Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada pembahasan sebelumnya maka

dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Laju Pertumbuhan Penduduk meningkat secara signifikan di Kawasan

Jalan Tol Ir.Sutami. Kecamatan Tamalanrea menjadi Kecamatan dengan

laju pertumbuhan tertinggi dan meningkat setiap tahunnya dari 2,48%

pada tahun 2008 meningkat menjadi 2,61% pada tahun 2009 dan mencapai

puncak tertinggi pada tahun 2010 dengan 3,61%.

2. Laju Pertumbuhan Industri sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk di

Kawasan Jalan Tol Ir.Sutami. Kecamatan Biringkanaya merupakan daerah

dengan Laju pertumbuhan tertinggi yakni terjadi penambahan kuantitas

jumlah industri dari 90 unit menjadi 102 unit dan 10.193 orang tenaga

kerja menjadi 11.039 orang tenaga kerja atau 846 orang tenaga kerja

dalam kurun waktu 3 tahun.

3. Distibusi penduduk pada zona buffer berbeda kasus untuk dua jalan toll

yang menjadi daerah studi. Pada kawasan Jalan Tol Reformasi Kepadatan

Penduduk stagnan dan cenderung telah mendekati ambang batas kepadatan

penduduk rencana sedangkan pada Kawasan Jalan Tol Ir.Sutami

kepadatan penduduk masih jauh dari kepadatan rencana sehingga sangat

V-1
potensial sebagai lahan untuk pemerataan distribusi Penduduk di Kota

Makassar.

4. Pada zona Buffer Jalan Tol Reformasi mencakup kawasan pusat kota dan

kawasan pelabuhan terpadu kurang potensial untuk pembukaan lahan baru

berupa pemukiman. Hal ini ditandai dengan Kawasan Pemukiman pada

zona ini telah melebihi kapasitas pemukiman rencana sesuai RTRW 2010-

2030 pada Kawasan terpadu mencapai .

5. Pada zona Buffer Jalan Tol Ir.Sutami berbanding terbalik dengan Jalan

Tol Reformasi. Kawasan ini sangat potensial untuk pembukaan lahan baru

berupa industri dan pergudangan, sejauh ini masih tersisa 439,61 Ha untuk

kawasan Industri terpadu dan 289,35 Ha untuk Kawasan pergudangan

terpadu.

5.2 Saran Saran

Berdasarkan hasil penelitian, diusulkan beberapa saran sebagai berikut :

1. Sistem Infomasi Geospasial (SIG) dengan Aplikasi Quantum GIS sangat

efektif dalam analisis data spasial, beberapa keuntungan yang dihasilkan

antara lain biaya yang jauh lebih murah dibanding survey lapangan dan

ketepatan koordinat sehingga membantu dalam administrasi pertanahan

2. Disamping keuntungan yang diberikan, SIG juga menunjukkan beberapa

kekurangan diantaranya identifikasi bangunan yang cukup sulit

dibedakan, sehingga hanya terbatas pada dimensi bangunan. Untuk data

spasial sangat bergantung pada gambar peta hasil digitasi sehingga

kadang tidak up to-date.

V-2
3. Untuk perencanaan pembangunan pada zona dengan nilai ekonomi tinggi

diperlukan pengetahuan utamanya dengan peraturan yang ada khususnya

RTRW Kota Makassar sehingga para pemangku kepentingan tidak bisa

semaunya dalam mengembangkan lahan.

4. Diperlukan kebijakan yang tegas dari pemerintah dalam hal perizinan

dalam pemanfaatan lahan agar hal-hal yang telah direncanakan dalam

RTRW dapat terealisasi dengan baik.

V-3

Anda mungkin juga menyukai