PENDAHULUAN
yang ada dalam kerak bumi. Di dalam kerak bumi terdapat bermacam-macam batuan
dan diantara lapisan-lapisan kerak bumi terdapat air yang kita gunkan sehari-hari.
Selain itu geologi berarti pengetahuan yang mempelajari sejarah perkembangan bumi
bumi tersebut adalah dengan fosil. Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk
hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau
tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Proses organisme mati hingga menjadi
fosil, mengikuti siklus batuan sedimen. Maka dari itu fosil dapat menjadi salah satu
tolak ukur umur dari lapisan batuan dan dapat digunakan untuk mengetahui
ditemukan fosilnya. Ukurannya yang kecil dan jumlah yang banyak mengakibtakan
organisme ini dapat terfosilkan dan dapat menjadi penciri lapisan batuan. Oleh
tentang fosil filum protozoa dan bryozoa. Sedangakan tujuan dari praktikum ini
adalah:
a. Mengetahui ciri-ciri dan anatomi dari Filum Protozoa dan Bryozoa
b. Dapat mengidentifikasi fosil protozoa dan bryozoa
c. Mengetahui klasifikasi filum protozoa dan bryozoa
1.3 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
a. Lembar Kerja Praktikum Paleontologi
b. Sampel Fosil
c. Larutan HCl 0,1 M
d. Alat tulis menulis
e. Lap halus
f. Kertas A4 secukupnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Filum Protozoa
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari
bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa
sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya
berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami
Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya,
Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat
dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh
bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa
dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik.
Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena
dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir
karena tidak dapat membentuk badan buah. Protozoa dapat bergerak dengan
menggunakan alat geraknya, yaitu pseudopodia (kaki semu), silia (rambut getar),
atau flagela (bulu cambuk). Dalam kajian evolusi, Protozoa diduga merupakan cikal
bakal organisme hewan yang sangat kompleks. Protozoa terdiri dari sekitar 65 ribu
melakukan fungsi yang dilakukan oleh jaringan dan organ dalam bentuk kehidupan
yang lebih tinggi. Sebagai contoh, banyak protozoa memiliki organel yang
dalam berenang. Protozoa lainnya bergerak dengan memperluas bagian tubuh untuk
mengalir. Banyak protozoa memiliki lebih dari satu inti. (Hampir semua sel metazoan
geometris berpola kerangka silika, kapur, atau bahan keras lainnya. Beberapa
protozoa memiliki trikosit-halus, struktur seperti benang dengan tips berduri yang
oleh osmosis sederhana, pertukaran bahan larut melalui dinding tubuh. (Osmosis juga
khas dari sel metazoan.) Namun, banyak protozoa memiliki organel untuk
makanan mereka, atau menggunakan silia untuk menciptakan arus air yang menarik
dekat makanan. Di dalam tubuh Protozoa, pencernaan dapat terjadi dalam organel
yang disebut vakuola makanan. Organel yang disebut vakuola kontraktil memaksa
tubuh menjadi dua bagian yang sama). Beberapa berkembang biak dengan tunas
(pembagian tubuh menjadi dua atau lebih bagian yang tidak setara). Dalam kondisi
tertentu, pembelahan atau tunas dapat didahului oleh konjugasi (pertukaran bahan inti
selama kontak antara dua individu dari spesies yang sama). Protozoa parasit biasanya
memiliki siklus hidup yang rumit yang mencakup produksi gamet, atau sel-sel
generatif, dan spora, atau sel-sel vegetatif. Sebuah spora mungkin memiliki kista-
dalam kondisi encysted (tertutup oleh kista atau membran tebal atau cangkang).
adalah Paramecium sp
secara aseksual (tak kawin) dan secara seksual (kawin). Berikut penjelasan
melakukan pembelahan biner. Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel
sitoplasma (sitokinesis).
gamet yang berbeda jenis sehingga dapat menghasilkan zigot atau secara
konjugasi (penyatuan inti vegetatif sel). Namun, ada juga Protozoa yang tidak
sebagai hewan lumut, adalah filum hewan invertebrata air. Biasanya panjangnya
sekitar 0,5 milimeter (0,020 in), mereka pengumpan filter yang menyaring partikel
makanan dari air menggunakan lofofor yang dapat ditarik, sebuah "mahkota"
dari tentakel dilapisi dengan silia. Kebanyakan spesies lauthidup di perairan tropis,
perairan kutub. Satu kelas hanya hidup di berbagai lingkunganair tawar, dan
beberapa anggota dari kelas sebagian besar laut lebih suka air payau. Lebih dari
4.000 spesies hidup diketahui. Satu genus adalah soliter dan sisanya kolonial.
Filum ini awalnya disebut "Polyzoa", tetapi istilah ini digantikan oleh
"Bryozoa" pada tahun 1831. Kelompok lain hewan ditemukan kemudian, yang
1869, ketika dua kelompok diketahui sangat berbeda secara internal. Kelompok yang
baru ditemukan diberi nama Entoprocta, sedangkan "Bryozoa" yang asli disebut
yang bertanggung jawab untuk makan dan ekskresi. Koloni beberapa kelas memiliki
penetasan telur yang sudah dibuahi, dan beberapa kelas juga memiliki zooid khusus
untuk membela koloni. Kelas Cheilostomata memiliki jumlah terbesar dari spesies,
mungkin karena mereka memiliki jangkauan terluas zooid spesialis. Beberapa spesies
dapat merayap sangat lambat dengan menggunakan zooid defensif berduri sebagai
kaki. Autozooid memasok nutrisi ke zooid non-makan oleh saluran yang bervariasi
antara kelas. Semua zooid, termasuk yang dari spesies soliter, terdiri dari kistid yang
menyediakan dinding tubuh dan menghasilkan eksoskeleton dan polypide yang berisi
organ internal dan lofofor atau ekstensi spesialis lainnya. Zooid tidak memiliki organ
ekskresi khusus, dan polypide dari autozooid dilepaskan ketika polypide menjadi
U, dengan mulut di dalam "mahkota" dari tentakel dan anus luar. Koloni mengambil
Zooid dari semua spesies air tawar adalah hermafrodit simultan. Meskipun
zooid dari banyak spesies laut berfungsi sebagai laki-laki pertama dan kemudian
sebagai perempuan, koloni mereka selalu mengandung kombinasi zooid yang berada
air. Beberapa juga melepaskan ovum ke dalam air, sementara yang lain menangkap
sperma melalui tentakel mereka untuk membuahi ovum mereka secara internal. Pada
beberapa spesies larva memiliki kuning telur besar, pergi untuk memberi makan, dan
kuning telur tapi berenang dan makan selama beberapa hari sebelum menetap.
dan membangun kembali hampir semua jaringan internal. Spesies air tawar juga
memungkinkan keturunan koloni untuk bertahan hidup bahkan jika kondisi parah
Predator dari briozoa laut termasuk nudibranchia (siput laut), ikan, landak
laut, pycnogonida, krustasea, tungau dan bintang laut. Bryozoa air tawar dimangsa
oleh siput, serangga, dan ikan. Di Thailand, banyak populasi satu spesies air tawar
telah hancur oleh spesies siput yang diintroduksi. Sebuah briozoa cepat tumbuh
invasif dari timur laut dan barat laut pantai AS telah mengurangi hutan kelp begitu
banyak yang telah mempengaruhi populasi ikan lokal dan invertebrata. Briozoa telah
menyebarkan penyakit ke peternakan ikan dan nelayan. Bahan kimia yang diekstrak
dari spesies briozoa laut telah diteliti untuk pengobatan kanker dan penyakit
dari periode Ordovisium Awal, menjadikannya filum besar terakhir muncul dalam
catatan fosil. Hal ini telah menyebabkan peneliti untuk menduga bahwa briozoa telah
muncul sebelumnya tapi awalnya tidak termineralisasi, dan mungkin berbeda secara
signifikan dari bentuk fosil dan modern. Fosil awal terutama dari bentuk tegak, tapi
bentuk encrusting secara bertahap menjadi dominan. Tidak pasti apakah filum
jelas, sebagian karena pandangan para ilmuwan dari pohon keluarga hewan terutama
Bryozoa atau lumut laut adalah bintang kecil yang hidup berkoloni, masing-masing
hewan atau zooid hidup bebas di laut dangkal secara berkoloni. Mereka umumnya
membangun kerangka yang membatu dari kalsium karbonat dan dapat tumbuh dalam
berbagai macam bentuk tubuh seperti renda (e.g. Smittina anecdota), ranting
gundukan pada batu (e.g.Buffonellodes spA). Mempunyai ranting dan cabang yang
rangkanya. Lophophore ialah lipatan dinding tubuh atau calyx yang mengelilingi
mulut, dan mengandung tentakel bercilia., saluran pencernaan yang bersilia, yang
tersuspensi dalam rongga yang mendalam, mencakup mulut dalam lingkaran
berbentuk sungut, faring lebar, kerongkongan ramping, perut luas, dan usus ramping
juga memangsa bulu babi dan ikan. Hewan ini dapat ditemukan di berbagai substrat
keras termasuk batu-batuan, karang, maupun melilit pada spons. Akan tetapi ada
beberapa bryozoa yang tidak dapat tumbuh dan berkembang disubstrat padat,
melainkan membentuk koloni pada sidemen. Jika dilihat dari luar permukaan
tubuhnya banyak orang yang salah dalam membedakan antara bryozoa dengan
1. Phylactolaemata
Lophophore berbentuk tapal kuda mempunyai epistome; dinding berotot;
koloni monomorfik; terdapat di air tawar; menghasilkan statoblast; tidak ada zooid
dari 3000 spesies hidup, kebanyakan laut; banyak spesies fosil. Dalam kelas
Zoecia seperti agar, khitin atau membran; diameter orifice sama dengan
diameter zoecium; koloni berbentuk lapisan tipis pada batu, cangkang molusca
atau ganggang (Clarkson, 1993). Contoh : Pladucella (di air tawar) dan
Zoecia dari tanduk atau kapur, berbentuk kotak dan mempunyai avicularia,
berkapur dan menyatu satu sama lain; orifice bundar; telur di erami dalam ovicell
yang besar; 900 spesies hidup, semua dilaut. Dalam kelas Stenolaemata di bagi
tawar dan kebanyakan Bryozoa air laut yang fertilisasi dalam pertumbuhannya di
dalam tubuh. Telur dan sperma dihasilkan secara bergantian, adakalanya protandri.
Testis pada funiculus, ovari terletak pada lophophore. Pada spesies dioceus, zooid
jantan dan betina terdapat satu koloni atau pada koloni lain. Gonoduct tidak ada, telur
dan sperma berhamburan dalam coelom atau dilepas di air. Beberapa spesies laut
degenerasi atau ovicell. Bentuk larva Bryozoa laut bervariasi, namun semuanya
mempunyai corona, yaitu semacam lingkaran cilia sebagai alat renang, dan serumpun
berenang bebas sesaat bagi yang tidak makan, dan beberapa bulanlagi yang makan,
maka larva menempel di substrat, tumbuh menjadi zooid awal yang disebut
beberapa zooid baru dan zooid-zooid ini membentuk sejumlah besar zooid lagi,
sehingga terbentuklah koloni bryozoa baru yang makin lama makin besar, bentuk
koloni sesuai dengan jenisnya. Kolini berumur satu musim atau beberapa tahun.
Reproduksi Aseksual pada bryozoa air tawar selain dengan cara pertunasan,
juga dengan menghasilkan statoblast, satu sampai beberapa butir pada funiculus.
Statoblast tahan terhadap kekeringan, panas dan dingin. Struktur dan bentuk
Pada praktikum ini kami mengamati 7 sampel yang berasal dari 2 filum yaitu
filum Protozoa dan Bryozoa. Protozoa adalah organisme yang bersel satu. Jadi
protozoa ini adalah organisme yang bagian tubuhnya terbatas tidak seperti organisme
yang mempunyai banyak sel. Sedangkan bryozoa adalah organisme yang mempunyai
sel 2 atau lebih maka dari itu organisme ini bagian tubuhnya lebih lengkap dari
bryozoa.
sub-filum dan kelas super peringkat akan keenam) di antara filum (tinggi ke
kelas) dan ketertiban (sub-kelas kadang-kadang, infra kelas atau super order.
dan Phylactolaemata.
Ordo atau bangsa adalah suatu tingkat atau takson antara kelas dan familia. Pada
.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
sebagai berikut.
1. Filum protozoa mempunyai ciri-ciri umum bersel satu, hidup secara soliter
dipermukaan tubuhnya.
3. Filum protozoa diklasifikasikan menjadi 4 kelas berdasarkan alat geraknya,
4.2 Saran
http://www.artikelsiana.com/2015/05/pengertian-protozoa-ciri-ciri-klasifikasi-
reproduksii.html diakses pada hari Jumat, 18 Maret 2016 pukul 04.49 wita
04.59 wita
http://nisaaftrn.blogspot.co.id/2014/04/bryozoa-zoologi-invertebrata.html diakses
http://mm-ratih.blogspot.co.id/2013/08/pembagian-jaman-menurut-geologi.html