KURIKULUM MERDEKA
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (40 x2)
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik memahami pengertian karya fiksi dan peserta didik berlatih mengidentifikasi
informasi yang ada dalam sebuah karya fiksi.
Peserta didik dapat menjelaskan informasi yang ada dalam karya fiksi dan menyebutkan
informasi yang ditemukan dalam sebuah karya fiksi.
V. ASESMEN
Guru dapat melakukan penilaian formatif untuk memetakan kemampuan peserta didik dalam:
a. mengidentifikasi arti oskakata dalam karya fiksi dengan ban tuan kamus,
b. menunjukkan oirnmf asi dalam karya fiksi, dan
c. menjelaskan oirnmf asi yang dituekman dari hasil bacaan karya
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Berdiskusi
Kalian sudah membaca cerita berjudul “Kotak Sulap Paman Tom”. Sekarang diskusikanlah
pertanyaan berikut dengan teman di samping kalian!
1. Siapa tokoh dalam cerita tersebut?
2. Apa yang terjadi pada tokoh cerita tersebut?
3. Menurut kalian, sudah benarkah tindakan yang dilakukan oleh tokoh Randu?
4. Mengapa Randu sampai melakukan tindakan demikian?
Setelah kalian menjawab pertanyaan di atas, sampaikanlah hasil diskusi tersebut di depan kelas.
Berlatih
Cermatilah kembali kata-kata di dalam jelajah kata. Carilah padanan lain dari kata-kata tersebut,
kemudian gunakan untuk membuat kalimat.
Diskusikan bersama teman dan guru jika kalian merasa kesulitan untuk menemukan padanannya.
Kalian juga dapat menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tesaurus Bahasa Indonesia
untuk menemukan padanan kata.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Materi pembelajaran dititikberatkan pada mengidentifikasi informansi pada karya fiksi. Agar peserta
didik lebih memahami informasi yang ada dalam karya fiksi, Bapak dan Ibu guru dapat mengajak
peserta didik menandai kata-kata dan kalimat kunci yang berisi informasi penting dalam karya fiksi.
a. Mengenali pengertian tulisan fiksi
Karya fiksi juga disebut karya sastra. Karya fiksi (karya sastra) adalah karya hasil perpaduan
harmonis antara kerja perasaan dan pikiran (Suharianto, 2005), sedangkan Wellek dan Warren
(2009) menyebut karya fiksi sebagai cerita dan latar yang bersumber dari imajinasi. Ceritanya
merupakan rekaan penulis.
b. Menemukan informasi di dalam teks “Kotak Sulap Paman Tom” dengan cara melakukan diskusi
kelompok. Setiap kelompok peserta didik menjawab pertanyaan yang ada dalam Buku Siswa.
c. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia: Macmillan
Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel di
Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah Menengah
Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 4 : MENGULAS KARYA FIKSI
SUB BAB 2 : MENEMUKAN UNSUR SEBUAH KARYA FIKSI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (40 x2)
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-unsur yang ada dalam sebuah karya fiksi, dan
menguraikannya dengan baik.
B. Kegiatan diskusi kelompok dilakukan untuk membuat peserta didik menemukan unsur-unsur
karya fiksi. Mintalah mereka menceritakan pengalaman saat membaca salah satu judul karya
fiksi, yaitu “Kotak Sulap Paman Tom” dan mintalah mereka menemukan unsur-unsur yang
ada di dalamnya. Selanjutnya, mintalah mereka mempresentasikan hasil diskusi tersebut di
depan kelas.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
V. ASESMEN
Metode penilaian yang digunakan adalah
a. menyimak keaktifan peserta didik dalam kegiatan tanya jawab dan
b. mencermati hasil latihan peserta didik.
Tabel 4.3 Metode Penilaian
Kemampuan
Mengidentifikasi Unsur-
Unsur dalam Sebuah Karya
Keaktifan dalam Tanya Jawab
Nama Peserta Fiksi (Dibuktikan dengan
No. Kemampuan Menjawab
Didik
Pertanyaan dan Memberikan
Tanggapan)
Perlu
Mampu Perlu Dipandu Aktif
Dimotivasi
1
2
3
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Berdiskusi
Kalian sudah mempelajari unsur-unsur yang ada dalam sebuah cerita.
Kalian juga sudah mempelajari cara menemukan unsur tersebut. Sekarang, duduklah berkelompok.
Bacalah cerita “Parki dan Alergi Telur” secara mandiri, kemudian diskusikan hal-hal berikut dengan
teman satu kelompok.
1. Apa tema ceritanya?
2. Siapa tokohnya?
3. Di mana latar ceritanya?
4. Apa jenis alurnya?
5. Apa amanat yang terdapat dalam cerita tersebut?
Tokoh cerita :
1.
2.
3.
Latar cerita :
Jenis alur :
Amanat cerita:
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Materi pembelajaran dititikberatkan pada mengindentifikasi unsurunsur dalam karya fiksi. Agar
peserta didik lebih memahami unsur-unsur karya fiksi, Bapak dan Ibu guru dapat mengajak mereka
menandai satu per satu unsur-unsur karya fiksi yang ada dalam cerpen “ Kotak Sulap Paman Tom”.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia: Macmillan
Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel di
Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah Menengah
Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 4 : MENGULAS KARYA FIKSI
SUB BAB 3 : MELAKUKAN PENILAIAN TERHADAP KARYA FIKSI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (40 x2)
Tahun Penyusunan : 2023. / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu melakukan penilaian terhadap unsur-unsur yang ada dalam sebuah karya
fiksi.
B. Kegiatan diskusi kelompok dilakukan untuk membuat peserta didik melakukan penilaian
terhadap karya fiksi. Mintalah mereka menceritakan pengalaman saat membaca salah satu
judul karya fiksi dan penilaian yang pantas untuk karya fiksi tersebut, lalu mintalah mereka
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
V. ASESMEN
Guru melakukan penilaian dengan cara mencermati jawaban peserta didik pada tugas-tugas
menemukenali unsur-unsur karya fiksi yang diberikan. Format tabel berikut dapat digunakan guru
untuk melakukan penilaian. Penilaian lebih ditujukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
peserta didik memahami fakta dan opini.
Tabel 4.7 Rubrik Penilaian
Menyimpulkan Menyimpulkan
Menjelaskan Tema
Nama Penilaian penilaian
dan Alur Karya
No. Peserta Terhadap Tokoh Terhadap Latar
Fiksi
Didik Karya Fiksi Cerita
Sudah Perlu Sudah Sudah Perlu Sudah
Dapat Dipandu Dapat Dapat Dipandu Dapat
1
2
3
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD 1
Berlatih
Cermatilah sifat tokoh-tokoh cerita “Parki dan Alergi Telur”. Tulislah sifat-sifat mereka pada tabel
seperti berikut.
Tabel 4.3 Penokohan Cerita “Parki dan Alergi Telur”
Bisa Ditemukan
Nama Tokoh Gambaran tokoh Detail
di
Parki Identitas diri
Latar belakang/alasan bertindak
Sifat atau karakter Tokoh
Ibu Parki Identitas diri
Latar belakang/alasan bertindak
Sifat atau karakter tokoh
Ayah Parki Identitas diri
Latar belakang/alasan bertindak
Sifat atau karakter tokoh
LKPD 2
Berlatih
Bacalah sebuah karya fiksi. Cermatilah cara pengarang menuliskan latar ceritanya. Apakah pengarang
menulis latar yang membuat kalian dapat membayangkan lokasi dan waktu terjadinya cerita secara
jelas? Dalam kolom berikut, tulislah cara pengarang menuliskan latar dan berilah penilaian!
Judul cerita :
Pengarang :
Penulisan latar yang dilakukan pengarang:
Penilai
an saya :
Pengarang berhasil/kurang berhasil menuliskan latar (coret yang tidak sesuai).
Alasannya :
LKPD 3
Berlatih
Cermati kembali cerita yang sudah kalian baca. Perhatikan tema, topik, dan alurnya, lalu jawablah
pertanyaan berikut ini.
1. Apa judul cerita yang kalian baca?
2. Apa tema yang terdapat dalam cerita tersebut?
3. Alur apa yang digunakan oleh cerita tersebut (alur maju, mundur, atau campuran)?
4. Pesan apa yang hendak disampaikan pengarang melalui ceritanya?
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Materi pembelajaran dititikberatkan pada penilaian terhadap karya fiksi. Bapak dan Ibu Guru dapat
mengajak peserta didik menandai unsurunsur yang ada dalam karya fiksi dalam cerpen “Kota Sulap
Paman Tom” serta “Parki dan Alergi Telur” untuk dapat melakukan penilaian terhadap kedua cerpen
tersebut.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia: Macmillan
Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel
di Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah
Menengah Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 4 : MENGULAS KARYA FIKSI
SUB BAB 4 : MEMBANDINGKAN KATA DENOTASI DAN KONOTASI DALAM KARYA
FIKSI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Kelas : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (40 x2)
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat membandingkan kata bermakna konotasi dan denotasi yang diteumkan dalam
karya fik
V. ASESMEN
Kegiatan refleksi pada subbab ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas metode
pembelajaran yang diterapkan. Refleksi dapat dilakukan berdasarkan hasil di tabel penilaian.
Tabel 4.8 Rubrik Penilaian
Kemampuan
Kemampuan
Mengidentifikasi
Menyusun Kalimat
Keaktifan Kata-Kata
Nama yang Mengandung
dalam Bermakna
No. Peserta Kata-Kata Bermakna
Diskusi Konotasi dan
Didik Konotasi dengan Baik
Artinya
Perlu Perlu
Aktif Mampu Aktif Mampu
Dimotivasi Dimotivasi
1
2
3
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Bacalah sebuah cerita. Dalam cerita tersebut, carilah kata-kata yang bermakna konotasi. Kemudian,
tuliskan juga makna denotasinya.
Tampilkan hasil pekerjaan secara kreatif. Jika suka, kalian dapat melengkapi pekerjaan kalian dengan
gambar-gambar.
Kalian dapat menjadikan gambar berikut sebagai inspirasi penyajian.
No Makna Denotasi Makna Konotasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Materi pembelajaran dititikberatkan untuk membandingkan kosakata yang bermakna konotasi dan
denotasi dalam karya fiksi. Agar peserta didik lebih memahami kata bermakna konotasi dan denotasi,
guru dapat mengajak peserta didik menandai kata-kata yang ada di dalam cerpen “Kotak Sulap Paman
Tom” serta “Parki dan Alergi Telur”.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia: Macmillan
Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel
di Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah
Menengah Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 4 : MENGULAS KARYA FIKSI
SUB BAB 5 : MENGENALI LANGKAH-LANGKAH PENULISAN RESENSI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 2023/ 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menulis sebuah atau resensi karya fiksi dengan baik setelah mempelajari
informasi yang ada pada karya fiksi, unsurunsur karya fiksi dan melakukan penilaian terhadap
karya fiksi serta menggunakan kata bermakna konotasi dan denotasi dalam ulasan karya fiksi.
V. ASESMEN
Metode penilaian yang digunakan adalah
a. menyimak keaktifan peserta didik dalam kegiatan tanya jawab,
b. memperhatikan hasil latihan menulis resensi, dan
c. jika peserta didik sudah menulis resensi yang dimuat media massa dan guru dapat
memberikan poin lebih tinggi.
Tabel 4.9 Rubrik Penilaian
Penilaian Resensi
(Skala Penilaian
Berdasar pada
Keaktifan dalam Ketercukupan
Kemampuan Menulis
Nama Kegiatan Tanya Unsur- Unsur dan
Resensi Buku Fiksi
No. Peserta Jawab Kemampuan
Didik Peserta Didik
Melakukan
Analisis Suatu
Karya)
Perlu Perlu Skor antara 50—
Aktif Mampu
Dimotivasi Dipandu 100
1
2
3
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD 1
Bacalah sebuah buku fiksi. Cermati unsur-unsurnya. Berikanlah penilaian kalian terhadap cerita
tersebut di lembar penilaian berikut ini.
Judul :
Penulis :
Diterbitkan oleh :
Tokoh cerita dan sifatnya:
1.
2.
3.
4.
Penilaian :
Latar cerita :
Tema :
Jalan cerita :
Pendapat saya tentang cerita ini :
LKPD 2
Buku apa yang kalian baca minggu ini? Bagaimana pendapat kalian tentang buku tersebut? Tulislah
ulasan singkat tentang buku tersebut di jurnal ini.
Jurnal Membaca
Hari/Tanggal :
Nama :
Kelas :
Nama Penulis :
Judul Buku :
Penerbit :
Tahun :
Buku tersebut bercerita tentang:
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Materi pembelajaran dititikberatkan pada penilaian penulisan ulasan atau resensi karya fiksi Agar
peserta didik lebih memahami cara menulis ulasan atau resensi karya fiksi, guru dapat mengajak
peserta didik menandai unsur-unsur paling menonjol dalam dalam karya fiksi
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi
dianggap memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia:
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel
di Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah
Menengah Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mengenali pengertian dan ciri-ciri sebuah puisi serta dapat
mengidentifikasi unsur-unsur yang ada dalam sebuah puisi.
IV. ASESMEN
Penilaian formatif dilakukan dengan mencermati kemampuan peserta didik mengidentifikasi
unsur-unsur puisi dalam Kegiatan 1. Format penilaian berikut dapat digunakan oleh guru.
Tabel 5.2 Rubrik Penilaian
Dapat Menyebutkan Unsur Puisi
No. Nama Peserta Didik
Sudah Dapat Perlu Dipandu
1
2
3
LAMPIRAN 1
BERLATIH
Kalian sudah mempelajari unsur-unsur puisi. Sekarang cermatilah puisi“Pada Sebuah Kedai Kopi”.
Temukanlah unsur-unsur puisi tersebut. Gunakan tabel berikut untuk membantu kalian menemukan
unsur-unsur puisi.
Mendiskusikan Makna Kata dalam Larik Puisi Saat membaca sebuah puisi, mungkin kalian akan
menemukan kata atau larik yang kurang kalian pahami maksudnya. Untuk dapat
memahaminya,terkadang kalian harus membaca larik puisi itu berulang kali atau dibantu dengan
mengecek kata dalam kamus. Cara lain untuk memahaminya adalah dengan mencari tahu kalimat
tersebut merupakan kalimat perbandingan atau bukan.
Berikut ini disajikan sebait puisi. Cermatilah diksi atau pilihan kata yang digunakan di dalam larik
puisi tersebut.
Diskusikanlah bersama teman kalian, makna dari kata-kata yang ada dalam setiap larik puisi
tersebut.
Larik Makna
Matamu, Ibu, adalah danau di kaki bukit pada
pagi hari
Suaramu, Ibu, adalah ricik hujan setelah
kemarau panjang meretakkan tanah-tanah
ladang
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah
umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia:
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel
Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel
di Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan
Sekolah Menengah Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 5 : MENCIPTAKAN PUISI
SUB BAB 2 : MENGENAL PUISI DIAFAN DAN PUISI PRISMATIS
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri puisi, membandingkan puisi diafan dan puisi
prismatis, serta mengenali unsur-unsur sebuah puisi.
V. ASESMEN
Guru melakukan penilaian dengan cara mencermati jawaban peserta didik Kegiatan 3. Format
penilaian berikut dapat digunakan oleh guru.
Tabel 5.4 Rubrik Penilaian
Membedakan Larik Puisi
Menjelaskan Perbedaan Puisi
Nama Peserta Diafan dan Puisi
No. Diafan dan Puisi Prismatis
Didik Prismatis (Kegiatan 3)
Sudah Dapat Perlu Dipandu Sudah Dapat Perlu Dipandu
1
2
3
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
BERLATIH
Berikut ini disajikan bait beberapa puisi. Cermatilah baik-baik isinya apakah termasuk puisi diafan
atau puisi prismatis.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah
umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia:
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel
Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel
di Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan
Sekolah Menengah Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 5 : MENCIPTAKAN PUISI
SUB BAB 3 : MENEMUKAN PESAN DALAM PUISI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menemukan pesan-pesan yang ada dalam sebuah puisi.
V. ASESMEN
Guru melakukan penilaian dengan cara mencermati kemampuan peserta didik menemukenali
makna diksi dan majas, dan menginterpretasi pesan dalam sebuah puisi.
Tabel 5.6 Rubrik Penilaian
Menemukenali Membuat Tanggapan
Menginterpretasi
Nama Diksi dan terhadap Interpretasi
Pesan dalam Puisi
No. Peserta Menjelaskan Teman
Didik Maknanya
Sudah Perlu Sudah Sudah Perlu Sudah
Dapat Dipandu Dapat Dapat Dipandu Dapat
1
2
3
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Berlatih
Berikut ini adalah sebuah puisi dari Chairil Anwar yang berjudul “Doa”.Bacalah puisi ini dengan
cermat bersama teman kelompok kalian.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah
umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia:
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel
Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel
di Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan
Sekolah Menengah Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 5 : MENCIPTAKAN PUISI
SUB BAB 4 : MEMBANDINGKAN MAJAS METAFORA, SIMILE, DAN REPETISI DALAM
PUISI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu membandingkan majas yang ada dalam puisi. Majas yang dikenalkan
adalah majas metafora dan simile. Peserta didik juga dikenalkan pada gaya repetisi dalam puisi.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Berlatih
Tulislah majas-majas yang kalian temukan dalam keempat puisi-puisi tersebut dalam tabel berikut.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah
umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia:
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel
Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel
di Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan
Sekolah Menengah Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 5 : MENCIPTAKAN PUISI
SUB BAB 5 : LANGKAH-LANGKAH MENCIPTAKAN PUISI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menciptakan puisi sendiri dan memasukkan majas ke dalam puisinya.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Berlatih
Kalian sudah mempelajari langkah-langkah menciptakan puisi. Sekarangsaatnya kalian
menciptakan sebuah puisi berdasarkan pengalaman pribadiataupun pengalaman orang lain yang
menarik dan dapat kalian jadikaninspirasi untuk menulis puisi. Gunakan salah satu langkah-
langkahmenciptakan puisi yang sudah kalian pelajari sebelumnya.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah
umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia:
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel
Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel
di Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan
Sekolah Menengah Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 5 : MENCIPTAKAN PUISI
SUB BAB 6 : MENGENAL CARA MENDEKLAMASIKAN PUISI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mendeklamasikan sebuah puisi dengan baik.
V. ASESMEN
Metode penilaian yang digunakan adalah
a. menyimak deklamasi puisi peserta didik dan
b. mencermati tanggapan peserta didik terhadap puisi yang didengar.
Tabel 5.9 Rubrik Penilaian
Menginterpretasi Puisi yang
Mendeklamasikan Puisi
Nama Peserta Dibacakan
No.
Didik Perlu Perlu
Mampu Mampu
Dimotivasi Dimotivasi
1
2
3
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
a. Deklamasi puisi
b. Menyimak puisi yang dideklamasikan dan menemukan pesan puisi yang dideklamasikan
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah
umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan. observasi :
pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia: Macmillan
Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel
Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel di
Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah
Menengah Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (40 x2)
Tahun Penyusunan : 2023/ 2024.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menemukan dan mengenali informasi yang ada dalam sebuah teks pidato.
II. PEMAHAMAN BERMAKNA
Dalam pidato ada informasi atau pernyataan-pernyataan dari orang yang berpidato. Dengan
mengidentifikasi informasi ini, pendengar dapat memahami maksud dan tujuan sebuah pidato.
III. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkah kalian mendengarkan pidato?
Pidato siapa saja yang pernah kalian dengar?
Di antara pidato itu, manakah yang lebih menarik perhatian kalian? Jelaskan alasannya?
IV. K
EGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan
global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
V. ASESMEN
Metode penilaian yang digunakan adalah
a. mencermati jawaban yang ditulis oleh peserta didik dan
b. mencermati tanggapan peserta didik dalam diskusi.
Tabel 6.2 Rubrik Penilaian
Menemukenali
Menemukenali Topik Pidato
Nama Peserta Struktur dalam Pidato
No. dan Menjelaskannya
Didik dan Menjelaskannya
Sudah Dapat Perlu Dipandu Sudah Dapat Perlu Dipandu
1
2
3
VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Guru dapat meminta peserta didik membaca beragam teks pidato untuk mengenali topik,
menemukan informasi, dan mengenali struktur atau bagian-bagian dalam teks pidato.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
BERLATIH
Kalian sudah membaca teks pidato sambutan ketua OSIS yang baru.
Selanjutnya, cermatilah pernyataan di dalam tabel berikut. Manakah informasi atau pernyataan yang
benar dan tidak benar menurut teks pidato tersebut?
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia: Macmillan
Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel di
Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah Menengah
Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 6 : MENULIS TEKS PIDATO
SUB BAB 2 : PENGERTIAN PIDATO DAN STRUKTUR TEKS PIDATO
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (40 x2)
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menyimpulkan pengertian pidato dan mengidentifikasi struktur teks p idato.
V. ASESMEN
Guru melakukan penilaian dengan cara mencermati jawaban peserta didik pada Kegiatan 2 di
Buku Siswa. Format tabel berikut dapat digunakan guru untuk melakukan penilaian. Penilaian
bersifat formatif, ditujukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan peserta didik
menemukenali struktur dalam teks pidato.
Tabel 6.4 Rubrik Penilaian
Menemukenali Struktur Membuat Tanggapan dalam
Nama Peserta dalam Teks Pidato dan Diskusi tentang Struktur Teks
No. Dapat Menjelaskannya Pidato
Didik
Sudah Dapat Perlu Dipandu Sudah Dapat Perlu Dipandu
1
2
3
LAMPIRAN- LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia: Macmillan
Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel di
Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah Menengah
Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 6 : MENULIS TEKS PIDATO
SUB BAB 3 : MENYIMPULKAN FAKTA, DATA, DAN KATA-KATA ILMIAH DALAM TEKS
PIDATO
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (40 x2)
Tahun Penyusunan : 2023. / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menyimpulkan fakta, data, dan kata ilmiah dalam teks pidato.
V. ASESMEN
Guru melakukan penilaian dengan cara mencermati jawaban peserta didik pada Kegiatan 4 di
Buku Siswa. Format tabel berikut dapat digunakan guru untuk melakukan penilaian.
Tabel 6.6 Rubrik Penilaian
Menemukenali Menemukenali Kata- Menjelaskan Makna
Nama Data dan Fakta Kata Ilmiah dalam Kata-Kata Ilmiah
No. Peserta dalam Teks Pidato Teks Pidato yang Ditemukan
Didik Sudah Perlu Sudah Sudah Perlu Sudah
Dapat Dipandu Dapat Dapat Dipandu Dapat
1
2
3
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Berlatih
1. Kalian sudah membaca teks pidato “Masalah Sampah”. Temukan informasi yang bersifat fakta
dan data dalam teks pidato tersebut dan tuliskan di dalam tabel berikut!
Fakta Data
2. Temukanlah kata-kata ilmiah dalam teks pidato “Masalah Sampah”, kemudian tuliskan di dalam
tabel berikut. Temukan artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia cetak ataupun daring.
Kalian juga dapat menggunakan sumber lain untuk menemukan arti kata-kata ilmiah tersebut.
Letak Kata dalam
No Kata Ilmiah Arti Kata
Paragraf
1 organik Paragraf ke-1 Zat yang berasal dari makhluk hidup
2
3
4
5
6
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia: Macmillan
Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel di
Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah Menengah
Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 6 : MENULIS TEKS PIDATO
SUB BAB 4 : KALIMAT PERSUASIF DAN UNGKAPAN RASA PEDULI ATAU SIMPATI
DALAM PIDATO
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (40 x2)
Tahun Penyusunan : 2023. / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mengidentifikasi pengertian kalimat persuasif dan ungkapan rasa peduli
atau simpati yang digunakan dalam pidato.
V. ASESMEN
Metode penilaian yang digunakan adalah
a. menyimak keaktifan peserta didik dalam kegiatan tanya jawab dan diskusi serta
b. mencermati hasil latihan peserta didik pada Kegiatan 5.
Tabel 6.9 Rubrik Penilaian
Kemampuan Membuat
Menemukenali Kalimat
Kalimat Persuasif dan
Nama Peserta Persuasif dalam Pidato dan
No. Mengungkapkan Rasa Peduli
Didik Menjelaskan Maknanya
dan Simpati
Sudah Dapat Perlu Dipandu Sudah Dapat Perlu Dipandu
1
2
3
LAMPIRAN- LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
BERLATIH
Identifikasilah pernyataan yang menggambarkan kalimat persuasif dan ungkapan rasa peduli atau
simpati pada teks pidato “Masalah Sampah”.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia: Macmillan
Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel di
Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah Menengah
Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 6 : MENULIS TEKS PIDATO
SUB BAB 5 : MENULIS TEKS PIDATO DENGAN UNSUR-UNSUR KEBAHASAAN
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (40 x2)
Tahun Penyusunan : 2023/ 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menulis teks pidato dengan langkah-langkah yang sudah diberikan dan
memasukkan unsur-unsur kebahasaan kata-kata ilmiah serta kalimat persuasif di dalamnya.
V. ASESMEN
Metode penilaian yang digunakan adalah
a. mencermati pidato yang ditulis oleh peserta didik dan
b. mencermati fakta, data, dan kata ilmiah yang dimasukkan peserta didik ke dalam pidato
(opsional: beberapa peserta didik mungkin tidak ingin menggunakan kata-kata ilmiah).
Tabel 6.11 Rubrik Penilaian
Menuliskan Data dan Fakta
Menulis Teks Pidato
Nama Peserta dalam Teks Pidato
No.
Didik Perlu Perlu
Aktif Aktif
Dimotivasi Dimotivasi
1
2
3
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
BERDISKUSI
Saat mendengar sebuah pembacaan pidato yang menarik, pernahkah kalian bertanya-tanya,
“Bagaimana cara menulis teks pidato? Bagaimana cara mereka menyusun kalimat yang dapat
memikat pendengarnya?”
Tahukah kalian, sebelum menulis sebuah pidato, seorang pembuat pidato biasanya melakukan
sejumlah langkah tertentu. Dapatkah kalian memprediksi langkah apa yang harus dilakukan?
Diskusikanlah bersama guru dan teman sekelas.
BERLATIH
Tulislah sebuah teks pidato dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah kalian pelajari.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Menulis pidato
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia: Macmillan
Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel di
Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah Menengah
Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 6 : MENULIS TEKS PIDATO
SUB BAB 6 : METODE-METODE DALAM BERPIDATO
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : DRA. NI LUH PUTU ARTHINI
Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Fase : VIII (Delapan) - D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (40 x2)
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menyimpulkan bermacam-macam metode dalam berpidato dan dapat
berpidato dengan baik di depan kelas.
V. ASESMEN
Guru dapat memberikan skor untuk hasil pembelajaran peserta didik. Format tabel berikut dapat
digunakan guru dalam melakukan penilaian.
Tabel 6.12 Rubrik Penilaian
Menampilkan Pidato
dengan Memperhatikan Kemampuan Menulis
No. Nama Peserta Didik Unsur Pembuka, Isi, dan Teks Pidato
Penutup Pidato.
Skor Skor
1
2
3
VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Peserta didik dapat menonton tayangan aneka video orasi di internet untuk memperkaya wawasan
mereka tentang pidato.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Tentukan metode berpidato yang kalian gunakan jika kalian ingin berpidato: Apakah metode
impromptu, manuskrip, memoriter, atau ekstempore? Jelaskan alasannya!
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara kiasan
antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
deskripsi : suatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat, membayangkan, dan
merasakan apa yang sedang dideskripsikan
diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
editor : orang yang mengedit naskah
eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan pembaca
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar terjadi
fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan tujuan untuk
kehidupan
ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau sekolah umum
intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan.
observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
opini : pendapat, pikiran, atau pendirian
persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan makna tertentu
roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap
memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan, dan bak)
sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark & Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia: Macmillan
Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A. Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyo, Joko Teguh. 2010. “Proses dan Pola Interaksi Sosial Siswa Difabel dan Nondifabel di
Sekolah Inklusi di Kota Surakarta”. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Widya Duta Surakarta.
Tim Kemendikbud. 2016. “Gambaran Sekolah Inklusif di Indonesia Tinjauan Sekolah Menengah
Pertama”. publikasi.data.kemendikbud.go.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia.