FARMASI KOMUNITAS/APOTEK
DI
APOTEK BUHAMALA
DISUSUN OLEH :
A. Rudi Hartono : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Buhamala, 2008
USU e-Repository 2008
Lembar Pengesahan
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Apoteker di Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan
Disusun oleh:
Apotek Buhamala
Medan
Pembimbing,
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Profesi (PKP)
Apoteker di apotek Buhamala Medan. Laporan ini ditulis berdasarkan teori dan hasil
pengamatan selama melakukan PKP di apotek Buhamala.
Selama melaksanakan PKP ini penulis telah banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak berupa bimbingan, arahan dan masukan. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt., sebagai pembimbing dan sekaligus
sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA) di apotek Buhamala yang telah
memberikan fasilitas, bimbingan, arahan dan dukungan kepada penulis selama
melaksanakan PKP hingga penyusunan laporan ini.
2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara Medan.
3. Bapak Drs. Wiryanto, MS, Apt. Sebagai Koordinator Program Pendidikan
Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan.
4. Seluruh pegawai apotek Buamala atas bantuan dan kerjasama yang diberikan
selama PKP di apotek Buhamala.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan di
bidang Farmasi, khususnya pengetahuan perapotekan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
2.6.1. Pembelian......................................................................... 16
2.6.2. Penyimpanan dan Penataan........................................... 17
2.6.4 Administrasi................................................................. 19
LAMPIRAN .............................................................................................. 35
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
apotek Buhamala Medan. PKP ini dilaksanakan dalam upaya memberikan perbekalan,
keterampilan dan keahlian kepada calon apoteker dengan melihat secara langsung
pengelolaan suatu apotek serta melihat peran dan tugas Apoteker Pengelola Apotek
tanggal 26 November 2007 7 Februari 2008 dengan jumlah jam efektif 225 jam.
Kegiatan PKP di apotek Buhamala Medan meliputi: melihat dan mempelajari sistem
penyusunan obat di apotek, mempelajari item obat yang ada di apotek beserta
indikasinya, pendataan perbekalan farmasi dan masa kadaluarsa obat di apotek, tata
cara penerimaan barang dari PBF dan pencatatan ke dalam buku pembelian. Selain itu
juga ikut berperan dalam pelayanan swamedikasi dan informasi obat ke pada pasien
PENDAHULUAN
2010, salah satu visinya adalah memjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang
bermutu. Untuk itu diperlukan perubahan dalam sistem pelayanan kesehatan termasuk
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
adalah apoteker.
bahwa pelayanan kefarmasian pada saat ini telah mengacu pada pelayanan
pasien.
Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk
interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut antara lain adalah
penggunaan obat untuk mengetahui tujuan akhirnya sesuai harapan dan terdokumentasi
dengan baik.
seorang Apoteker tidak hanya dituntut dari segi teknis kefarmasian saja, tetapi
juga harus memiliki keahlian manajemen karena mengelola sebuah apotek sama
untuk dapat menguasai produk yang dijual dan teknis pelayanan kefarmasian serta
dalam mengelola apotek melalui Praktek Kerja Profesi di apotek swasta agar
calon Apoteker dapat mengetahui dan melihat secara langsung pengelolaan suatu
apotek serta melihat peran dan tugas Apoteker Pengelola Apotek (APA) dalam
tugas dan fungsi sebagai apoteker pengelola apotek yang profesional sesuai dengan
kode etik serta undang-undang yang berlaku dalam sistem pelayanan kesehatan di
Indonesia.
BAB II
kepada masyarakat. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang
masyarakat.
lainnya.
dan atau suatu obat dan perbekalan farmasi lainnya. Pelayanan informasi
pengembangan jasa pelayanan, pendistribusian obat dan perbekalan farmasi, selain itu
apotek juga memiliki fungsi ekonomi yang mengharuskan suatu apotek memperoleh
laba untuk meningkatkan mutu pelayanan dan untuk menjaga kelangsungan usahanya.
apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah
Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi surat izin
apotek (SIA). Izin apotek berlaku seterusnya selama apoteker pengelola apotek yang
menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat,
kemampuan mengelola sumber daya manusia secara efektif, selalu belajar sepanjang
karier, dan membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan
pengetahuan.
Apotek mempunyai fungsi utama dalam pelayanan obat atas dasar resep dan
yang berhubungan dengan itu, serta pelayanan obat tanpa resep yang biasa dipakai di
rumah. Dalam pelayanan obat ini apoteker harus berorientasi pada pasien/penderita,
mengetahui:
medication atau mengobati sendiri dan pemakaian obat tanpa resep. Apoteker
menentukan apakah self medication dari penderita itu dapat diberi obatnya atau
perlu pergi konsultasi ke dokter atau tidak. Pengobatan dengan non resep jelas akan
makin bertambah.
Terhadap pelayanan resep, sebaiknya ada motto: Setiap resep yang masuk,
keluarnya harus obat. Artinya, yaitu bila ada pasien membawa resep dokter ke apotek,
diusahakan agar pasien itu jadi membeli obatnya di apotek tersebut. Jangan sampai
hanya menanyakan harganya, lalu pergi ke apotek lain. Apabila terpaksa sampai
mampu, kurang uangnya, atau karena kita tidak mengerti/tidak dapat membaca
resepnya, apakah pelayanan kita kurang ramah, kurang luwes, dan sebagainya.
pembelian yang lebih murah dengan jangka waktu kredit yang lebih lama, dan
sebagainya.
Perubahan tata cara dalam mengurus Surat Izin Apotek ini ditetapkan oleh
Pemberian Izin Apotek. Dengan demikian, maka tata cara mengurus izin apotek
Kabupaten/Kota.
4. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3)
surat izin.
Kepala Balai POM dimaksud ayat (3) masih belum memenuhi syarat,
surat penundaan.
bekerjasama dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap
Fotokopi SP
dilaksanakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
baik itu rencana jangka pendek maupun jangka panjang. Tanpa perencanaan yang
baik tidak akan tercapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan ini mencakup
pemilihan lokasi, studi kelayakan, perhitungan sumber modal dan waktu Return of
pokok dengan sistem yang teratur dan mengatur orang-orang dalam suatu pola
tindakan bawahannya agar mereka bekerja atas kesadaran sendiri tanpa merasa
dipaksa. Dalam hal ini diperlukan bakat kepemimpinan dan kewibawaan sehingga
Semua fungsi diatas tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi yang sedang atau sudah berjalan untuk
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi utama dari pengawasan
Studi kelayakan merupakan suatu kajian sebagai bagian dari perencanaan yang
keputusan yang mengandung resiko yang belum jelas. Melalui studi kelayakan,
karena itu pemilihan lokasi harus benar-benar diperhitungkan sebelum apotek berdiri.
Dengan kata lain, lokasi apotek harus strategis sehingga menjadi pilihan konsumen.
kriteria lokasi yang baik antara lain terjaminnya keamanan, dekat dengan pemukiman
seperti rumah sakit, praktek dokter, Puskesmas, klinik dan daerah perbelanjaan serta
Dengan lokasi yang demikian diharapkan apotek sebagai tempat usaha dan terus
B. Analisis Keuangan
mengukur liquiditas apotek dan mengukur efektifitas penggunaan dana. Beberapa yang
1. Modal minimal.
apotek serta melengkapi sarana dan prasarana sebagai syarat utnuk memperoleh izin
- Pengadaan aktiva/harta lancar yaitu harta yang relatif mudah diuangkan dalam
- Biaya awal yaitu pengeluaran yang dapat digolongkan sebagai biaya yang
- Kas yaitu uang kontan berupa uang tunai ataupun di bank dalam bentuk
2. Sumber modal
Kesulitan modal merupakan masalah yang sangat sering dijumpai bagi seorang
apoteker sewaktu akan mendirikan apotek sendiri. Untuk itu, seorang apoteker harus
mempunyai keberanian dan mau bekerja keras untuk mengusahakan modal dari
berbagai sumber.
Modal untuk mendirikan apotek dapat berasal dari modal sendiri atau kredit.
Modal sendiri merupakan modal yang tidak mempunyai jangka waktu pengembalian,
misalnya modal milik apoteker sendiri atau modal milik keluarga. Sedangkan modal
kredit adalah modal pinjaman dari pemberi kredit (kreditur). Sumber-sumber modal
kredit antara lain adalah bank, teman sejawat, PBF yang pada umumnya berupa
a. Modal tetap (aktiva tetap), yaitu modal yang keadaannya relatif tetap misalnya
dagangan.
3. Analisis Impas
Analisis impas adalah suatu cara yang digunakan untuk mempelajari hubungan
antara penjualan, biaya dan laba atau keuntungan. Apotek dikatakan mencapai titik
impas apabila di dalam laporan perhitungan rugi-laba pada periode tertentu, apotek
tersebut tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian. Dari analisis titik
impas, pengelola apotek dapat mengetahui pada volume (jumlah) penjualan berapakah
apotek yang bersangkutan tidak menderita kerugian dan tidak memperoleh keuntungan
(laba).
Analisis titik impas tentunya dapat dipakai untuk mengetahui pada volume
penjualan berapa apotek dapat memperoleh laba atau menderita kerugian tertentu. Titik
impas dihitung sebagai volume penjualan dimana total pendapatan menyamai total
biaya.
Rumus umum yang digunakan untuk menentukan titik impas adalah sebagai
berikut:
BT BT
Titik impas = atau Titik impas =
BV HPP
1- 1-
Penjualan Omzet
Keterangan:
BT = Biaya tetap, yaitu biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah
Penjualan = Nilai penjualan dari barang yang terjual (Nilai penjualan adalah
HPP = Harga pokok penjualan, yaitu nilai pembelian dari barang yang terjual
persediaan akhir.
Omzet = Nilai penjualan dari barang yang terjual pada kurun waktu tertentu.
Setelah mendapatkan nilai titik impas, kita akan mengetahui posisi kita dalam
suatu usaha atau sasaran (target) yang akan dicapai. Untuk menjaga kelangsungan
hidup apotek, target yang direncanakan harus tercapai. Pencapaian target ditentukan
kegiatan perencanaan dan pengawasan. Penyusunan anggaran adalah suatu proses yang
didefinisikan secara sederhana sebagai suatu rencana yang dinyatakan dalam istilah-
istilah keuangan. Anggaran menunjukkan pendapatan dan belanja yang diharapkan
dapat dipenuhi oleh apotek. Anggaran memberikan suatu pedoman yang dapat
kepada apoteker dalam mengontrol pengoperasian apotek. Jadi, pada awal kegiatan
sebuah apotek dapat menyatakan bahwa salah satu tujuan utamanya adalah
dan resep. Untuk memenuhi tujuan ini, apotek harus mempunyai sumber daya manusia
yang cukup agar apoteker dapat memberikan pelayanan tersebut. Bila anggaran tidak
konsultasi/penyuluhan kepada pasien secara pribadi bukanlah salah satu tujuan apotek.
terjaminnya ketersediaan obat dan perbekalan farmasi lainnya dengan kualitas yang
Pengendalian persediaan sangat penting baik untuk apotek besar maupun kecil.
Persediaan obat merupakan harta paling besar dari sebuah apotek. Karena begitu besar
jumlah yang diinvestasikan dalam persediaan, pengendalian persediaan obat yang tepat
memiliki pengaruh yang kuat dan langsung terhadap perolehan kembali atas investasi
apotek.
Pengendalian persediaan obat sangat penting sebab apotek harus mempunyai stok
yang benar agar dapat melayani pasiennya dengan baik. Apotek harus mempunyai
Bila pada sebuah apotek umum tidak tersedia obat yang dibutuhkan pasiennya pada
waktu mereka memerlukan, apotek akan kehilangan penjualan. Bila hal ini sering
terjadi, apotek akan kehilangan konsumen. Oleh karena itu, pengendalian persediaan
yang efektif adalah mengoptimalkan 2 tujuan yaitu memperkecil total investasi pada
persediaan obat dan menjual berbagai produk yang benar untuk memenuhi permintaan
konsumen.
sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expire First Out).
2.6.1 Pembelian
di apotek dapat berupa obat, bahan obat dan alat kesehatan yang pengadaannya
kebutuhan penjualan melalui resep dan penjualan bebas. Pembelian harus direncanakan
1. Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal
pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka harus
dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah
2. Semua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak dan menjamin
kestabilan bahan.
yaitu:
apotek. Jadi harus dijaga keseimbangan jumlah karyawan dan pembagian kerja
yang sesuai.
3. Pergunakan ruangan yang tersedia seefisien mungkin baik dari segi besarnya
5. Menciptakan suatu sistem yang lebih efektif untuk lebih memperlancar arus barang.
Barang yang datang lebih dulu harus dikeluarkan lebih dulu (metode First In First
Out/FIFO) dan obat dengan tanggal kadaluarsa lebih dekat harus dikeluarkan lebih
dulu walaupun obat tersebut datangnya belakangan (metode First Expired First
Out/FEFO).
bebas, obat bebas terbatas, kosmetik dan alat kesehatan. Harga jual obat merupakan
sehingga masyarakat dapat memperoleh obat dengan harga yang terjangkau dengan
Harga jual obat di apotek harus mempertimbangkan faktor jual obat terutama
dari apotek sekitarnya. Bila sebuah apotek tidak memiliki kelebihan khusus dibanding
apotek sekitarnya, misalnya lokasi yang lebih nyaman, perbekalan farmasi yang lebih
lengkap, lebih banyak jumlah dan pilihannya atau pelayanan yang lebih baik, tentunya
apotek tidak dapat menetapkan harga tinggi. Apotek yang mempunyai kelebihan
khusus dapat menetapkan harga yang lebih tinggi hanya bila apotek dapat meyakinkan
Kesan sebuah apotek sebagian ditentukan oleh harga-harga yang ditetapkan apotek
tersebut. Faktor lain yang cukup mempengaruhi kesan sebuah apotek mencakup luas
dan lokasi apotek, kualitas dan keanekaragaman barang dagangan non resep yang dijual
adalah nilai yang telah ditentukan yang ditambahkan pada biaya obat untuk
menentukan harga resep obat. Sistem biaya pelayanan profesional memberi perhatian
pada aspek profesional dari pelayanan apotek. Apoteker melakukan fungsi profesional
yang sama pada setiap resep yang dilayani tanpa mempedulikan biaya obat. Apakah itu
produk mahal atau murah, apoteker harus menjalankan proses yang sama dalam
menyeleksi obat yang sesuai, meracik dan memberi label secara benar, memberi
konseling pada pasien dan memeriksa interaksi obat. Karena besarnya usaha dan
keahlian yang sama untuk setiap resep obat, jumlah yang dikenakan untuk usaha dan
Selain itu keadaan tempat yang mendukung penjualan dari suatu apotek, seperti
kemudahan parkir, keamanan, kenyamanan ruang tunggu dan faktor lain, dapat
memberikan nilai tambah bagi apotek sehingga apotek tersebut menjadi pilihan para
2.6.4 Administrasi
dilakukan oleh suatu perusahaan, seperti juga sistem usaha lain kegiatan
pengelola apotek. Oleh sebab itu, diperlukan strategi khusus yang terencana
arus uang dan barang meliputi buku kas, bank, pembelian penjualan dan
lain-lain
2.7 Perpajakan
Apotek sebagai tempat usaha, sudah pasti harus membayar pajak. Pajak adalah
suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan sebagian dari kekayaannya
masyarakat.
Pajak penghasilan adalah pajak atas gaji, upah, honorarium, imbalan jasa dan
kenikmatan lain yang dibayarkan kepada orang pribadi, terhutang kepada pemberi kerja
jabatan dan hubungan kerja lainnya yang dilakukan di Indonesia. Besarnya Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP) untuk wajib pajak orang pribadi berdasarkan Peraturan
Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak pasal 21 tahun 2005 adalah sebagai berikut:
semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak pasal 17 UU PPh dapat dilihat
Pajak penghasilan badan pasal 25 adalah pajak yang dipungut dari perusahaan
atas laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Penentuan besar pajak ini didasarkan
Menurut Undang-Undang PPn tahun 1984 bahwa tarif pajak secara umum
adalah 10% untuk semua Barang Kena Pajak (BKP). PPn yang harus disetor ke kas
negara oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) merupakan selisih dari pajak masukan
Jika pajak masukan lebih besar daripada pajak keluaran maka selisih
merupakan kelebihan pajak yang terhutang dalam masa berikutnya atau dapat diminta
kembali. Tetapi apabila pajak keluaran lebih besar daripada pajak masukan maka
3.1 Letak
dan dilalui oleh kendaran umum, tersedia tempat parkir yang luas dan juga
APA
3.3 Pembelian
kebutuhan penjualan resep peracikan dan penjualan bebas. Barang yang sudah
habis atau stok yang sedikit dapat dilihat pada buku penjualan dan pada kotak
kosong/pesanan. Jumlah barang yang akan dibeli disesuaikan dengan sifat barang,
yang ditanda tangani Apoteker Pengelola Apotek yaitu satu lembar pesanan untuk
satu item pesanan narkotika dan untuk pembelian psikotropika digunakan Surat
Pesanan Psikotropika.
Barang yang telah dipesan oleh petugas apotek akan diantar siang atau
Memeriksa barang yang diterima secara fisik seperti jumlah, ukuran, jenis,
registrasi, label, tanggal daluarsa dan bentuk barang, apakah sesuai atau
tidak.
ada harga atau diskon harga barang yang tidak sesuai dengan perjanjian
Meminta penjelasan dari pemasok bila ada barang yang tidak dikirim atau
3.4 Penyimpanan
barang. Stok barang dalam jumlah yang banyak disimpan dalam rak-rak lemari
sediaan, indikasi disusun secara alfabetis dan menggunakan sistem FIFO (First In
First Out) dan FEFO (First Expired First Out). Obat-obat di ruang peracikan
ditempatkan pada kotak-kotak yang mencantumkan nama obat dan harga obat.
yang terpisah dari obat-obat lain dan terkunci. Obat-obat psikotropika disimpan
lemari pendingin.
3.5 Penjualan
susu.
3.5.1 Pelayanan Resep
2. Apabila obat-obat yang tertulis pada resep ada, kemudian ditetapkan harga
3. Apabila pasien setuju dengan harga obat yang diberikan, maka obat
memudahkan pelaporannya.
menginformasikan harga.
3.6 Administrasi
pemasok
pasal 21 yaitu pajak atas gaji/upah/honorarium, imbalan jasa dan kenikmatan lain yang
dibayarkan kepada orang pribadi, terhitung oleh pemberi pajak sehubungan dengan
pekerjaan, jabatan dan hubungan kerja lainnya yang dilakukan di Indonesia. Sistem
pemungutan pajak PPh pasal 21 yang meliputi menghitung, memotong, membayar dan
PEMBAHASAN
dan paling menentukan bagi kelangsungan hidup apotek. Untuk dapat hidup
setidaknya memiliki langganan yang tetap. Oleh karena itu pemilihan lokasi harus
pinggir jalan dan mudah dicapai. Selain itu juga tersedia tempat parkir yang luas
dan aman sehingga juga bisa dimanfaatkan oleh pasien dari tempat lain yang
manajemen dalam mengelola apotek agar kegiatan yang dilaksanakan berjalan secara
efektif dan efisien. Oleh karena itu, keberadaan seorang apoteker dengan segala
menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan apotek baik sebagai sarana profesi
Pemberian informasi obat pada pasien merupakan salah satu tugas seorang
bahasa yang mudah dimengerti dan hendaknya mengarah pada orientasi produk. Hal
ini berguna agar pasien mendapat kepuasan dan kepercayaan sehingga dapat lebih
cepat sembuh. Disamping itu juga, hal ini akan berpengaruh pada peningkatan omzet
karena pasien merasakan pelayanan yang memuaskan sehingga ia akan kembali lagi ke
yang paling mengetahui segala sesuatu tentang obat. Jadi jika apoteker selalu berada di
apotek, pasien akan lebih mudah menanyakan segala sesuatu mengenai obat yang
berhubungan dengan penyakit. Bisa dikatakan bahwa keberhasilan dari suatu apotek
Secara umum, pelayanan di Apotek Buhamala cukup baik. Hal ini dapat
dilihat dari kecepatan pelayanan dan keramahan oleh para karyawannya. Selain
itu Apoteker Pengelola Apotek selalu berada di apotek sehingga pasien dapat
mengenai obat-obat dalam resep yang diterimanya dari dokter. Hal ini merupakan salah
satu nilai tambah yang ada di apotek tersebut, dimana selain manajemennya yang baik,
samping itu juga dapat menambah kepercayaan diri dan kepuasaan tersendiri bagi
apoteker untuk dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi peningkatan kesehatan
masyarakat.
ataupun pemilik sarana apotek yang bukan apoteker tidak akan menganggap bahwa
apoteker hanyalah suatu simbol saja di dalam apotek, melainkan mengakui bahwa
apoteker mempunyai peran yang sangat penting selain dalam pelayanan kesehatan juga
dalam hal memajukan apotek. Oleh karena itu, dapat membangkitkan semangat dan
5.1 Kesimpulan
1. Apotek Buhamala terletak pada lokasi yang strategis karena berada di dekat
yang sekaligus sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA) yang aktif dalam
pelayanan kefarmasian.
telah dilakukan tetapi masih perlu ditingkatkan untuk masa yang akan datang.
1. Sebaiknya disediakan Papan Informasi Obat (PIO) yang berguna bagi pasien
untuk mengetahui informasi mengenai sediaan obat, cara penggunaan obat dan
bagi pasien.
3. Sebaiknya jumlah item obat terus ditingkatkan sehingga dapat melayani semua
4. Disarankan kepada apotek Buhamala untuk buka lebih awal/pagi dan tutup
lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. (2000). Prinsip dan Dasar Manajemen: Pemasaran Umum dan Farmasi.
Cetakan pertama. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
Djuanda, Adhi., dkk. (2006). MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 2006/2007.
PT. InfoMaster. Jakarta.
Mycek, M., dkk. (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi kedua. Widya
Medika. Jakarta.
Persero Kimia Farma. (1990). Panduan Pelayanan Informasi Obat. Ikatan Sarjana
Farmasi Indonesia. Jakarta
Purwanto, S.L, dkk.(2002). Data Obat di Indonesia Edisi 10. Grafidian Medipress.
Jakarta.
Tjay, T.H dan Rahardja, K. (2002). Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek
Sampingnya. Edisi Kelima. Cetakan ke dua. Penerbit PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
Winotopradjoko, M., dkk.(2004). ISO Indonesia Volume 39. Ikatan Sarjana Farmasi
Indonesia. Jakarta.
Lampiran 1. Formulir Surat Pesanan
APOTIK BUHAMALA
Jl. Sei Mencirim No.8 D Telp.4146058
No. SIA : 442/8694/VIII/O5 Apoteker : Dra. Tuty Roida Pardede. SIK : 297/S.U
Rayon : Model N. 9.
No. S.P. : Lembar ke 1/2/3/4/5
(..)
No. SIK
Lampiran 3 Formulir Surat Pesanan Psikotropika
Nomor :
SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
Medan, . 20