PENDAHULUAN
Salah satu contoh aplikasi titik berat adalah tim acrobat yang membentuk
piramid, lalu berjalan di atas tali yang terhubung dengan ketinggian 20 m. Untuk
mengetahui sebab tidak jatuhnya pemain acrobat itu, dapat pembaca mencari tahu
dari materi yang kami bahas ini.
1
BAB 2. PEMBAHASAN
A. Dinamika Rotasi
1. Momen Gaya (T = Torsi )
Momen gaya adalah suatu ukuran kefektifan sebuah gaya yang
bekerja pada benda untuk memutar benda tersebut terhadap titik poros
tertentu. Besarnya momen gaya dapat dirumskan dengan :
Jadi, Torsi atau Momen Gaya adalah hasil kali gaya dengan jarak suatu
titik ke garis kerja gaya .
Arah momen gaya memenuhi kaidah tangan kanan, dimana genggaman
jari menyatakan arah rotasi dan ibu jari sebagai arah momen gaya.
a. Arah momen gaya searah jarum jam diber tanda negative
b. Arah momen gaya berlawanan dengan arah jarum jam diberi
tanda positif
2
2. Momen Inersia
Momen Inersia adalah hasil kali massa (m) dengan kuadrat jarak
dari sumbu putar (r ). Jika kuadrat jarak dari sumbu putar hanya satu
dapat menggunakan rumus :
I = mr (kg.m)
Jika kuadrat jarak dari sumbu putar lebih dari satu dapat menggunakan
rumus :
I = mn . rn (kg.m)
= m.r + m.r + m.r + m.r + . . . . +mn.rn
3
Hubungan antara Momen Gaya dan Momen Inersia
F = m.a Translasi
T = F x r Rotasi
Hukum II newton : T = m.
F = m.aT
F = m.r.
F x r = m.r..r
T = mr.
T = I.
3. Momen Kopel
Kopel adalah pasangan dua gaya yang sejajar dan sama besar tetapi arahnya
berlawanan. Momen kopel (M) merupakan hasil kali antara gaya (F) dengan jarak
antara kedua benda (d),dirumuskan sebagai berikut :
M= F.d
4. Momentum Sudut
L = m.v.r v = .r
L = m. .r.r
L = m.r.
4
Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi Jika tidak ada resultan
momen gaya luar yang bekerja pada system,maka momentum sudut system adalah
kekal (tetap besarnya)
L1 =L2
I1 1 = I2 2
Ekrot = I
5
3. Keseimbangan Tiga Gaya
Kesetimbangan statik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu kesetimbangan
stabil, kesetimbangan labil, dan kesetimbangan indiferen ( netral ).
a) Keseimbangan Stabil
6
kembali ke posisi awalnya. Keseimbangan labil ditandai oleh adanya
penurunan titik berat benda jika dipengaruhi suatu gaya.
c) Keseimbangan Indeferen
Jika gaya-gaya yang bekerja pada sebuah titik berada dalam keadaan
7
seimbang F1 + F2 + F3 = 0
Titik berat benda dapat didefinisikan sebagai titik ketika gaya berat benda
bekerja pada benda atau titik tangkap gaya gravitasi yang bekerja pada benda.
1) Titik berat benda homogen yang bentuknya teratur terletak pada perpotongan
diagonalnya
2) Titik berat benda gabungan dari benda-benda teratur bentuknya dapat
ditentukan dengan koordinat (X0 , Y0)
3) Untuk benda sembarang bentuknya,letak titik berat dapat ditentukan sebagai
berikut.
a) Benda digantung, kemudian ditarik garis vertikal segaris dengan tali
b) Ulangi untuk ujung penggantung yang berbeda, kemudian tarik garis
vertikal segaris dengan tali
c) Perpotongan kedua garis tersebut merupakan titik berat benda
8
Hal-hal Istimewa Pada Titik Berat
l1 = panjang garis 1
l2 = panjang garis 2
Bentuk benda homogen berbentuk garis (1 dimensi) dan letak titik beratnya.
9
b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi)
Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi),
dan titik berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:
A1 = Luas Bidang 1
A2 = Luas bidang 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
10
Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada
sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan
diagonalnya, dan untuk lingkaran terletak dipusat lingkaran. Titik berat bidang
homegen di perlihatkan pada tabel berikut:
11
Contoh soal:
Sebuah karton berbentu huruf L dengan ukuran seperti pada gambar di bawah.
12
c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga
Letak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga
dapat ditentukan dengan persamaan:
13
V1=Volume Benda 1
V2= Volume Benda 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
14
15
BAB III KESIMPULAN
3.1.KESIMPULAN
Dinamika Rotasi dibagi menjadi 5 pembahasan, antara lain:
Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat
pengaruh gaya atau momen gaya. Syarat Keseimbangan benda tegar dapat dicapai
jika resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik sembarang sama
dengan nol. Jenis jenis keseimbangan, yaitu:
Titik Berat Benda dapat didefinisikan sebagai titik ketika gaya berat benda
bekerja pada benda atau titik tangkap gaya gravitasi yang bekerja pada benda.
3.2. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca pada umumnya.
16
17