Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan yang serba modern seperti sekarang, manusia berusaha
untuk memenuhi kebutuhan dan menunjang mobilitas, salah satunya pemenuhan
kebutuhan akan energi listrik. Sebagian besar alat yang digunakan saat ini
membutuhkan energi listrik. Listrik berdasarkan arusnya terbagi atas dua jenis,
yaitu listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current) dan listrik arus searah DC
(Direct Current). Pembangkit listrik di Indonesia umumnya menyalurkan listrik
arus bolak-balik AC, namun seiring dengan perkembangan teknologi, mulai
dikembangkan pembangkit listrik DC, salah satu yang sedang dikembangkan
adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi matahari, biasanya disebut
dengan photovoltaic.
Dalam skripsi Chandra, Montario (2010), efek photovoltaic adalah konversi
energi yang dihasilkan dari irradiansi cahaya pada sel surya. Ketika cahaya
mengenai sel surya, energi foton yang lebih besar dari energi band gap akan
mengeksitasi elektron valensi, sehingga pasangan electron-hole akan tergenerasi
yang kemudian pasangan electron- hole ini akan menimbulkan medan listrik.
Energi listrik yang dihasilkan photovoltaic tidak bisa dimanfaatkan secara
langsung untuk peralatan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena energi yang
digunakan oleh peralatan pada umumnya adalah tegangan AC. Untuk
memanfaatkan tegangan DC yang dihasilkan photovoltaic maka harus melalui
proses konversi terlebih dahulu. Alat yang digunakan untuk mengkonversi
tegangan DC ke AC disebut inverter.
Menurut Sukma, Irwan (2012), Inverter pada umumnya merupakan
rangkaian pengkonversi listrik arus searah menjadi arus bolak-balik yang
berbentuk gelombang kotak (square wave), gelombang sinusoidal yang tidak
sempurna, (modified sine wave), dan gelombang sinusoidal murni (pure sine
wave). Rangkaian inverter yang menghasilkan gelombang kotak (square wave)
dan gelombang sinusoidal yang tidak sempurna (modified sine wave) memiliki
beberapa kelemahan antara lain munculnya gelombang harmonic dan efisiensi
yang rendah. Gelombang harmonik ini akan menyebabkan panas pada saat
1
inverter digunakan untuk motor listrik. Beberapa kelemahan tersebut dapat
diatasi pada rangkaian inverter yang menghasilkan gelombang sinusoidal murni
(pure sine wave). Akan tetapi inverter dengan keluaran gelombang sinusoidal
murni terkendala pada harganya yang relatif mahal, sehingga dibuat inverter yang
mempunyai keluaran gelombang sinusoidal murni dengan harga yang lebih
terjangkau.
Berdasarkan latar belakang diatas, diusulkan judul skripsi Desain dan
Implementasi Inverter Gelombang Sinus Murni untuk Beban AC pada
Photovoltaic.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh perumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana mendesain sebuah rangkaian inverter dengan keluaran gelombang
sinus murni?
2. Bagaimana mengimplementasikan sebuah rangakian inverter gelombang sinus
murni untuk beban AC?

1.3 Batasan masalah


1. Pembahasan skripsi ini difokuskan pada desain dan pengimplementasian
rangkaian inverter gelombang sinus murni untuk beban AC.
2. Inverter hanya di aplikasikan untuk beban AC berdaya rendah.

1.4 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat diperoleh tujuan sebagai
berikut :
1. Mendesain rangkaian inverter dengan hasil keluaran gelombang sinus murni.
2. Mengimplementasikan rangkaian inverter gelombang sinur murni pada beban
AC.

1.5 Urgensi
Dari skripsi ini akan diperoleh hasil yaitu sebuah inverter yang efisien dan
dapat menyelesaikan masalah yang ada. Inverter ini diharapkan dapat dirancang
dengan biaya yang relative murah dan dapat mengeluarkan gelombang sinus

2
murni agar nantinya dapat mengurangi gelombang harmonik yang bisa merusak
peralatan listrik arus bolak-balik AC.

1.6 Temuan /Inovasi Yang Ditargetkan


Temuan /inovasi yang ditargetkan dalam skripsi adalah sebuah rangkaian
inverter yang dapat menghasilkan gelombang sinus murni (pure sine wave)
dengan proses pengembangan dari peneliti sebelumnya. Dimana dari hasil peneliti
sebelumnya output keluaran dari inverter masih berupa gelombang kotak (square
wave) dan gelombang sinusoidal yang tidak sempurna (modified sine wave).

1.7 Luaran Skripsi


Luaran yang akan dicapai meliputi :
1. Inverter menggunakan Topologi Sinus Pulse Width Modulatoin sebagai
pembangkit gelombang sinus murni.
2. Laporan Hasil Karya Ilmiah.
3. Buku Proceeding.
4. Artikel Ilmiah yang akan diterbitkan pada jurnal ber-ISSN.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab kedua ini membahas penelitian-penelitian terdahulu dan landasan


teori dalam pelaksanaan skripsi ini. Inverter gelombang sinus murni akan lebih
efisien dalam penggunaannya. Inverter ini diharapkan mampu mengkonversi
tegangan listrik DC menjadi tegangan listrik AC dan mengeluarkan output
gelombang sinus murni.
Inverter ini merupakan sebuah rangkaian penyempurnaan dari peneliti
terdahulu tetapi metodenya yang digunakan berbeda-beda. Adapun sistem yang
pernah di buat adalah sebagai berikut :
Ghalib,M.A meneliti inverter yang memanfaatkan sinusoidal pulse width
modulation (SPWM).
Meraj,Hasan (2015) meneliti inverter gelobang satu fasa dengan
menggunakan ic multivibrator sebagai pembangkit PWM.
Mamun,A.A(2013) juga meneliti tentang inverter yang memanfaatkan
mikrokontroler sebagai pembangkit sinyal PWM untuk mengurangi gelombang
harmonic pada inverter.
Syukron,Ibnu (2013) meneliti inverter dengan memanfaatkan rangkaian
oscilator atau multivibrator yang dirancang dengan frekuensi 50Hz, untuk
membangkitkan gelombang kotak (Square Wave).
Yanto,Tomi (2015) juga meneliti mengenai inverter dengan menggunakan
metode pembangkit gelombang sinus 50 Hz dengan rangkaian pemicu
(multivibrator astable) sebagai pembangkit frekuensi 50 Hz dan rangkaian Low
Pass Filter (LPF) sebagai filter tapis lolos rendah.
Untuk lebih memahami dan lebih jelasnya dalam tinjauan pustaka ini maka
akan di uraikan dalam tabel ringkasan referensi penelitian sebagai berikut :

4
Tabel 1. Ringkasan referensi penelitian
No Penulis Judul Tahun Sistem Kesimpulan

1. Ghalib,M.A Design and - Pure Sine Paper tersebut membahas


Implementation of a Inverter tentang sebuah inverter
Pure Sine Wave yang menghasilkan
Single Phase Inverter gelombang sinus dengan
for Photovoltaic harmonic yang lebih
Aplications sedikit dengan
menggunakan teknik
sinusoidal modulasi lebar
pulsa sinyal (SPWM)
2. Meraj,Hasan Desing & 2015 Pure Sine Paper ini memeparkan
Implementasion of Inverter tentang sebuah inverter
Single Phase Pure yang memanfaatkan
Sine Wave Inverter multivibrator sebagai
Using Multivibrator pembangkit sinyal PWM
IC
3. Mamun,A.A Desing and 2013 Single Paper membahas tentang
Implementasion of Phase sebuah inverter yang
Single Phase Inverter Inverter meman faatkan
mikrokontroller untuk
menghasilkan 4 KHz
sinyal PWM sebagai
switching
4. Syukron,Ibnu Pembuatan Inverter 2013 Inverter Paper ini menjelaskan
Untuk Air Conditioner menggun tentang inverter yang
akan menggunakan rangkaian
oscilator oscilator atau
atau multivibrator yang
multivibr dirancang dengan
ator frekuensi 50Hz untuk
membangkitkan
gelombang kotak (square

5
wave)
5. Yanto,Tomi Perancangan Inverter 2015 Inverter Paper menjelaskan tentang
Push Pull 12 Vdc-220 menggun perancangan inverter yang
Vac akan menggunakan metode
(multivib pembangkit gelombang
rator sinus 50Hz dengan
astable) rangkiaan pemicu
dan low (multivibrator astable)
pass filter sebagai pembangkit
(LPF) frekuensi 50Hz dan
rangkaian low pass filter
(LPF) sebagai filter tapis
polos rendah

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Gambar 1. Skema Keseluruhan Sistem

Sebuah pembangkit listrik tenaga surya secara sederhana terdiri dari enam
bagian yaitu Solar Cell module / photovoltaic module (bagian yang berfungsi
untuk mengkoversi energi dari radiasi sinar matahari menjadi energi listrik),
charge controller (untuk menyeimbangkan beban yang sesuai denga kemampuan
sistem baik secara otomatis atau manual, melindungi baterai dan kabel, memonitor
perfoma sistem, dan memberikan peringatan bila terjadi gejala abnormal pada

6
sistem), Re-chargable battery (bagian yang berfungsi untuk menyimpan energi
yang nantinya digunakan dalam kondisi malam atau selama intensitas energi surya
rendah), Inverter (untuk mengkonversi tegangan DC yang dibangkitkan oleh
PLTS menjadi tegangan AC).
Modul photovoltaic atau solar cell adalah suatu alat semikonduktor yang
mengkonversi foton (cahaya) menjadi listrik. Konversi ini disebut efek
photovoltaic, dengan kata lain efek photovoltaic adalah fenomena dimana suatu
sel photovoltaic dapat menyerap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi
listrik.

2.2 Inverter

Menurut Andri (2012), inverter berfungsi untuk merubah arus dan tegangan
listrik DC (Direct Current) yang dihasilkan PV array menjadi arus dan tegangan
listrik AC (Alternating Current) dengan frekuensi 50Hz/60Hz. Penelitian inverter
yang tepat untuk aplikasi tertentu, tergantung pada kebutuhan beban dan
tergantung pada apakah inverter akan menjadi bagian dari sistem yang terhubung
ke jaringan listrik atau sistem yang berdiri sendiri. Berdasarkan bentuk gelombang
yang dihasilkan, inverter dikelompokan menajdi tiga yaitu:

a. Square wave (gelombang kotak)


Pada beban-beban listrik yang menggunakan kumparan/motor square wave
inverter tidak dapat bekerja sama sekali.
b. Modified sine wave
Inverter Modified sine wave (gelombang sinus dimodifikasi),
Menghasilkan daya listrik yang cukup memadai untuk sebagian peralatan
elektronik tetapi memiliki kelemahan karena kekuatan daya listrik yang
dihasilkan tidak sama persis dengan daya listrik dari PLN.
c. True sine wave
Inverter true sine wave (gelombang sinus murni) menghasilkan gelombang
listrik yang sama dengan listrik PLN.

7
BAB III

TEKNOLOGI YANG DITAWARKAN

3.1 Spesifikasi Alat

Pada inverter gelombang sinus murni memerlukan spesifikasi alat sebagai


berikut :
1. Dimensi
Panjang = 25 cm
Lebar = 25cm
Tinggi = 20 cm
2. Berat = 5kg
3. Bahan casis/ base = Alumunium
4. Actuator = Lampu,Kipas Angin
5. Sumber Tegangan = 12 VDC

3.2 Diagram Blok Sistem dan Prinsip Kerja

Transfor Load
Photov Battery Inverter Filtering
mer
olatic
-

Gate
driver

Microcontroller Sensor

Gambar 2. Diagram Blok Sistem


8
Prinsip kerja dari diagram blok sistem dan prinsip kerja diatas adalah
pertama memanfaatkan photovoltaic sebagai sumber pembangkit dengan cara
merubah panas matahari menjadi energi listrik DC.Kemudian disimpan di
dalam Baterai, Agar sumber tegangan DC tersebut dapat di Aplikasikan ke
beban AC harus melewati proses konversi DC ke AC dengan menggunakan
inverter, inverter memanfaatkan mikrokontroler sabagai pembangkit sinyal
SPWM,dengan memanfaatkan topologi SPWM sehingga dapat menghasilkan
sinyal keluaran SPWM yang stabil,sinyal SPWM harus di driver dan melalui
proses switching terlebih dahulu agar dapat dikuatkan dengan baik,transformer
memanfaatkan lilitan primer dan sekunder agar dapat mengeluarkan
gelombang sinusoidal sesuai keluaran PLN, kemudian diproses dengan
menggunakan filter agar mengurangi harmonisasi pada gelombang sehingga
dapat menghasilkan gelombang sinus murni.agar dapat digunakan untuk beban
AC.

3.3 Rencana Perancangan Mekanik

Gambar 4. Perancangan Mekanik


9
3.4 Penggunaan Rangkaian

Tabel 3. Daftar Rangkaian


No Nama Rangkaian Hasil Kegunaan
1 Panel photovoltaic Pinjam Mengubah sinar matahari
menjadi energi listrik
2 Converter Pinjam Sumber input tegangan dc
3 Baterai/power supplay Pinjam Sumber input tegangan dc
4 Amper meter analog Beli Mengetahui besar arus
5 Volt meter analog Beli Mengetahui besar tegangan
6 Inverter Sendiri Mengubah vdc ke vac
7 Mikrokontroler Beli Pengontrolan seluruh sistem
8 Sensor Tegangan Sendiri Mengukur Tegangan
9 Sensor Arus Beli Mengukur Arus
10 Transformator Beli Step Up Tegangan AC

10
BAB IV
METODE PENGAMBILAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Metode Penyelesaian Masalah

Penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan cara seperti mengindetifikasi


dan merumuskan masalah apa yang ada. Selanjutnya masuk ke tahap studi
literature yaitu, mempelajari masalah yang terkait dengan penelitian-penelitian
yang sudah ada sebagai pedoman maupun referensi. Setelah studi literatur
melanjutkan pada perencanaan alat dilanjutkan dengan perancangan baik mekanik
maupun elektrik. Dilanjutkan dengan pengujian alat, apabila alat tidak berhasil
bekerja dengan baik maka harus kembali lagi ke perancangan mekanik dan
elektrik untuk mengecek apa yang membuat alat tidak berjalan dengan baik. Jika
alat berhasil berjalan dengan baik dilanjutkan dengan pengambilan data, lalu
menganalisis, dan menyimpulkan. Setelah menyimpulkan hasil maka penelitian
dianggap telah selesai dengan baik.

11
START A

Studi Literatur Realisasi


1. Energi Terbarukan 1. Photovoltaic
dengan Photovoltaic
2. SPWM
2. Elektronika Daya
(SPWM) 3. Sensor Tegangan
3. Kontroller Inverter 4. Sensor Arus
4. Sensor
a. Tegangan Pengujian Sistem
b. Arus

Perumusan Masalah
Belum Apakah Data
sudah sesuai?
Perencanaan Sistem

1. Photovoltaic

2. SPWM
Pengambilan Data
3. Inverter

4. Sensor Tegangan
Analisis Data
5. Sensor Arus

Belum
Simulasi dengan LAB-View Apakah Data
sudah cukup?

3. Sensor A
Sudah

Penulisan Laporan
Akhir
1. Laporan Akhir
2. Artikel Ilmiah
3. Jurnal ber-ISSN

Gambar 5. Flowchart Penyelesaian Masalah


12
Metode Penelitian yang digunakan berupa teknik observasi (eksperimental).
Teknik observasi adalah sebuah teknik adalah yang melakukan pencatatan sesuai
gejala yang ditunjukkan oleh objek penelitian, Teknik observasi ini mempunyai
minimal satu variable yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab
akibat sehingga teknik ini mempunyai aspek-aspek pendukung seperti mencari
efek atau pengaruh hubungan maupun perbedaan dan menguji suatu kesimpulan
sementara.

4.2 Variabel Penelitian

Berikut ini adalah variabel-variabel penelitian :


1. Tegangan
2. Frekuensi
3. Gelombang Sinusoidal

4.3 Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan selama 5 jam selama dimulai dari pukul 08.00
sehingga pukul 13.00 setiap 30 menit. Sehingga selama 5 jam terdapat 10 kali
pengambilan data sehinngga terdapat 10 nilai yang dihasilkan.

4.4 Analisa Data

Data yang diperoleh dimasukan ke dalam grafik, sehingga grafik ini


menjadi acuan untuk menganalisa pengaruh apa saja yang terjadi dalam system
panel photovoltaic ini. Berikut analisis pendukung yang akan dilakukan:
1. Kurva tegangan keluaran dari inverter terhadap arus.
2. Grafik frekuensi yang dihasilkan oleh inverter.
3. Hasil gelombang sinus yang dihasilkan oleh inverter.

13
BAB V
RENCANA JADWAL PELAKSANAAN

5.1 Rencana Kegiatan


Tabel 4 Rencana Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni
1 Studi Literatur
2 Perumusan Masalah
3 Perencanaan Sistem
4 Simulasi dengan
LabView

5 Realisasi
6 Pengujian Sistem
7 Pengambilan Data
8 Analisa Data
9 Penulisan Laporan Akhir

Keterangan : blok warna adalah waktu pengerjaan

5.2 Anggaran Dana


Tabel 5 Anggaran Dana
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total

1 Alumunium 1 paket Rp 300.000 Rp 300.000

2 Mikrokontroller 1 unit Rp 250.000 Rp 250.000

3 Travo 1 unit Rp 200.000 Rp 200.000

4 Mikrokontroller 1 unit Rp 150,000 Rp 150.000

7 Analog Volt Meter 1 unit Rp 50.000 Rp 50.000

Analog Ampere
8 1 unit Rp 50.000 Rp 50.000
Meter

9 Sensor Arus 1 Unit Rp 50.000 Rp 50.000

Total Rp 1.50.0000

14
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Ghalib,M.A. 2013. Design and Implementation of a Pure Sine Wave Single
Phase Inverter for Photovoltaic Aplications. Suef University.
[2]. Yanto,Tomi. 2015. Perancang Inverter Push Pull 12 VDC-220 VAC. Jurusan
Teknik Elektro, FT UMRAH.
[3]. Hasan, Meraj. 2015. Desing & Implementasion of Single Phase Pure Sine
Wave Inverter Using Multivibrator IC. Bahria University Islamabad,
Pakistan.
[4]. Syukron, Ibnu. 2013. Pembuatan Inverter Untuk Air Conditioner.Universitas
Negeri Malang.
[5]. Mamun, AA. Desing and Implementasion of Single Phase Inverter.2013.
Universitas Negeri Semarang.

15
16

Anda mungkin juga menyukai