Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas individu dari mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Disusun oleh :
= =
Dari Amr bin Syuaib ra, dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya
Nabi saw bersabda. Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah. =HR.
At-Tirmidzi= Hadits Hasan.
Keterangan doa: Kita berdoa untuk diri kita sendiri, keluarga umat
Islam dan jangan lupa mendoakan jamaah haji agar mereka dapat
melaksanakan haji dengan sebaik-baiknya dan bila pulang masing-
masing jamaah dengan membawa haji mabrur.
Apabila seseorang mendoakan saudaranya yang sedang berada
ditempat jauh, lalu orang itu mendapat kebaikan dari doa tersebut,
maka ia mendapat kebaikan sebesar kebaikan orang yang ia doakan.
Bila kita mendoakan jamaah haji agar mendapat haji mabrur, lalu
mereka mendapat haji mabrur, maka kita mendapat pahala sebesar
pahala haji mabrur itu. Wallohu Alam.
3. Shalat Idul Adha
Menunjukkan pentingnya shalat idul adha. Sabda Rasulullah saw.
= =
Dari Ummu Athiyah ra, berkata, Rasulullah saw memerintahkan kami
agar kami mengeluarkan anak-anak gadis dan wanita haidh dan
ditempatkan ditempat khusus wanita. Adapun wanita yang haidh agar
menjauh dari shalat dan hanya menyaksikan kebaikan dan dawah
muslimin (khutbah), lalu aku bertanya, Ya Rasulallah, bagaimana kalau
salah seorang kami tidak mempunyai jilbab. Nabi menjawab, Agar
saudaranya meminjamkan jilbabnya kepadanya.
4. Menyembelih Qurban.
Sabda Rasulullah saw:
= =
Dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seseorang
melakukan satu amal pada hari raya qurban yang lebih dicintai oleh
Allah dari menumpahkan darah (qurban), karena sesungguhnya qurban
itu pasti akan datang kelak pada hari kiamat dengan tanduknya,
bulunya dan kuku-kukunya, dan bahwasanya darah itu (qurban) pasti
telah tetap dari Allah akan balasannya sebelum darahnya sampai ke
tanah, maka baguskan kalianlah dengan qurban itu akan diri kalian.
=HR. Tirmidzi= dan Tirmidzi menghasankannya. Namun Albani
mendhaifkannya, Lihat Al-Misykat no. 1470 (Asy Syamilah).
5. Takbir.
Firman Allah swt.
(37)
Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu
mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah
kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. =Qs. Al-Hajj
22: 37=
Waktu memulai dan mengakhiri takbir.
:
=
=
Dari Ali ra, ia berkata: Takbir dimulai setelah shalat fajar (shubuh) pada
hari arafah sampai shalat ashar hari terakhir dari hari-hari tasyriq,
takbir sesudah shalat ashar. =HR. Ibnu Mundzir dan lainnya=
= =
Dari Nubaisyah Al-Hudzaliy ra, berkata: Bersabda Rasulullah saw, Hari-
hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan mengingat Allah Azza
wa Jalla. =HR. Ahmad, Muslim dan Nasai=
Lapazh Takbir
Dari Ibnu Umar dan Ibnu Masud ra, bahwa lapazh takbir itu adalah :
)
(
Yang diriwayatkan oleh Abdur Razak dari Salman Al Farisi ra, bahwa
lapazh takbir juga adalah:
( )
::: Wallohu Alam :::..
2. KURBAN
a. Pengertian
Kurban ( Bahasa Arab: , transliterasi: Qurban), atau disebut
juga Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan
sembelihan. Sedangkan ritual kurban adalah salah satu ritual ibadah
pemeluk agama Islam , dimana dilakukan penyembelihan binatang
ternak untuk dipersembahkan kepada Allah. Ritual kurban dilakukan
pada bulan Dzulhijjah pada penanggalan Islam,
yakni pada tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik)
bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha .
Latar belakang historis
Dalam sejarah sebagaimana yang disampaikan dalam Al Qur'an
terdapat dua peristiwa dilakukannya ritual kurban yakni oleh Habil
(Abel) dan Qabil (Cain), putra Nabi Adam
alaihis salam , serta pada saat Nabi Ibrahim akan mengorbankan Nabi
Ismail atas perintah Allah. Habil dan Qabil Kisah Habi dan Qabil di
kisahkan pada al-Qur'an : Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua
putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika
keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah
seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain
(Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil:
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang
bertakwa". (Al Maaidah: 27) Ibrahim dan Ismail. Disebutkan dalam Al
Qur'an, Allah memberi perintah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim
untuk mempersembahkan Ismail. Diceritakan dalam Al Qur'an bahwa
Ibrahim dan Ismail mematuhi perintah tersebut dan tepat saat Ismail
akan disembelih, Allah menggantinya dengan domba. Berikut petikan
surat Ash Shaaffaat ayat 102-107 yang menceritakan hal tersebut.
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-
sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa
pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang- orang yang sabar". Tatkala keduanya telah
berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya),
(nyatalah kesabaran
keduanya ), dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya
kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami
memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu
ujian yang
nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
(Ash Shaaffaat: 102-107)
b. Hukum Berkurban
Para ulama berbeda pendapat tentang hukum berkurban, ada
yang berpendapat wajib dan ada pula yang berpendapat sunnah
muakkadah. Namun mereka sepakat bahwa amalan mulia ini
memang disyariatkan. (Hasyiyah Asy Syarhul Mumti 7/519).
Sehingga tak sepantasnya bagi seorang muslim yang mampu
untuk meninggalkannya, karena amalan ini banyak mengandung
unsur penghambaan diri kepada Allah, taqarrub, syiar kemuliaan
Islam dan manfaat besar lainnya.
g. Waktu Penyembelihan
a. Awal Waktu
Yaitu setelah penyembelihan kurban yang dilakukan oleh
imam (penguasa) kaum muslimin ditanah lapang. (H.R.
Muslim). Apabila imam tidak melaksanakannya maka setelah
ditunaikannya shalat ied. (Muttafaqun alaihi)
b. Akhir waktu
Para ulama berbeda pendapat tentang akhir
penyembelihan kurban. Ada yang berpendapat dua hari
setelah ied, tiga hari setelah ied tersebut, hari ied itu sendiri
(tentunya setelah tengelamnya matahari) dan hari akhir bulan
Dzulhijjah. Perbedaan pendapat ini berlangsung seiring tidak
adanya keterangan shahih dan jelas dari Nabi tentang batas
akhir penyembelihan. Namun tampaknya dua pendapat
pertama tadi cukuplah kuat. Wallahu alam.
j. Harus diperhatikan
a. Tidak Memberi Upah Sedikitpun Kepada Penyembelih
Dari Binatang Sembelihannya
Larangan ini dipaparkan Ali bin Abi Thalib
Radhiallahuanhu: Aku pernah diperintah Rasulullah untuk
mengurus kurban-kurban beliau dan membagikan apa yang
kurban itu pakai (pelana dan sejenisnya pen) serta kulitnya.
Dan aku juga diperintah untuk tidak memberi sesuatu apapun
dari kurban tersebut (sebagai upah) kepada penyembelihnya.
Kemudian beliau mengatakan: Kami yang akan memberinya
dari apa yang ada pada kami. (Mutafaqun alaihi)
b. Boleh Memanfaatkan Sesuatu Dari Binatang Kurban
Diperbolehkan untuk memanfaatkan sesuatu dari
binatang tersebut seperti kulit untuk sepatu, tas, tanduk untuk
perhiasan dan lain sebagainya. Hal ini didasarkan hadits Ali
bin Abi Thalib Radhiallahuanhu tadi.
c. Tidak Boleh Menjual Sesuatupun Dari Binatang Kurban
Larangan ini berlaku untuk seorang yang berkurban,
dikarenakan menjual sesuatu dari kurban tersebut
keadaannya seperti mengambil kembali sesuatu yang telah
disedekahkan, yang memang dilarang Rasulullah . Beliau
bersabda (artinya):
Permisalan seseorang yang mengambil kembali sedekahnya
seperti anjing yang muntah kemudian menjilatinya lalu
menelannya. (H.R. Muslim dan Al Bukhari dengan lafadz yang
hampir sama)
d. Disyariatkan Pemilik Kurban Memakan Daging
Kurbannya
Diantara dalil yang mendasari perbuatan ini secara
mutlak (tanpa ada batasan waktu) adalah firman Allah (yang
artinya):
Maka makanlah daging-daging binatang tersebut dan berilah
makan kepada orang fakir. (Al Hajj : 28)
Demikian juga sabda Nabi (yang artinya):
Makanlah kalian, berilah makan (baik sebagai sedekah
kepada fakir atau hadiah kepada orang kaya) dan simpanlah
(untuk kalian sendiri). (H.R. Bukhari)
Adapun ketentuan jumlah yang dimakan, diinfaqkan
maupun yang disimpan maka tidak ada dalil yang sah tentang
hal itu. Wallahu alam. Hanya saja, alangkah mulianya apa
yang pernah dikerjakan Rasulullah ketika beliau hanya
mengambil sebagian saja dari kurban sebanyak 100 unta.
(H.R. Muslim)
Hadits Abu Qatadah Al Anshari :
:
Bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang puasa Arafah (9
Dzulhijjah). Maka beliau menjawab: Menghapus dosa setahun
yang lalu dan yang akan datang. (H.R. Muslim)
HARI : Rabu
TANGGAL : 14 September 2016
TEMPAT : SMA Negeri 1 Sumedang
4. Dokumentasi