Anda di halaman 1dari 5

5.

Method

a. Standar Asuhan Keperawatan

1) Kajian Teori

Menurut Marr dan Biebing (2008) standar adalah suatu tingkat kinerja

yang secara umum dikenal sebagai sesuatu yang diterima, adekuat, memuaskan

dan digunakan sebagai tolak ukur atau titik acuan yang digunakan sebagai

pembanding. Sedangkan menurut Schroeder (2007) standar adalah nilai atau

acuan yang menentukan level praktek terhadap staf atau suatu kondisi pada

pasien atau sistem yang telah ditetapkan untuk dapat diterima sampai pada

wewenang tertentu.

Standar perawatan adalah uraian tingkat asuhan keperawatan yang

kompeten seperti yang diperlihatkan oleh proses keperawatan yang mencakup

semua tindakan penting yang dilakukan oleh perawat dalam memberikan

perawatan dan membentuk dasar pengambilan keputusan klinik (Retnariska,

2012).

Dasar hukum Standar Profesi Keperawatan adalah UU Kesehatan RI No.

23 tahun 1992 pasal 53, ayat 2 mendefinisikan standar profesi sebagai pedoman

yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara

baik. Sedangkan untuk Standar Asuhan Keperawatan (SAK) RSU PKU

Muhammadiyah Bantul disusun berdasarkan standar asuhan keperawatan

internasional. Standar acuan yang dipakai adalah Standarized nursing language

yaitu NANDA (North American Nursing Diagnosis Association) taksonomi II

untuk diagnosa keperawatan, NOC (Nursing Outcome Classification) untuk

tujuan dan outcome yang ingin dicapai, dan NIC (Nursing Intrevension

Classification) untuk rencana tindakan/intervensinya.


Di Indonesia, standar keperawatan dipakai sebagai pedoman dan

instrumentasi penerapan standar asuhan keperawatan yang disusun oleh Depkes

yaitu:

a) Standar I pengkajian keperawatan


Asuhan keperawatan paripurna memerlukan data yang lengkap dan

dikumpulkan secara terus menerus, tentang keadaannya untuk menentukan

kebutuhan asuhan keperawatan, data kesehatan harus bermanfaat bagi semua

anggota tim kesehatan. Komponen pengkajian keperawatan meliputi kumpulan

data yang harus menggunakan format yang baku, sistematis, diisi sesuai item

yang tersedia, aktual dan valid.


b) Standar II diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan

pasien, dianalisis dan dibandingkan dengan norma kehidupan pasien, dan

diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab kesenjangan dan

pemenuhan kebutuhan pasien dan komponennya terdiri dari masalah,

penyebab dan tanda atau gejala.


c) Standar III perencanaan atau intervensi keperawatan
Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan

komponennya meliputi prioritas masalah, tujuan asuhan keperawatan dan

rencana tindakan.
d) Standar IV implementasi keperawatan

Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan tindakan yang

ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secaramaksimal

yang mencangkup aspek peningkatan, pencegahan dan pemulihan kesehatan

dengan mengikutsertakan keluarga.

e) Standar V evaluasi keperawatan


Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodik, sistematis, terencana

untuk menilai perkembangan pasien dan menilai hasil dari setiap tindakan

keperawatan yang sudah dilakukan.

f) Standar VI dokumentasi keperawatan

Dokumentasi keperawatan dilakukan secara individu oleh perawat

selama dirawat inap maupun rawat jalan yang digunakan sebagai informasi,

komunikasi dan laporan. Dokumentasi dibuat setelah tindakan dilakukan

sesuai dengan pelaksanaan proses keperawatan setiap mencatat harus

mencantumkan inisial atau paraf atau nama perawat, menggunakan formulir

yang baku, dan disimpan sesuai peraturan yang berlaku.

2) Kajian Data
Ruang rawat inap Al-Ikhlas mempunyai prosedur tetap untuk semua

tindakan perawatan dan SAK (Standar Asuhan Keperawatan). Akan tetapi

berdasarkan 10 kasus penyakit terbanyak periode Januari - Maret 2016 terdapat 4

kasus penyakit yang belum mempunyai SAK, seperti Febris, DF, Pneumonia, dan

Vomitus.Standar ini diperlukan untuk menentukan mutu pelayanan, bagaimana

kegiatan-kegiatan akan dikerjakan dan seberapa baik kegiatan-kegiatan tersebut

dikerjakan.

b. Prosedur Tetap (PROTAP)

1) Kajian Teori

Menurut Susanto (2010) prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan

yang dilakukansecara berulang-ulang dengan cara yang sama. Menurut Mulyadi

(2009) prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu departeman atau lebih yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam.


Prosedur tetap adalah tahap kegiatan yang pasti untuk menyelesaikan

suatu aktivitas. Prosedur tetap atau Standard Operating Prosedure (SOP) memuat

langkah-langkah utama dalam mengerjakan suatu aktivitas (Depdiknas, 2001;

DepKes, 1999 dalam Ferliana, dkk 2006).

Tujuan adanya protap, antara lain:

a) Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim dalam

organisasi atau unit.

b) Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisidalam

organisasi

c) Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait.

d) Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek atau kesalahan.

e) Untuk menghindari kegagalan/kesalahan,keraguan, duplikasi, dan inefisiensi.

2) Kajian Data

Bersadarkan observasi yang dilakukan selama 3 hari dari tanggal 5 - 7april

2016, daftar prosedur tetap yang ditemukan yang banyak dilakukan di Ruang Al-

ARaaf adalah:

Tabel 2.13
Daftar PROTAP yang banyak dilakukan di Ruang Al-Araaf
RSU PKU Muhammadiyah
Tahun 2016

No.
No Kegiatan No.Dokumen Tahun
Revisi
1. Menyuntik SPO.220/005 01 2014
2. Persiapan pemberian obat SPO.220/004 00 2014
3. Melepaskan infus SPO.220/030 02 2014
4. Pemasangan Infus SPO.270.004 01 2012
5. Penatalaksanaan pemberian obat
SPO.220/058 01 2014
pasien ranap
6. Nebulizer
7. Hand Over
Sumber : Protap Keperawatan ruang Al-Ikhlas RSU PKU Muhammadiyah Bantul tahun
2016
Analisa
Setiap tindakan atau prosedur keperawatan harus memiliki standar yang telah

ditetapkan dan dibakukan agar dapat dijadikan acuan dalam melakukan asuhan

keperawatan sehingga asuhan keperawatan yang diberikan terkonsep dan

seragam. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di ruang Al-Ikhlas RSU

PKU Muhammadiyah Bantul, penerapan prosedur tetap (PROTAP) perawatan

diruangan tersebut mengacu pada protap yang telah ditetapkan oleh pihak RSU

PKU Muhammadiyah Bantul. PROTAP yang ada di Rumah Sakit tersebut sudah

sangat baik,protap mayoritas terakhir kali direvisi pada tahun 2014. Akan tetapi,

di ruang AlIkhlas belum terdapat standar operasional prosedur (SOP) nebulizer

dan Hand Over.

Anda mungkin juga menyukai