Anda di halaman 1dari 5

BAB V

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

A. Latar belakang

Sebagai dasar Negara Indonesia Pancasila memegang peranan


penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila
mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui
atas kebebasan hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut
Pancasila memiliki kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga nilai-nilai Ketuhanan senantiasa menjiwai
kehidupan manusia dalam hidup negara dan masyarakat. Kebebasan
manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai
Ketuhanan, bahkan nilai Ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam
ekspresi kebebasan manusia.dan konsisten dengan cita cita dan tujuan
nasional seperti digariskan di dalam pembukaan UUD 1945.

Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia. Dengan pedoman


Pancasila para pedahulu kita bisa mempersatukan berbagai golongan dan
kelompok. Selain ideologi Pancasila ada banyak ideologi lain yang
berkembang didunia yaitu ideologi Liberalisme, Kapitalisme, Komunisme
dan Sosialisme. Semua itu memiliki banyak perbedaan dengan ideologi
Pancasila. Maka dari itu makalah ini akan membahas berbagai perbedaan
ideologi Pancasila dengan beberapa ideologi yang berkembang didunia.

Menurut Marxisme ideologi diartikan sebagai pandangan hidup yang


dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial
tertentu dalam bidang poltik atau sosial.

Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan


sebagai komplek pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi
landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami jagad raya
dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.

Jadi ideologi dapat kita artikan sebagai suatu gagasan dan buah
pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan yang tersusun sistematis
untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu Negara.
B. Hubungan Antara Filsafat Dan Ideologi

Secara etimologis Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia


merupakan kata serapan dari bahasa Arab , yang juga diambil dari bahasa
Yunani adalah philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata
majemuk dan berasal dari kata-kata philia(persahabatan, cinta) dan sophia
(kebijaksanaan). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang pencinta
kebijaksanaan. Jadi Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena
kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam
konsep mendasar. Atau dapat pula diartikan Filsafat adalah pandangan
hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar
mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai
suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala
sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan. Sedangkan ideologi berasal dari
bahasa Prancis idologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, ido yang
mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata
dalam bahasa Yunaniuntuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy
menggunakan kata ini dalam pengertianetimologisnya, sebagai "ilmu yang
meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan".
(Wikipedia,2013)

C. Perbandingan Pancasila Dengan Ideologi Lain

Secara etimologis, Ideologi berasal dari kata idea yang berarti


gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, pemikiran, dan kata logos
yang berarti ilmu. Kata idea berasal dari bahasa Yunani, yaitu edos
yang berarti bentuk. Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan
sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan,
kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang
menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu
dalam berbagai bidang kehidupan.
1. Liberalisme

Liberalisme adalah suatu paham yang mengutamakan


kemerdekaan individu yang merupakan pokok utama paham.
Liberalisme melahirkan konsep pentingnya kebebasan hidup dalam
berpikir, bertindak, dan berkarya. Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut
:

a. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.


b. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers
c. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat
dapat belajar membuat keputusan untuk diri sendiri.
d. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang
buruk.

2. Komunis

Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap


paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang
menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari
produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Ciri ciri
ideologi komunis
a. Penganut-penganut komunis mempercayai bahawa sistem kapitalis
(pasaran bebas) adalah buruk. Mengikut mereka, golongan pekerja
dalam sistem kapitalis amat menderita.
b. Komunis mempercayai bahawa golongan pekerja harus bersatu dalam
kesatuan-kesatuan sekerja dan lain-lain pertubuhan.
c. Komunis percaya bahawa masyarakat baru komunis akan menjadi
masyarakat yang tidak berkelas. Tidak akan terdapat lagi golongan
penindas dan golongan yang ditindas. Semua orang memiliki
kekayaan yang sama (tidak akan wujud golongan kaya/elit).
d. Komunis percaya bahawa dalam sebuah negara komunis, semua
harta adalah hak milik negara. Orang perseorangan tidak boleh
memiliki tanah atau perniagaan. Pemilikan harta persendirian adalah
merupakan ciri-ciri kapitalis yang perlu dielakkan. Semua harta mesti
dimiliki dan diuruskan oleh kerajaan. Harta-harta kapitalis akan
dirampas.
e. Komunis anti agama dan tidak mempercayai kewujudan Tuhan.
Mereka menganggap bahawa agama adalah candu masyarakat.

D. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi terbuka maksudnya adalah Pancasila


bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan
dengan perkembangan jaman. Sebagai suatu ideologi terbuka, Pancasila
memiliki dimensi :

1. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam


pancasila yang bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang
terkandung dalam lima sila Pancasila.
2. Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu
dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945.
3. Dimensi realistis, harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila harus
dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga bersifat realistis
artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam berbagai
bidang.
Keterbukaan Pancasila dibuktikan dengan keterbukaan dalam
menerima budaya asing masuk ke Indonesia selama budaya asing itu
tidak melanggar nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila.
Misalnya masuknya budaya India, Islam, barat dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai