BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANSIETAS
dan masalah kesehatan jiwa pada khususnya. Sejak empat belas tahun yang
lalu, masalah kesehatan jiwa menjadi perhatian dunia. Pada bulan Oktober
1997 yang lalu dinyatakan oleh World Health Organization, sebagai Tahun
Kesehatan Jiwa. Pertimbangan ini, sangat beralasan dengan hasil studi Bank
adanya kemungkinan bahaya atau ancaman bahaya dan disertai oleh gejala
melarikan diri (flight) atau melawan (fight), yaitu dengan cara mengerahkan
psikologik
yaitu di Tanjung Duren Utara dan Tanjung Duren Selatan (Kecamatan Grogol
Faktor Biologi
Pada sistem neuroanatomi pada sistem saraf pusat beberapa mediator utama
Norefinefrin di lokus minoris dan pons memberikan respon atas perasaan nyeri
Teori psikoanalisa
8
lain, misalnya konversi, regresi dan hal ini yang akan menimbulkan gejala.
Teori Eksistensi
secara spesifik untuk suatu perasaan cemas yang kronik. Jika terjadi gangguan
ini maka menyebabkan seseorang merasa cemas akan hidupnya dan ada
Teori Psikoneuroendokrinologi
Hypothalamic Pituitary Adrenal Axis (HPA), dan sistem saraf otonom. Susunan
yang kompleks antara faktor saraf, hormonal, dan imunologis. Stres kronik dapat
senang ataupun negative berupa cemas, susah dan stress dapat menyebabkan
sistem limbik dan korteks frontal. Rangsangan yang tiba di hipotalamus akan
menyebabkan sekresi CRF yang berperan sentral dalam reaksi stress (sekresi
CRF stabil dalam kondisi emosi positif). CRF kemudian memicu reaksi HPA.
10
(LC) yang mengaktifkan sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom mengaktifkan
sekresi epinefrin dan norepinefrin di dalam medulla adrenal. Sekresi CRF oleh
Sistem limbik yang terdiri dari amigdala dan hipokampus merupakan bagian
otak yang berfungsi dalam mengatur motivasi, respon emosi dan reaksi
menerima impuls atau informasi dari sistem sensori, batang otak, lewat talamus
Amigdala juga menerima informasi dari pusat kognisi dan asosiasi sensoris
Kondisi emosi negatif seperti marah, takut, cemas, stres berpengaruh kuat
terhadap kinerja HPA aksis. Emosi negatif menyebabkan kinerja HPA aksis tidak
dibandingkan mekanisme umpan balik dan siklus sirkadian. Keadaan ini tidak
dibutuhkan tubuh, karena sekresi kortisol tidak sejalan dengan tingkat stres yang
terjadi. Sekresi kortisol yang tidak seharusnya hanya akan menurunkan sistem
imunitas tubuh.
takut bersifat masif menimbulkan kondisi fight or flight reaction. Suatu reaksi akut
metabolisme.(guyton 1997)
Disamping itu, pengaruh pelepasan impuls secara masal oleh sistem saraf
menjadi terganggu. Karena pengaruh yang lebih lama dibandingkan kerja sistem
saraf simpatis, aktifitas epinefrin dan norepinefrin lebih bersifat kronis dalam
B. DISPEPSIA
a. Definisi Dispepsia
dari rasa tidak enak atau sakit perut pada saluran cerna bagian atas sering
terjadi pada saat atau sesudah makan disertai dengan keluhan rasa panas di
dada, daerah jantung , regurgitasi, kembung, perut terasa penuh, cepat kenyang,
sendawa, anoreksia, mual, muntah, dan beberapa keluhan yang lain. Dispepsia
Setiap orang dari berbagai usia dapat terkena dispepsia, baik pria
maupun wanita. Sekitar satu dari empat orang dapat terkena dispepsia dalam
b. Epidemiologi Dispepsia
fungsional diatas 20 tahun. Pada tukak peptik perbandingan laki-laki dan wanita
13
c. Klasifikasi dispepsia
1. Dispesia Fungsional
daerah ulu hati , rasa penuh atau tidak nyaman setelah makan dan rasa cepat
kenyang yang telah berlangsung minimal selama 3 bulan dalam rentan waktu
(S Harrison,.2000)
selama 6 bulan.
2. Dispepsia organik
Theophiline.
Alergi : susu sapi, putih telur, kacang, makanan laut, beberapa jenis
esophagus.
disebabkan oleh OAINS dan sakit keras (stres fisik) seperti luka bakar,
sepsis,
dalam klinik adalah tukak peptik, terbagi atas tukak peptik lambung dan
ULKUS PEPTIK
a. Definisi
terdapat ulkus atau jaringan pada mukosa, submukosa yang berbatas tegas
dapat terjadi perforasi yang dapat ditemukan pada saluran pencernaan yang
ketidakseimbangan antara faktor agresif yang dapat merusak mukosa dan faktor
Salah satu penyebab utama dari 60% ulkus gaster dan 90% ulkus
duodenum adalah adanya reaksi inflamasi kronik akibat invasi daripada bakteri
meningkat yang memicu terjadinya erosi pada mukosa, dan lama kelamaan
dari asam lambung karena adanya lapisan mukosa yang tebal. Sekresi asam
17
yang memicu terbentuknya asam klorida. Akumulasi asam klorida yang terjadi
Faktor stres
Faktor stres disini dibagi atas stres fisiologis dan stres psikologis. Dari
beberapa penelitian menyebutkan bahwa luka bakar dan trauma kepala dapat
Research menyimpulkan bahwa ulkus yang terjadi tidak murni akibat penyakit
berlebihan.
18
Hasil penelitian ini di dukung oleh suatu penilitian yang lain terhadap
tikus yang menunjukkan bahwa stres yang timbul akibat perendaman dalam
jangka panjang dan infeksi bakteri Helicobacter pylori secara independen terkait
di rumah sakit Thailand menunjukkan bahwa stres kronis itu sangat terkait
dengan peningkatan resiko tukak lambung, dan kombinasi dari stres kronis dan
ansietas dengan tukak peptik dimana didapatkan tukak peptik berkaitan dengan
pylori dan penggunaan OAINS dimana ansietas juga bisa menjadi co morbid
(Reene, et all. 2002)
terbentuknya tukak peptikum
Penelitian yang dilakukan oleh Goodwin, dkk menunjukkan gangguan mood dan
penelitian ini ulkus peptik banyak ditemukan terkait dengan gangguan cemas
maka daya tahan mukosa akan menurun sehingga mudah dirusak oleh faktor
yaitu :
Faktor preepitel
Terdiri dari mucus dan bikarbonat yang berguna untuk menahan pengaruh asam
lambung/pepsin. Mucoid cap merupakan suatu stuktur yang terdiri dari mucus
dan fibrin, yang terbentuk sebagi respon terhadap rangsangan inflamasi. Aktif
Faktor epitel
Disini terjadi kecepatan perbaikan mukosa yang rusak, dimana terjadi migrasi
sel-sel yang sehat ke daerah yang rusak untuk perbaikan. pertahanan seluler,
bikarbonat kedalam lapisan mucus dan jaringan subepitel dan untuk mendorong
Ada tiga Penyebab dari kerusakan barier mukosa lambung yaitu yang pertama
penggunaan NSAID seperti aspirin, penyebab kedua adalah pelepasan asam dan
pepsinogen yang disebabkan dari reaksi vagal karena reaksi stres, kemudian
faktor ketiga yang banyak di anut saat ini oleh karena infeksi helicobacter pylori,
kerusakan barier mukosa lambung ini mengalami kerusakan dari ketiga faktor tadi
fungsi daripada sel mukosa lambung selanjutnya terjadi gastritis oleh karena
peningkatan asam dan terjadi penurunan dari faktor intrisik. Pada keadaan infeksi
parut .Bila terjadi kerusakan mukosa lambung maka tidak diproduksi lapisan lendir
21
lambung sehingga tidak dapat menahan keasaman lambung dan inilah awal
GASTRITIS
a. Definisi
Gastritis ialah inflamasi atau radang dari dinding lambung terutama pada
mukosa gaster. Gastritis juga merupakan salah satu penyebab dari dispepsia
organik.
b. Pembagian klinis
Gastritis akut : Infamasi akut dari lambung, biasanya terbatas pada mukosa
biasanya terbatas pada mukosa. Tanda-tanda klinis dari gastritis akut biasa
Gastritis kronis : Merupakan suatu inflamasi yang kronis dari tipe tertentu
c. Etiologi
22
Merokok
Alkohol
Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar sepsis, trauma, pembedahan,
Endotoksin
peptikum
d. Patogenesis Gastritis
Gastritis dapat terjadi oleh karena daya proteksi mukosa berkurang dan
faktor agresivitas yang melakukan invasi terhadap jaringan. Faktor proteksi terdiri
yang masuk kedalam lambung dapat menyebabkan iritasi atau erosi pada
terjadi peningkatan difusi balik dari ion hydrogen yang mengakibatkan gangguan
difusi pada mukosa dan peningkatan sekresi asam lambung serta enzim-enzim
peradangan.
pada sel-sel dinding lambung oleh bakteri. Peradangan ini bermanifestasi seperti
perasaan perih di epigastrium, rasa panas atau terbakar dan nyeri tekan.
depresi atau ciri kepribadian. Walaupun patofisiologi timbulnya keluhan fisik yang
diterangkan, namun sudah terdapat banyak bukti dari hasil penelitian para ahli
lebih neurotik, depresi dari pada kelompok kontrolnya. Gangguan psikis atau
berkaitan erat dengan adanya gangguan pada sistem saraf otonom vegetatif,
sekresi musinoid, pepsin dan asam klorida lambung. Keadaan ini menyebabkan
dan perih di uluhati (heartburn). Bila berlangsung cukup lama dan berat, dapat
penurunan daya tahan mukosa lambung. Keadaan seperti ini dapat terjadi
25
spontan atau akibat kontraksi lambung yang kuat. Bila luka kecil tersebut terkena
Stres adalah suatu kondisi yang terjadi bila kebutuhan tidak terpenuhi
lain- lain.
(21%). Peran faktor psikososial pada dispepsia fungsional sangat penting karena
kerja hipotalamus anterior dan selanjutnya ke nucleus vagus, nervus vagus dan
selanjutnya ke lambung.
2. Jalur neurohumoral: rangsangan pada korteks serebri hipotalamus anterior
lambung
Faktor psikis dan emosi (seperti pada ansietas dan depresi) dapat
menderita ansietas, depresi dan neurotik lebih jelas dibandingkan orang normal
E. KERANGKA KONSEP
Patomekanisme dispesia
Jalur Neuron
28
KETERANGAN:
1 V. Bebas : Ansietas
LAMBUNG
29