu
n dengan menjelaskan anggota keluarga
ketidakma perawatan yang menderita
mpuan keluarga yang Hipertensi
keluarga menderita 3. Bimbing keluarga
dalam Hipertensi untuk mengulangi
merawat yang dijelaskan
anggota 4. Beri pujian atas
keluarga jawaban
yang 2. Keluarga Verbal - Keputusan 1. Beri penjelasan
mennderita mampu keluarga untuk akibat lanjut dari
Hipertensi mengambil membawa Ny.S ke penyakit
(NY.S) keputusan pelayanan
tentang tindakan kesehatan
yang tepat
E. Implementasi.
Tanggal No. DP Pelaksanaan
15/2/02 I 1. Menjelaskan kepada anggota keluarga factor-faktor yang menyebabkan
terjadinya tekanan darah tinggi yaitu; akibat ada faktor keturunan,
peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan
tekanan darah antara lain:
- Kepala pusing.
- Tengkuk/ leher terasa kaku.
- Mata berkunang-kunang.
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari
tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu gangguan pada system
organ seperti otak, mata, jantung, dan ginjal yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kematian .
4. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien tentang penanganan hipertensi:
pengobatan Hipertensi memerlukan waktu yang panjang / seumur
hidup
tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya
komplikasi dengan cara mempertahankan tekanan darah dibawah
140/90 mm Hg.
5. Menjelaskam kepada keluarga cara mencegah tekanan darah tinggi
yaitu dengan cara memodifikasi gaya hidup seperti :
Mengurangi konsumsi garam
Menghindari kegemukan
Olahraga teratur
F. Evaluasi
Tgl Evaluasi
21/2/02 S: - Ny. S.M. mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat baju
yang bergantungan, serta menyapu lantai.
- Ny. S.M. mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras bak kamar
mandi dan sudah di lakukannya.
O: - Rumah tampak bersih dan rapi.
- Jendela rumah ruang tamu dan kamar dibuka lebar-lebar.
- Barang-barang diatur dengan rapid an yang tidak berguna sudah disingkirkan.
A: Masalah teratasi.
P: Rencana perawatan dihentikan.
21/2/02 S: - Ny. S.M. mengungkapkan sakit kepalanya sudah tidak muncul lagi
- Ny. S.M. mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dokter dan akan
selalu minum obat yang diberikan dokter.
O: - Tekanan darah 140/90 mmHg.
- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S.M. sudah tidak asin lagi dan dibedakan dengan
anggota keluarga yang lain.
A: Masalah teratasi.
P: Rencana perawatan dihentikan.
PRE PLANNING
Penyuluhan askep keluarga dengan Hipertensi
I. Latar Belakang
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140mmHg dan tekanan
darah Diastolik 90mmHg, atau bila pasien memakai obat Hipertensi.
Dengan kata lain Hypertensi didefinisikan sebagai suatu peningkatan Tekanan
Darah Sistolik dan/atau Diastolik yang tidak normal. Klien yang menderita
Hipertensi bila tidak mendapatkan pengelolaan yang benar bisa menyebabkan
berbagai resiko yang berakibat fatal. Pada keluarga Tn. E.S, dimana NY.S
menderita Hipertensi (post Stroke), dirasa perlu mendapatkan informasi yang
berhubungan dengan Hipertensi untuk kepentingan perawatan bagi penderita.
b. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu mengenal
penyakit Hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang menderita penyakit Hipertensi.
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu :
- menyebutkan pengertian Hipertensi
- menyebutkan penyebab Hipertensi
- menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
- menyebutkan cara pencegahan Hipertensi
IV. Sasaran
Seluruh anggota keluarga : Tn.E.S, Ny.S
V. Media
Media penyuluhan yang akan digunakan : leaflet
VI. Metode
Metode yang digunakan : ceramah, diskusi / Tanya jawab
VII. Strategi Pelaksanaan
- Memperkenalkan pembimbing, kontrak waktu, dan pembukaan : 5 menit
- Menyampaikan materi Hipertensi dan diskusi : 30 menit
- Melakukan evaluasi dan terminasi : 15 menit
VIII. Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari :
Pukul :
Tempat: Rumah Tuan E.S, RT 1 RW II Kelurahan Balas Klumprik
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Bidang studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Penyakit Hipertensi
Sasaran : Keluarga Tn.E.S
Tempat: Rumah Tn.E.S (RT II, RW1, Kelurahan Balas Klumprik)
Hari / tanggal :
Waktu : 50 menit
o
3. Sasaran
Seluruh anggota keluarga Tn.E.S
4. Materi
o Penyakit hipertensi
o Diit rendah Garam
5. Metode
Ceramah
Diskusi / Tanya jawab
6. Media
Leaflet : Hipertensi dan diit rendah garam
7. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Semua anggota keluarga hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan.
Penyelenggara penyuluhan dilakukan di rumah Tn.E.S
Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
Keluarga mengerti tentang penyakit Hipertensi, dapat
menyebutkan Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, hal-hal yang
memperberat penyakit Hipertensi serta upaya upaya
pencegahannya
8. Pengorganisasian
Pembicara / fasilitator : Misroh Mulianingsih
Supervisor :
DIIT RENDAH GARAM
Pemberian diit rendah garam bertujuan membantu menghilangkan retensi
garam / air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Diit
ini diindikasikan untuk pasien dengan edema dan / atau Hipertensi, seperti pada aggal
Jantung, sirosis Hepatis, Penyakit Ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan, dan
hipertensi esensial.
Syarat diit ini adalah cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin, jumlah Natrium
yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam / air atau
hipertensi, dan bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.
Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan (diit rendah garam)
Golongan bahan Makanan yang boleh diberikan Makanan yang tidak
makanan boleh diberikan
Sumber Beras, Bulgur, Kentang, Roti, Biskuit, dan kue yang
Karbohidrat Singkong, Terigu Tapioka, dimasak dengan garam dapur
Hunkwee, Gula, Makanan dan atau soda.
yang diolah dari bahan
makanan tersebut di atas
tanpa garam dapur dan soda,
seperti : Makroni, Mie,
Bihun, Roti, Biskuit, Kue
Kering.
Sumber Protein Daging dan ikan maksimum Otak, ginjal, lidah, sardin, keju,
Hewani 100 gram sehari; telur daging, ikan dan telur yang
maksimum 1 butir sehari; diawet dengan garam dapur
susu maksimum 200 gram seperti : daging asam, ham,
sehari bacon, dendeng, abvon, ikan
asin, ikan kaleng, kornet, ebi,
udang kering, telur asing, telur
pindang dsb.
Buah buahan Semua buah buahan segar, Buah buahan yang diawet
buah yang diawet tanpa dengan garam dapur dan ikatan
garam dapur, natrium benzoa natrium lainnya.
dan soda