A. PENDAHULUAN
Kota Surabaya merupakan kota metropolitan yang memiliki jumlah penduduk yang
sangat banyak dan beragam karakteristiknya, mereka datang dari berbagai daerah
di sekitar kota Surabaya membawa kebudayaan tersendiri. Kondisi kesehatan dari
masing-masing penduduk juga memiliki keanakaragaman kepercayaan, misalnya
tentang Imunisasi ada yang beranggapan bahwa kegiatan tersebut tidak
memberikan manfaat yang signifikan justru membuat anak menjadi sering
mengalami sakit, ada pula yang menganut kepercayaan tertentu yang ekstrem
bahwa Imunisasi itu diharamkan karena bahan dasar yang dibuat untuk vaksin
berasal dari hewan yang tidak disyariatkan, akan tetapi tidak semua anggapan
tentang Imunisasi mengarah ke hal yang negatif sebagian besar penduduk juga
tetap percaya akan fungsi Imunisasi yaitu dapat meningkatkan kekebalan tubuh
dari seseorang yang dilakukan vaksinasi.
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi sangat rentan dan banyak
jenisnya diantaranya yaitu campak, polio,difteri, Hepatitis dan lain lain, sedangkan
kota Surabaya merupakan kota besar dengan jumlah penduduk yang padat
sehingga bila ada salah satu penderita yang terinfeksi penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan Imunisasi tersebut berpotensi untuk terjadinya Kejadian Luar Biasa
B. LATAR BELAKANG
Halal dan haramnya vaksin imunisasi di Indonesia masih menjadi perdebatan di
beberapa kalangan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa menjaga
kesehatan termasuk pemberian imunisasi hukumnya wajib dalam Islam. Vaksin dan
obat dinyatakan halal meskipun dalam proses pembuatannya bersinggungan
dengan enzim babi. Alasannya, enzim tersebut sudah hilang alias tak lagi
ditemukan dalam kandungan obat yang nantinya akan diberikan kepada pasien.
Ada beberapa masyarakat di kelurahan Tanah Kalikedinding yang menganggap
bahwa vaksin imunisasi itu haram untuk itu perlu dilakukan sosialisasi dari MUI
tentang haram dan halalnya vaksin imunisasi di wilayah kerja kelurahan Tanah
Kalikedinding.
1
C. TUJUAN
C. 1. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan UCI ( 100 % ) di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Kalikedinding.
C. 2. Tujuan Khusus
C.2.1 Memberikan pengetahuan tentang halal dan haramnya imunisasi
melalui sosialisasi fatwa MUI pada kegiatan sosialisasi black
campaign.
2
F. SASARAN
1. Bapak Camat Kenjeran
2. Danramil Kenjeran
3. Kapolsek Kenjeran
4. Lurah Sidotopo wetan, Bulak banteng dan Tambak Wedi
5. Kepala Puskesmas Sidotopo Wetan, Bulak banteng, Tambak Wedi.
6. Korim Puskesmas Bulak Banteng, Sidotopo Wetan dan Tambak Wedi
7. Bikel Bulak Banteng, Sidotopo Wetan dan Tambak Wedi
8. Ketua TP PKK Kecamatan Kenjeran, Bulak Banteng, Sidotopo Wetan dan
Tambak Wedi
9. Pimpinan Muslimat NU, Fatayat NU kecamtan kenjeran
10. Pimpinan Aisyiyah Kenjeran
11. Ketua Ponpes Al fitroh, Tajul Ulum, Darut Tauhid, Uswatun Hasanah
12. Ketua Takmir Masjid Nurul Hidayah, Muslimin perintis, Nurul Huda, Nurul Ainul
Yaqin, At Tohirin, Al Muhajirin
13. Panti Asuhan Muhammadiyah
14. Kader Kesehatan kelurahan Bulak Banteng, Sidotopo Wetan dan Tambak
Wedi
15. Ketua RW 3, 14 Kelurahan Sidotopo Wetan
16. Ketua RW 1, 7 Kelurahan Bulak Banteng
17. Ketua RW 1, 2 Kelurahan Tambak Wedi
18. Kepala Sekolah MI Fathul Basar Bulak Banteng
19. Kepala Sekolah MTs Fathul Basar Bulak Banteng
20. Kepala Sekolah MI Kurnia Tambak Wedi
21. Kepala Sekolah Al FahmiTambak Wedi
22. Kepala Sekolah Mutiara Bunda Tambak Wedi
sosialisasi black campaign di catat dalam notulen. Hasil evaluasi dilaporkan kepada
3
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan dan notulen kegiatan dilaporkan kepada
Penanggung Jawab UKM dan kepala Puskesmas. Kemudian melakukan evaluasi
kegiatan yang dituangkan dalam RTL. Hasil kegiatan dan RTL setelah mendapat
tanda tangan kepala Puskesmas dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Kepala UPTD
Puskesmas Tanah Kalikedinding