Anda di halaman 1dari 6

Analisa Perhitungan Dan Pengukuran Sistem Mekanikal & Elektrikal Pada

Ruang Kerja Di Rumah Sakit Bethsaida


Mohammad Iqbal Sidiq, Badaruddin

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana,

Jl. Meruya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11650 Indonesia

E-mail : ziibabay@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menganalisa antara perhitungan dan pengukuran
sistem mekanikal & elektrikal pada ruang kerja di rumah sakit Bethsaida sehingga diketahui
bagaimana perbandingan antara perhitungan dengan kondisi realnya. Penulis melalui beberapa tahap
dalam pembuatan tugas akhir ini diantaranya mencari literatur terkait sistem mekanikal & elektrikal,
menghitung sistem mekanikal & elektrikal untuk ruang kerja, mengukur langsung ke lapangan hasil
desain sistem mekanikal & elektrikal yang telah dibuat, membuat analisa antara perhitungan dan
pengukuran pada sistem mekanikal & elektrikal yang kemudian dapat ditarik kesimpulan. Kesimpulan
dari tugas akhir ini bahwa secara umum sistem pendingin udara yang didesain sudah dapat memenuhi
suhu nyaman untuk ruang kerja, kemudian sistem tata cahaya yang didesain masih belum memenuhi
pencahayaan standar nyaman untuk ruang kerja dan sistem elektrikal yang didesain secara umum
sudah dapat memenuhi kapasitas beban yang ada pada ruang kerja.

Kata kunci : Sistem pendingin udara, Sistem tata cahaya, Sistem elektrikal.

Abstract

The purpose of this final task is to analyze between calculation and measurement of
mechanical & electrical system in the workspace at the Bethsaida hospital so known how the
comparison between calculations with real conditions. The author through several stages in the
manufacture of this final task like searching for relevant literature mechanical & electrical systems,
mechanical & electrical system calculates for the workspace, measuring directly to the field results
mechanical & electrical system design which has been made, make the analyze between calculations
and measurements on the system mechanical & electrical which can then be deduced. The conclusion
of this final task that the general, air conditioning system has been designed to meet the temperature
comfortable for workspace, then designed lighting system still does not meet the standard lighting
comfortable for workspace and electrical system are designed, generally been able to meet the capacity
of the existing load on the workspace.

Key words : Air conditioning system, Lighting system, Electrical system.

1. PENDAHULUAN untuk terciptanya kemampuan yang maksimal


Perusahaan yang berkembang dari sumber daya manusia. Untuk memberikan
semakin pesat, tentunya berbanding lurus ruang kerja yang nyaman dan aman, maka
dengan peningkatan sumber daya manusia diperlukan perhitungan perhitungan yang
yang berkualitas. Namun tidak hanya sumber matang dan sumber sumber standar yang
daya manusia yang berkualitas saja yang menjadi acuan dalam merencanakan ruang
menjadi faktor penting dalam peningkatan kerja yakni dalam hal mekanikal & elektrikal
kinerja yang berimbas pada semakin seperti sistem elektrikal, sistem elektronik, tata
berkembangnya perusahaan, ruang kerja udara, tata cahaya, tata suara, fire alarm dan
nyaman dan aman yang sesuai dengan standar fire fighting. Dengan perhitungan yang matang
juga menjadi salah satu faktor penunjang dan acuan yang mempunyai standar
diharapkan dapat membuat ruang kerja yang luas ruang
= (1)
nyaman dan aman.. 9000

Dimana :
Namun, masalah yang timbul pada
saat terselesaikannya desain mekanikal & Kapasitas = PK
elektrikal untuk ruang kerja adalah apakah
Luas ruang = m2
hasil perhitungan mekanikal & elektrikal dapat
memenuhi standar ruang kerja pada kondisi Cooling load = btu/h/m2
realnya?. Maka seperti yang telah dijelaskan,
terpikirkan oleh saya untuk mengukur sistem Dalam menentukan sistem tata
mekanikal & elektrikal yang telah saya buat cahaya, kita harus mengetahui cara
untuk ruang kerja agar saya mengetahui menghitung jumlah titik lampu. Rumus
apakah perhitungan yang saya buat dapat menghitung jumlah titik lampu :
memenuhi standar pada kondisi realnya yang ExLxW
= (2)
kemudian akan saya tuangkan dalam sebuah
tugas akhir saya yang berjudul Analisa Dimana :
Perhitungan Dan Pengukuran Sistem E = Standar lux fungsi ruangan
Mekanikal & Elekrikal Pada Ruang Kerja Di L = Panjang ruangan
Rumah Sakit Bethsaida. Tujuannya adalah W = Lebar ruangan
untuk menganalisa perhitungan dan = Total lumen lampu
pengukuran sistem mekanikal & elektrikal LLF = factor rugi-rugi cahaya (0,7 0,8)
pada ruang kerja di rumah sakit Bethsaida Cu = Faktor pemanfaatan cahaya (50 60%)
sehingga diketahui bagaimana perbandingan n = banyaknya jumlah lampu dalam satu titik
antara perhitungan dengan kondisi realnya. lampu.
Dalam suatu bangunan atau gedung Dan dalam menentukan sistem
terdapat 1 unsur yang tidak kalah pentingnya elekrikal, kita harus mengetahui cara
selain arsitektur dan struktur, yaitu sistem menghitung arus total, kapasitas breaker dan
mekanikal dan elektrikal. Apa itu sistem kapasitas kabel yang digunakan.
Total beban
mekanikal dan elektrikal ?. Terdapat dua kata, = (3)

yaitu mekanikal dan elektrikal. Mekanikal
adalah suatu sistem yang membutuhkan Kapasitas Breaker = 1,2 x Arus total (4)
prinsip mekanik dalam penerapan kerjanya. Kapasitas Kabel = 1,2 x Kapasitas Breaker (5)
Sementara elektrikal adalah suatu sistem yang
membutuhkan tenaga listrik dalam penerapan 2. METODE PENELITIAN
kerjanya. Jadi mekanikal dan elektrikal adalah Metode yang digunakan dalam
suatu sistem yang membutuhkan prinsip penulisan tugas akhir ini adalah
mekanik dan prinsip elektrikal dalam
penerapan kerjanya. Secara garis besar Studi Literatur
terdapat enam sistem yang ada pada sistem Dalam penulisan tugas akhir ini,
mekanikal dan elektrikal, yaitu : penulis mencari literatur terkait sistem
Sistem elektrikal. pendingin udara, sistem tata cahaya, dan
Sistem elektronik. sistem elektrikal baik dari buku-buku di
Sistem pendingin udara. perpustakaan, internet maupun sumber
Sistem tata cahaya. lainnya.
Sistem pemadaman kebakaran.
Sistem transportasi. Pengambilan data langsung
Namun hanya 3 sistem yang akan
Pengambilan data yang dilakukan
menjadi pembahasan, yaitu : sistem pendingin
dengan observasi lapangan atau langsung
udara, sistem tata cahaya dan sistem elektrikal.
pada tempat penelitian sehingga akan
Dalam menentukan jumlah dan jenis
didapat data-data akurat utuk menunjang
sistem pendingin udara yang dipakai, tentunya
penulisan tugas akhir ini.
kita harus mengetahui cara menghitung
kebutuhan AC. Rumus perhitungan kebutuhan Analisa data
AC :
Data yang didapat dari hasil observasi NO HARI SETTING RUANG SUHU
dilapangan selanjutnya di analisa mulai REAL
dari sistem elektrikal, sistem pendingin 1 I 180 Ruang 1 230;
udara dan sistem tata cahaya. 46,0%
180 Ruang 2 24,30;
Kesimpulan 44,2%
Penulis dapat mengetahui kekurangan- 160 Ruang 3 24,30;
kekurangan yang terdapat pada 46,5%
perencanaan sehingga dapat memperbaiki 160 Ruang 4 24,10;
pada perencanaan selanjutnya. 52,9%
160 Ruang 5 24,20;
3. PEMBAHASAN 52,0%
Ruang keja yang akan dibuat 2 II 190 Ruang 1 25,30;
perencanaan sistem pendingin udara, sistem 45,7%
tata cahaya dan sistem elektrikalnya terdiri 190 Ruang 2 25,20;
dari 5 bagian ruang kerja, ruang 1 dan ruang 2 44,3%
untuk staff sementara ruang 3, 4, 5 untuk 170 Ruang 3 24,90;
general manager dan manager. Ruang kerja 46,7%
berkapasitas 23 meja kerja atau 23 buah
170 Ruang 4 24,50;
komputer. Untuk lebih jelas, denah ruang kerja
50,4%
terlihat pada gambar 1.
170 Ruang 5 24,60;
53,3%
3 III 200 Ruang 1 24,80;
47,6%
200 Ruang 2 24,20;
46,8%
180 Ruang 3 24,70;
55.2%
180 Ruang 4 24,40;
55,2%
Gambar 1. Denah Ruang Kerja 180 Ruang 5 24,90;
Dengan rumus (1) akan didapatkan 53,0%
hasil kapasitas AC yang dibutuhkan pada 4 IV 210 Ruang 1 24,40;
masing-masing ruang seperti pada tabel 51,4%
berikut : 210 Ruang 2 24,50;
51,6%
Tabel 1. Kebutuhan AC Pada Ruangan 190 Ruang 3 24,40;
50,5%
NO RUANG KAPASITAS AC 190 Ruang 4 24,40;
1 Ruang 1 4 PK 52,4%
2 Ruang 2 3 PK 190 Ruang 5 24,50;
3 Ruang 3 PK 54,2%
4 Ruang 4 PK 5 V 220 Ruang 1 26,80;
5 Ruang 5 PK 47,0%
Kemudian hasil kapasitas yang telah 220 Ruang 2 26,10;
didapat pada masing-masing ruang diukur 48,2%
menggunakan alat ukur digital instrument LM- 200 Ruang 3 25,70;
8000 pada saat dijalankan. Didapatkan hasil 50,8%
pengukuran seperti pada tabel berikut : 200 Ruang 4 26,60;
51,8%
Tabel 2. Hasil Pengukuran AC 200 Ruang 5 26.70;
49,6%
6 VI 230 Ruang 1 25,70;
58,5% 2 Ruang 2 7 titik
230 Ruang 2 26,30; 3 Ruang 3 1 titik
54,2% 4 Ruang 4 1 titik
210 Ruang 3 25,90; 5 Ruang 5 1 titik
49,8% Kemudian jumlah titik lampu yang
210 Ruang 4 26,30; telah didapat pada masing-masing ruang
51,4% diukur menggunakan alat ukur digital
210 Ruang 5 26,40;
instrument LM-8000 pada saat dinyalakan.
52,4%
7 VII 240 Ruang 1 27,40; Didapatkan hasil pengukuran seperti pada
48,6% tabel berikut :
240 Ruang 2 27,50;
48,7% Tabel 4. Hasil Pengukuran Lampu
220 Ruang 3 25,80;
NO HARI RUANG JUMLAH LUX
48,2% LAMPU CAHAYA CAHAYA
220 Ruang 4 26,30; DAN
LAMPU
48,8%
1 IX Ruang 410 187 584
220 Ruang 5 26,80; 1
48,2% Ruang 287 88 398
8 VIII 250 Ruang 1 26,70; 2
55,2% Ruang 244 1185 1371
250 Ruang 2 26,80; 3
55,0% Ruang 225 1142 1276
230 Ruang 3 26,40; 4
54,9% Ruang 235 906 1045
5
230 Ruang 4 26,60;
Setelah didapatkan hasil pengukuran,
50,7%
230 Ruang 5 26,80; dengan mengacu pada SNI 03-6575-2001
51,7% tentang tata cara perancangan pencahayaan
Setelah didapatkan hasil pengukuran, buatan pada bangunan gedung dimana standar
dengan mengacu pada SNI 6390:2011 tentang kenyamanan pencahayaan untuk ruang kerja
konversi energi sistem tata udara bangunan adalah 350 lux. Maka dapat dianalisa bahwa
gedung dimana suhu nyaman untuk ruang sistem tata cahaya yang telah dibuat untuk
kerja adalah 240 - 270dan kelembaban 55%- ruang 1 sudah mencapai keadaan nyaman,
65%. Maka dapat dianalisa bahwa sistem namun untuk ruang 2, 3, 4, dan 5 belum
pendingin udara yang telah dibuat secara suhu mencapai keadaan nyaman.
sudah mencapai keadaan nyaman, namun
dalam kelambaban masih dalam keadaan yang Dalam memuat desain sistem
tidak nyaman. elektrikal, terlebih dahulu kita harus
mengidentifikasi beban-beban yang ada pada
Dengan mengacu kembali kepada ruang kerja sehingga dapat dijumlah total
gambar.1 dan dengan menggunakan rumus (2), beban yang ada seperti pada tabel berikut :
akan didapatkan jumlah kebutuhan lampu pada
masing-masing ruang seperti pada tabel Tabel 5. Total Beban
berikut : NO NAMA SARANA TOTAL DAYA
1 Komputer 9600 W
Tabel 3. Jumlah Titik Lampu Pada Ruangan 2 AC 6341 W
3 Lampu 956 W
NO RUANG JUMLAH TITIK Total daya beban 16897 W
LAMPU
Demand faktor 0,9
1 Ruang 1 8 titik
Diversity factor 1,2 T-R 386,9 -
Total beban seluruhnya 18248,76 W R-N 226,1 -
Setelah kita mengetahui total beban S-N 222,9 -
seluruhnya, maka dengan rumus (4) kita dapat T-N 230,8 -
mengetahui arus total yang ada yaitu: Dari pengukuran sistem elektrikal
seperti pada tabel 6. Total beban yang didapat
18248,76 adalah 13,1 A, 18,1 A dan 6,0 A pada masing-
= masing kabel R, S dan T dari breaker sumber.
3 380 Terlihat bahwa arus yang didapat masih
Arus total = 27,75 A, dengan dibawah kapasitas maksimum kabel dan
mengalikan arus total dengan 1,2 diharapkan circuit breaker yang digunakan walalupun
dapat membuat desain sistem elektrikal beban ditambah 2 kali lipat. Namun dari hasil
menjadi lebih aman. Sehingga total arus yang pengukuran arus yang didapat terlihat bahwa
didapat sebesar 33,3 A, dengan menggunakan ada ketidakseimbangan beban antara masing-
rumus perhitungan (4) maka kapasitas circuit masing phasa.
breaker yang dibutuhkan adalah
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kapasitas breaker = 1,2 x 33,3 A = 39,96 A
Total kapasitas breaker yang didapat Kesimpulan yang didapat dari tugas
sebesar 39,96 A, sementara dalam keadaan akhir ini adalah
realnya tidak ada kapasitas circuit breaker Dalam sistem pendingin udara, suhu yang
sebesar 39,96 A, yang ada adalah kapasitas 40 tercapai sudah dalam keadaan standar
A. Jadi, total arus circuit breaker yang kenyamanan, namun untuk kelembaban
digunakan adalah 40 A dengan type MCCB 3 belum mencapai standar kenyamanan.
phasa. Dalam sistem tata cahaya, pencahayaan
Dengan menggunakan rumus ruang 1 sudah mencapai standar
perhitungan (5), kapasitas kabel yang akan kenyamanan, namun untuk ruang 2, 3, 4,
digunakan adalah dan 5 belum mencapai standar
Kapasitas kabel = 1,2 x 40 A = 48 A. kenyamanan.
Berdasarkan SNI 04-0225-200 Dalam sistem elektrikal, kapasitas kabel
tentang persyaratan umum instalasi listrik dan circuit breaker yang digunakan masih
2000 kapasitas kabel yang melewati 48 A dalam keadaan memenuhi kebutuhan
adalah kabel ukuran 10 mm2 type NYY beban walaupun beban ditambah dua kali
dengan 4 inti tunggal. Kabel NYY 4 x 10 mm2 lipat.
mempunyai batas arus sebesar 60 A.
Kemudian saran yang dapat diajukan
Dalam pengukuran sistem elektrikal,
untuk penelitian selanjutnya adalah
digunakan tang ampere kyoritsu 2007a untuk
pengukuran tegangan dan ampere.
Dalam merencanakan sistem pendingin
Pengukuran sistem elektrikal dilakukan untuk
udara perlu penambahan mengenai
mengetahui apakah perhitungan sistem
pencahayaan dari cahaya matahari atau
elektrikal yang telah dibuat mencukupi
penambahan exhaust fan agar standar
kebutuhan beban pada kondisi realnya atau
kelembaban udara yang sesuai dengan
tidak. Pengukuran sistem elektrikal dilihat
standar dapat tercapai.
pada tabel 6.
Dalam merencanakan sistem tata cahaya
sebaiknya perlu diamati dengan cermat
Tabel 6. Hasil Pengukuran Sistem Elektrikal
NO HARI BREAKER TEGANGAN ARUS
tingkat lumen dari jenis lampu agar
UTAMA (V) (A) tingkat pencahayaan pada ruangan dapat
1 X R - 13,1 sesuai dengan standar.
S - 18,1 Untuk sistem elektrikal sebaiknya perlu
T - 6 dicermati pada pembagian beban agar
R-S 388,8 - beban yang didapat dari masing-masing
S-T 389,9 - kabel R, S, T seimbang.
5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Idrisyansyah, Moch Readi. 2012.


Perancangan Sistem Instalasi Mekanikal
Elektrikal & Plumbing (MEP) Pada
Bangunan Infrastruktur Tambang Batu
Bara Di PT. Buma Jobsite Adaro Coal
Mining. Jakarta : Universitas Mercubuana.

[2] Royal Philips. 2013. Master TL5 High


Efficiency.

[3] SNI 03-6575-2001. Tata Cara


Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan
Pada Bangunan Gedung. Jakarta : BSN.

[4] SNI 04-0225-2000. Persyaratan Umum


Instalasi Listrik 2000. Jakarta : BSN.

[5] SNI 6390:2011. Konversi Energi Sistem


Tata Udara Banguan Gedung. Jakarta :
BSN.

[6] Sulistyono. 2013. Modul Perkuliahan


Teknik Instalasi Dan Audit Energi. Jakarta
: Universitas Mercu Buana.

[7] Sunarno. 2006. Mekanikal Elektrikal


Lanjutan. Bandung : Andi.

[8] Sunarno. 2008. Mekanikal Elektrikal.


Bandung : Andi.

Anda mungkin juga menyukai