Anda di halaman 1dari 82

Scribd

Explore

UploadSaved

LP Retensi Urin
Uploaded by Noorasani on May 19, 2013
00
3.0K views
Embed
Description: retensio urin
View More
retensio urin
Copyright: Attribution Non-Commercial (BY-NC)
List price: $0.00
Download as DOC, PDF, TXT or read online from Scribd
Flag for inappropriate content

Documents Similar To LP Retensi Urin

Askep Retensi Urine Yudi

by Yudhi Septriadi


retensi urin

by novasuli

Makalah Retensi Urin Jadi

by Sebastianus Doo

More From Noorasani

Re Sensi
by Noorasani

Leaflet

by Noorasani

Lpmeningoencephalitis Tb

by Noorasani

1
of 12
Jika tidak tersedia
alat trokar dari
Campbell, dapat
pula digunakan
alat
trokar konvensiona
l, hanya saja pada
langkah ke-8,
karena alat ini tidak
dilengkapi dengan
slotkateter setengah
lingkaran maka
kateter yang
digunakan adalah
NG tube nomer 12
F.Kateter ini
setelah
dimasukkan ke
dalam buli-buli
pangkalnya harus
dipotong
untukmengeluarkan
alat trokar dari buli-
buli.Beberapa
penyulit yang
mungkin terjadi
pada saat tindakan
maupun
setelahpemasangan
kateter sistotomi
adalah :-Bila
tusukan terlalu
mengarah ke
kaudal dapat
mencederai
prostat.-
Mencederai
rongga / organ
peritoneum.-
Menimbulkan
perdarahan.-
Pemakaian
kateter yang
terlalu lama dan
perawatan yang
kurang baik
akanmenimbulkan
infeksi, ekskrutasi
kateter, timbul
batu saluran
kemih,
degenerasimaligna
mukosa buli-buli,
dan terjadi refluks
vesiko-
ureter.4 . S i
s t o s t o
m i
T e r b u k
a Sistostomi
terbuka
dikerjakan bila
terdapat
kontraindikasi
pada
tindakansistostom
i trokar atau bila
tidak tersedia alat
trokar. Dianjurkan
untuk
melakukansistost
omi terbuka jika
terdapat jaringan
sikatriks / bekas
operasi di
daerahsuprasimfisi
s, sehabis
mengalami trauma
di daerah panggul
yang mencederai
uretraatau buli-
buli, dan adanya
bekuan darah pada
buli-buli yang
tidak mungkin
dilakukantindakan
per uretram.
Tindakan ini
sebaiknya
dikerjakan dengan
memakai
anestesiumum.Lan
gkah-langkah
dalam sistostomi
terbuka-
Desinfeksi
seluruh lapangan
operasi.-
Mempersempit
daerah operasi
dengan kain
steril.-Injeksi
anestesi lokal, jika
tidak
mempergunakan
anestesi umum.-
Insisi vertikal
pada garis tengah
+ 3-5 cm
diantara
pertengahan
simfisis
danumbilicus.-
Insisi diperdalam
sampai lemak
subkutan hingga
terlihat linea alba
yang
merupakanpertemu
an fasia yang
membungkus
muskulus rektus
kiri dan kanan.
Muskulus
rektuskiri dan
kanan dipisahkan
sehingga terlihat
jaringan lemak,
buli-buli dan
peritoneum.Buli-
buli dapat dikenali
karena warnanya
putih dan banyak
terdapat pembuluh
darah.-Jaringan
lemak dan
peritoneum
disisihkan ke
kranial untuk
memudahkan
memegangbuli-
buli.-Dilakukan
fiksasi pada buli-
buli dengan
benang pada 2
tempat.-Dilakukan
pungsi percobaan
pada buli-buli
diantara 2 tempat
yang telah
difiksasi.
-Dilakukan pungsi
dan sekaligus
insisi dinding
buli-buli dengan
pisau tajam
hinggakeluar urin,
yang kemudian
(jika perlu)
diperlebar dengan
klem. Urin yang
keluar dihisap
dengan mesin
penghisap.-
Eksplorasi dinding
buli-buli untuk
melihat adanya :
tumor, batu,
adanya
perdarahan,muara
ureter atau
penyempitan leher
buli-buli.-Pasang
kateter Foley
ukuran 20F-24F
pada lokasi yang
berbeda dengan
lukaoperasi.-Buli-
buli dijahit 2 lapis
yaitu muskularis-
mukosa dan sero-
muskularis.-
Ditinggalkan drain
redon kemudian
luka operasi
dijahit lapis demi
lapis. Balon
kateter dikembang
kan dengan
aquadest 10 cc dan
difiksasikan ke
kulit dengan
benang sutra.
I.Diagnosa
Keperawatan
1.Retensi
urin b.d
ketidakmam
puan
kandung
kemih
u n t u k berkontrak
si dengan
adekuat.2 . G a
n g g u a n
r a s a
n y a m a n :
n y e r i 3 . I
n t o l e r a n
s i
a k t i v i t a
s 4 . A n s i e
t a s b . d
k r i s i s
s i t u a s i
J.Intervensi
Keperawatan
1.Retensi urin b.d
ketidakmampuan
kandung kemih
untuk berkontraksi
dengan adekuat.
Kriteria evaluasi : -
Berkemih dengan
jumlah yang cukup-
Tidak teraba
distensi kandung
kemih
Intervensi Rasional

Dorong pasien
untuk berkemih tiap
2-4 jam dan bila
tiba-tiba dirasakan.

Tanyakan pasien
tentanginkontinens
ia stres.

Observasi aliran
urin,
perhatikanukuran
dan ketakutan.

Awasi dan catat


waktu dan
jumlahtiap
berkemih..

Perkusi/palpasi area
suprapubik

Meminimalkan
retensi urin
distensiberlebihan
pada kandung
kemih.

Tekanan ureteral
tinggi
menghambatpengos
ongan kandung
kemih.

Berguna untuk
mengevaluasi
obsrtuksidan
pilihan intervensi.

Retensi urin
meningkatkan
tekanandalam
saluran perkemihan
atas.

Distensi kandung
kemih
dapatdirasakan
diarea
suprapubik.2.Gang
guan rasa nyaman:
nyeri
Kriteria evaluasi : -
Menyatakan nyeri
hilang/ terkontrol

- Menunjukkan
rileks, istirahat
dan peningkata
aktivitas
dengantepat
Intervensi Rasional

Kaji nyeri,
perhatikan
lokasi,intensitas
nyeri.

Plester selang
drainase pada
pahadan kateter
pada abdomen.

Pertahankan tirah
baring
biladiindikasikan.

Berikan tindakan
kenyamanan

Dorong
menggunakan
rendam
duduk,sabun hangat
untuk perineum.

Memberikan
informasi untuk
membantudalam
menetukan
intervensi.

Mencegah
penarikan kandung
kemihdan erosi
pertemuan penis-
skrotal.

Tirah baring
mungkin diperlukan
padaawal selama
fase retensi akut.

Meningktakan
relaksasi dan
mekanismekoping.

Meningkatkan
relaksasi
otot.3.Intoleransi
aktivitas
Kriteria evaluasi :
Menunjukkan
peningkatan
toleransi terhadap
aktivitas yangdapat
diukur dengan
tidak adanya
dispnea,
kelemahan, tanda
vital dalam
rentangnormal.
I n t e r
v e n s i
R a s i o
n a l

Evaluasi respon
klien
terhadapaktivitas.

Berikan lingkungan
tenang dan
batasipengunjung
selama fase akut
sesuaiindikasi.

Jelaskan
pentingnya
istirahat
dalamrencana
pengobatan dan
perlunyakeseimban
gan aktivitas dan
istirahat.

Bantu aktivitas
perawatan diri
yangdiperlukan.
Berikan
kemajuanpeningkat
an aktivitas selama
fasepenyembuhan.

Menetapkan
kemampuan/kebutu
hanpasien dan
memudahkan
pilihanintervensi.

Menurunkan stres
dan
rangsanganberlebih
an, meningkatkan
istirahat.

Tirah baring dapat


menurunkankebutu
han metabolik,
menghematenergi
untuk
penyembuhan.Pem
batasan aktivitas
ditentukandengan
respons individual
pasienterhadap
aktivitas dan
perbaikankegagala
n pernapasan.

Meminimalkan
kelelahan dan
membantukeseimba
ngan suplai dan
kebutuhanoksigen.
4.Ansietas b.d
krisis situasi

Kriteria evaluasi : -
Mengakui dan
mendiskusikan
takut/masalah-
Menunjukkan
rentang perasaan
yang tepat dan
penampilanwajah
tampak
rileks/istirahat
I n t e r v e
n s i R a s i
o n a l

Identifikasi
persepsi pasien
tentangancaman
yang ada dari
situasi.

Observasi respon
fisik,seperti
gelisah,tanda vital,
gerakan berulang.

Dorong
pasien/orang
terdekat
untukmengakui dan
menyatakan
rasatakut.

Identifikasi
pencegahan
keamananyang
diambil, seperti
marah dansuplai
oksigen.
Diskusikan.

Mendefinisikan
lingkup masalah
individudan
mempengaruhi
pilihan intervensi.

Berguna dalam
evaluasi
derajatmasalah
khususnya bila
dibandingkandenga
n pernyataan
verbal.

Memberikan
kesempatan
untukmenerima
masalah,
memperjelaskenyat
aan takut dan
menurunkanansieta
s.

Memberikan
kayakinan
untukmembantu
ansietas yang tak
perlu.
DAFTAR
PUSTAKA
Retensi Urin
Permasalahan dan
Penatalaksanaan

Widjoseno Gardjito

Lab/UPF Ilmu
Bedah
FK Unair/RSUD
Dr. Soetomo
Surabaya
Manifestasi
Neurologis
Gangguan Miksi.
Iskandar Japardi.
Fakultas
Kedokteran
BagianBedah.
Universitas
Sumatera
UtaraEvaluasi
Biakan Urin Pada
Penderita BPH
Setelah
Pemasangan
Kateter Menetap
PertamaKali dan
Berulang.Bagian
Bedah. Universitas
Sumatera
Utara Anatomi dan
Fisiologi Saluran
Kemih.http//www.
scribd.com/doc/38
991454/Anatomi-
Fisiologi-
GinjalPurnomo
B.B . 2003.
Dasar-dasar
Urologi
. SMF Bedah
Fakultas
Kedokteran
UniversitasBrawija
ya. CV.Infomedika
: Jakarta. 227-
233.Brunner &
Suddarth. (2002).
Keperawatan
medikal bedah.
Jakarta:
EGC.Doenges. M.
E. (2000).
Rencana asuhan
keperawatan.
Jakarta:
EGC.Hudak, C. M
& Barbara, M. G.
(1997).
Keperawatan kritis:
pendekatan
holistik.
Jakarta: EGC.Perry
& potter. (2006).
Fundamental
keperawatan.
Jakarta: EGC.
Documents Similar To LP Retensi Urin

Askep Retensi Urine Yudi

retensi urin


Makalah Retensi Urin Jadi

askep retensi urin

Askep Pada Pasien Dengan Retensio Urine

Kasus Rina Retensi Urin

Laporan Pendahuluan Retensi Urin

retensio urine

Refrat Retensi Urine

RETENSI URIN

Askep Retensi Urine

Laporan Pendahuluan Retensi Urin

RETENSI URIN

MAKALAH-RETENSI-URIN-SGD-KELOMPOK-2-2B

Referat Retensi Urin Sutiasih

Retensi Urine

retensi urin

lp ELIMINASI URINE

retensi urin

Vomitus

Askep Retensio Urine

Askep Pada Pasien Dengan Retensio

Lp Retensi Urine

RELAKSASI OTOT PROGRESIF

RENCANA KEPERAWATAN JIWA

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Hemetemesis

Laporan Pendahuluan Post Laparotomy Eksplorasi

Laporan Pendahuluan Tetanus

More From Noorasani


Re Sensi

Leaflet

Lpmeningoencephalitis Tb

askep PDA

LP HMD

Epi Lepsi

ASKEP SIROSIS

Lpmeningoencephalitis Tb

Asuhan Keperawatan Pada Klien Post Nefrostomi

klasifikasi PJB

sap nyeri

penumonia

Lp Nifas Fisiologis

Kb Pasca Plasenta

Pathway Post Partum Fisiologis

LP Retensi Urin

LP INC

LP KB

LP INC new

renpra TBC

LP Hernia Nucleus Pulposus

LP HIV dan TB

LP-HT

1-Asuhan Keperawatan Pada Klien Ckd

ddst

PATOLOGI NIFAS

Asuhan Keperawatan Ima Kelompok 1

klasifikasi PJB

ddst

About

About Scribd
Press
Our blog
Join our team!
Contact Us
Invite Friends
Gifts

Legal

Terms
Privacy
Copyright

Support

Help / FAQ
Accessibility
Purchase help
AdChoices
Publishers
Copyright 2017 Scribd Inc. .Browse Books.Mobile Site.Site Directory.Site Language:
English

Anda mungkin juga menyukai