a. Alkilasi Fungsional Mekanisme resistensi yang diperoleh (acquired resistance) terhadap agen-agen alkilasi melibatkan peningkatan kemampuan untuk memperbaiki lesi DNA, menurunnya permeabilitas sel terhadap obat-obat alkilasi, dan meningkatnya produksi glutathione, yang menonaktifkan agen-agen alkilasi melalui konjugasi atau melalui aktifitas glutathione S-transferase, yang mengkatalisasi konjugasi tersebut. Senyawa yang mempunyai mekanisme kerja yang melibatkan alkalasi antara lain: procarbazine, dacarbazine, altretamine (hexamethylmelamine), cisplatin, dan carboplatin. b. Antimetabolit Jalur biokimiawi yang selama ini terbukti dapat dieksploitasi dengan antimetabolit berupa jalur yang berhubungan dengan sintesis nukleotida dan nucleic acid.dalam sejumlah kasus, ketika sebuah enzim diketahui mempunyai efek penting pada jalur yang menyebabkan replikasi sel, maka penghambat reaksi katalisasi tersebut terbukti menjadi obat antikanker yang berguna. Yang termasuk antimetabolit antara lain methotrexate, antagonis purine (6-thiopurine,fludarabine phosphate,cladribine), antagonist pyrimidine (fluorouracil, capecitabine, cytabine, gemcitabine) c. Alkaloid Tanaman 1) Vinblastine Mekanisme kerjanya melibatkan depolimerisasi mikrotubulus, yang menjadi bagian penting dari sitoskeleton dan gelendong (spindle) mitosis. Obat ini mengikat terutama ke protein mikrotubuler tubulin dalam bentuk dimerik; kompleks obat tubulin bergabung ke ujung pembentuk mikrotubulus untuk menghentikan perangkaian, dan kemudian terjadi depolimerisasi mikrotubulus. Ini menyebabkan penghentian mitosis pada saat metafase, terputusnya gelondong mitosis dan gangguan segregasi kromosom. Toksisitasnya meliputi mual dan muntah dan depresi sumsum tulang serta alopesia. Obat ini berguna untuk mengobati penyakit Hodgkin sisteik dan limfoma lain. 2) Vincristine Vincristine yang juga merupakan derivat alkaloid dari V rosea, strukturnya terkait erat dengan vinblastine. Mekanisme kerjanya dianggap sama dengan mekanisme kerja vinblastine, dan tampak sebagai racun gelendong yang menyebabkan terhentinya siklus mitosis. Meskipun mempunyai kesamaan dengan vinblastine, vincristine mempunyai spektrum aktifitas klinis dan toksisitas yang sangat berbeda. Vincristine digunakan dengan cukup sukses bersama dengan prednisone untuk mengurangi gejala-gejala leukemia akut pada anak-anak. 3) Vinorelbine Vinorelbine merupakan alkaloid vinca semisintesis yang mekanisme kerjanya hampir sama dengan mekanisme kerja vinblastine dan vincristine, yaitu penghambatan mitosis sel-sel dalam metafase melalui interaksinya dengan tubulin. Meskipun mempunya kesamaan mekanisme kerja, vinorelbine mempunyai indikasi klinis yang berbeda: kanker paru non sel kecil stadium lanjut. 4) Podophylotoxin (Etoposide dan Teniposide) Etoposide dan Teniposide mempunyai struktur kimia dan secara klinis hampir sama. Obat ini tak larut air dan memerlukan vehikulum pelarut untuk formulasi klinisnya. Eksresi terutama melalui urine, dengan sedikit bagian diekskresikan dalam empedu. Di samping mula, muntah, dan alopesia, juga terjadi toksisitas pada sistem hematopoiesis dam limfoid. Jadi selama ini, etoposide memiliki aktifitas dalam leukemia monosit, kanker testis, dan karsinoma sel oat paru; teniposide mempunyai aktifitas dalam berbagai limfoma. 5) Camptothecins (Topotecan dan Irinotecan) Camptothecins merupakan produk alami yang bertanggung jawab atas pemotongan dan religasi rantai DNA. Penghambatan enzim ini menyebabkan kerusakan DNA. Topotecam dan irinotecan telah disetujui penggunaan klinisnya. 6) Texanes (Paclitaxel dan Docetaxel) Paclitaxel mempunyai aktifitas yang nyata dalam kanker ovarium dan kanker payudara stadium lanjut. Neutropeni, trombositopeni, dan neuropati perifer merupakan toksisitas utama yang membatasi dosis penggunaannya. d. Antibiotik Penapisan produk-produk mikroba menyebabkan ditemukannya sejumlah penghambat pertumbuhan yang terbukti berguna secara klinis untuk kemoterapi kanker. Sebagian besar antibiotik ini mengikat DNA melalui interkalasi diantara basa khusus dan menyakatkan sintesis RNA atau DNA baru (atau keudanya), menyebabkan pengguntingan rantai DNA, dan mengganggu replikasi sel. Semua antibiotik antikanker yang tersedia sekarang berupa produk dari beragam strain mikroba tanah Streptomyces yang meliputi anthracycline, actinomycin, bleomycin, mitomycin, dan plicamycin. Katzung, Betram G. 2004. Farmakologi: Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika