Anda di halaman 1dari 2

A.

Arus Laminer
Merupakan aliran yang jarang terjadi pada air dan tidak begitu penting dalam
aliran udara, tapi ini terjadi dalam viscosity fluida yang tinggi seperti campuran
sediment dalam air, es, & lava.
Alirannya relatief mempunyai kecepatan rendah dan fluidanya bergerak sejajar
(laminae) & mempunyai batasan-batasan yang berisi aliran fluida.
Aliran laminar adalah aliran fluida tanpa arus turbulent ( pusaran air ). Partikel
fluida mengalir atau bergerak dengan bentuk garis lurus dan sejajar. Laminar
adalah ciri dari arus yang berkecepatan rendah, dan partikel sedimen dalam
zona aliran berpindah dengan menggelinding (rolling) ataupun terangkat
(saltation).

B. Arus Turbulent
Aliran acak dan mempunyai kecepatan beraneka ragam. Aliran ini terjadi di air
dan udara. Aliran ini lebih efficient dalam mengangkut dan menjalankan
sediment karena beranekaragamnya gradient kecepatannya.
Pada arus turbulen, massa air bergerak keatas, kebawah, dan secara lateral
berhubungan dengan arah arus yang umum, memindahkan massa dan
momentum. Dengan gerakan tidak beraturan seperti itu, massa atau gumpalan
fluida akan mempunyai percepatan menyimpang yang hanya sedikit
persentasinya dari kecepatan rata-rata, meskipun begitu arus turbulen bersifat
menentukan arus, sebab turbulen menjaga patikel-partikel dalam suspensi,
secara konstan, seperti clay dan silt pada sungai dan pasir pada arus turbidit,
atau secara berangsur, seperti pada kebanyakan butir pasir di sungai, pantai dan
bukit pasir.
Turbulen mentransport partikel-partikel dengan dua cara; dengan penambahan
gaya fluida dan penurunuan tekanan lokal ketika pusaran turbulen bekerja
padanya. Keduanya adalah penyebab terjadinya transportasi pasir sepanjang
bawah permukaan. Di alam hampir semua mekanisme transport pasir terjadi
secara turbulen. Turbulen terutama terjadi di sungai akibat penggerusan
sepanjang batas arus air, dan meningkat akibat kekasaran bawah permukaan;
sepanjang garis pantai dan laut penyebabnya adalah ombak, tekanan angin
permukaan, dan penggerusan arus. Di udara turbulen yang membawa bekas
ledakan volkanis ditransport angin. Besarnya gerakan turbulen bervariasi dari
mikro hingga makro, yang terakhir tadi sangat mudah dilihat di sungai dengan
penampakkan pusaran yang kompleks atau dengan boil yang berbenturan
dengan permukaan sungai, secara terus menerus.

Reynold Number
Untuk membedakan antara arus turbulen dan laminar Reynold Number, R;
digunakan dan digambarkan oleh persamaan

R = UL

di mana L adalah panjang, kadang-kadang disebut radius hidrolik (biasanya


diambil kedalaman sungai). Angka Reynolds adalah perbandingan gaya inersia
fluida dan viscositasnya, dan menghadirkan perbandingan antara suatu gaya
pemercepat dan lambat. Tuan Osborne Reynolds, suatu Ahli ilmu fisika Inggris,
1883 memberikan hubungan antara inersia dan viscosity dan memberikan
persamaan tanpa dimensi ini. Karena geometri aliran yang diberikan adalah
suatu Angka Reynolds, pastinya lebih dari 2000, menunjukkan bahwa arus itu
adalah turbulen dan inersia tersebut melebihi gaya viscositasnya. Jadi semakin
besar Reynold number, sedikit pengaruh dynamic viscosity dalam pola aliran.
Sebaliknya, jika R kecil, kurang dari 500, viscosity dominan dan arus tersebut
laminar. Pada setiap boundary, cairan, dan temperatur akan ada suatu zona yang
menyatakan keadaan transisi aliran, antara turbulen dan laminar. Zona transisi
itu juga bergantung pada geometri aliran juga bentuk permukaan dalam hal ini
kekasaran permukaan boundary tersebut

Anda mungkin juga menyukai