Pasar domestik daging ayam ras pedaging/broiler dunia di
beberapa negara menunjukkan perkembangan yang cukup tinggi. Perkembangan ekspor dan impor daging ayam dunia periode 2011 2015, dengan rata-rata peningkatan per tahun masing-masing sebesar 3,13% untuk ekspor dan 1,96% untuk impor. Perkembangan ekspor impor dunia satu dekade disajikan pada Tabel 3.5, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan Ekspor daging ayam dunia lima tahun terakhir berkisar antara 1,66% per tahun hingga 7,51% per tahun. Tingkat transaksi bisnis daging unggas dunia cukup dinamis, terlihat dari kebutuhan ekspor dan impornya relatif seimbang. Pada periode ini peningkatan impor sebanding dengan pertumbuhan ekspornya cenderung fluktuatif dan tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 5,41%. Volume impor daging ayam dunia pertumbuhan pertahun berfluktuatif dengan rata- rata 1,96%.
Pada tahun 2015 pertumbuhan volume ekspor dan impor mengalami
penurunan masing-masing 1,19% (ekspor) dan 2,94% (impor). Secara rinci perkembangan volume ekspor dan impor daging ayam dunia 2011- 2015 disajikan secara rinci pada Tabel 4.6. dan Gambar 4.5.
Tabel. 4.6. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Ayam
Perkembangan ekspor dan impor daging ayam dunia cenderung
meningkat selama periode 2011 2014, namun tahun 2015 cenderung mengalami penurunan (Gambar 4.5), hal ini menandakan bahwa perdagangan ketersediaan daging ayam dunia untuk di ekspor lebih sedikit dari yang dibutuhkan untuk diimpor.
Gambar 4.5 Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging Ayam
Dunia, Tahun 2011 2015 Tabel. 4.6. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Ayam Dunia, Tahun 2011 2015
Perkembangan ekspor dan impor daging ayam dunia cenderung
meningkat selama periode 2011 2014, namun tahun 2015 cenderung mengalami penurunan (Gambar 4.5), hal ini menandakan bahwa perdagangan ketersediaan daging ayam dunia untuk di ekspor lebih sedikit dari yang dibutuhkan untuk diimpor. Gambar 4.5 Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging Ayam Dunia, Tahun 2011 2015
Berdasarkan data USDA, Indonesia selama sepuluh tahun terakhir
tidak melakukan ekspor daging ayam di dunia termasuk ASEAN, terakhir menjadi negara pengekspor di tahun 2003 sebesar 3000 ton. Sementara di Indonesia menjadi negara pengimpor daging ayam pada periode lima tahun terakhir sebesar 1,59 ton dan ekspornya hanya 0,23 ton, namun data USDA tidak mencantumkan karena menggunakan satuan ribu ton. Produksi/pasokan daging ayam domestik digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Tabel 4.9 dan Gambar 4.8)
Tabel 4.9. Negara Eksportir Daging Ayam di ASEAN, Tahun 2015
Sumber : USDA Gambar 4.8. Kontribusi Ekspor Daging Ayam di ASEAN Terhadap Dunia, Tahun 2015
Kebutuhan daging ayam Indonesia bisa dipenuhi dari produksi
dalam negeri, meskipun Indonesia termasuk dalam 10 (sepuluh) negara produsen daging ayam dunia namun tidak sebagai negara pengekspor dunia. Kebutuhan domestik akan daging ayam cukup besar sehingga seluruh produksi daging ayam diperuntukkan memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Negara eksportir terbesar di ASEAN pertama Thailand volume ekspor 570 ribu ton, Filipina 12 ribu ton dan negara ini juga sebagai negara importir dari neraca defisit 188 ribu ton (Tabel 4.5) kemungkinan negara ini mengimpor bahan mentah/segar dan diekspor dalam bentuk olahan ( reekspor), Malaysia 10 ribu ton dan Singapura 6 ribu ton. Ke lima negara tersebut dapat ekspor ke negara lain dengan pertimbangan konsumsi dalam negeri lebih rendah dari produksi sebagai contoh Thailand rata-rata konsumsi nasional 1,64 ribu ton sementara produksi daging ayam sebesar 1,08 ribu ton masih surplus 555 ribu ton dalam bentu daging ayam segar. Kontribusi negara yang tergabung di ASEAN tahun 2015 hanya 5,77% atau sebesar 598 ribu ton dari total ekspor Dunia sebesar 10,36 juta ton ( Tabel 4.9 dan Gambar 4.8). Keragaan impor daging ayam dunia tahun 2015 menunjukkan pangsa impor dunia mencapai 8,58 juta ton. Berbeda dengan negara- negara eksportir, volume impor dari negara-negara yang masuk kategori 10 (sepuluh) pengimpor terbesar relatif kecil (di bawah 1 juta ton) dan merata, sehingga
variasinya tidak begitu nyata. Pangsa impor daging ayam di sepuluh
negara importir menguasai hampir setengah pangsa impor dunia, yaitu mencapai 3,63 juta ton atau 42,27% dari pangsa impor dunia sebesar 8,58 juta ton ( Tabel 4.10 dan Gambar 4.9). Volume impor daging ayam dunia lima tahun terakhir masih di dominasi negara Jepang. Negara ini merupakan negara importir daging ayam terbesar di dunia, volume impor sebesar 895 ribu ton. Saudi Arabia dan Mexico diurutan berikutnya, masing-masing sebesar 790 ribu ton dan 760 ribu ton. Tujuh negara importir besar lainnya beserta volume impor masing- masing adalah Iraq 710 ribu ton, Rusia 320 ribu ton, Afrika Selatan 385 ribu ton, Angola 340 ribu ton, Hongkong 320 ribu ton, Venezuela 220 ribu ton, dan China 215 ribu ton. Tingginya kebutuhan daging ayam bagi Negara Saudi Arabia disamping untuk kebutuhan domestik penduduknya, pada bulan tertentu juga untuk memenuhi suplai daging pada pelaksanaan ibadah haji karena jumlah penduduknya juga relatif sedikit ( sekitar 2,5 juta orang).
Tabel 4.10. Sepuluh Negara Importir Daging Ayam di Dunia, Tahun
2015
Sumber : USDA
Gambar 4.9. Sepuluh Negara Importir Daging Ayam
Terbesar di Dunia, Tahun 2015
Dalam kancah impor daging ayam dunia, ASEAN ikut berperan
dengan kontribusi 5,17% atau sebesar 444 ribu ton dari impor dunia sebesar 8,58 juta ton. Negara yang berperan tersebut adalah Filipina sebanyak 200 ribu ton, Singapura sebanyak 136 ribu ton, Vietnam sebanyak 52 ribu ton, Malaysia sebanyak 50 ribu ton, Thailand sebanyak 6 ribu ton ( Tabel 4.11 dan Gambar 4.10)
Tabel 4.11. Negara Importir Daging Ayam di ASEAN, Tahun 2015
Volume Impor Kontribu Kumulati
No. Negara (000 Ton) si (%) f (%) 1 Filipina 200 2,33 2,33 2 Singapura 136 1,58 2,17 3 Vietnam 52 0,61 2,84 4 Malaysia 50 0,58 0,58 5 Thailand 6 0,07 2,24 6 Indonesia 0 0,00 - 7 Brunei - - - 8 Laos - - - 9 Myanmar - - - 10 Kamboja - - - ASEAN 444 5,17 Dunia 8.583 Sumber : USDA
Gambar 4.10.Kontribusi Ekspor Daging Ayam di ASEAN Terhadap
Dunia Tahun 2015 Perkembangan ekspor dan impor daging ayam di ASEAN mengalami fluktuasi dengan kecenderungan meningkat selama periode 2011 2015, walaupun terjadi sedikit penurunan ekspor di tahun 2013 sebesar 37 ribu ton atau minus 6,49% ( Tabel 4.7 dan Gambar 4.6).
Tabel. 4.7. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Ayam
ASEAN, Tahun 2011 2015
Ekspo Pertumbu Impor Pertumbu
Tahun r (000 han (000 han 2011 Ton) 500 (%) Ton) 372 (%) 2012 570 14,00 378 1,61 2013 533 -6,49 380 0,53 2014 573 7,50 430 13,16 2015 598 4,36 444 3,26 Rerata 4,84 4,64 Sumber: USDA
Gambar 4.6 Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging
Ayam ASEAN, Tahun 2011 2015
Negara Eksportir dan Importir Daging Ayam Dunia
Volume ekspor daging ayam dunia pada tahun 2015 mencapai
10,36 juta ton (Tabel 4.8). Pangsa ekspor daging ayam dunia pada tahun ini dikuasai oleh dua negara, yaitu Brazil dan Amerika Serikat dengan capaian ekspor masing-masing sebesar 3,66 juta ton dan 3,03 juta ton. Kontribusi keduanya terhadap total ekspor dunia mencapai 64,60% atau 6,70 juta ton dari total ekspor dunia 10,36 juta ton. Brazil menjadi negara pengekspor daging ayam terbesar di dunia yang memberikan kontribusi 33,36% terhadap pangsa ekspor dunia, meskipun dari sisi produksi berada diurutan ketiga terbesar setelah Amerika Serikat dan China. Amerika Serikat sebagai negara eksportir terbesar kedua, dengan volume ekspor sebesar 3,03 juta ton (35,36% terhadap volume ekspor dunia), merupakan negara produsen terbesar dunia dengan volume produksi mencapai 17,96 juta ton. Selain kedua negara tersebut, negara pengekspor lain volume ekspornya di bawah satu juta ton dengan besaran kontribusi di bawah 10%. Negara - negara tersebut beserta volume ekspornya meliputi Thailand (570 ribu ton), China (430 ribu ton), Turki (370 ribu ton), Argentina (275 ribu ton), Canada (160 ribu ton), Ukraine (170 ribu ton), Belarus (130 ribu ton), dan Chile (90 ribu ton). Total kontribusi 10 negara pengekspor mencapai 85,63% dan sisanya 14,37% merupakan kontribusi dari negara lainnya (Tabel 4.8 dan Gambar 4.7).
Tabel 4.8. Sepuluh Negara Eksportir Daging Ayam Terbesar di
Dunia, Tahun 2015 No Negara Volume Kontribu Kumulatif . Ekspor si (%) (%) 1 Brazil 3.665 35,36 35,36 2 Amerika 3.030 29,24 64,60 3 Thailand 570 5,50 70,10 Serikat 4 China 430 4,15 74,25 5 Turkey 370 3,57 77,82 6 Argentina 275 2,65 80,47 7 Canada 145 1,40 81,87 8 Ukraine 170 1,64 83,51 9 Belarus 130 1,25 84,76 10 Chile 90 0,87 85,63 Negara Lain 1.489 14,37 100,00 Dunia 10.364 100,00 Sumber : USDA
Gambar 4.7. Sepuluh Negara Eksportir Daging Ayam Terbesar di
Dunia, Tahun 2015
Berdasarkan data USDA, Indonesia selama sepuluh tahun
terakhir tidak melakukan ekspor daging ayam di dunia termasuk ASEAN, terakhir menjadi negara pengekspor di tahun 2003 sebesar 3000 ton. Sementara di Indonesia menjadi negara pengimpor daging ayam pada periode lima tahun terakhir sebesar 1,59 ton dan ekspornya hanya 0,23 ton, namun data USDA tidak mencantumkan karena menggunakan satuan ribu ton. Produksi/pasokan daging ayam domestik digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Tabel 4.9 dan Gambar 4.8
Tabel 4.9. Negara Eksportir Daging Ayam di ASEAN, Tahun 2015
Sumber : USDA
Gambar 4.8. Kontribusi Ekspor Daging Ayam di ASEAN Terhadap Dunia,
Tahun 2015 Kebutuhan daging ayam Indonesia bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri, meskipun Indonesia termasuk dalam 10 (sepuluh) negara produsen daging ayam dunia namun tidak sebagai negara pengekspor dunia. Kebutuhan domestik akan daging ayam cukup besar sehingga seluruh produksi daging ayam diperuntukkan memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Negara eksportir terbesar di ASEAN pertama Thailand volume ekspor 570 ribu ton, Filipina 12 ribu ton dan negara ini juga sebagai negara importir dari neraca defisit 188 ribu ton (Tabel 4.5) kemungkinan negara ini mengimpor bahan mentah/segar dan diekspor dalam bentuk olahan ( reekspor), Malaysia 10 ribu ton dan Singapura 6 ribu ton. Ke lima negara tersebut dapat ekspor ke negara lain dengan pertimbangan konsumsi dalam negeri lebih rendah dari produksi sebagai contoh Thailand rata-rata konsumsi nasional 1,64 ribu ton sementara produksi daging ayam sebesar 1,08 ribu ton masih surplus 555 ribu ton dalam bentu daging ayam segar. Kontribusi negara yang tergabung di ASEAN tahun 2015 hanya 5,77% atau sebesar 598 ribu ton dari total ekspor Dunia sebesar 10,36 juta ton ( Tabel 4.9 dan Gambar 4.8). Keragaan impor daging ayam dunia tahun 2015 menunjukkan pangsa impor dunia mencapai 8,58 juta ton. Berbeda dengan negara-negara eksportir, volume impor dari negara-negara yang masuk kategori 10 (sepuluh) pengimpor terbesar relatif kecil (di bawah 1 juta ton) dan merata, sehingga variasinya tidak begitu nyata. Pangsa impor daging ayam di sepuluh negara importir menguasai hampir setengah pangsa impor dunia, yaitu mencapai 3,63 juta ton atau 42,27% dari pangsa impor dunia sebesar 8,58 juta ton ( Tabel 4.10 dan Gambar 4.9). Volume impor daging ayam dunia lima tahun terakhir masih di dominasi negara Jepang. Negara ini merupakan negara importir daging ayam terbesar di dunia, volume impor sebesar 895 ribu ton. Saudi Arabia dan Mexico diurutan berikutnya, masing-masing sebesar 790 ribu ton dan 760 ribu ton. Tujuh negara importir besar lainnya beserta volume impor masing- masing adalah Iraq 710 ribu ton, Rusia 320 ribu ton, Afrika Selatan 385 ribu ton, Angola 340 ribu ton, Hongkong 320 ribu ton, Venezuela 220 ribu ton, dan China 215 ribu ton. Tingginya kebutuhan daging ayam bagi Negara Saudi Arabia disamping untuk kebutuhan domestik penduduknya, pada bulan tertentu juga untuk memenuhi suplai daging pada pelaksanaan ibadah haji karena jumlah penduduknya juga relatif sedikit ( sekitar 2,5 juta orang).
Tabel 4.10. Sepuluh Negara Importir Daging Ayam di Dunia, Tahun 2015
Sumber : USDA
Gambar 4.9. Sepuluh Negara Importir Daging Ayam Terbesar di
Dunia, Tahun 2015 Dalam kancah impor daging ayam dunia, ASEAN ikut berperan dengan kontribusi 5,17% atau sebesar 444 ribu ton dari impor dunia sebesar 8,58 juta ton. Negara yang berperan tersebut adalah Filipina sebanyak 200 ribu ton, Singapura sebanyak 136 ribu ton, Vietnam sebanyak 52 ribu ton, Malaysia sebanyak 50 ribu ton, Thailand sebanyak 6 ribu ton ( Tabel 4.11 dan Gambar 4.10 )
Tabel 4.11. Negara Importir Daging Ayam di ASEAN, Tahun 2015
Volume Impor Kontribus Kumulatif
No. Negara (000 Ton) i (%) (%) 1 Filipina 200 2,33 2,33 2 Singapura 136 1,58 2,17 3 Vietnam 52 0,61 2,84 4 Malaysia 50 0,58 0,58 5 Thailand 6 0,07 2,24 6 Indonesia 0 0,00 - 7 Brunei - - - 8 Laos - - - 9 Myanmar - - - 10 Kamboja - - - ASEAN 444 5,17 Dunia 8.583 Sumber : USDA Gambar 4.10. Kontribusi Ekspor Daging Ayam di ASEAN Terhadap Dunia Tahun 2015