Anda di halaman 1dari 29

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Berdirinya Pabrik

PT Petrokimia Gresik adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara dalam

lingkungan Departemen Pendayagunaan BUMN yang bergerak di bidang

produksi pupuk, non pupuk, bahan-bahan kimia dan jasa lainnya seperti jasa

konstruksi dan engineering. Jenis pupuk yang diproduksi oleh pabrik ini antara

lain adalah Zwavelzuur Ammonia (ZA), Super Phosphat (SP-36), NPK, Urea,

Phonska, Zwavelzuur Kalium (ZK), Diammonium Phosphate (DAP), Petroganik,

dan Ammonium Phosphat. Sedangkan produk non pupuknya antara lain

Ammonia, Asam fosfat, Asam sulfat, Asam klorida, Gypsum, Alumunium flourida,

CO2 cair, Dry ice, dan Kapur pertanian.

Pada mulanya perusahaan ini berada di bawah Direktorat Industri Kimia

Dasar, tetapi sejak tahun 1992 berada di bawah Departemen Perindustrian dan

pada awal tahun 1997 PT Petrokimia Gresik berada dibawah naungan

Departemen Keuangan. Akan tetapi akibat adanya krisis moneter yang dialami

bangsa Indonesia menyebabkan PT Petrokimia Gresik menjadi Holding

Company dengan PT Pupuk Sriwijaya tepatnya pada tahun 1997 berdasar pada

PP No. 28/1997 s/d sekarang.

Secara kronologis, sejarah singkat perkembangan PT Petrokimia Gresik

adalah sebagai berikut :

a. Tahun 1960

Berdasarkan Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 dan Keputusan

Presiden No. 260 thn 1960 direncanakan pendirian Proyek Petrokimia Surabaja.
2

b. Tahun 1964

Pembangunan pabrik ini dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden

No. 01/Instr/1963 dan diatur dalam Keputusan Presiden No. 225 tanggal 4

November 1964.

c. Tahun 1968

Pada masa ini kegiatan berhenti dikarenakan krisis ekonomi yang

berkepanjangan, sehingga jalannya produksi harus berhenti.

d. Tahun 1972

Perusahaan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli

1972 yang kemudian diperingati sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik.

e. Tahun 1975

Status badan usaha PT Petrokimia Gresik diubah menjadi Perusahaan

Perseroan berdasarkan PP No. 14 tahun 1975 pada tanggal 10 Juli 1975.

f. Tahun 1997

PT Petrokimia Gresik melakukan holding dengan PT Pupuk Sriwijaya

(Persero) sebagai induknya berdasarkan PP No. 28 tahun 1997.

g. Tahun 2000
Berdirinya pabrik pupuk majemuk NPK dengan teknologi SPANYOL INCRO

yang ditangani oleh PT. Rekayasa Industri dengan kapasitas produksi 3000

ton/tahun. Pabrik ini diresmikan oleh Abdurrachman Wachid pada tanggal 25

Agustus 2000.

1.2 Gambaran Umum Pabrik

1.2.1 Bahan Baku dan Bahan Pembantu


3

Bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi asam sulfat

adalah belerang. Belerang biasanya didapat dalam bentuk senyawa sehingga

perlu dipisahkan untuk mendapatkan belerang dengan konsentrasi dan

kemurnian yang tinggi. Pembuatan asam sulfat dengan membutuhkan bahan-

bahan pembantu lain seperti udara dan air. Udara digunakan untuk diambil

oksigennya, dan air yang digunakakn sebagai pengencer ataupun sember H2.

Bahan Baku

a. Belerang (Sulfur)

Asal : - Luar Negeri : Vancouver ( canada) dan Yordania

- Dalam Negeri: PT. Exxon (Aceh)

Tabel 1. Komposisi Belerang (Sulfur)

Komposisi Keterangan

Purity 98% minimum


H2 O 2,6% maksimum
Carbon 0,2%
Ash 0,005% maksimum
Titik Cair 115C
(Sumber : SNI 06-0045-1987, PT Petrokimia Gresik)

b. Udara

Asal : - Diambil dari udara sekitar pabrik.

Fungsi : Sebagai sumber oksigen

Tabel 2. Udara

Keterangan
4

Fase Gas
Suhu 15-36C
Tekanan
Atmosferik
Humidity
70%

(Sumber : SNI 06-2575-1992, PT. Petrokimia Gresik)

Bahan Pembantu

a. Air Proses

Asal : - Dari Water Treatment Pabrik III

Fungsi : -Sebagai pengencer ataupun sumber H2

Tabel 3. Air Proses

Keterangan

Fase Cair
Warna Tidak berwarna
Suhu 32C
pH 8,2
Conductivity 510 maksimum
9,6 ppm
Ion C l
161 ppm
Si O 2 0,1 ppm

Ion PO4

(Sumber : SNI 06-0030-1996, PT. Petrokimia Gresik)

b. Katalis Vanadium Pentaoxida ( V 2 O 5 )

Asal : - Dari Denmark


5

Fungsi : - Mempercepat reaksi pada konverter

Tabel 4. Katalis Vanadium Pentaoxida ( V 2 O 5 )

Keterangan

Bentuk
Star (Bintang)
Diameter
10 mm - 20 mm
Warna
Kuning

(Sumber : SNI 02-2801-1998, PT Petrokimia Gresik)

Tabel 5. Spesifikasi Katalis Tiap Bed

Katali Design Design Design

s Pressure Temperature Konversi

pada Drop (OC)


(%)
(mmHg)

Bed I 11 430 610 62

Bed II 11 440 520 25

Bed III 19 430 450 8

Bed 17 420 - 440 4.75

IV

(Sumber : SNI 02-1760-2005, PT Petrokimia Gresik)

c. Kalium Klorida (KCl)

Asal : Impor dari Kanada, Belarusia, dan Jordania


6

Fungsi : Sebagai sumber utama unsur K

Tabel 6. Komposisi KCl

Komposisi Keterangan

Kadar K2O 60 % minimum


Kadar air 1 % maksimum
(Sumber : SNI 02-2805-2005)

1.2.1.1 Bahan Pembantu

Bahan pembantu yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Coating Oil

Jumlah coating oil yang digunakan setiap hari adalah 17.500

liter/hari. Coating oil ini didapatkan dari PT. Petrosida. Fungsinya adalah

sebagai bahan penempel bagi coating powder ke produk granular.

b. Coating Powder

Jumlah coating powder yang digunakan setiap hari adalah

3,7 ton/hari. Coating powder ini digunakan sebagai pelapis pada produk

yang dihasilkan karena pupuk Phonska bersifat higroskopis.

c. Pigmen

Jumlah pigmen yang digunakan setiap hari adalah 12,3 ton/hari.

Fungsi dari pigmen adalah sebagai pewarna lapisan luar produk pupuk.

1.2.2 Unit-Unit dalam Pabrik

1.2.2.1 Unit Departemen Produksi I

Departemen Produksi I terbagi menjadi beberapa unit produksi yaitu :

a. Pabrik Ammonia

Pabrik Ammonia memiliki kapasitas produksi sebesar

445.000 ton/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah gas alam dan
7

udara.

b. Pabrik Pupuk Urea

Pabrik Urea memiliki kapasitas produksi 460.000 ton/tahun. Bahan

baku yang digunakan untuk menghasilkan urea adalah NH3 cair dan CO2.

c. Pabrik Pupuk ZA I dan ZA III

Pabrik ZA I memiliki kapasitas produksi 200.000 ton/tahun dan

pabrik ZA III 200.000 ton/tahun. Bahan baku pembuatan ZA I/III adalah

ammonia dan asam sulfat.

Tabel 7. Produk Utama Departemen Produksi I

Kapasitas Produksi Produksi


Produk
(ton/tahun) Komersial
ZA I 200.000 7 Mei 1976

ZA III 200.000 1 Oktober 1986

Urea 460.000 1 Deseber 1994

Ammonia 445.000 1 Desember 1994


(Sumber : Departemen Produksi I PT Petrokimia Gresik, 2016)

Selain itu, Departemen Produksi I juga menghasilkan hasil

samping berupa :

CO2 cair, dengan kapasitas produksi sebesar 23.200 ton/tahun.

Nitrogen gas, dengan kapasitas produksi sebesar

500.000 NCM/ tahun.

Nitrogen cair, dengan kapasitas produksi sebesar 8.000 ton/tahun.

Oksigen cair, dengan kapasitas produksi sebesar 7.500 ton/tahun.

1.2.2.2 Unit Departemen Produksi Pabrik II

Departemen Produksi II dibagi menjadi dua unit departemen, yaitu

Departemen Produksi IIA dan Departemen Produksi IIB.


8

Tabel 8. Produk Utama Departemen Produksi IIA

Unit Produk KapasitasProduksi(ton/tahun)

PHONSKA 460.000

PHONSKA I DAP Tergantung pemesanan

NPS Tergantung pemesanan

PHONSKA 600.000

PHONSKA II DAP Tergantung pemesanan

NPS Tergantung pemesanan

PHONSKA 600.000

PHONSKA III DAP Tergantung pemesanan

NPS Tergantung pemesanan

PF I SP-36 500.000
(Sumber : Departemen Produksi IIA PT Petrokimia Gresik, 2016)

Tabel 9. Produk Utama Departemen Produksi II B

Unit Produk Kapasitas Produksi (ton/tahun)

PHONSKA 600.000

PHONSKA IV DAP Tergantung pemesanan

NPS Tergantung pemesanan

(NPK I, II, III, IV) NPK Granulasi 460.000

Pupuk ZK 10.000
ZK
HCl 12.000
(Sumber : Departemen Produksi IIB PT Petrokimia Gresik, 2016)

1.2.2.3 Unit Departemen Produksi Pabrik III

Departemen Produksi III terdiri atas beberapa unit, yaitu :

a. Pabrik Asam Fosfat

Pabrik asam fosfat memiliki kapasitas produksi 171.450 ton/tahun.

Bahan baku pembuatan asam fosfat adalah batuan fosfat dan asam
9

sulfat.

b. Pabrik Asam Sulfat

Pabrik asam sulfat memiliki kapasitas produksi 510.000 ton/tahun.

Bahan baku pembuatan asam sulfat adalah belerang dan udara.

c. Pabrik Cement Retarder

Pabrik cement retarder memiliki kapasitas produksi

440.000 ton/tahun. Bahan baku pembuatan cement reterder adalah fosfo

gypsum dan air.

d. Pabrik Aluminium Fluorida

Pabrik Alumunium fluorida memiliki kapasitas produksi 12.600

ton/tahun. Bahan baku pembuatan aluminium fluorida adalah Al(OH) 3 dan

H2SiF6.

e. Pabrik Pupuk ZA II

Kapasitas produksi unit ini sebesar 350.000 ton/tahun dengan

bahan baku amonia cair dan phospo gypsum yang berasal dari limbah

proses pembuatan asam fosfat dan ammonia. Pabrik ini secara

operasional masuk ke Unit Produksi III.

1.2.3 Organisasi Perusahaan

1.2.3.1 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

Pimpinan Perusahaan PT Petrokimia Gresik

a. Dewan Komisaris

- Komisaris Utama : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS., DAA

- Anggota Komisaris : Romulo Robert Simbolon, S.Sos., M.M

Drs. Julian Aldrin Pasha, M.A.,PhD

Aguas Supriyanto P.hd., M.A


10

Ir.Lili Djadjuli

Ir. Nugraha Eka Budi Irianto

b. Dewan Direksi

- Direktur Utama : Ir. Nugroho Christijanto,

M.M.

- Direktur Teknik dan Pengembangan : Ir. Arif Fauzan, M.M.

- Direktur Produksi : Ir. I Ketut Rusnaya, M.M

- Direktur Keuangan : Pardiman, S.E., M.M

- Direktur Pemasaran : Ir. Meinu Sadariyo

- Direktur SDM dan Umum : Rahmad Pribadi, B.B.A.,

M.P.A

Job Diskripsi

1. Direktur Utama

Direktur utama bertanggung jawab terhadap kondisi perusahaan

secara keseluruhan dan dalam menjalankan tugasnya dibantu direktur SDM

dan umum, direktorat teknik dan pengembangan, direktorat produksi dan

direktorat komersil.

2. Direktur Komersil

Direktur komersil bertanggung jawab dalam perencanaan dan

pengaturan keuangan perusahaan serta penjualan dan pemasaran produk.

3. Direktur Produksi
11

Direktur produksi bertanggung jawab atas proses produksi kepada

direktur utama.

4. Direktur Teknik dan Pengembangan

Direktur teknik dan pengembangan bertanggung jawab dalam

perencanaan dan pengaturan alat-alat penunjang proses produksi serta

pengembangan teknologi peralatan produksi.

5. Direktur SDM (Sumber Daya Manusia) dan Umum

Direktur SDM dan umum bertanggung jawab dalam memberdayakan

sumber daya manusia dan para karyawan, melakukan koordinasi dengan

departemen kemitraan dan bina lingkungan, departemen keamanan dan

departemen pelayanan umum.


12

Gambar 1. Struktur Organisasi PT Petrokimia Gresik

(Dep. Personalia PT Petrokimia Gresik, 2016)


13

1.2.3.2 Fasilitas Penunjang

PT. Petrokimia Gresik menyediakan berbagai fasilitas yang dapat

dimanfaatkan oleh karyawan/karyawati beserta keluarganya, diantaranya :

a. Kerohanian, Pendidikan Sosial dan Kesehatan

Pembinaan kerohanian dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan oleh masing-masing Seksi Bina Rohani yang berada di bawah

koordinasi Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG).

1. Bimbingan Haji

2. Masjid Nurul Jannah &Taman Pendidikan Al Qur'an

3. Taman kanak-kanak, Play Group, & Sekolah Dasar

4. Tempat Penitipan Anak (TPA PIKPG)

5. Panti Asuhan Nurul Jannah

6. Koperasi Baitul Maal wat Tamwil (BMT Nurul Jannah)

7. Rumah Sakit (Petro Graha Medika)

b. Fasilitas/Pembinaan Olah Raga & Kesenian

Kompleks Sarana Olah Raga Tri Dharma (terdiri dari stadion, lapangan

tenis, gedung olah raga/serbaguna, fitness center, jogging track, driving area,

lapangan bola), kolam renang, lapangan golf 9 holes, kolam pancing dan

fasilitas olah raga lainnya. Pembinaan cabang olah raga dikoordinir oleh

Bidang Olah Raga SKPG. Sedangkan, untuk kesenian dikoordinir oleh Bidang

Sosial Budaya SKPG.

c. K3PG (Koperasi Keluarga Karyawan Petrokimia Gresik)


14

K3PG adalah badan usaha yang berbentuk koperasi, didirikan pada

tanggal 13 Agustus 1983. Adapun fungsi dari K3PG adalah:

Sebagai salah satu anggota dari Petrokimia Gresik Group yang banyak

bergerak di bidang perkoperasian

Sebagai sarana Petrokimia Gresik Group dalam membina ketenangan

kerja

Membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Bidang usaha K3PG adalah

unit pertokoan, unit apotek, unit kantin, unit pom bensin, serta unit

simpan pinjam

d. Fasilitas Infrastruktur

1. Dermaga Khusus

- Kapasitas bongkar muat 3 juta ton/tahun

- Kapasitas sandar 8 kapal sekaligus

- Fasilitas bongkar muat, antara lain Continuous

ship unloader (CSU), Multiple loading crane, Cangaroo crane, Belt

conveyor serta fasilitas pompa dan pipa

2. Unit Pembangkit Tenaga Listrik

PT Petrokimia Gresik menggunakan unit pembangkit tenaga listrik

milik sendiri yaitu Gas Turbin Generator (GTG), Steam Turbin Generator

(STG), dan Unit pembangkit listrik tenaga batu bara (UBB). Selain itu juga

menggunakan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

3. Sarana Air Bersih

- Unit Penjernihan Air I di Gunungsari Surabaya dengan sumber air

berasal dari Sungai Brantas.


15

- Unit Penjernihan Air II di Babat Lamongan dengan sumber air berasal

dari Sungai Bengawan Solo.

4. Sarana Jalan Kereta Api

Sarana ini berupa jalan kereta api yang dihubungkan dengan jalan

utama PERUMKA. Digunakan untuk pengangkutan pupuk dari gudang

PT Petrokimia Gresik ke stasiun terdekat dengan konsumen.

5. Ban Berjalan (Belt Conveyor)

Sebagai prasarana penunjang transportasi bahan baku dan hasil

produksi terdapat belt conveyor yang menghubungkan dermaga dengan

pabrik-pabrik di unit produksi I, II, dan III dengan total bentang panjang

sekitar 22 km.

6. Unit Industri Peralatan Pabrik

Fasilitas ini untuk menunjang pemeliharaan pabrik yang telah ada

dan dapat digunakan untuk fabrikasi peralatan pabrik dan permesinan atas

pesanan perusahaan lain.

7. Unit Pengolahan Limbah

PT. Petrokimia Gresik melakukan pengelolaan limbah dengan

menggunakan sistem reuse, recycle dan recovery (3R) dengan dukungan

unit pengolahan limbah cair berkapasitas 240 m3/jam, fasilitas pengendali

emisi gas di setiap unit produksi, diantaranya bag filter, cyclonic separator,

dust collector, electric precipitator, dan dust scrubber.

8. Sarana Distribusi

PT. Petrokimia Gresik mempunyai gudang untuk memperlancar

distribusi pupuk ke petani. Gudang utama empat blok berada di kota Gresik
16

dengan kapasitas 100.000 ton dan 219 gudang penyangga pupuk di

seluruh Indonesia yaitu wilayah Jawa Bali ada 129 unit dan luar Jawa Bali

sebanyak 90 unit.

1.2.3.3 Jumlah & Pendidikan Karyawan di Tiap Bagian

Jumlah tenaga kerja di PT.Petrokimia Gresik berjumlah 3135 dengan

rincian jumlah personil sebagai berikut:

Tabel 10. Jumlah SDM berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah (Jiwa)


Pasca Sarjana
Sarjana
Sarjana Muda 94
SLTA 567
SLTP 42
2.276
156

TOTAL 3135
(Sumber : Dep. Personalia PT. Petrokimia Gresik, 2016)

Sebagian besar proses produksi yang ada di PT Petrokimia Gresik

beroperasi selama 24 jam. Sistem kerja di PT Petrokimia Gresik diatur menjadi

dua jenis yaitu:

1. Normal Day

Tabel 11. Sistem kerja Normal Day

Hari Jam Kerja Istirahat

Senin 07.00-16.00 WIB 12.00-13.00 WIB


Selasa 07.00-16.00 WIB 12.00-13.00 WIB
Rabu 07.00-16.00 WIB 12.00-13.00 WIB
Kamis 07.00-16.00 WIB 12.00-13.00 WIB
17

Jumat 06.00-16.00 WIB 11.00-13.00 WIB

(Sumber : Dep. Personalia PT Petrokimia Gresik, 2016)

2. Shift

Terdiri dari 3 shift :


- Shift pagi : Pukul 07.00-15.00
- Shift Sore : Pukul 15.00-23.00
- Shift Malam : Pukul 23.00-07.00
Shift terdiri dari empat grup, yaitu grup A, B, C, D. Setiap harinya terdapat

tiga grup masuk dan satu grup libur shift.

Tabel 12. Jadwal Shift kerja Plant Phonska IV Tahun 2016


Jum,at
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Grup
/Hari

A M M M O P P S S O O M M O P P S S S O M M O P P P S S O

B O P P P S S O M M M O P P S S O O M M O P P S S S O M S

C S O O M M O P P S S S O M M O P P P S S O M M M O P P M

D P S S S O M M O P P P S S O M M M O P P S S O O M M O P

(Sumber : Unit Phonska IV PT Petrokimia Gresik, 2016)

O = Off Keterangan :
P = Pagi
S = Sore M = Malam
Shift terdiri dari empat grup, yaitu grup A, B, C, D. Setiap harinya terdapat

tiga grup masuk dan satu grup libur shift.

1.2.3.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PT Petrokimia Gresik merupakan industri besar berteknologi canggih

dengan jumlah karyawan yang besar serta bergerak di bidang kimia. Hal ini

dapat mengundang bahaya potensial yang tinggi terhadap karyawan dan

masyarakat sekitar pabrik. Dengan demikian diperlukan pengendalian sedini


18

mungkin terhadap gejala-gejala penyebab timbulnya bahaya, yang bertujuan

melindungi seluruh karyawan dan masyarakat sekitarnya serta menekan

kerugian perusahaan yang dapat ditimbulkan karena kecelakaan yang terjadi.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan program yang mutlak

harus dikerjakan dalam setiap perusahaan sebagai upaya pencegahan dan

pengendalian kerugian akibat kecelakaan, kerusakan harta benda perusahaan,

serta kerusakan lingkungan. Penerapan K3 di PT Petrokimia Gresik sebagai

usaha penjabaran Undang-Undang No 1 Tahun 1970 dan peraturan K3 lainnya

dalam rangka perlindungan terhadap seluruh aset perusahaan baik sumber daya

manusia dan faktor produksi lainnya.

a. Filosofi Dasar Penerapan K3

1. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan

dalam melakukan pekerjaan untuk meningkatkan produksi dan

produktivitas.

2. Setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin

keselamatannya.

3. Setiap sumber-sumber produksi harus digunakan secara aman dan efisien.

4. Pengurus/Pimpinan Perusahaan diwajibkan memenuhi dan mentaati

semua syarat-syarat dan ketentuan keselamatan kerja yang berlaku bagi

usaha dan tempat kerja yang dijalankan.

5. Setiap orang yang memasuki tempat kerja diwajibkan mentaati semua

persyaratan keselamatan kerja.

6. Tercapainya kecelakaan nihil (zero accident)

b. Tujuan Keselamatan dan Sasaran K3

1. Tujuan K3
19

Menciptakan sistem K3 ditempat kerja dengan melibatkan unsur

manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi

dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

serta terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, efisien dan produktif.

2. Sasaran K3

- Memenuhi undang-undang No. 1/1970 tentang keselamatan kerja

- Memenuhi Peraturan Pemerintah RI No. 10 tahun 2012 tentang

Penerapan SMK3

- Mencapai nihil kecelakaan

c. Kebijakan K3 (Safety Policy)

Direksi PT Petrokimia Gresik menetapkan kebijakan keselamatan dan

kesehatan kerja sebagai berikut (26 Oktober 2001) :

a) Direksi berusaha untuk selalu meningkatkan perlindungan K3 bagi setiap

orang yang berada di tempat kerja serta mencegah adanya kejadian dan

kecelakaan yang dapat merugikan perusahaan.

b) Perusahaan menetapkan UU No 1/70 Peraturan Menteri

No. 05/Men/1996 serta peraturan dan norma dibidang keselamatan dan

kesehatan kerja.

c) Setiap pejabat bertanggung jawab atas dipatuhinya K3 oleh setiap orang

yang berada di unit kerjanya.

d) Setiap orang yang berada di tempat kerja wajib menerapkan serta

melaksanakan ketentuan dan pedoman K3.


20

e) Dalam hal terjadi keadaan darurat dan/atau bencana pabrik, seluruh

karyawan wajib ikut serta melakukan tindakan penanggulangan.

1.2.3.5 Jaminan Sosial

Jaminan sosial dapat berupa penghasilan dan kesejahteraan. Jaminan

sosial yang berupa penghasilan sebagai berikut :

1. Gaji

Terdiri dari gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan jabatan.

2. Bantuan Kesejahteraan

Terdiri dari bantuan pangan, bantuan perumahan, bantuan angkutan, dan

bantuan pajak.

3. Kompensasi

Terdiri dari kompensasi shift, kompensasi lembur, serta kompensasi stand

by call out.

Sedangkan, jaminan sosial yang berupa kesejahteraan sebagai berikut:

1. Uang

Terdiri dari bantuan biaya cuti, bantuan hari raya, bantuan perkawinan,

bantuan duka, bantuan pindah, intensif triwulan, jasa operasi/bonus

tahunan, Kesejahteraan Berkala Hari Tua (KBHT), dan Tabungan Hari Tua

(THT).

2. Non Uang

Terdiri dari Jamsostek, cuti, pemeliharaan kesehatan, pakaian dinas harian

dan lapangan, perlengkapan keselamatan kerja, transportasi, perumahan

dinas, rekreasi, koperasi karyawan, fasilitas olahraga dan kesenian, ruang

istirahat, balai pertemuan, ruang makan/kantin, dan tempat peribadatan.


21

1.2.4 Sistem Pemasaran Hasil Produk


PT Petrokimia Gresik telah membangun jaringan pemasaran yang kuat,

didukung oleh ratusan distributor dan ribuan pengecer yang tersebar diseluruh

wilayah Indonesia. Pada produk non pupuk yang berupa produk-produk kimia

seperti Ammonia, Asam Sulfat, Asam Fosfat, Cement Retarder, dan Alumunium

Fluorida. Pasar yang dilayani oleh PT Petrokimia Gresik umumnya adalah pasar

industri.

Produk utama yang dihasilkan dari unit Phonska adalah pupuk NPK

grade 15-15-15 dengan jumlah 600.000 ton/tahun atau 1600 ton/hari. Kualitas

produk pupuk Phonska telah memenuhi SNI No.02-2803-92, kualitasnya dijaga

dengan pengemasan dua tingkat bahan (double packing) yaitu kemasan primer

berupa kemasan plastik, dan kemasan sekunder berupa karung plastik atau

Polypropilene.

Produk ini dipasarkan ke dalam dan luar negeri. Di dalam negeri pupuk

Phonska dipasarkan ke 5 daerah utama, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah/DIY,

Jawa Barat/Banten, Sumatera, dan Kalimantan dan di luar negeri pupuk Phonska

dipasarkan terutama di Singapura, Thailand, Vietnam, serta beberapa negara

lainnya.

PT Petrokimia Gresik dalam upaya mempermudah sistem distribusi

pupuk bersubsidi mempunyai 219 gudang penyangga yang tersebar di seluruh

provinsi di Indonesia. Berikut ini adalah alur proses pendistribusian pupuk

bersubsidi :
22

Gambar 2. Alur Proses Pendistribusian Pupuk Bersubsidi

(Anonim, 2016)

1.3 Lay Out Pabrik

1.3.1 Lokasi Industri Perusahaan PT. Petrokimia Gresik

Kawasan Industri PT Petrokimia Gresik menempati areal seluas 450 Ha.

Daerah-daerah yang ditempati meliputi :

a. Kecamatan Gresik, meliputi desa-desa : Ngipik, Karangturi, Sukorame,

Tlogopojok

b. Kecamatan Kebomas, meliputi desa-desa : Kebomas, Tlogopatut, Randu

Agung

c. Kecamatan Manyar, meliputi desa-desa : Roomo Meduran, Pojok Pesisir,

Tepen

Gresik dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik pupuk setelah melalui studi

kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri

(BP3I). Pemilihan lokasi kawasan industri ini berdasarkan atas pertimbangan

keuntungan teknis dan ekonomis yang optimal, yaitu :


23

a. Tersedianya lahan yang kurang produktif

b. Tersedianya sumber air dari aliran Sungai Brantas dan Bengawan Solo

c. Dekat dengan daerah konsumen pupuk terbesar, yaitu perkebunan dan

petani tebu

d. Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk mengangkut

peralatan pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku,

maupun pendistribusian hasil produksi melalui angkutan laut

e. Dekat dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan yang memadai,

antara lain tersedianya tenaga-tenaga terampil


24

Skala 1 : 200000000

Gambar 3. Plant layout PT Petrokimia Gresik


25

(Anonim, 2016)

1.3.2 Lay Out Pabrik Phonska IV

Pabrik Phonska menempati areal seluas 5600 m 2. Pabrik Phonska terdiri

dari beberapa bagian, yaitu bagian produksi, bagian utilitas, bagian gudang

bahan baku, bagian pengantongan/bagging, bagian mekanik, dan bagian

instrumen.

Bagian produksi terdiri atas unit proses, scrubbing system, bak penetral,

ruang kontrol (CCR/Central Control Room), kantor Kabag dan Kasi, serta

laboratorium.

Bagian utilitas dibangun terpisah dari bagian produksi, terdiri atas

beberapa daerah yaitu daerah penyediaan listrik, daerah boiler dan compressor,

daerah air chiller system, penyediaan ammonia, serta penyediaan asam sulfat

dan asam fosfat.

Bagian gudang bahan baku meliputi penyimpanan dan pengumpanan

KCl, Urea, dan ZA. Bagian pengantongan/bagging dilengkapi dengan 2 gudang

yaitu gudang penyimpanan produk yang telah dikantongi dan gudang produk

curah.
26

F
G
E
K

D
C

I
B A

Skala 1 : 500

Gambar 4. Lay Out Phonska IV (lantai 1) Dept. IIB PT Petrokimia Gresik

(Anonim, 2016)

Keterangan :
27

A : Gudang bahan baku

B : Hopper

C : Tail Gas Scrubber

D : Dust Scrubber

E : Scrubber Seal Tank

F : Furnace

G : Pre Neutralizer

H : Gudang produk

I : Feeding Conveyor

J : Feeding Conveyor

K : Raw Material Conveyor


28

E
C

D F
B

Skala 1 : 500

Gambar 5. Lay Out Phonska IV (lantai 2) Dept. IIB PT Petrokimia Gresik

(Anonim, 2016)
29

Keterangan :

A : Granulator

B : Rotary Dryer

C : Crusher

D : Recycle Conveyor

E : Screen

F : Bin

G : Cooler

H : Coater

Anda mungkin juga menyukai