PENDAHULUAN
Stress merupakan reaksi fisik, mental, dan kimia dari tubuh terhadap situasi yang
menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan dan merisaukan
seseorang. Definisi lain menyebutkan bahwa stress merupakan ketidakmampuan
mengatasi ancaman yang dihadapi mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang
pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut (Potter, 2005).
Stres yang berkepanjangan ini muncul karena gaya hidup saat ini yang serba cepat
akibat tuntutan hidup dan tuntutan kerja, misalnya mobilitas yang tinggi maupun beban
kerja yang dirasakan berat. Gaya hidup tersebut membuat individu selalu berada dalam
ketegangan sehingga berakibat pada munculnya stres. Selain itu pola makan yang tidak
teratur dan mengkonsumsi makanan instan sebagai akibat pola hidup serba cepat juga
merupakan salah satu pencetus penyakit tukak lambung (Syam, 2006).
Situasi penuh stress yang terus menerus sering berkaitan dengan pembentukan
ulkus, mungkin karena stimulasi berlebihan sekresi lambung oleh respons emosi yang
berkaitan dengan stress yang dialami seseorang dapat menimbulkan kecemasan yang
erat kaitannya dengan pola hidup. Menurut hasil penelitian Cox (2001), stres dapat
mempengaruhi psikologis seseorang yang berupa kegelisahan, kelesuan, depresi,
kelelahan, kehilangan kesabaran dan harga diri rendah. Sedangkan dampak pada
perilaku seseorang berupa peningkatan konsumsi alkohol dan rokok, tidak nafsu makan
atau bahkan makan yang berlebihan. Penderita yang mengalami stres seringkali
mengalami gangguan pada sistem pencernaan, misalnya pada lambung sering terasa
kembung, mual dan pedih, hal ini disebabkan karena asam lambung yang berlebihan
yang dikenal sebagai gastritis atau maag (Budiana, 2006). Penelitian Tarigan (2003)
menunjukan bahwa pasien yang mengalami gastritis berhubungan dengan stres yang
dialaminya. Faktor psikis dan emosi seperti pada kecemasan dan depresi dapat
mempengaruhi fungsi saluran cerna yang mengakibatkan perubahan sekresi asam
lambung, mempengaruhi motilitas dan vaskularisasi mukosa lambung serta menurunkan
ambang rangsang nyeri (Ika, 2010). Prevalensi penderita gastritis di seluruh Rumah
Sakit di Indonesia sebanyak 218.500 kasus (Dinkes, 2004). Prevalensi penderita
gastritis di Provinsi jawa timur adalah sebanyak 31,12 persen (Dinkes, 2011). Prevalensi
penderita gastritis yang disebabkan oleh stres adalah sebanyak 8,72 persen (Dinkes,
2010). Negara yang angka kejadian gastritis paling tinggi yaitu Amerika dengan
persentase mencapai 47 persen, India 43 persen, Indonesia 40,8 persen, Kanada 35
persen, China 31 persen, Perancis 29,5 persen, Inggris 22 persen, Jepang 14,5 persen
(WHO, 2003).
Relaksasi merupakan salah satu intervensi psikologis yang dapat diterapkan ada
gangguan psikosomatis, antara lain sakit kepala (migren), arthritis, penyakit pernafasan
(asma), hipertensi, insomnia, diabetes dengan ketergantungan insulin, demikian pula
untuk gangguan psikologis seperti phobia dan stres. Relaksasi juga terbukti lebih cocok
untuk intervensi gangguan panik karena lebih dapat mengontrol keadaan dan fungsi
psikologis dibandingkan terapi kognitif (Kazdin, 1994; Beck, Stanley, Baldwin, Deagle,
dan Averill,2001). Intervensi psikologis mulai dipilih sebagai alternatif terapi
psikosomatis khususnya penyakit tukak lambung karena inkonsistensi atas bukti
pengobatan yang biasanya diberikan pada pasien dan adanya efek samping yang sama
banyaknya dengan jenis terapi yang diberikan. Intervensi medis yang selama ini
diberikan pada pasien tukak lambung yaitu pembedahan, diet dan terapi obat. Meskipun
20% pasien tukak lambung di Amerika menjalani pembedahan namun intervensi ini
sangat mahal dan tidak menjamin kesembuhan tukak secara total bahkan seringkali
menimbulkan efek samping. Misalnya tindakan vagotomy yang bertujuan mengurangi
sekresi asam lambung menimbulkan efek samping terganggunya proses pengosongan
lambung menuju usus dua belas jari (Prokop, 1991; Sonnenberg dalam Prokop, 1991).
Berdasarkan pernyataan diatas bahwa teknik relaksasi merupakan salah satu cara
efektif mengurangi stress dan keluhan tukak lambung pada penderita tukak lambung
kronis.
1.2. Tujuan
Untuk Mengetahui apakah ada pengaruh Metode relaksasi untuk menurunkan Stres
dan keluhan tukak lambung pada penderita tukak lambung Kronis.
1.3. Manfaat
Secara praktis, analisa jurnal ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif intervensi psikologis untuk penurunan tingkat stres pada penderita tukak
lambung kronis.
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah kekayaan khasanah lmupara
kilinisi, khususnya psikolog klinis dan dokter. Kontribusi ilmu pada analisa jurnal
ini terkait pemberian intervensi psikologis terhadap penderita tukak lambung kronis
yang sebelumnya hanya mendapatkan penanganan berupa intervensi medis saja.
BAB 2. ISI JURNAL
2.2 Penulis/Peneliti
Nama: Tri Subekti, Muhana Sofiati Utama
Fakultas Psikologi
Universitas Gajah Mada
2.3 Nama Jurnal
Journal Psikologi
2.4. Ringkasan Jurnal (bisa menggunakan PICO (Problem, Intervention,
Comparation, Outcome)
A.Problem
C. Comparatian
Peneliian sebelumnya tentang manfaat relaksasi telah dlakukan diindonesia
(Prawitasari,1989; Utami,1991;Sutrisno, 1989) demikian halnya dilar negri penelitian
tentang tentang relaksasi juga telah banyak dilakukan, antara lain penelitian dendato dan
Diener (1989) tentang terapi relaksasi dan Kognitif yang terbukti efektif mengurangi
kecemasan meskipun tidak meningkatkan prestasi akademik pada remaja.Efek relaksasi
juga telah diteliti oleh beberapa ahli pada psikologi kesehatan yaitu Relaksasi otot
progresif dan relaksasi imajeri terpadu efektif mengurangi efek samping Chemotherapy
seperti cemas, depresi, mual dan meningkatkan tekanan darah pada pasien kanker
(Lyles, Burish, Krozwly, & Oldham, 1982)
Relaksasi juga terbukti efektif menurunkan tekanan darah sistolik pada penderita
hipertensi, dalam hal ini terapi relaksasi kelompok lebih efektif daripada terapi relaksasi
kelompok yang disertai dengan perjanjian konsekwensi jika terjadi pelanggaran aturan
misalnya lupa tidak melakukan latihan. Sebagai terapi komplementer, relaksasi terbukt
efektif menurunkan tekanan darah sistolik pada penderita hipertensi ringan ( Lichstein,
Hoelscher, & Rosenthal, 1986; Yung, French, & Leung, 2001)
D. Outcome
Berdasarkan Teori dan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka diajukan
hipotesis Metode relaksasi dapat menurunkan stres dan keluhan tukak lambung pada
penderita tukak lambung kronis Subjek dalam penelitian ini diharapkan mengalami
penurunan taraf stres dan taraf keluhan tukak lambung setelah diberi intervensi
relaksasi.
Hasil Penelitian berikut ini disusun berdasarkan data subyek yang diperoleh dari
pengisian skala ketegangan dan skala keluhan tukak lambung yang dihitung berdasarkan
skor harian. Selain itu juga didukung data kualitatif berupa hasil wawancara skrining
awal, catatan harian relaksasi, catatan Obserfasi, iskusi setelah latihan dan wawancara
pada follow up.
BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 ANALISIS ISI JURNAL (uraikan isi jurnal secara khusus disertai referensi
yang mendukung)
Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres merupakan
masalah emosional yang dapat dialami oleh siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam
kadar berat ringan yang berbeda. Stres dapat terjadi karena berkembangnya persepsi
seseorang terhadap kemampuan diri dalam merespon sebuah situasi atau peristiwa.
Sebuah situasi yang sama dapat dinilai positif, netral, atau negatif oleh orang yang
berbeda. Penilaian ini bersifat subjektif pada setiap orang. Oleh karena itu, seseorang
dapat merasa lebih stres daripada yang lainnya walaupun mengalami kejadian yang
sama.
Menurut Mc Kay and Cox (1979), stres merupakan suatu gejala yang sangat
individual. Stres merupakan hasil penafsiran seseorang mengenai keterlibatannya di
dalam lingkungan, baik secara fisik maupun psikososial. Stres timbul sebagai akibat
dari hasil ketidakseimbangan antara persepsi orang itu dengan tuntutan luar
BAB 4. KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
file:///C:/Users/user/Downloads/10-310-1-PB%20(1).pdf
LAMPIRAN JURNAL
1. JURNAL LENGKAP
2. JURNAL/ARTIKEL PENDUKUNG