Metode Dan Uji Ftss
Metode Dan Uji Ftss
Material
1. Flukonazol
2. Gellan gum
3. Hidroksipropil metilselulosa
4. Reagen-reagen
Evaluasi
1. Uji kejernihan
Kejernihan formulasi sebelum dan sesudah gelling ditentukan dengan pemeriksaan visual
formulasi diperiksa di bawah cahaya alternatif melawan latar belakang putih dan hitam.
2. Studi interaksi FTIR
Spektrum IR diambil dengan menggunakan spektrofotometer infra merah Fourier
Transform (shimadzu, miracle-10). Teknik yang digunakan adalah pantulan total yang
dilemahkan dan spektra dipindai dalam kisaran 4000-400cm-1.
FTIR diteruskan pada obat murni, obat + campuran fisik polimer, formulasi untuk
mengkonfirmasi kompatibilitas obat dengan eksipien lainnya yang digunakan dalam
pembuatan gel in situ.
3. Differential Scanning Calorimetry (DSC) mempelajari campuran fisik obat dan polimer
Pemindaian kalorimetri diferensial campuran fisik obat dan polimer individu dilakukan
dengan menggunakan Diferensial Scanning Calorimeter (DSC) (mettler sistem bintang
Toledo, switzer Land).
Sampel ditempatkan di Cawan lebur aluminium dan termo gram DSC, dicatat pada laju
pemanasan 100C / menit di kisaran 00C sampai 3000C. Udara dihilangkan pada
kecepatan 10 ml / menit.
4. Uji pH
PH masing-masing formulasi oftalmik disiapkan ditentukan dengan menggunakan pH
meter (equip-tronics). PH meter dikalibrasi sebelum digunakan dengan larutan penyangga
standar pH 4, 7 dan 9.2
5. Pengujian kadar logam
Volume yang ditentukan (1ml) dari masing-masing formulasi oftalmik diambil dan
diencerkan dengan air suling dan dibuat konsentrasi 20g / ml. Sampel dianalisis secara
spektrofotometri pada maks 261 nm. Konsentrasi flukonazol dalam sampel ditentukan
dari kurva kalibrasi yang telah disiapkan sebelumnya. Percobaan diduplikasi sebanyak 3
kali.
6. Uji kemampuan gelling