Anda di halaman 1dari 3

DHF

SKENARIO
Seorang anak perempuan usia 9 tahun berat 36kg, datang senin pagi
dengan keluhan demam hari ke-4. Keluhan dirasakan lemas dan susah makan
minum, sebelumnya sempat ke puskesmas, dan hasil trombositnya 50, sehingga
puskesmas merujuk ke Rumah Sakit. Keluhan pusing, mual, muntah, nyeri sendi
dan nyeri telan di sangkal. Riwayat lingkungan DB (+)

Px Fisik:
KU : lemas
Kesadaran : CM
T : 36,8
N : 90x/m
TD : 98/64

Mata : CA -/-, SI -/-


Hidung : cairan hidung
Telinga : dbn
Tonsil : t1-t1 , faring hiperemis
Thorax: dbn
Abdomen : NT (+) region kanan atas dan bawah, Hepatomegali (-)
Ekstremitas : Petechiae (+)
BAB dan BAK tidak ada keluhan.

GIGI
Pasien termasuk masa gigi bercampur, susu dan permanen. Tidak ditemukan
gusi berdarah. Kebiasaan menyikat gigi 2-3x. termasuk golongan baik dalam
menjaga kebersihan gigi dan mulut. Keluhan nyeri telan di sangkal.

FARMASI

Dapat PCT syr : tidak diminum karena panasnya sudah turun


Infus RL : untuk resusitasi cairan.

PENENTUAN MASALAH
1. Penegakan diagnosis pada kasus ini
2. Penatalaksanaan pada kasus ini pada semua profesi
3. Rekonsiliasi dosis dan pemilihan obat yang tepat pada kasus ini
4. Penanganan tanda2 syok
5. Indikator pasien rawat inap
6. Indikasi pasien pulang
7. Pasien safety dan clinical pathway dari masing2 profesi
8. Pencegahan DHF
9. Penelitian wolbachia
10. Kewenangan oplos obat
BRAINSTORMING
1. Anamnesis : demam 2-7hari. Mendadak tinggi. Anak merasa mual dan
nafsu makan menurun, pusing, dan badan pegel2. Gejala diare atau
konstipasi.
Px penunjang : darah lengkap bisa dilihat AT / HMT : kurang dari
150.000, peningkatan / penurunan 20% dari angka normal.
Stage 1: ada petechiae
Stage 2: perdarahan spontan
Stage 3: tanda2 kegagalan sirkulasi
Stage 4: shock

GIGI: pendarahan gusi di test dengan menggunakan palpasi. Ekstraoral :


pemeriksaan limfonodi.
Probiding bisa di lakukan untuk melihat apakah perdarahan itu setelah di
lakukan pemeriksaan atau sebelum atau setelah.

2. DHF: virus bisa sembuh sendiri. Di beri paracetamol dan RL.


RL : 20-30ml/kgBB/24jam
PCT : 225-370ml/kgBB
BB/70kg x dosis dewasa
10-15ml/kgBB x kali

3. anak gelisah, rewel, nadi tidak teraba atau teraba lembut, TD menurun,
akral dingin, CRT > 2 detik, gak BAK

DSS : resusitasi cairan intravena dengan kristaloid isotonic 5-


10ml/kgBB/jam.
Kemudian awasi tanda vital.
5-7ml/kgBB/jam selama 1-2 jam
3-5 ml/kgBB/jam selama 2-4jam
2-3 ml/kgBB/jam

4. indicator rawat inap : demam >40 C, tidak mau makan minum, AT di


bawah 100.000.
5. Menguras mengubur menutup
Vogging : 10 rumah (+)
1 kawasan > 10 (+)

6. 5 tepat
- tepat obat
- tepat pasien
- tepat indikasi
- tepat dosis
- tepat cara pemberian

Kondisi rongga mulut : bersihkan rongga mulut diganti dengan sikat


gigi lembut dan perlahan2.
Sariawan : kenalog
LO
1. Rekonsiliasi dosis dan pemilihan obat yang tepat pada kasus ini
a. Paracetamol dewasa lazimnya 500mg
9th 100mg 200mg
masih masuk dalam jendela terapi.
225 dosis maksimal
sesuai berat badannya
2. Pasien safety dan clinical pathway dari masing2 profesi
a. KG : Mengecek manifestasi pada rongga mulut, apakah terjadi
perdarahan pada gusi ? di cek dengan probiling.
Adakah faktor2 predisposisi?
Bisa dilakukan pembersihan sisa2 makanan, dengan sikat gigi
pada pasta yang lembut.
Menjaga kebersihan rongga mulut, di tambah pembersihan lidah.
Pemeriksaan lidah. Kemudian di evaluasi.
Setiap penyakit apapun di cari dulu penyebabnya. Apakah ada
factor predisposisi. Bisa dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
b. KU: hari rawat mulai hari ke-3 cek DL, UL,
Tindakan : pasang infus dan pemberian paracetamol
Edukasi pemberian cairan dengan banyak minum
Hari ke-5 boleh lepas infus.

Hari 1,2, dan 3 hari demam.


4,5, dan 6. Masa kritis suhu tubuh menurut, AT turun dan HMT
meningkat.

Dosis paracetamol diperhatikan dan intake cairan tubuh.


36kg 1800ml

3. WOLBACHIA
Wolbachia adalah bakteri yang d temukan dalam nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai