Anda di halaman 1dari 23

Kaplet Salut Gula

A. TUJUAN
Untuk memberi pengetahuan dan keterampilan teknik pembuatan kaplet salut gula
(dragee).

B. DASAR TEORI
Tablet adalah suatu sediaan padat baik yang mengandung maupun tidak
mengandung bahan-bahan tambahan seperti lubricant, disintegrant, diluents atau zat
pengisi, dan zat-zat tambahan yang lainnya. Ada beberapa macam tablet berdasarkan
proses pengerjaannya, yaitu : Tablet dengan Proses Granulasi Basah (* Wet Granulation ),
Tablet dengan proses Granulasi Kering ( Dry Granulation, dan juga dengan Direct
Compress ( Kempa Langsung )). Seluruh macam tablet tersebut memiliki karakteristik
trsendiri. Dan juga memiliki syarat-syarat tersendiri dalam pembuatannya.

(Siregar,2008)
Proses penyalutan menggunakan panci farmasetik didasarkan pada proses yang
digunakan dalam industri permen, yang tekniknya berkembang pesat, bahkan dalam abad
pertengahan. Dewasa ini, kebanyakan panci penyalut dibuat dari baja tahan karat,
sedangkan dulu panci dibuat dari tembaga karena pengeringan dilakukan dengan sumber
panas dariluar panci. Pada penyalutan dengan panci konvensional tablet yang disalut
harus dikerimngkan menggunakan suplai udara yang dipanaskan. Semetara itu,
kelembapan dan debu dari sekitar panci dihilangkan dengan cara system ekstraksi udara.
(Martindale,1989)
Tablet salut gula adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan tipis
berturut-turut dengan larutan sukrosa dengan atau tanpa pewarna. Penyalut ini berguna
karena dapat melindungi bahan obat dengan berperan sebagai barrier terhadap
kelembaban dan udara, menutupi bahan obat yang rasa dan baunya tidak enak dan
memperbaiki penampilan tablet. Salut dapat bervariasi dalam ketebalan dan warna dari
tambahan bahan-bahan celupan ke salut gula
(King,1984)
Perbedaannya dengan salut gula adalah tablet salut gula merupakan tablet kempa
yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Supaya
dapat menahan bantingan selama proses penyalutan tablet inti harus memiliki resistensi
dan kekerasan yang cukup di dalam panci penyalut yang berputar terus menerus selama
proses berlangsung. Kekerasan yang cukup juga akan berperanan memperlambat
penyalut pada waktu dilakukan penyalutan dan sebaiknya permukaan tablet berbentuk.
Bentuk tablet inti yang ideal untuk disalut ialah: sferis, elip, bikonvek bulat atau
bikonvekoval. Tinggi antara permukaan tablet sedapat mungkin agak rendah.
(Ansel,1989)
Tablet-tablet yang akan disalut harus mempunyai sifat fisik tertentu yang sesuai.
Dalam proses penyalutan, tablet-tablet bergulir di dalam panci atau berhamburan dalam
aliran udara dari suatu penyalut suspensi udara ketika proses penyalutan berlangsung.
Agar mampu menahan benturan sesama tablet atau benturan tablet dengan dinding panci,
maka tablet harus tahan terhadap abrasi dan gumpil. Permukaan tablet yang rapuh, yang
lunak oleh pemanasan, atau yang rusak oleh campuran penyalut, cenderung menjadi kasar
pada tahap awal proses penyalutan dan tidak cocok untuk disalut dengan lapisan tipis.
Bahan penyalut yang membentuk lapisan tipis melekat ke seluruh permukaan yang
terpapar, sehingga permukaan yang tidak sempurna akan disalut dan tidak dibuang. Mutu
dari penyalut lapisan tipis yang melekat pada tablet cetak biasanya lebih banyak
tergantung pada mutu tablet awal yang dipakai dalam proses, daripada waktu yang
dibutuhkan dalam penyalutan gula.
Penyalutan gula mengandung banyak zat padat, sehingga lebih lambat mengering
dan dapat mengisi banyak cacat kecil di permukaan tablet yang dapat terjadi pada tahap
awal proses penyalutan selain permukaan yang halus, maka bentuk fisik tablet juga sangat
penting. Bentuk ideal tablet yang akan disalut adalah bulat, yang memungkinkan tablet
tersebut bergulir bebas di dalam panci penyalut, dengan kotak sekecil mungkin sesama
tablet.
(Augsburger & Hoag, 2008)
Proses penyalutan tablet terbagi atas beberapa tahap yaitu: protective, gum syrup,
built up syrup, smoothing syrup, colouring syrup, dan polishing. Lapisan penutup
merupakan tahap pemberian lapisan pelindung agar air dari larutan berikutnya tidak
masuk ke dalam tablet inti. Lapisan elastis merupakan lapisan dasar dari salut gula yang
bertujuan untuk melapisi gum syrup agar tablet tidak retak selama proses atau selama
penyimpanan. Bahan-bahan yang akan dituang diaduk lebih dahulu, kemudian masukkan
CaCO3 secukupnya, aduk kembali sampai semua serbuk melapisi tablet baru kemudian
dialirkan udara panas. Built up syrup merupakan proses pemberian lapisan sebenarnya
dari salut gula, sedangkan smoothing syrup bertujuan untuk membuat permukaan tablet
licin sehingga zat warna dapat melapisi tablet secara merata. Colouring bertujuan untuk
memberikan warna pada permukaan tablet dan polishing merupakan proses pengkilatan
permukaan tablet sehingga menjadi mengkilat.
(Asmarini, 2007)

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
a. Panci penyalut (coating pan)
b. Neraca
c. Penghisap debu (aspirator)
d. Alat-alat gelas
e. Peniup udara (kipas angin, hair dryer)
Bahan :
a. Kaplet inti (core)
b. Kalsium karbonat
c. Khloroform
d. Alkohol
e. Schellac bebas arsen
f. Talk
g. PGA
h. Gelatin
i. Gula
j. PEG 6000
k. Aquades
D. CARA KERJA
Ditimbang sebanyak 350 kaplet inti yang telah dibebaskan dari debu

Disisihkan 100 kaplet inti (untuk uji sifat fisis kaplet)

Tahap sealing
Dibuat lapisan sealing

Dilapisi panci penyalut dengan larutan sealing

Dikeringkan dengan mengaliri udara panas sampai panci kering

Dimasukkan kaplet inti ke dalam panci dan diputar.

Dialiri udara panas ke dalam panci sampai suhu kaplet sekitar 30oC

Dituangkan 15 mL larutan sealing, dikeringkan dengan udara 25oC 30oC, ditunggu


sampai kering

Penyalutan dilanjutkan dengan 10 mL larutan sealing sampai rata sebanyak 2 sampai 4


lapis, pengering menggunakan hair dryer dan kipas angin.

Tahap subcoating
Ditimbang bahan-bahan untuk larutan subcoating dan serbuk subcoating sebanyak
setengah formula

Dilarutkan masing-masing bahan larutan subcoating dengan sebagian air (sesuai porsi),
bila sudah larut semua dicampurkan semua larutan, diaduk sampai homogen.

Dicampurkan larutan subcoating dengan serbuk subcoating sehingga menjadi suspensi


subcoating.

Dituangkan kaplet pada panci penyalut

Dilapisi panci penyalut dengan sedikit suspensi subcoating dengan jalan meratakannya
dalam panci penyalut.

Diputar panci selama 3-5 menit, kemudian dikeringkn dengan udara panas menggunakan
kipas angin dan hair dryer.

Tahap subcoating selesai apabila kaplet inti telah terlapis dengan sempurna secara merata.
Tahap smoothing
Dibuat larutan smoothing

Diletakkan kaplet yang telah disubcoat pada panci penyalut yang telah bersih
Dilapisi larutan smoothing secara merata lalu dibiarkan kering sendiri tanpa pengering
udara selama beberapa menit.

Dikeringkan dengan pengering udara sampai kaplet kering dan halus.


Tahap coloring
Buat larutan atau suspensi zat warna

Diletakkan kaplet yang telah dismoothing pada panci penyalut yang bersih

Kaplet dilapisi dengan larutan sirup berwarna, lalu diputar.

Dikeringkan dengan pengering udara.


Tahap polishing
Dibuat larutan polishing

Dileakkan kaplet yang telah dismoothing pada panci penyalut yang bersih

Diletakkan larutan polishing secara menyebar dan merata, lalu panci diputar.

Dikeringkan dengan pengering udara sampai didapatkan kaplet yang mengkilap.


E. PEMBAHASAN CARA KERJA
1. Uji ketebalan
Diuji 5 tablet, masing-masing tablet diukur ketebalannya menggunakan jangka
sorongt. Tablet diukur ketebalannya baik sebelum disalut dan sesudah disalut. Hasilnya
seharusnya lebih tebal disbanding dengan tablet inti yang belum disalut, tablet salut sudah
dilapisi oleh berbagai lapisan penyalut.
2. Uji keseragaman bobot
Ditimbang 20 tablet satu per satu, kemudian dihitung bobot rata-ratanya dan
penyimpangan bobot setiap tablet terhadap bobot rata-ratanya. Persyaratan keseragaman
bobot terpenuhi jika tidak lebih dari dua tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A
dan kolom B.
3. Uji kekerasan tablet
Sebuah kaplet yang diletakkan pada ujung alat (hardness tester) dengan posisi
vertical, kemudian diputar sekrup pada ujung yang lain sehingga kaplet akan tertekan.
Pemutaran dihentikan setelah tablet benar-benar pecah ditandai dengan skala yang statis
nantinya jika kita putar sudah tidak mau menaiikan skalanya (sudah maksimal
angkanya). Dilakukan dengan menggunakan 5 tablet kemudian dihitung puratanya. Tablet
inti maupun tablet salut dihitung kekerasannya.
4. Uji kerapuhan tablet
20 tablet yang telah dibebasdebukan, kemudian ditimbang seksama lalu
dimasukkan friabilator diputar sebanyak seratus putaran. Setelah itu tablet ditimbang
kembali.
5. Uji waktu hancur
2 buah tablet dimasukkan dalam alat uji waktu hancur (disintegration tester). Setiap
mtabungnya diisi dengan satu tablet lalu dimasukkan dalam penangan air pada suhu 37
derajat celcius. Air yang dimasukkan dalam penangan sama dengan nposisi lubang ayakan
di bawah alat saat tabung naik dalam kedudukan tertinggi. Alat terus dijalankan sampai
semua fraksi pecahan tablet benar-benar hancur antara tablet yang sebelum disalut dan
sesudah disalut.

F. HASIL DAN PERHITUNGAN


HASIL PERCOBAAN
1. DATA PERCOBAAN

CATATAN PENIMBANGAN
Jumlah Jumlah
No. Kode Nama Bahan Satuan
Teoritis Nyata
Tahap sealing : -
001 - - -
(Tidak Dilakukan)
Tahap subcoating :
a. Larutan subcoating
Sukrosa 400 100 Gram
PGA 20 5 Gram
002 Gelatin 8 2 Gram
Akuadest 300 75 Gram
b. Serbuk Subcoating
Kalsium Karbonat 120 30 Gram
Talk 120 30 Gram
Tahap smoothing :
003 Sukrosa 100 33,3 Gram
Akuadest 50 16,67 Gram
Tahap coloring :
Sukrosa 180 90 Gram
004 Gelatin 2 1 Gram
Zat Warna qs qs Gram
Akuadest 110 55 Gram
Tahap polishing : -
(Tidak dilakukan)
005
PEG - - -
Kloroform - - -

PENYIAPAN TAHAP PENYALUTAN

Jumlah Hasil
No. Kode Tahapan Proses
Penambahan Pengamatan

Tahap sealing : - (Tidak


001 - -
Dilakukan)

Tahap subcoating : 5 mL Bagian tepi tablet


belum tertutup
5 mL semua, karena
002
banyak larutan
2 mL gula yang
menempel
Tahap smoothing : 2 mL Permukaan tablet
003 2 mL sudah lumayan
2 mL licin
004 Tahap coloring : 3 mL Warna masih
3 mL pudar
3 mL Warna belom rata
3 mL
3 mL
Tahap polishing : -
(Tidak Dilakukan)
005
- -
- -

KONTROL KUALITAS TABLET SALUT

No.
Tahapan Persyaratan Memenuhi/T
Ko Hasil Pengujian
Pengujian StandarD idak
de
Sebelum Disalut (mg) Sesudah Disalut (mg)
279,
261,5 270,9 341,7 325,0 339,6
1
270,
270,0 269,1 338,0 346,1 335,1
1
271, Rata-tata :
265,1 271,5 306,2 362,2 331,2
1
271, 450-550 mg
Keseragam 230,1 279,9 337,1 343,9 327,2
8
an Bobot
001 278,
Tablet 276,1 261,5 334,0 326,9 324,3
1
Salut
288,
268,3 276,5 334,7 321,1 322,0
0
200,
260,5 323,8 322,8
1
329,84
Rerata (x) 268,965 Rerata (x)
5
SD 11,672 SD 10,194
CV (%) 4,340% CV (%) 3,09%
Selisih Rerata (x) 22,63(%)
002 Penambah SD 1,478
an Bobot CV (%) 1,25
Sebelum disalut (mm) Sesudah disalut (mm)
4 4 5 5
Ketebalan
003 5 5 5 5
Tablet
5 5 5 5
Rerata (x) 4,67 Rerata (x) 5
SD SD
004 Selisih Rerata (x) :
Penambah SD :
an tebal

Sebelum disalut (kg) Sesudah disalut (kg) 4-10kg

Uji 12,54 8,90 10,65 15,08


005 11,97 8,35 12,00 10,35
Kekerasan
10,48 7,20 12,47 09,90
Rerata (x) 9,907 Rerata (x) 11,74
SD 2,111 SD 1,911
CV (%) 21,309 CV (%) 2,712

Rerata (x) : 1,833


Selisih
006 Penambah SD : 0,2
an keras
CV(%)
Tablet Inti (mg) Tablet Salut (mg) %
Belum Sesudah Belum Sesudah B S
0,21 0,061
5,6001 5,5881 6,6901 6,6860
4
0,03 0,041
5,524 5,552 6,7486 6,7458
6
Uji 0,25 0,056
007 5,544 5,530 6,5910 6,5873
Kerapuhan 3
Rerata Rerata 6,67 0,16
5,556 5,547 6,676 0,053 Baik jika <1%
(x) (x) 3 7
0,08 0,11
SD 0,039 0,036 SD 0,080 0,010
0 6
1,19 69,4 18,86
CV (%) 0,710 0,650 CV (%) 1,198
9 60 7

Sebelum disalut (menit) Setelah disalut (menit) < 30 menit Memenuhi

Uji waktu 4,5


008 1,54 2,20 1,50 4,21 4,19
hancur 9
Rerata (x) 1,75 Rerata (x) 4,33
SD SD 0,225
CV (%) CV (%) 5,196
Selisih Rerata (x) : 2,58
Penambah
009
an Waktu SD : 0,168
Hancur
2.PERHITUNGAN

KESERAGAMAN BOBOT TABLET

a) Keseragaman bobot sebelum disalut (mg)

X X (Rerata)
279,1
270,1
271,1
271,8
278,1
288,0
260,1
261,5
270,0
265,1
230,1 268,965
276,1
268,3
260,5
270,9
269,1
271,5
279,9
261,5
276,5

N = 20

X = 5379,3
SD =11,672

Diketahui :
Syarat Keseragaman bobot (FI III)
a) 268,965 5% = Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang

Interval = 225,517-282,413(memenuhi)

b) 268,965 10% = Tidak boleh ada 1 tablet yang menyimpang

Interval = 242,065 295,865(memenuhi)

Dari kedua syarat tersebut diatas tablet memenuhi syarat keseragaman bobot menurut FI
edisi III

b) Keseragaman bobot sesudah disalut (mg)

X X (Rerata)
341,7
338,0
306,2
337,1
334,0
329,845
334,7
313,8
325,0
346,1
326,2
343,9
326,9
321,1
322,8
339,6
335,1
331,2
327,2
324,3
322,0

N = 20

X = 6.596,9

SD = 10,194

Diketahui :
Syarat Keseragaman bobot (FI III)
a) 329,845 5% = Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang

Interval =313,353 346,337 (tidak memenuhi)


b) 329,845 10% = Tidak boleh ada 1 tablet yang menyimpang

Interval = 296,860 362,83 (tidak memenuhi)

Dari kedua syarat tersebut diatas tablet tidak memenuhi syarat keseragaman bobot
menurut FI edisi III

SELISIH PENAMBAHAN BOBOT

UJI KETEBALAN TABLET

a) Ketebalan tablet sebelum disalut (mm)

X Rerata (X)
4
5
5
4,67
4
5
5

N=6

X = 28

b) Ketebalan tablet sesudah disalut (mm)


X Rerata (X)
5
5
5
5
5
5
5

N=6

X = 30

SELISIH PENAMBAHAN TEBAL

UJI KEKERASAN TABLET

a) Kekerasan tablet sebelum disalut (mm)

X Rerata (X)
12,54
11,97
10,48
9,907
8,90
8,35
7,20

N=6

X = 59,44
b) Kekerasan tablet sesudah disalut (mm)

X Rerata (X)
10,65
12,00
12,47
11,74
15,08
10,35
9,90

N=6

X = 70,45

SELISIH PENAMBAHAN KERAS


18,60%
UJI KERAPUHAN TABLET

a) Kerapuhan tablet sebelum disalut (mm)

X Rerata (X)
5,6001
5,524 5,556
5,544

SD = 0,039
% cv = x 100%

= x 100% = 0,710%

b) Kerapuhan tablet sesudah disalut (mm)

X Rerata (X)
5,5881
5,522 5,547
5,530

SD = 0,036
% cv = x 100%

= x 100% = 0,650%

c) Kerapuhan tablet sebelum disalut (%)


X Rerata (X)
6,6901
6,7486 6,676
6,5910

SD = 0,080
% cv = x 100%

= x 100% = 1,198%
d) Kerapuhan tablet sesudah disalut (%)
X Rerata (X)
6,6860
6,7458 6,673
6,5873
SD = 0,080
% cv = x 100%

= x 100% = 1,199%

% sebelum disalut :
1.
2.
3. 0,253
% sesudah disalut :
1. 0,061
2. 0,041
3. 0,056

UJI WAKTU HANCUR

a) Waktu hancur tablet sebelum disalut

X Rerata (X)
1,54
2,20 1,75
1,50

N=3

X = 5,24
b) Waktu hancur tablet sesudah disalut

X Rerata (X)
4,59
4,21 4,33
4,19

N=3

X = 12,99

SELISIH PENAMBAHAN WAKTU HANCUR


G. PEMBAHASAN
Tablet salut gula adalah tablet yang disalut gula dari suspense kalsium karbonat,
talk atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin.
Penyalutan tablet bertujuan untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak, melindungi zat
berkhasiat terhadap pengaruh luar dan melindungi dari benturan mekanik, membuat
penampilan lebih baik dan menarik, serta mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran
cerna (Anonim, 2010).
Lapisan gula yang digunakan larut dalam air dan cepat terurai begitu ditelan.
Lapisan gula ini memberikan penampilan yang manis. Selain keuntungan tadi, tablet salut
gula juga mempunyai kerugian, yaitu pengolahannya membutuhkan waktu dan keahlian
serta menambah berat dan ukuran tablet (Ansel, 1989).
Dalam pembuatan tablet salut diperlukan tablet inti yaitu tablet yang akan dilapisi
dengan larutan gula. Tablet inti harus memenuhi beberapa syarat yaitu permukaannya
halus untuk mempermudah tablet mengalir dalam panci penyalut, bentuknya secembung
mungkin untuk meminimalkan penggunaan larutan subcoating, harus keras supaya tahan
terhadap benturan mekanik selama proses penyalutan berlangsung, kerapuhan serendah
mungkin agar tidak banyak debu yang keluar pada saat penyalutan sehingga tablet yang
dihasilkan licin dan harus memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia III (Voight, 1984).
Pertama-tama kita melakukan uji terhadap tablet yang belum disalut, uji yang
dilakukan diantaranya yaitu : Pengukuran tebal tablet, Keseragaman bobot, Kekerasan,
Kerapuhan, dan Waktu hancur tablet.
Dalam penyalutan tablet ada beberapa tahap penyalutan, yang pertama yaitu
Sealing, tahap ini bertujuan untuk menutup kaplet inti dari pengaruh air yang dipakai
untuk proses penyalutan. Dalam percobaan kami tidak dilakukan.
Tahap kedua yaitu Subcoating. Subcoating bertujuan untuk menutupi bagian tepi
tablet sehingga membentuk tablet salut, untuk meningkatkan ikatan antara sealcot dengan
sugarcoat. Bahan subcoating ada 2, yaitu larutan subcoating yang terdiri dari Gula 100g,
PGA 5g, gelatin 2g dan aquadest 75g, dan serbuk subcoating terdiri dari Kalsium karbonat
60g dan Talk 60g. Penambahan larutan subcoating dan serbuk subcoating dilakukan
dengan ditambahkan sedikit demi sedikit yang sebelumnya telah dicampur. Total suspensi
subcoating yang ditambahkan adalah 12mL.
Tahap ketiga yaitu Smoothing. Smoothing bertujuan untuk melicinkan permukaan
tablet yang telah di subcoating. Bahan yang dipakai adalah sirup gula yang terdiri dari
gula dan aquadest. Total penambahan larutan yaitu 6mL. Hasil yang didapat pada tahap
ini permukaan tablet hamper rata.
Tahap keempat yaitu Coloring. Coloring bertujuan untuk memberi warna tablet
sesuai dengan warna yang dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain dengan menggunakan satu macam kadar zat warna dalam pembawa atau
dengan berbagai kadar zat warna. Pewarna dalam praktikum ini terdiri dari Sukrosa,
gelatin, zat warna merah dan aquades.
Sebelum dan sesudah penyalutan dilakukan uji persyaratan fisik tablet yang
mencakup Pengukuran tebal tablet, Keseragaman bobot, Kekerasan, Kerapuhan, dan
Waktu hancur tablet. Hal ini bertujuan agar tablet yang dihasilkan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan.
a. Ketebalan tablet
Uji ketebalan tablet yaitu tablet diukur menggunakan jangka sorong dan dilakukan
replikasi sebanyak 6x. Tablet sebelum disalut memiliki ketebalan rata-rata 4,67mm dan
sesudah disalut mempunyai ketebalan rata-rata 5mm. hal ini berarti tablet mengalami
penebalan sebesar 0,33 mm.

b. Keseragaman bobot
Untuk uji ini dilakukan dengan cara menimbang tablet 20 tablet satu per satu.
Keseragaman bobot untuk tablet dengan berat >300mg, maka dari 20 tablet tersebut tidak
boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari 5% dan tidak
boleh satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih dari 10% (Anonim, 1979). Dari
hasil percobaan menjukkan tidak ada penyimpangan. Tablet sebelum disalut mempunyai
nilai CV 4,340% dan sesudah disalut nilai CV 3,09%. Hal ini berarti tablet memenuhi
persyaratan.

c. Kekerasan
Untuk uji ini digunakan alat Stokes Monsanto Hardness Tester dan dilakukan replikasi
sebanyak 5x. Hal ini dilakukan agar semua tablet stabil di udara, sehingga tidak mudah
pecah. Tablet sebelum disalut mempunyai kekerasan rata-rata 9,907kg dan setelah disalut
nilai kekerasan rata-ratanya menjadi 11,74kg. Syarat kekerasan tablet menurut
Farmakope Indonesia adalah 4-10kg. Kekerasan tablet sebelum disalut memenuhi syarat,
tapi kekerasan tablet sesudah tablet tidak memenuhi syarat. Kekerasan dibawah 4kg
masih bisa diterima asalkan kerapuhannya tidak melebihi batas yang ditetapkan dan bila
kekerasan tablet lebih dari 10 kg masih dapat diterima asalkan masih memenuhi
persyaratan waktu hancur tablet.

d. Kerapuhan
Pada uji ini menggunakan alat friabilator. Menurut Farmakope Indonesia, syarat
kerapuhan tablet inti adalah <1% dan untuk tablet salut < 0,8%. Dari hasil percobaan
kami tidak sesuai dengan teori, hal ini mungkin dikarenakan perbandingan komposisi zat
tambahan pada tablet yang tidak sesuai.

e. Waktu hancur
Uji waktu hancur dengan menggunakan alat disintegration tester. Persyaratan waktu
hancur untuk tablet tidak bersalut adalah kurang dari 15 menit, untuk tablet salut gula
dan salut non enteric kurang dari 30 menit. Dari hasil percobaan didapatkan rata-rata
waktu hancur tablet sebelum disalut adalah 1,75 menit dan sesudah disalut 4,33 menit.
Walaupun waktu hancur tablet salut gula kurang dari 30 menit hal ini kurang sesuai
dengan teori, karena seharusnya lebih dari 15 menit. Hal ini mungkin disebabkan karena
kurangnya zat pengikat pada tablet.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan uji evaluasi tablet, diperoleh bahwa tablet Theophyllin ini :
a. Percobaan uji keseragaman bobot tablet salut diperoleh harga CV = 3,09%, sehingga
keseragaman bobot ini dikatakan memenuhi syarat CV < 5%.
b. Kekerasan tablet salut yang didapat adalah 11,74 kg sehingga kurang memenuhi syarat
yaitu 4 10 kg
c. Percobaan uji kerapuhan, harga Cv yang diperoleh kurang sesuai yaitu 1,199%, Tablet
dianggap baik karena kerapuhan < 1 %.
d. Percobaan waktu hancur kurang sesuai dengan teori, yaitu 4,33 menit. Hal ini mungkin
disebabkan karena kurangnya zat pengikat pada tablet.
Permasalahan dalam pembuatan tablet salut yang kami dapatkan adlah kurang meratanya
warna atau motling.

I. DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, EBC, Jakarta.
Asmarini, 2007, Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker, Satu Bangsa, Bandung.
Augsburger, L.L. & Hoag, S.W, 2008, Pharmaceutical Dosage Forms Tablets. 3rd Edition,
Informa health care USA, New York.
King, R. E., 1984, Dispending Of Medication, Ninth Edition, Mack Publishing Company,
Philadelphia.
Martindale, 1989, The Extra Pharmacopeia, 29th Edition, The Pharmaceutical Press,
London.
Siregar .Charles, 2008, Tekhnologi Farmasi Sediaan Tablet ,EGC ,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai