Anda di halaman 1dari 7

DOKUMEN AKREDITASI RS VERSI 2012 BAB AKSES KE

PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN (APK)


AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN
(APK)

Pelayanan kesehatan di RS merupakan suatu pelayanan dengan model PCC (Patien Center
Care) dimana pelayanan kesehatan yang diberikan berpusat kepada kebutuhan pasien,
pelayanan yang diberikan tersebut terdiri dari beberapa displin ilmu seperti ; kedokteran,
keperawatan, gizi, farmasi, laboratorium, radiologi, fisioterapi dan lainnya.
Oleh karena itu maka pada bab APK dalam akreditasi rumah sakit versi 2012 bertujuan
untuk menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien dengan pelayanan yang tersedia di rumah
sakit, mengkoordinasikan pelayanan, kemudian merencanakan pemulangan dan tindakan
selanjutnya.
Dalam BAB ini terdapat 23 standar dan 105 elemen penilaian. Adapun dokumen yang
dibutuhkan pada bab ini terdiri dari beberapa kebijakkan/panduan, standar prosedur
operasional (SPO) dan bukti / dokumen implementasi.
Adapun dokumen yang dibutuhkan pada bab APK adalah :
1. Kebijakkan / panduan
panduan skrining
panduan triase
panduan pelayanan IGD
panduan pelayanan Admisi RS
panduan pelayanan rawat jalan
panduan pendaftaran rawat jalan & rawat inap
panduan identifikasi pasien
panduan penundaan pelayanan / pengobatan
panduan transfer intar / inter RS
panduan rencana pemulangan pasien / discharge planning
panduan pelayanan unit intensif
panduan pelaksanaan praktik kedokteran
pemberian informasi pelayanan
panduan transportasi pasien / pelayanan ambulance
program diklat : skrining / triase & transfer pasien
panduan menghadapi hambatan pasien (fisik, bahasa)
2. Standar prosedur operasional (SPO)
SPO skrining pasien
SPO observasi
SPO pendaftaran pasien rawat jalan
SPO penerimaan pasien rawat inap
SPO pemasangan gelang identifikasi
SPO penundaan pelayanan atau pengobatan
SPO transfer pasien
SPO pemulangan pasien
SPO pelaksanaan praktik kedokteran
SPO pemberian informasi pelayanan
SPO pemeliharaan transportasi RS
SPO hambatan fisik, bahasa
SPO case manager
SPO DPJP
3. Dokumen implementasi
Format triase
Formulir pendaftaran RJ
Formulir pendaftaran RI
Formulir CPPT
Formulir resume pulang
Formulir assesmen (medis & perawat)
Formulir kontrol pasien
Formulir rujukan pasien
Cek list kriteria transfer
MOU rujukkan
Cek list discharge planning
Clinical pathway
Form informasi /edukasi pasien
Bukti pemeliharaan
Bukti kegiatan diklat ; pre dan post test, daftar hadir, sertifikat, laporan kegiatan

Selain dokumen-dokumen diatas masih ada beberapa dokumen prosedur dan formulir-
formulir yang dibutuhkan standar pelayanan berfokus pada pasien pada bab APK.
Smoga hal ini dapat menambah teman-teman dalam mempersiapkan pelaksanaan
akreditasi RS versi 2012.

Referensi :
Direktorat Jenderal BUK Kemenkes & KARS , 2011. Standar Akreditasi Rumah Sakit
KARS, 2012. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Standar Akreditasi Versi 2012
a. Skrining/ triase SPO skrining pasien
b. Pendaftaran pasien rawat jalan & penerimaan SPO pendaftaran pasien rawat jal
pasien rawat inap SPO penerimaan pasien rawat ina
c. Identifikasi pasien SPO pemasangan gelang identifik
d. Penundaan pelayanan atau pengobatan SPO penundaan pelayanan atau p
SPO transfer pasien
e. Transfer (intra/ inter RS)
AKSES KE PELAYANAN &
f. Rencana pemulangan pasien SPO pemulangan pasien
KONTINUITAS PELAYANAN
g. Pelaksanaan praktik kedokteran SPO pelaksanaan praktik kedokte
h. Pemberian informasi pelayanan SPO pemberian informasi pelayan
i. Transportasi RS SPO pemeliharaan transportasi R
j. Program Diklat :
Skrining/triase
Transfer pasien

DAFATAR ISI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


INSTALASI GAWAT DARURAT
1. Pengaturan dokter jaga konsultan
2. Konsultasi medis ke dokter konsultan
3. Pengaturan jadual jaga dokter IGD
4. Perubahan jadual jaga dokter IGD
5. Pengaturan jadual jaga dokter IGD
6. Penanggulangan musibah massal dalam RS
7. Penanggulangan musibah kebakaran
8. Penanggulangan musibah massal diluar RS
9. Penanganan penderita keracunan
10. Penanganan pasien dngan jaminan asuransi di IGD
11. Pelayanan pasien GD triage ESI I
12. Observasi pasien pro RI selama di IGD (kondisi stabil)
13. Observasi pasien pro RI selama di IGD (kondisi tdk stabil)
14. Pengadaan obat dan cairan infus di IGD
15. Pengadaan alat life saving
16. Penggantian obat life saving
17. Memberikan ventilasi manual
18. Memasang oropharingeal tube
19. Memasang ETT
20. Memasang nasopharingeal tube
21. Akses ambulan menuju IGD
22. Pembuatan visum et repertum
23. Pasien Death On Arrival (DOA)
24. Pasien Death On Resusitation (DOR)
25. Pelatihan dan Pengembangan SDM IGD
26. Kasus kegawatan di unit/instalasi pelayanan
27. Orientasi dokter baru di IGD
28. Pendaftaran pasien rawat jalan baru
29. Pendaftaran pasien rawat jalan lama
30. Pendaftaran pasien rawat inap umum
31. Penerimaan pasien rawat inap dengan surat pengantar
32. Penerimaan pasien rawat inap atas rujukan dokter yang tidak punya SIP
33. Penerimaan pasien rawat inap melalui IGD tanpa surat pengantar
34. Penerimaan pasien rawat inap melalui IGD atas permintaan sendiri
35. Penerimaan pasien rujukan dari rumah sakit lain (dengan pemberitahuan)
36. Penerimaan pasien rujukan dari rumah sakit lain (tanpa pemberitahuan)
37. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna netra)
38. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna rungu, tuna wicara)
39. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna daksa)
40. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna grahita)
41. Penerimaan pasien dengan usia lanjut
42. Penerimaan pasien WNA
43. Mengatasi hambatan komunikasi karena kendala bahasa
44. Transfer pasien IGD ke RS lain
45. Transfer pasien ke RS lain untuk pemeriksaan bronkoskopi.
46. Transfer pasien ke RS lain untuk pemeriksaan EEG
47. Transfer pasien ke RS lain untuk pemeriksaan endoskopi
48. Transfer pasien ke RS lain untuk mendapatkan pelayanan Jamkesmas
49. Transfer pasien ke RS lain karena ruang perawatan penuh
50. Transfer pasien ke RS lain tidak tersedianya peralatan medis atau
51. penunjang medis yang diperlukan
52. Skrining pasienTriage
53. Observasi pasien di IGD
54. Pemesanan ambulan
55. Transfer pasien dari IGD ke US
56. Transfer pasien dari IGD ke IRI
57. Transfer pasien dari IGD ke IPI
58. Transfer pasien dari IGD ke UH
59. Transfer pasien dari IGD ke RM
60. Transfer pasien dari IGD ke RO
61. Transfer pasien dari IGD ke IKO
62. Penundaan pelayanan karena dokter tidak ada di tempat atau terlambat
63. Penundaan pelayanan karena menunggu persetujuan keluarga
64. Penundaan pelayanan karena menunggu jaminan asuransi
65. Penundaan tindakan ODC karena menunggu jaminan asuransi
66. Penundaan pasien MRS karena tempat belum tersedia
67. Pemesanan kamar perawatan dari luar RSPN
68. Mempersiapkan pasien rujuk dengan pesawat terbang
69. Transfer pasien dalam kondisi kritis
70. Mengatasi hambatan komunikasi pd px dg kendala fisik
71. Penetapan DPJP dan Tatalaksana Pelayanannya
72. Informed Consent
MFK
1. Laporan Kerusakan Alat
2. Kalibrasi Alat
3. Penggunaan Alat Pemeriksaan GD
4. Penggunaan Telepon
5. Penggunaan Radio Medik
6. Penggunaan Mesin Faksimili

KPS
1. Orientasi Perawat Baru di IGD

ICU

1. Pemberian oksigen
2. Penghisapan lendir
3. Pemasangan kateter urine
4. Pemasangan kondom keteter
5. Pengambilan darah vena (plebotomi)
6. Persiapan pasien operasi
7. Perawatan luka
8. Pemasangn NGT
9. Pemberian obat injeksi melalui selang infus/injection pot
10. Pemberian obat injeksi intra kutan
11. Pemberian obat injeksi intra muskuler
12. Pembrian obat melalui cairan infus
13. Pemberian obat injeksi intra vena
14. Pemberian obat injeksi subkutan

AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN


1. Pendaftaran pasien rawat jalan baru
2. Pendaftaran pasien rawat jalan lama
3. Pendaftaran pasien rawat inap umum
4. Penerimaan pasien rawat inap dengan surat pengantar
5. Penerimaan pasien rawat inap atas rujukan dokter yang tidak punya SIP
6. Penerimaan pasien rawat inap melalui IGD tanpa surat pengantar
7. Penerimaan pasien rawat inap melalui IGD atas permintaan sendiri
8. Penerimaan pasien rujukan dari rumah sakit lain (dengan pemberitahuan)
9. Penerimaan pasien rujukan dari rumah sakit lain (tanpa pemberitahuan)
10. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna netra)
11. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna rungu, tuna wicara)
12. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna daksa)
13. Penerimaan pasien dengan cacat fisik (tuna grahita)
14. Penerimaan pasien dengan usia lanjut
15. Penerimaan pasien WNA
16. Penerimaan pasien baru di IPI
17. Penerimaan pasien rujukan dari RS lain ke IPI
18. Mengatasi hambatan komunikasi karena kendala bahasa.
19. Transfer pasien ke RS lain
20. Transfer pasien IGD ke RS lain
21. Transfer pasien ke RS lain untuk pemeriksaan bronkoskopi.
22. Transfer pasien ke RS lain untuk pemeriksaan EEG
23. Transfer pasien ke RS lain untuk pemeriksaan endoskopi
24. Transfer pasien ke RS lain untuk mendapatkan pelayanan Jamkesmas
25. Transfer pasien ke RS lain karena ruang perawatan penuh
26. Transfer pasien ke RS lain tidak tersedianya peralatan medis ataupenunjang medis yang
diperlukan
27. Pengiriman spesimen ke laboratorium luar.
28. Pengiriman spesimen PA ke laboratorium
29. Pengiriman spesimen VC ke laboratorium luar.
30. Skrining pasien
31. Triase
32. Observasi pasien di IGD
33. Pemesanan ambulan
34. Transfer pasien dari IGD ke US
35. Transfer pasien dari IGD ke IRI
36. Transfer pasien dari IGD ke IPI
37. Transfer pasien dari IGD ke UH
38. Transfer pasien dari IGD ke RM
39. Transfer pasien dari IGD ke RO
40. Transfer pasien dari IGD ke IKO
41. Transfer pasien dari IPI ke IRI
42. Transfer pasien dari IPI/IRI ke US
43. Transfer pasien dari IPI ke IKO
44. Transfer pasien dari IKO ke IPI/IRI
45. Transfer pasien dari IRI/IPI ke UH
46. transfer pasien dari UH ke IRI/IPI
47. Transfer pasien dari poli gigi ke IKO
48. transfer pasien dari IRJ ke IGD
49. Transfer pasien dari IRJ ke IRI
50. Transfer pasien dari IRJ ke Ins Lab
51. Transfer pasien dari IKO ke IRI
52. Penundaan pelayanan karena dokter tidak ada di tempat atau terlambat
53. Penundaan pelayanan karena menunggu persetujuan keluarga
54. Penundaan pelayanan karena menunggu jaminan asuransi
55. Penundaan tindakan ODC karena menunggu jaminan asuransi
56. Penundaan pasien MRS karena tempat belum tersedia
57. Pendelegasian visite dokter
58. Peberian ijin pulang sementara
59. Pemesanan kamar perawatan dari luar RSPN
60. Memulangkan pasien dalam keadaan sembuh
61. Memulangkan pasien pulang paksa
62. Memulangkan pasien dalam keadaan meninggal
63. Pemindahan pasien sehubungan dengan renovasi ruangan
64. Mempersiapkan pasien rujuk dengan pesawat terbang
65. Transfer pasien dalam kondisi kritis
66. Mengatasi hambatan komunikasi pd px dg kendala fisik
67. Asesmen rencana pemulangan pasien
68. Penetapan DPJP dan Tatalaksana Pelayanannya
69. Permintaan pemeriksaan lab px RI
70. Memindahkan px dari IRI ke RO
71. Memindahkan px dari IRI ke RM
72. Transfer px MCU ke klinik mata
73. Penggunaan name tag staf RSPN
74. Pemesanan ambulan jenazah
75. Mengantar pasien pulang menggunakan ambulan jenazah
76. Transfer pasien ESWL
77. Transfer pasien HIV/AIDS
78. Transfer pasien bedah jantung/ tindakan invasif lain
79. Transfer pasien untuk radioterapi
80. Transfer pasien untuk pemeriksaan penunjang radiologis
81. Transfer pasien untuk pemeriksaan BMD
82. Pendelegasian jadual praktek dokter di IRJ

Anda mungkin juga menyukai