Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu diperhatikan.
Pemahaman tentang anantomi dan fisiologi kulit akan membantu mempermudah
perawatan kulit.
Kulit merupakan organ tubuh paling bear yang melapisi seluruh bagian
tubuh, membungkus daging dan organ- organ yang ada didalamnya. Luas kulit pada
manusi rata-rata +2 meter persegi dengan berat 10kg jika di timbang dengan
lemakatau 2,7-3,6kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16% dari berat badan
seseorang.
Kulit memiliki fungsi melindungi melindungi bagian tubuh dari berbagai
macam gangguan dan rangsangan dari luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalu
sejumlah mekanisme biologi, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus
menerus. Produksi keringat serta pembentukan pigmen melindungi kulit dari sinar
ultraviolet.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kulit?
2. Apa itu Dermis?
3. Apa itu Epidermis?
4. Apa itu Hipodermis?
5. Apa saja Bagian Kulit lainnya?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Kulit.
2. Mengetahui apa itu Dermis.
3. Mengetahui apa itu Epidermis.
4. Mengetahui apa itu Hipodermis.
5. Mengetahui apa itu Bbagian kulit.

D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu
memahami tentang susunan umum kulit, dermis, epidermis, hypodermis dan bagian
kulit lainnya di kulit sehingga mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan dalam
mengkonstrusikan ilmu tentang anatomi kulit. Tidak hanya mampu memahami tetapi
juga mampu menguraikan dan menerapkan konsep anatomi kulit dan fisiologi gkulit
saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/klien.

BAB II
PEMBAHASAN

1
Kulit
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,
merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7-3,6
kg dan luarnya sekitar 1,5-1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5mm
tergantung dari letak, umur, dan jenis kelamin.
Kulit berasal dari dua lapisan yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis
yang merupakan lapisan epitil berasal dari endoderem sedangkan lapisan dalam
berasal dari mesoderem adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan
jaringan kulit.
Struktur kulit manusia

A. Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai
True Skin karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat
yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat
atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut,
kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan
ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar
sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut & pembuluh darah yang juga
merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.

Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.


Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit
dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah
punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu
stratum papilare dan stratum reticular.
2
Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri
atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag,
dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada
langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat
menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat.
Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar
keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat,
disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan
menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh
dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe,
folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung
jaringan ikat jarang.

Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta
fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis
yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan
kelenjar sebaseus.

Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu


mengatur suhu, melawan infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke
kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga membantu dalam mendeteksi sensasi dan
memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit. Komponen dermis meliputi:

Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan
mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit
tubuh.
Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-sel
darah putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk melawan
mikroba.
Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke permukaan
kulit di mana ia dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan melindungi
terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.

Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar


rambut dan memberikan nutrisi pada rambut.
Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan
intensitas panas ke otak.
Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat
dan memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit merenggang.
Hal ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding arteri.
B. Epidermis

Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).


Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas

3
pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 m untuk kulit
tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 m untuk kulit tipis (kulit
selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis
juga tersusun atas lapisan:

Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses


melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit
menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan
hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating
hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama
terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin
banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap
dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal
puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit
yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga
cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh,
kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini
dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang
terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen
kepada sel Limfosit T.

Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-


sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans
mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan
membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab
mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans
secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya
hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah
kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan
rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi
kemampuannya mencegah kanker.
Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan
ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari
lapisan paling luar hingga paling dalam sebagai berikut:

Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana
eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis
dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area
yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan
& kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis
sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari
protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini
banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.

4
Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya
berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang
mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif
terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3
lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta
mukosa tidak punya lapisan inti.

Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel
pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian
mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut
spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagai
intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini
memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan
melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di
daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis,
tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam
sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan
bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara
epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran
nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.

Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri
dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang
bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh
dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak
tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu
badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya
terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada
dua jenis kelenjar keringat yaitu :

1. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat
yang mengandung 95 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti
garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolism
seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan
telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan
menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk
kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara
langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar,
daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang
agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel
kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau.
Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut.
Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan
yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil
baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

5
C. Hipodermis

Hipodermis adalah salah satu lapisan dari bebarapa lapisan yang terdapat
pada kulit. Hipodermis ini merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang
merupakan rumah dari kelenjar keringat dan lemak dan juga sel-sel kolagen Lapisan
Hipodermis ini dikenal juga sebagai sebagai jaringan subkutis atau subkutan.
Lapisan kulit ini merupakan lapisan yang paling dalam dan mengandung pembuluh
darah dan limfia, serta saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Lapisan
ini mengandung banyak jaringan lemak Hipodermis mempunyai tanggung jawab
pada tubuh untuk menjaga kestabilan panas pada tubuh manusia dan melindungi
organ internal vital dalam tubuh manusia. Hipodermis (lapisan subkutan atau fasia
superfisial) terdapat di antara dermis dan jaringan serta organ di bawahnya.
Hipodermis terdiri atas sebagian besar jaringan adiposa dan merupakan tempat
penyimpanan sebgaian besar lemak tubuh. Hipodermis berfungsi untuk mengikatkan
kulit dengan permukaan di bawahnya, menyediakan penyekatan suhu, dan menyerap
guncangan dari benturan pada kulit

Fungsi Hipodermis ini terdiri dari sel-sel lemak, ujung saraf tepi, pembuluh
darah dan pembuluh getah bening, kemudian dari beberapa kandungan yang terdapat
pada lapisan ini sehingga lapisan Hipodermis ini memiliki fungsi sebagai penahan
terhadap benturan ke organ tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh,
mempertahankan suhu tubuh dan sebagai tempat penyimpan cadangan makanan.

Unsur-unsur yang dimiliki oleh Hipodermis terdiri dari:

1. Lapisan atau jaringan lemak sebagai lapisan lemak, hipodermis memiliki


fungsi untuk menjaga panas (mengatur suhu) tubuh. Ketebalan dan

6
kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di
daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata.
2. Jaringan ikat sebagai Jaringan ikat bawah kulit, hipodermis berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam,
membentuk kontur tubuh, dan bertanggungjawab sebagai cadangan makanan.
Pada saat pertambahan usia pada manusia, kinerja liposit dalam jaringan ikat
bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak
lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur. Perubahan
kondisi hipodermis inilah yang membuat kulit menjadi keriput, kendur, serta
makin kehilangan kontur idealnya.
3. Fibroblast. Hipodermis juga menjadi rumah bagi fibroblast, yang
bertanggungjawab memproduksi kolagen. Serat-serat yang terdapat pada
kolagen tersebut kemudian dialirkan ke dermis untuk menguatkan kulit.
4. Pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan
permukaan kulit.

D. Organ pelengkap kulit

Organ-organ pelengkap di bawah ini (turunan kulit) tertanam di kulit:

1. Rambut adalah filamen sel epitelium terkeratinisasi yang memanjang dan keluar
dari dalam kulit mamalia (hewan menyusui). Rambut terdiri atas struktur berikut
ini:
a. Batang rambut adalah bagian rambut yang terlihat pada permukaan kulit.
b. Akar rambut adalah bagian rambut yang menembus kulit (epidermis dan
dermis)
c. Folikel rambut adalah selaput yang mengelilingi rambut pada kulit.
d. Umbi lapis (Bulb) adalah bagian dasar dari folikel rambut.

2. Matriks adalah dasar folikel rambut (terdapat di dalam umbi lapis). Di sini, sel
secara aktif membelah diri, menghasilkan sel-sel rambut baru. Ketika sel-sel ini
mengadakan diferensiasi, sel-sel tersebut menghasilkan keratin dan menyerap
melanin dari melanosit terdekat. Ketika sel-sel yang lebih muda dihasilkan di
bawahnya, sel-sel yang lebih tua terdorong ke atas, di mana sel-sel tersebut
akhirnya mati. Keratin yang tertinggal berpengaruh pada pertumbuhan rambut.
Warna rambut ditentukan oleh pigmen yang diserap dari melanosit.
3. Arektor pili (otot rambut) adalah otot polos yang menempel pada folikel rambut.
Ketika otot berinteraksi, rambut menjadi tegak; pada manusia menjadi bulu
roma.
4. Kuku adalah sel epitelium yang terkeratinisasi. Bagian kuku memaruh bulan
(semilunar) yang lebih terang, lanula, adalah daerah pertumbuhan kuku baru. Di
bawah lunula, matriks kuku secara aktif menghasilkan sel-sel kuku yang
berpengaruh pada pertumbuhan kuku.
5. Kelenjar keringat (sudorifer) menyekresi keringat. Keringat terdiri atas air
dengan bermacam-macam garam dan zat lainnya. Ada empat macam kelenjar
keringat:

7
a. Kelenjar ekrin berada di bawah sebagian besar permukaan kulit dan
menyekresi cairan berair melalui pori-pori (lubang pada permukaan kulit),
yang berfungsi mendinginkan kulit ketika menguap.
b. Kelenjar apokrin berada di bawah ketiak dan daerah publik dan, dimulai saat
pubertas, menyekresi cairan sebagai tanggapan terhadap tekanan atau
ketertarikan seksual. Cairan ini, yang lebih kental daripada yang disekresi
kelenjar ekrin, disekresi ke dalam folikel rambut.
c. Kelenjar serumin menyekresi kotoran telinga (serumen) ke dalam saluran
telinga luar. Kotoran ini membantu mencegah masuknya benda-benda asing.
d. Kelenjar susu menghasilkan susu yang dikeluarkan dari puting susu.
6. Kelenjar minyak (sebasea) menyekresi sebum, zat berminyak, ke dalam folikel
rambut atau kadang-kadang melalui pori-pori permukaan kulit. Sebum
menghalangi pertumbuhan bakteri dan membantu dalam pengeringan rambut dan
kulit. Penumpukan sebum pada duktus suatu kelenjar minyak menghasilkan
ketombe dan ketombe warna hitam (bila sebum teroksidasi), serta jerawat (jika
sebum terinfeksi bakteri).

8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kulit merupakan jaringan terluar dari organ tubuh manusia berhungungan


langsung dengan benda-benda sekitar atau indra peraba. Serta dapat bentuk tubuh
agar terlihat cantik. Beberapa fungsi diantaranya sebagai pelindung, penerima
rangsangan, pengatur suhu tubuh, sebagai sistem pengeluaran. Jika semua jaringan
kulit didalam tubuh manusia mengalami kerusakan atau terbakar, tubuh akan terasa
kedingian karena suhu luar langsung mengenai organ tubuh tanpa adanya
pelindung/kulit.

B. Saran

Bagian-bagian dan fungsi kulit akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh banyak
literature, baik dari buku-buku penunjang atau internet. Sehingga kita dapat
mengetahui hubungan antara bagian dan fungsi dari masing-masing kulit dengan
jelas. Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antra organel-organel tersebut
di dalam kulit.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Syaifuddin, B.Ac. buku anantomi fisiologi untuk siswa perawat edisi 2

Roger waston. Buku Anatomi dan Fisiologi edisi 10

Jajan hernawan, ddk, 2006. Serunai Biologi XI, Sinergi

9
10

Anda mungkin juga menyukai