Anda di halaman 1dari 9

J. Geofisika Vol. 13 No.

1/2012

Penentuan Hiposenter Gempa Mikro Menggunakan Metode Inversi


Simulated Annealing pada Lapangan Geotermal RR
Rexha Verdhora Ry, Andri Dian Nugraha

Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan,


Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa 10 Bandung, 40132
Email. rexha.vry@gmail.com

Abstrak
Penentuan lokasi hiposenter melibatkan proses pencarian solusi hiposenter yang memiki selisih antara waktu tempuh
observasi dan kalkulasi minimum. Ketika memecahkan permasalahan inversi non-linier ini, teknk optimisasi lokal dapat
dengan mudah menghasilkan solusi dengan meminimumkan fungsi error, namun fungsi tersebut bergantung pada model
awal dan belum tentu mencapai minimum global. Metode lain seperti simulated annealing dapat diterapkan untuk
masalah optimisasi global. Sebelumnya, lokasi hiposenter pada lapangan geotermal RR telah ditentukan menggunakan
metode Geiger.Pada studi ini, metode simulated annealing diterapkan pada data gempa mikromenggunakan model
kecepatan 1-D untuk merelokasi hiposenter dan meminimalisasi fungsi error. Waktu tempuh dihitung menggunakan ray
tracing dengan metode shooting.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi hiposenter memiliki errorRMS yang
lebih kecil dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, yang secara statistik berasosiasi dengan solusi yang lebih baik.

Kata kunci: penentuan hiposenter, inversi, metode Geiger, simulated annealing, metode shooting.

Abstract
Hypocenter determination involves finding a hypocenter location that has minimum difference between the observed and
the calculated travel times. When solving this nonlinear inverse problem, a local optimization technique can easily
produce a solution for which minimizes error function, but its function itself depends on initial model and does not
necessarily reach its global minimum. Other methods such as simulated annealing can be applied to such global
optimization problems. Unlike local methods, the convergence of the simulated annealing method is independent on the
initial model. Previously, hypocenter location at RR Geothermal Field has been determined by using Geigers method.
However, in this paper, simulated annealing method was applied on same data and 1-D velocity model to relocate
hypocenter and minimize error function. The travel times were calculated using ray tracing with shooting method. Our
results show, that hypocenter location has smaller Root Means Square (RMS) error compared to the previous study, can
be statistically associated with better solution.

Keywords:hypocenter determination, inversion, Geigers method, simulated annealing, shooting method.

1. Pendahuluan
Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk
Pengamatan aktivitas gempa mikro dari suatu menentukan lokasi hiposenter pada lapangan
area geotermal dapat digunakan untuk geotermal RR menggunakan metode
mendeteksi permeabilitas struktur. Perubahan Geiger.Metode Geiger sendiri
permeabilitas struktur dapat disebabkan oleh mengimplementasikan algoritma iterative
tekanan pori dan perubahan suhu akibat least square untuk memperoleh misfit
interaksi antara fluida reservoir yang minimum. Teknik optimalisasi lokal seperti
bersirkulasi dengan hot rock, ataupun oleh ini dapat menghasilkan solusi dengan
proses stimulasi pada reservoir geotermal meminimalkan fungsi misfit, namun proses
yang berhubungan dengan injeksi fluida. Agar tersebut sangat bergantung pada model
dapat menginterpretasi proses perekahan awal.Penelitian tersebut mengidentifikasi 591
tersebut dan menganalisa persebaran sumber event gempa mikro.Data tersebut direkam
gempa mikro, lokasi hiposenter gempa mikro oleh 19 stasiun dan terjadi selama satu tahun
perlu ditentukan terlebih dahulu. Penentuan di lapangan geotermal RR dari periode
lokasi hiposenter ini melibatkan proses inversi Januari 2007 sampai Desember 2007.Gambar
untuk mencari posisi hiposenter yang 1 menunjukkan persebaran hiposenter dan
memiliki selisih (misfit) minimum antara stasiun hasil penelitian tersebut.
waktu tempuh observasi dan kalkulasi.

23
J. Geofisika Vol. 13 No.1/2012

dalam pada rentang antara elevasi -6,5 km


Menurut penelitian tersebut, gempa mikro sampai -9 km, dan zona jauh dimana event
pada lapangan geotermal RR terjadi pada terjadi jauh dari persebaran event lainnya.
rentang antara elevasi 0,75 km sampai -8,43 Pada zona dangkal terdapat 67 event gempa
km (MSL = 0 km). Apabila dirincikan, mikro, sedangkan pada zona jauh terdapat 9
persebaran event dapat dibagi menjadi 4 zona event gempa mikro, dari total 591 event.
yaitu zona dangkal pada rentang antara elevasi Persebaran gempa mikro ini ditunjukkan oleh
1 km sampai 0 km, zona menengah pada Gambar 1.
rentang antara elevasi 0 sampai -6,5 km, zona

MSL

Gambar 1. Peta persebaran eventgempa mikro yang dihasilkan oleh penelitian sebelumnya
(bulat hijau) dan stasiun (segitiga biru terbalik) pada lapangan geotermal RR

Setiap metode inversi memiliki kelebihan dan hiposenter yang memiliki RMS error lebih
kekurangannya masing-masing.Solusi kecil akan berasosiasi dengan solusi yang
hiposenter tersebut bisa saja terjebak pada lebih baik secara statistik.
minimum lokal karena model awal yang 2
Vp

kurang baik.Metode inversi lain yaitu 1 Vs

0
simulated annealing dapat diterapkan untuk
-1
kasus optimisasi global. Tidak seperti metode
-2
optimisasi lokal seperti iterative least square,
Kedalam an (km )

-3
kekonvergenan dari metode simulated
-4
annealing tidak bergantung pada model awal.
-5
Pada penelitian ini, metode tersebut -6
digunakan pada data dan model kecepatan 1- -7
D (Gambar 2) yang sama dengan penelitian -8

sebelumnya untuk menentukan lokasi -9


0 2 4 6 8
hiposenter dan meminimumkan fungsi misfit. Kecepatan Gelombang Seismik (km/s)

Kedua solusi akan dibandingkan dan lokasi

24
J. Geofisika Vol. 13 No.1/2012

Gambar 2. Plot model kecepatan untuk konfigurasi sistem dan fungsi objektif (misfit)
gelombang P (Vp) dan gelombang S (Vs) yang sebagai energi. Faktor temperatur merupakan
digunakan pada studi ini. faktor pengontrol dengan satuan sama dengan
2. Metodologi fungsi objektif. Probabilitas perturbasi model
dinyatakan oleh:
2.1 Ray Tracing Metode Shooting

Untuk menentukan waktu tempuh gelombang P(E) =exp

 (2)
P dan S yang merambat dari sumber gempa ke
stasiun penerima melalui model kecepatan dimana E adalah perubahan fungsi objektif
seismik 1-D (Gambar 2) dilakukan atau perubahan misfit akibat perturbasi model
perhitungan menggunakan metode ray tracing tersebut. Jika E < 0, maka perubahan model
metode shooting. Metode ini menerapkan diterima. Namun jika E0, maka
hukum Snell untuk menentukan sudut datang penentuannya ditentukan secara probabilistik
dan transmisi pada setiap batas lapisan menggunakan bilangan acak R yang
kecepatan gelombang seismik, diformulasikan terdistribusi uniform pada interval [0,1]. Jika
oleh persamaan: R < P(E) maka perubahan diterima,
sebaliknya jika RP(E) perubahan ditolak
   dan kembali kemodel sebelumnya.Proses
= (1) iterasi dimulai dengan temperatur cukup
  
tinggi sehingga hampir semua perturbasi
model diterima. Pada saat temperatur turun
secara perlahan, perturbasi model yang
2.2 Simulated Annealing diterima akan mengecil jika E0.
Salah satu metode guided random search atau
pencarian acak terarah adalah metode 3. Algoritma
simulated annealing (SA). Metode simulated
annealing (Grandis,2009) dalam inversi Ray tracing pada penelitian ini menggunakan
didasarkan pada proses termodinamika kode program MATLAB yang dikembangkan
pembentukan kristal suatu substansi. Pada oleh penulis. Cara kerja pemograman ray
temperatur tinggi suatu substansi padat tracing tersebut adalah melakukan iterasi
mencair, kemudian proses pendinginan secara untuk menebak sudut datang pada batas
perlahan-lahan menyebabkan terbentuknya lapisan yang kemudian menghasilkan sudut
kristal yang berasosiasi dengan energi sistem transmisi berdasarkan hukum Snell dan iterasi
yang minimum. terus dilakukan sampai ray mengenai stasiun.
Untuk mempermudah, jarak antara sumber
Pada proses simulated annealing ini, ruang gempa ke penerima dianggap sebagai suatu
bidang lurus 1-D. Apabila ray telah berhasil
model harus didefinisikan terlebih dahulu
mengenai stasiun, maka ray tersebut
dengan menentukan secara a priori interval
harga minimum dan maksimum parameter digunakan untuk menghitung panjang ray dan
waktu tempuh gelombang di setiap lapisan
model, dalam penelitian kali ini parameter
modelnya adalah posisi gempa. Pemilihan kecepatan. Kemudian, waktu tempuh dari
sumber gempa ke stasiun penerima adalah
harga parameter model ditentukan secara
jumlah dari seluruh waktu tempuh gelombang
acak sebagai bilangan sembarang dalam
interval nilai minimum dan maksimum tersebut.
masing-masing. Caranya adalah mengambil
bilangan acak R dengan probabilitas uniform Penentuan lokasi hiposenter melibatkan
antar 0 dan 1 yang dipetakan menjadi harga proses inversi untuk mencari posisi hiposenter
parameter model. yang memiliki selisih (misfit) minimum antara
waktu tempuh observasi dan kalkulasi.
Proses pembentukan kristal (annealing) dalam Metode inversi yang digunakan pada
termodinamika diadopsi dalam penyelesaian penelitian ini ialah metode simulated
masalah inversi dengan menggunakan annealing. Proses inversi ini menggunakan
parameter model untuk mendefinisikan kode program MATLAB yang dikembangkan

25
J. Geofisika Vol. 13 No.1/2012

oleh penulis. Algoritma dikembangkan agar , =  , -, , - (4)


bersifat cepat dan adaptif berdasarkan White
(1984) dan Weber (2000). Untuk itu, beberapa Pada persamaan 4 , interval [xmax , xmin]
faktor yang perlu diperhatikan ialah merupakan rentang nilai mungkin yang
temperatur awal, formulasi penurunan diizinkan pada simulasi ke-k.
temperatur, perturbasi model, jumlah simulasi
pada suatu temperatur, dan kriteria Pada proses inversi di penelitian ini, jumlah
pemberhentian iterasi. simulasi di temperatur Tk digambarkan oleh
variabel Ak dan Lk. Nilai Akmenggambarkan
Temperatur awal harus dipilih sekecil banyaknya model baru yang diterima dan nilai
mungkin agar proses inversi berlangsung Lk menggambarkan banyaknya perturbasi
cepat, namun dibuat sedemikian mungkin agar model yang dilakukan. Nilai Ak akan
dapat tetap menerima dan mencoba banyak bertambah setiap ada model baru yang
percobaan simulasi. Beberapa prosedur trial diterima, sampai pada batas Amin. Nilai Amin
and error dilakukan untuk memperkirakan ditentukan sehingga terdapat jumlah minimum
nilai optimum dari temperatur awal model baru yang diterima pada temperatur Tk,
tersebut.Akhirnya diperoleh kesimpulan dimana Amin adalah angka bulat. Kemudian,
bahwa nilai optimum dari temperatur awal pada temperatur yang sudah sangat kecil
dapat ditentukan dari konfigurasi parameter (mendekati nol), model baru yang diterima
yang ditentukan secara acak pada simulasi hampir tidak ada sehingga perlu adanya
pertama. Nilai temperatur awal dipilih lebih variabel lain untuk melanjutkan iterasi, yaitu
besar atau sama dengan standar deviasi dari variabel Lk. Nilai Lk akan bertambah setiap
misfit simulasi pertama. Maka karena itu, nilai perturbasi model dilakukan, sampai pada
temperatur awal akan berubah (tidak tetap) batas Lmax. Nilai Lmax ditentukan sehingga
setiap kali proses inversi dilakukan pada terdapat jumlah maksimum perturbasi model
penelitian ini. yang dilakukan pada temperatur Tk, dimana
Lmax adalah angka bulat.
Formulasi penurunan temperatur dipilih agar
beberapa simulasi terus dilakukan pada setiap Faktor terakhir yang perlu diperhatikan ialah
temperatur Tk sampai sistem stabil dan kriteria pemberhentian iterasi, digambarkan
memperoleh solusi. Pada penelitian ini, oleh variabel U. Nilai U adalah nol jika pada
penulis menggunakan formulasi penurunan temperatur Tk terdapat pembaruan model (ada
sederhana yaitu Tk+1 = 0.99 Tk. model baru yang diterima, Ak 1). Nilai
Uakan bertambah jika tidak ada pembaruan
Suatu simulasi menggambarkan suatu model di temperatur tersebut. Batas nilainya
percobaan parameter model yang dilakukan. adalah Umax, dan kemudian prosedur berhenti.
Pada setiap simulasi, suatu parameter model Dalam kata lain, semua prosedur akan
diperbarui dengan pemilihan secara acak berhenti jika konfigurasi sistem tidak berubah
kemudian dihitung waktu tempuh (tidak ada parameter model baru yang
kalkulasinya, atau dapat disebut dengan diterima, Ak == 0) untuk simulasi sebanyak
perturbasi model. Berdasarkan Baghmishes UmaxxLmaxkali.
dan Navarbaf (2008), model akan diperbarui
sesuai dengan persamaan: Berdasarkan algoritma di atas, parameter
annealing yang digunakan pada penelitian ini
 =  0,1 0.5 .! 
1 + adalah: Amin = 10, Lmax = 15, dan Umax = 20.
Gambar 3 menggambarkan algoritma
# |& '()*,#+#|
$
 1] (3) keseluruhan prosedur inversi yang dilakukan
sampai memperoleh solusi.
sehingga pada simulasi ke-k dihasilkan dk
yang bernilai [-1,1] dan besar pembaruan
model di simulasi ke-k adalah:

26
J. Geofisika Vol. 13 No.1/2012

Gambar 3. Diagram alir metode inversi simulatedannealing pada penentuan lokasi hiposenter pada studi ini.

model kecepatan gelombang seismik 1-D dan


4. Hasil dan Diskusi
posisi stasiun yang sama dengan data riil.
4.1 Data Sintetis Data sintetis berupa waktu tempuh gelombang
dibuat dengan menentukan suatu hiposenter
Tujuan dari pembuatan dan pengolahan data yang telah diketahui posisinya, kemudian
sintetis adalah untuk menguji kebenaran dan dihitung waktu tempuhnya ke setiap stasiun
kehandalan dari algoritma yang telah dibuat. melalui model kecepatan 1-D. Data sintetis ini
Pembuatan data sintetis ini menggunakan ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Katalog data sintetis waktu tempuh gelombang


Posisi Hiposenter Posisi Stasiun Waktu
X (km) Y (km) Z (km) No. X (km) Y (km) Z (km) Tempuh (s)
1 16,61666 9,3853 1,335 1,561148715
2 16,51366 11,5613 1,42 1,540462621
11 11 -3 3 12,29366 11,4463 1,05 0,943305874
4 14,31366 9,6153 1,22 1,211803692
5 14,00566 8,2193 1,097 1,248522213

Algoritma inversi menggunakan metode dilakukan sebanyak 20 kali untuk melihat


simulated annealing kemudian diterapkan apakah solusi yang diperoleh stabil atau
pada data sintetis tersebut. Perhitungan tidak.Hasil inversi ditunjukkan oleh Tabel 2.

Tabel 2. Katalog solusi hasil inversi pada data sintetis


Percobaan Posisi Hiposenter
error RMS (s)
ke- X (km) Y (km) Z (km)
1 11,03191 10,99055 -2,99346 0,002495
2 11,02536 11,04477 -3,01915 0,003215
3 11,06267 11,06747 -3,0462 0,002582

27
J. Geofisika Vol. 13 No.1/2012

4 11,01087 11,03581 -2,98444 0,003117


5 11,05361 11,01492 -3,0276 0,002157
6 11,05611 11,01796 -3,02093 0,001617
7 11,01033 11,00713 -3,00043 0,002506
8 11,02544 10,99621 -2,99265 0,002915
9 11,01741 11,00869 -3,02176 0,002446
10 11,03251 11,00522 -3,02504 0,001925
11 11,0046 10,98935 -2,98496 0,00305
12 11,00836 10,95518 -3,0037 0,002366
13 11,00018 10,98141 -2,98632 0,00247
14 11,04784 10,97016 -3,06595 0,003328
15 11,00541 11,00144 -2,97761 0,002881
16 11,0129 10,9679 -3,00386 0,002379
17 11,0188 10,97034 -3,01281 0,002822
18 10,97239 10,98823 -2,9635 0,002069
19 11,0188 11,02949 -2,99187 0,002202
20 11,04076 10,98443 -3,04058 0,002941

Dapat dilihat algoritma inversi event gempa mikro. Kemudian pada zona
simulatedannealing yang digunakan jauh, terdapat 9 event gempa mikro.
menghasilkan solusi yang stabil setelah 20 Persebaran gempa mikro hasil penelitian ini
ditunjukkan oleh Gambar 4.
kali perhitungan. Solusi yang dihasilkan
mendekati solusi sebenarnya dan memiliki
nilai error RMS yang kecil. Maka, dapat Pada penelitian sebelumnya, gempa mikro
disimpulkan bahwa solusi yang dihasilkan yang berada di zona dangkal diidentifikasi
sebanyak 67 event.Sedangkan pada penelitian
oleh algoritma tersebut memiliki presisi dan ini, gempa mikro yang berada di zona dangkal
akurasi yang tinggi. diidentifikasi sebanyak 18 event. Gempa-
4.2 Data Riil gempa yang sebelumnya diidentifikasi terjadi
di kedalaman dangkal ternyata terjadi di
Data 591 event gempa mikro dan model kedalaman yang lebih dalam. Solusi yang
kecepatan 1-D dari penelitian sebelumnya dihasilkan dari penelitian ini dapat dianggap
akan digunakan pada penelitian ini. Berikut lebih baik.
hasil dari penelitian ini menggunakan metode
inversi simulated annealing. Gempa mikro Pada zona jauh, gempa mikro yang
pada lapangan geotermal RR (591 event) teridentifikasi dari hasil inversi tidak jauh
terjadi pada rentang antara elevasi 0.55 berbeda. Sebanyak 9 event yang berada di
sampai -8.67 km (MSL = 0 km). Berdasarkan zona jauh dari hasil penelitian sebelumnya
pembagian 4 zona di bagian pendahuluan, tidak berpindah posisi secara signifikan pada
persebaran event dapat dirincikan sebagai penelitian ini. Solusi yang dihasilkan pada
berikut. Pada zona dangkal, terdapat 18 event zona tersebut belum dapat menghasilkan
gempa mikro.Pada zona menengah, 556 event perbaikan yang signifikan.
gempa mikro.Pada zona dalam, terdapat 9

28
J. Geofisika Vol. 13 No.1/2012

MSL

Gambar 4. Peta persebaran event yang dihasilkan oleh penelitian ini menggunakan simulated
annealing (bulat merah) dan stasiun (segitiga biru terbalik).

Solusi hiposenter yang dihasilkan pada permeabel ataupun rekahan. Dibutuhkan studi
penelitian ini memiliki sebaran nilai RMS lanjut untuk menganalisa struktur-struktur
error yang lebih kecil dibandingkan solusi tersebut, baik kajian geologi ataupun kajian
hiposenter pada penelitian sebelumnya.Hal ini geofisika lainnya. Salah satu studi lanjut yang
ditunjukkan oleh Gambar 5. Dapat bisa dilakukan untuk menganalisa gempa
disimpulkan bahwa metode simulated mikro tersebut ialah permodelan tomografi
annealing menghasilkan solusi yang lebih seismik 3-D untuk mencitrakan struktur
baik secara statistik. bawah permukaan pada lapangan panas bumi
RR.
Persebaran gempa mikro pada lapangan panas
bumi RR akan berhubungan dengan struktur

29
J. Geofisika Vol. 13 No.1/2012

a)

b)

Gambar 5.Histogram (a) distribusi waktu residual dan (b) error RMS solusi hiposenter gempa
mikro yang dihasilkan dari penelitian sebelumnya (kiri) dan simulated annealing pada penelitian
ini (kanan).

terjebak pada minimum lokal karena model


5. Kesimpulan
awal yang kurang baik.
Dapat disimpulkan bahwa metode inversi
simulated annealing merupakan metode Ke depannya, solusi hiposenter gempa mikro
inversi yang sangat baik dan berguna untuk ini dapat digunakan untuk menganalisa
diterapkan pada kasus penentuan lokasi struktur permeabel ataupun rekahan pada
hiposenter. Kekonvergenan dari metode ini lapangan geotermal RR. Data gempa mikro
tidak bergantung pada model awal. ini dapat digunakan sebagai input pada
permodelan tomografi seismik 3-D untuk
Metode simulated annealing menghasilkan mencitrakan struktur bawah permukaan.
solusi lokasi hiposenter dengan nilai RMS
error yang lebih kecil dibandingkan dengan
Ucapan Terima Kasih
metode Geiger. Selain itu, metode Geiger
menghasilkan banyak gempa mikro yang Penulis menghaturkan terimakasih ke PT
berada pada zona dangkal (elevasi antara 1 - 0 Chevron Geothermal Indonesia atas
km). Sedangkan solusi metode simulated penggunaan data dalam penelitian ini; ke
annealing pada event yang sama, gempa Laboratorium Geofisika Dekat Permukaan,
mikro ternyata terjadi lebih dalam dan Teknik Geofisika, FTTM, ITB atas fasilitas
dominan berada pada zona menengah (elevasi yang mendukung penelitian ini.
< 0 km). Hal ini bisa saja terjadi disebabkan
oleh solusi yang dihasilkan metode Geiger

30
J. Geofisika Vol. 13 No.1/2012

Daftar Pustaka

Grandis, H., 2009. Pengantar Permodelan


Inversi Geofisika. Penerbit Himpunan
Ahli Geofisika Indonesia, pp. 93-100.

Vakil-Baghmishes, M. dan Navarbaf, A.,


2008. Modified Very Fast Simulated
Annealing Algorithm. International
Symposium on Telecommunications.

Weber, Z., 2000. Seismic travel time


tomography: a simulated annealing
approach. Elsevier. Physics of Earth
and Planetary Interiors, 199, pp 149-
159.

White, S. R., 1984. Concepts of scale in


simulated annealing. Proc. IEEE Int.
Conference on Computer Design, Port
Chester, pp. 646651.

31

Anda mungkin juga menyukai