Anda di halaman 1dari 17

BAB 1.

PENDAHULUAN

Sejarah arsitektur telah melahirkan para pemikir dan perancang bangunan


yang karyanya sangat mengagumkan. Gabungan karya seni dan kekuatan yang
kokoh menjadikan hasil karya itu bertahan lama mengukir sejarah. Kekuatan yang
menopang keindahan itu terletak pada keseimbangan yang di rencanakan dengan
baik. Pada pembahasan kali ini akan mempelajari materi tentang keseimbangan
benda tegar.

Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya


yang bekerja pada benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi
terhadap suatu poros. Pada benda tegar di kenal titik berat.

Salah satu contoh aplikasi titik berat adalah tim acrobat yang membentuk
piramid, lalu berjalan di atas tali yang terhubung dengan ketinggian 20 m. Untuk
mengetahui sebab tidak jatuhnya pemain acrobat itu, dapat pembaca mencari tahu
dari materi yang kami bahas ini.

1
BAB 2. PEMBAHASAN

A. Dinamika Rotasi
1. Momen Gaya (T = Torsi )
Momen gaya adalah suatu ukuran kefektifan sebuah gaya yang
bekerja pada benda untuk memutar benda tersebut terhadap titik poros
tertentu. Besarnya momen gaya dapat dirumskan dengan :

Jadi, Torsi atau Momen Gaya adalah hasil kali gaya dengan jarak suatu
titik ke garis kerja gaya .
Arah momen gaya memenuhi kaidah tangan kanan, dimana genggaman
jari menyatakan arah rotasi dan ibu jari sebagai arah momen gaya.
a. Arah momen gaya searah jarum jam diber tanda negative
b. Arah momen gaya berlawanan dengan arah jarum jam diberi
tanda positif

2
2. Momen Inersia
Momen Inersia adalah hasil kali massa (m) dengan kuadrat jarak
dari sumbu putar (r ). Jika kuadrat jarak dari sumbu putar hanya satu
dapat menggunakan rumus :
I = mr (kg.m)

Jika kuadrat jarak dari sumbu putar lebih dari satu dapat menggunakan
rumus :

I = mn . rn (kg.m)
= m.r + m.r + m.r + m.r + . . . . +mn.rn

Berikut table momen inersia untuk benda yang mempunyai distribusi


massa kontinu :

3
Hubungan antara Momen Gaya dan Momen Inersia

F = m.a Translasi

T = F x r Rotasi

Hukum II newton : T = m.

F = m.aT

F = m.r.

F x r = m.r..r

T = mr.

T = I.

3. Momen Kopel

Kopel adalah pasangan dua gaya yang sejajar dan sama besar tetapi arahnya
berlawanan. Momen kopel (M) merupakan hasil kali antara gaya (F) dengan jarak
antara kedua benda (d),dirumuskan sebagai berikut :

M= F.d

4. Momentum Sudut
L = m.v.r v = .r
L = m. .r.r
L = m.r.

Hubungan antara momentum sudut dengan momen inersia yaitu:


Dengan merupakan kecepatan anguler benda:

4
Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi Jika tidak ada resultan
momen gaya luar yang bekerja pada system,maka momentum sudut system adalah
kekal (tetap besarnya)
L1 =L2
I1 1 = I2 2

5. Energi Kinetik Rotasi (Gerak Menggelinding)


Gerak menggelinding adalah gabungan antara gerakan rotasi dan
translasi,sehingga persamaan untukgerak menggelinding diriumuskan
dengan:

Ekrot = I

Ek= Ek rotasi + Ek translasi


Ek = I + mv

B. Konsep Benda Tegar


Benda tegar adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia Fisika untuk
menyatakan suatu benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan
suatu gaya pada benda itu. Pada sebuah benda tegar, setiap titik harus selalu
berada pada jarak yang sama dengan titik-titik lainya.

Kesetimbangan Benda Tegar


Kesetimbangan terbagi tiga yaitu :
1. Statik ( F = 0 ; a = o )
2. Dinamik ( a = o ; v = konstan )
Benda tegar dikatakan berada dalam kesetimbangan statik jika
jumlah gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol dan jumlah
torsi terhatad sembarang titik pada benda tegar itu sama dengan nol .

5
3. Keseimbangan Tiga Gaya
Kesetimbangan statik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu kesetimbangan
stabil, kesetimbangan labil, dan kesetimbangan indiferen ( netral ).
a) Keseimbangan Stabil

Keseimbangan stabil adalah keseimbangan yang dialami benda di mana


apabila dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil benda tersebut akan
segera ke posisi keseimbangan semula. Gambar 6.14 menunjukkan sebuah
kelereng yang ditempatkan dalam bidang cekung. Ketika diberi gangguan
kecil dan kemudian dihilangkan, kelereng akan kembali ke posisi semula.
Keseimbangan stabil ditandai oleh adanya kenaikan titik benda jika
dipengaruhi suatu gaya.
b) Keseimbangan Labil

Keseimbangan labil adalah keseimbangan yang dialami benda yang


apabila diberikan sedikit gangguan benda tersebut tidak bisa kembali ke
posisi keseimbangan semula. Pada Gambar 6.15 menunjukkan sebuah
kelereng yang ditempatkan di atas bidang cembung. Ketika diberi
gangguan kecil dan kemudian dihilangkan, kelereng tidak akan pernah

6
kembali ke posisi awalnya. Keseimbangan labil ditandai oleh adanya
penurunan titik berat benda jika dipengaruhi suatu gaya.
c) Keseimbangan Indeferen

Keseimbangan indeferen atau netral adalah keseimbangan yang dialami


benda yang apabila diberikan sedikit gaya maka benda tersebut tidak
mengalami perubahan titik berat benda.
Pada Gambar 6.16 menunjukkan sebuah kelereng yang ditempatkan di atas
sebuah bidang datar. Ketika diberi gangguan kecil dan kemudian
dihilangkan, kelereng akan kembali diam pada kedudukan yang berbeda.
Keseimbangan netral ditandai oleh tidak adanya perubahan pasti titik berat
jika dipengaruhi suatu gaya

Keseimbangan Dinamik yaitu keseimbangan yang terjadi pada benda ketika


bergerak dengan kecepatan konstan, dapat dikelompokkan menjadi dua jenis
yaitu:

1. Keseimbangan Translasi adalah keseimbangan yang dialami benda


ketika bergerak tanpa mengalami percepatan linier (v= konstan, a= 0)
2. Keseimbangan Rotasi adalah keseimbangan yang dialami benda ketika
bergerak dengan kecepatan sudut konstan (= konstan, a= 0)

Keseimbangan Tiga Gaya secara sederhana diuraikan dengan menggunakan

aturan sinus dalam segitiga.

Jika gaya-gaya yang bekerja pada sebuah titik berada dalam keadaan

7
seimbang F1 + F2 + F3 = 0

Berdasarkan aturan sinus dalam segitiga,maka:

Jika sin (-x)=sin x, maka diperoleh:

C. TITIK BERAT BENDA

Titik berat benda dapat didefinisikan sebagai titik ketika gaya berat benda
bekerja pada benda atau titik tangkap gaya gravitasi yang bekerja pada benda.

1) Titik berat benda homogen yang bentuknya teratur terletak pada perpotongan
diagonalnya
2) Titik berat benda gabungan dari benda-benda teratur bentuknya dapat
ditentukan dengan koordinat (X0 , Y0)
3) Untuk benda sembarang bentuknya,letak titik berat dapat ditentukan sebagai
berikut.
a) Benda digantung, kemudian ditarik garis vertikal segaris dengan tali
b) Ulangi untuk ujung penggantung yang berbeda, kemudian tarik garis
vertikal segaris dengan tali
c) Perpotongan kedua garis tersebut merupakan titik berat benda

8
Hal-hal Istimewa Pada Titik Berat

a. Titik berat benda homogen satu dimensi (garis)

Untuk benda-benda berbentuk memanjang seperti kawat , massa benda dianggap


diwakili oleh panjangnya (satu dimensi) dan titik beratnya dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut:

l1 = panjang garis 1
l2 = panjang garis 2

Bentuk benda homogen berbentuk garis (1 dimensi) dan letak titik beratnya.

9
b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi)

Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi),
dan titik berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:

A1 = Luas Bidang 1
A2 = Luas bidang 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2

10
Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada
sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan
diagonalnya, dan untuk lingkaran terletak dipusat lingkaran. Titik berat bidang
homegen di perlihatkan pada tabel berikut:

11
Contoh soal:

Sebuah karton berbentu huruf L dengan ukuran seperti pada gambar di bawah.

Tentukan koordinat titik berat karton tersebut!

12
c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga

Letak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga
dapat ditentukan dengan persamaan:

13
V1=Volume Benda 1
V2= Volume Benda 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2

14
15
BAB III KESIMPULAN

3.1.KESIMPULAN
Dinamika Rotasi dibagi menjadi 5 pembahasan, antara lain:

1. Momen Gaya (torsi)


2. Momen Inersia
3. Momen Kopel
4. Momentum Sudut
5. Energi Kinetik Rotasi

Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat
pengaruh gaya atau momen gaya. Syarat Keseimbangan benda tegar dapat dicapai
jika resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik sembarang sama
dengan nol. Jenis jenis keseimbangan, yaitu:

1. Keseimbangan statik,dikelompokkan menjadi tiga,yaitu:


a) Keseimbangan stabil
b) Keseimbangan labil
c) Keseimbangan netral/inferen
2. Keseimbangan Dinamik,dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a) Keseimbangan translasi
b) Keseimbangan rotasi
3. Keseimbangan Tiga Gaya

Titik Berat Benda dapat didefinisikan sebagai titik ketika gaya berat benda
bekerja pada benda atau titik tangkap gaya gravitasi yang bekerja pada benda.

3.2. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca pada umumnya.

16
17

Anda mungkin juga menyukai