TRANSPORT LAYER
Oleh:
KELOMPOK 4
i. TCP/IP FLAG
Sebuah segmen TCP dapat memiliki flag (tanda-tanda) khusus yang
mengindikasikan segmen yang bersangkutan, seperti yang disebutkan dalam tabel
berikut:
j. Header TCP/IP
Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field
yang ditunjukkan dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header paling
kecil (ketika tidak ada tambahan opsi TCP) adalah 20 byte.
k. Port TCP/IP
Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk
menyampaikan segmen-segmen TCP yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan
TCP Port Number. Nomor-nomor di bawah angka 1024 merupakan port yang
umum digunakan dan ditetapkan oleh IANA (Internet Assigned Number
Authority). Tabel berikut ini menyebutkan beberapa port TCP yang telah umum
digunakan.
Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port UDP,
meskipun mereka memiliki nomor port yang sama. Port TCP merepresentasikan
satu sisi dari sebuah koneksi TCP untuk protokol lapisan aplikasi, sementara port
UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan
aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan
port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh
protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor
520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP
juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda!
Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang
digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu).
2. UDP
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu
protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak
andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam
jaringan yang menggunakan TCP/IP.
a. Karakteristik UDP
Paket berisi port client dan port sumber berbentuk file text
dikirimkan ke server dalam UDP header
Paket berisi port client dan port sumber berbentuk file audio
dikirimkan ke server dalam UDP header
UDP tujuan membaca nomor port tujuan dan memproses data
Paket asli memiliki port tujuan sehingga server dapat
mengirimkan data kembali ke ftfp client
Untuk point 3 dan 4 berulang lagi saat server menerima file
audio dari client
Saat aplikasi yang ingin mengirim data, UDP tidak akan mem-
buffer atau mem-fragmen data.
Karena UDP tidak mem-fragmen data, jika data yang lebih
besar dari MTU, lapisan IP yang harus mem-fragmen nya.
c. Kegunaan UDP
d. Kelemahan UDP
e. Header UDP
Port UDP
b. Congestion Detection
Congestion Detection berfungsi untuk mendeteksi adanya
Congestion yang terjadi di dalam jaringan komputer, terutama pada
Transport Layer. Deteksi adanya Congestion ini dapat dilakukan melalui
adanya penerimaan ACK (Acknowledgment) dari paket data yang dikirim
maupun yang diterima oleh TCP (Transmission Control Protocol). Dengan
adanya deteksi terhadap Congestion (Congestion Detection), maka
diharapkan akan dapat membantu di dalam beberapa hal berikut, yaitu :
Untuk membantu di dalam mengetahui apakah akan terjadi
Congestion di dalam jaringan komputer atau tidak.
Untuk membantu di dalam mengetahui factor factor apa yang
menyebabkan terjadinya Congestion di dalam jaringan
komputer, melalui adanya deteksi, identifikasi, dan klasifikasi.
Untuk membantu di dalam memberikan solusi terhadap
Congestion yang terjadi.
c. Congestion Policies
Congestion Policies memuat sejumlah aturan dan algoritma yang
digunakan untuk menangani terjadinya Congestion di dalam jaringan
komputer.
Terdapat 3 buah algoritma yang umum digunakan, yaitu :
a) Algoritma Slow Start
Algoritma Slow Start menekankan kepada adanya
peningkatan dari ukuran variabel CWND (Congestion Windows)
yang digunakan di dalam jaringan komputer pada TCP
(Transmission Control Protocol). Peningkatan ukuran variabel
CWND (Congestion Windows) ini terjadi secara eksponensial.
Algoritma ini terjadi pada TCP versi lama maupun versi baru.
b) Algoritma Congestion Avoidance
Algoritma Congestion Avoidance menekankan pada
peningkatan ukuran variabel CWND (Congestion Windows) secara
perlahan, tidak secara eksponensial. Algoritma ini terjadi pada TCP
versi lama maupun versi baru.
c) Algoritma Fast Recovery
Algoritma Fast Recovery menekankan pada peningkatan
ukuran variabel CWND (Congestion Windows), namun hanya
dilakukan jika terjadi duplikasi pada ACK (acknowlegment).
Algoritma ini terjadi pada TCP versi baru.
E. Latihan Soal
a. dua
b. satu
c. lima
d. empat
e. tiga
a. TCP/IP
b. SMTP
c. FTP
d. OSI
e. Protocol
4. Berikut ini yang bukan termasuk fungsi dari transport layer adalah ...
a. Sevice-point addressing
d. Connection control
e. Flow control
a. URG
b. RST
c. PSD
d. FIN
e. SYN
8. URG merupakan salah satu flag dari TCP. URG mengindikasikan
bahwa
9. Pasangan nama field header TCP dengan ukuran yang benar adalah
d. Flags = 6 byte
e. Checksum = 4 byte
a. Data
b. Segmen
c. Paket
d. Frame
e. Bit
11. Protocol pada layer transport yang connection oriented dan reliable
tapi delay datanya tinggi adalah:
a. IRC
b. FTP
c. TPC
d. UDP
e. HTPP
b. UDP connectionless
13. Dua komponen yang biasa dipakai selama komunikasi pada layer
transport adalah ...
a. IP Header dan Pay load
b. Data transfer dan Connection release
c. Flag dan Flow Control
d. Port dan Socket
e. Data dan IP
a. Merupakan salah satu dari layer OSI yang berada pada tingkat ke-
empat, yang termasuk kelompok Lower Layer atau layer yang lebih
dekat dengan mesin.