Abstrak
Pengembangan arsitektur etnik Nusantara yang mengkini dalam proses kreatif desain menjadi cukup
sulit untuk dilakukan. Perubahan bentuk namun tetap harus mempertahankan karakteristik acuannya
adalah kendala yang sering dihadapi seorang perancang. Permodelan parametrik memungkinkan
eksplorasi varian bentuk arsitektur etnik Nusantara dengan menggunakan logika dalam komputasi.
Sebuah acuan bangunan akan dimodelkan dengan menyusun algoritma setiap konfigurasi elemen
bangunan beserta parameternya. Nilai parameter elemen bangunan dapat diubah untuk membuat
bentuk-bentuk generatif. Eksplorasi dalam model parametrik dilakukan dalam program Grasshopper.
Setiap perubahan pada parameter memberikan kesempatan perancang memilih beragam output
bentuk. Termasuk di dalamnya varian yang mudah dikenali atau menjauh dari acuannya.
Kata kunci: algoritma , arsitektur, bentuk, Nusantara, parametrik.
Sehingga terdapat batasan yang jelas bagaimana tengah bangunan (ale bola) yang terdiri dari
sebuah perubahan harus tetap dikenali. dinding (renring) dan lantai ruangan (tampian
dan watampola); serta konfigurasi bawah
Desain secara rasional menggunakan algoritma bangunan yang terdiri dari kolom (aliri) dan
di dalam komputasi. Algoritma merupakan balok (pattolo) (Mardanas dkk, 1985).
penyelesaian sebuah permasalahan tertentu
dengan langkah tertentu pula. Perintah-perintah
ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal
hingga akhir. Masalah tersebut dapat berupa apa
saja, dengan catatan untuk setiap masalah, ada
kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi
sebelum menjalankan algoritma (Terzidis, 2006).
Dalam batasan penelitian, diambil bangun pokok d. Properties pada masing-masing elemen
rumah Bugis sebagai referensi model dari bangunan dapat memiliki atribut yang serupa
arsitektur Nusantara. Dengan cara yang sama, dengan elemen bangunan yang lainnya.
rumah etnik Nusantara yang lainnya juga dapat
dieksplorasi dalam model parametrik. 3.1.2 Logika Transformasi
a. Menggunakan perubahan nilai dari proporsi
dan skala acuan rumah Bugis secara rasio.
3. Pembahasan b. Perubahan nilai terjadi di atribut geometri
3.1 Penyusunan Model Parametrik yakni arah dan posisi.
Elemen bangunan yang diurai sebagai c. Perubahan nilai juga terjadi pada panjang,
konfigurasi geometri disusun dengan lebar dan kedalaman (dimensi).
menggunakan logika tertentu. Logika ini d. Perubahan di set untuk terjadi secara global
menyesuaikan cara elemen bangunan pada dan parsial pada konfigurasi.
rumah Bugis terkonfigurasi. Terdapat beberapa
hal yang diperhatikan dalam menyusun logika 3.1.3 Parameter
pada model parametrik rumah Bugis, antara lain a. Bangun dan rupa yang akan diteliti
bagaimana konfigurasi elemen bangunan merupakan tiga hirarki utama. Konfigurasi
tersusun; cara transformasi yang dapat atas, tengah dan bawah. Pada level ini,
dilakukan; serta dimana parameter dapat perubahan berpengaruh secara menyeluruh.
diletakkan pada sebuah konfigurasi. Hal-hal Jenis parameternya disebut parameter global.
tersebut sepenuhnya mengacu pada analisis b. Dalam hirarki utama elemen bangunan
bangun dan rupa dari rumah Bugis. Semuanya terdapat berbagai macam kelompok. Setiap
dijelaskan sebagai berikut. bagian harus didefinisikan sebagai geometri
yang terkonfigurasi. Untuk itu perlu
3.1.1 Logika Konfigurasi diberikan definisi individual dengan jenis
a. Model parametrik mengikuti konfigurasi parameter khusus dan disebut parameter lokal
utama acuannya yakni rakkeang - ale bola - atau parsial.
awa bola. Konfigurasi ini bersifat mengikat c. Sebuah transformasi dapat dimanipulasi
dan tidak dapat di susun ulang dalam format secara parsial dan global dengan memberi
yang berbeda. parameter yang berbeda pada setiap
b. Elemen bangunan merupakan konfigurasi tingkatnya.
geometri tertentu. Dimana setiap geometri
memiliki atribut arah, posisi dan ukuran Semua konfigurasi geometri akan memiliki
(dimensi). Atribut merupakan data yang berbagai macam teknik olah geometri seperti
dilekatkan atau ditambahkan pada suatu modifikasi, transformasi, kombinasi dan
obyek. dekomposisi. Parameter akan menentukan
c. Rakkeang - ale bola - awa bola memiliki perubahan nilai properties dan atribut pada
konfigurasi tersendiri di dalamnya. Sehingga komponen obyek sehingga beragam olah
setiap bagian konfigurasi ini memiliki transformasi ini dapat dimunculkan.
properties masing-masing. Properties
merupakan data yang dimiliki setiap entitas Dalam software Grasshopper, visual script
obyek. dirangkai untuk menyusun logika setiap
konfigurasi geometri untuk menjadi dikenali
3.1.2 Logika Konfigurasi sebagai elemen bangunan. Hasil eksperimentasi
a. Komposisi geometri mengikuti hirarki dari dalam komputasi ini dijelaskan pada sub-bab
masing-masing unsur konfigurasi elemen berikutnya.
bangunan.
b. Komposisi mengandalkan interdependensi 3.2 Analisis Varian
setiap atribut dari geometri agar terjadi Karakteristik rumah Bugis dapat ditampilkan
perubahan yang simultan di keseluruhan dalam model parametrik dengan mengetahui
obyek. bagaimana seluruh komponen elemen bangunan
c. Komposisi setiap elemen bangunan dapat tersusun sebagai sebuah hirarki serta keterikatan
diperoleh dari perubahan bentukan satu dengan yang lainnya dalam sebuah sistem
geometrinya (bangun - shape) menjadi interdependensi. Hirarki disusun menurut
konfigurasi geometri yang sesuai dengan kelompok komponen. Bagian yang satu sebagai
elemen bangunan tertentu. Ini berarti bagian yang lain yang lebih dominan dalam
geometri yang sama mampu membuat sebuah grup. Sehingga hirarki dapat menyusun
komposisi bentukan yang beragam pada rakkeang, ale bola dan awa bola. Sementara
elemen bangunan lainnya. interdependensi dibangun pada keseluruhan
komponen dalam grup. Sehingga setiap
Seminar Nasional Pascasarjana XIV ITS, Surabaya, 7 Agustus 2014
ISBN No.xxx xxxx xxxxx
5. Penghargaan
Penulis mengucapkan terima kasih pada DIKTI
atas beasiswa selama menempuh studi sehingga
dapat melaksanakan penelitian ini. Beserta Prof.
Dr. Ir. Josef Prijotomo, M.Arch dan Ir. Hari
Purnomo, M.Bdg.Sc selaku pembimbing dan co-
pembimbing.
6. Pustaka
Antoniades, A.C., (1990). Poetics of Architecture
: Theory of Design. New York: Van
Nostrand Reinhold.
Burry, M., (2011). Scripting Cultures, John
Wiley & Sons Ltd, West Sussex.
Gambar 8. Varian model parametrik bangunan rumah Bugis Davis, D., Burry, J., Burry, M., (2011).
yang diubah secara keseluruhan. Understanding visual scripts: Improving
Pada kedua jenis transformasi model parametrik, collaboration through modular
baik secara global maupun parsial tetap dapat programming, The International Journal of
memunculkan karakteristik dari rumah Bugis. Architectural Computing.
Hal ini dapat terjadi dengan memanfaatkan Doubrawa, I dan Zmolyi, D.I.F.G. (2008).
sistem kerja dalam parameter dan grup obyek. Documenting the Past- Transformation and
Parameter yang mengubah konfigurasi elemen Change in South Sulawesi Architecture.
bangunan dikendalikan secara grup Museum of Anthropology of Vienna,
menyesuaikan dengan kelompok dalam hirarki. Vienna.
Hal ini juga memungkinkan bagi transformasi Jabi, W. dan Johnson, B., (2013), Parametric
pada tiap level grup. Dengan adanya kesempatan Design for Architecture, Laurence King
ini, berbagai macam kemungkinan transformasi Publishing Ltd., London.
dapat dieksplorasi lebih jauh. Mardanas, I. Abu, R. Maria (1985). Arsitektur
Tradisional Daerah Sulawesi Selatan, Dep.
P&K, Ujung Pandang.
4. Kesimpulan Pelras, C. (2003). Bugis and Makassar Houses :
Kreatifitas dalam desain arsitektur yang Variation and Evolution dalam Scefold, R,
mengkini dapat dieksplorasi dalam model Domenig, G , Nas, P, Indonesian Houses :
parametrik karena dapat membuka berbagai Tradition and Transformation in
macam kemungkinan alternatif pengembangan Vernacular Architecture, edisi ke-1,
yang sifatnya open ended sesuai dengan karakter Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en
dari algoritma. Berbagai macam model Volkenkunde, Leiden.
transformasi dapat berkembang sesuai dengan Pelras, C. (2006). Manusia Bugis, edisi ke-1,
intuisi yang dimiliki oleh perancang. Persepsi Nalar, Jakarta.
konfigurasi referensi model sebagai geometri Prijotomo, J. (1988). Pasang Surut Arsitektur di
maupun terhadap cara transformasi akan sangat Indonesia, edisi ke-1,CV.Ardjun, Surabaya.
berpengaruh terhadap output yang akan Prijotomo, J. (2004). Arsitektur Nusantara
dihasilkan. Menuju Keniscayaan, edisi ke-1, Wastu
Lanas Grafika, Surabaya.
Eksplorasi model parametrik sebagai bagian dari Terzidis, K. (2006). Algorithmic Architecture,
proses perancangan akan membantu seorang edisi ke-1, Architectural Press, Burlington,
perancang dalam menentukan bagaimana sebuah USA.
ide akan berkembang. Dengan memodelkan Wojtowicz, J dan Fawcett, W. (1986).
rumah Bugis sejumlah output yang menunjukkan Architecture: Formal Approach, Academy
kedekatan secara visual dapat dihasilkan. Output Editions, Michigan University.
ini dapat dijadikan sebagai rujukan atau memicu Yuan, L. J. (1987). The Malay House -
ide bagi perancangan arsitektur Nusantara yang Rediscovering Malaysia's Indigenous
mengkini. Pengkayaan transformasi arsitektur
Seminar Nasional Pascasarjana XIV ITS, Surabaya, 7 Agustus 2014
ISBN No.xxx xxxx xxxxx