4 LP Gangguan Nutrisi Minggu Ke 2
4 LP Gangguan Nutrisi Minggu Ke 2
OLEH:
142311101165
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER 2016
2
C. Komponen-Komponen Nutrient
1. Air
Air meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat
badan bayi (Potter & Perry, 2005). Individu dewasa dapat kehilangan cairan
kurang lebih 2-3 liter per hari melalui keringat, urin, dan pernapasan.
Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai komponen
penyusun sel yang utama, air juga berperan dalam menyalurkan zat-zat
makanan menuju sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri adalah untuk membantu
3
5. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organic yang tidak dapat dibuat oleh tubuh dan
diperlukan dalam jumlah besar sebagai katalisator dalam proses
metabolisme.
Vitamin secara umum diklasifikasikan ke dalam :
a. Vitamin yang dapat larut dalam lemak, yaitu : vitamin A, vitamin D,
vitamin E, vitamin K.
b. Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan vitamin C.
6. Mineral
Mineral dikategorikan menjadi 2 :
a. Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah
lebih dari 100 mg.
Contohnya : kalsium, phosphor, sodium, potasium, magnesium, klorida,
dan sulfur.
b. Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah
kurang lebih 100 mg.
Contohnya : besi, mangan, iodium, selinium, cobalt, kromium, tembaga,
dan klorida.
D. Etiologi
a. Kekurangan nutrisi
1. Efek dari pengobatan
2. Mual/ muntah
3. Gangguan intake makanan
4. Radiasi/ kemoterapi
5. Penyakit kronis
6. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker
7. Disfagia karena adanya kelainan persarafan
8. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit / intoleransi laktosa
9. Nafsu makan menurun ( Wartonah, 2006 dan Alimul, 2006)
b. Kelebihan nutrisi
1. Kelebihan intake
5
2. Gaya hidup
3. Psikologi untuk konsumsi tinggi kalori
4. Penurunan laju metabolik
5. Latihan/ aktivitas yang tidak adekuat (Wartonah, 2006 dan Potter, 2005)
4. Dietary History
a. Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan
b. Asupan makan tidak adekuat
c. Diet yang salah atau ketat
d. Kurangnya persediaan bahan makanan selam 10 hari/ lebih
e. Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan bahan makanan
f. Tidak adekuatnya fasilitas penyiapan bahan makanan
g. Tidak adekutanya penyimpanan bahan makanan
h. Ketidakmampuan fisik
i. Lansia yang tinggal dan makanan sendiri
H. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis pada gangguan nutrisi ada dua (Kozier, 2010), yaitu:
a. Nutrisi enteral
Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan
nutrisi meliputi metode enteral (melalui system pencernaan). Nutrisi enteral
juga disebut sebagai nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila klien tidak
mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada saluran
pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu. Pemberian
makanan lewat enteral diberikan melalui slang nasogastrik dan slang
pemberian makan berukuran kecil atau melalui slang gastrostomi atau
yeyunostomi.
b. Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral (PN), juga disebut sebagai nutrisi parenteral total
(TPN) atau hiperalimentasi intravena (IVH), diberikan jika saluran
gastrointestinal tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas
fungsinya atau karena kemampuan penyerapannya terganggu. Nutrisi
parenteral diberikan secara intravena seperti melalui kateter vena sentral ke
vena kava superior.
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein,
elektrolit, vitamin, dan unsure renik, semuanya ini memberikan semua kalori
yang dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya
dimasukkan ke vena sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan
oleh darah klien.
8
I. Penatalaksanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1. Ketidakseimbangan Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
nutrisi: Kurang dari Status Nutrisi: Asupan Kaji status nutrisi
kebutuhan tubuh nutrisi klien (antropometri,
(00002) Dengan kriteria hasil: tekstur kulit, mukosa
Adanya
Faktor yang berhubungan: mulut)
Faktor biologis peningkatan berat Tentukan kebutuhan
Faktor ekonomi badan sesuai kalori harian yang
Gangguan psikososial dengan tujuan adekuat
Ketidakmampuan minimal 1-2 Bantu klien
makan kg/minggu mendapatkan posisi
Ketidakmampuan Berat badan ideal
yang nyaman
mencerna makanan sesuai dengan sebelum makan dan
Ketidakmampuan tinggi badan (IMT minum
mengabsorbsi nutrien normal 18,5-22,9) Ciptakan lingkungan
Kurang asupan Tidak ada tanda-
yang nyaman dan
makanan tanda malnutrisi tenang (batasi
(BB kurang, kulit pengunjung)
kering dan bersisik, Terapi Nutrisi
reaksi lambat, imun Anjurkan
menurun,
memberikan makan
kelemahan otot)
dalam porsi kecil
Tidak terjadi
tapi sering
penurunan berat Anjurkan
badan yang berarti
menghidangkan
makan dalam
keadaan hangat
Monitor Nutrisi
Timbang berat
badan setiap hari
Monitor turgor kulit
dan mobilitas
Monitor intake dan
output
Timbang berat
badan setiap minggu
Dorong klien untuk
mengkonsumsi
buah-buahan,
sayuran, kacang-
kacangan dan daging
tanpa lemak.
Dorong klien
mengikuti dukungan
kelompok untuk
menurunkan berat
badan
Rujuk pada program
pengendalian berat
badan jika
diperlukan
Pengajaran: Peresepan
Diet
Informasikan kepada
klien jangka waktu
yang harus diikuti
tentang diet yang
disarankan
Libatkan klien dan
keluarga untuk
memantau program
diet yang disarankan
3. Berat badan berlebih Status Nutrisi Monitor Nutrisi
(00233) Status Nutrisi: Asupan Kaji status nutrisi
Faktor yang berhubungan Makanan dan cairan klien
Faktor ekonomi Status Nutrisi: Asupan Anjurkan klien
Faktor yang diturunkan nutrisi untuk memonitor
Dengan kriteria hasil:
(mis., distribusi kalori dan intake
Mengidentifikasi
jaringan adiposa, makanan (misal
faktor yang
penggunaan energi, membuat buku
meninngkatkan
aktivitas lipase harian)
berat badan
11
Dorong klien
mengikuti dukungan
kelompok untuk
menurunkan berat
badan
Rujuk pada program
pengendalian berat
badan jika
diperlukan
Pengajaran: Peresepan
Diet
Informasikan kepada
klien jangka waktu
yang harus diikuti
tentang diet yang
disarankan
Libatkan klien dan
keluarga untuk
memantau program
diet yang disarankan
J. Daftar Pustaka
Alimul, A Aziz, 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia : aplikasi konsep
dan proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : teori dan
aplikasi dalam praktik. Jakarta : EGC.
Smeltzer, C. Suzanne, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi
8. Jakrta : EGC.