Anda di halaman 1dari 2

SPO

FOTO TERAPI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR 2.17 / 2 / 13 00 1/2


MALANG

Ditetapkan tgl
Tanggal Terbit Direktur
Prosedur Tetap

dr.

Hiperbilirubinemia didefinisikan sebagai kadar bilirubin serum total


5 mg/dl. Ini menimbulkan warna kuning, yang disebut ikterus pada
kulit, conyunctiva, mukosa
Ada 2 macam hiperbilirubinemia :
a. Hiperbilirubinemia fisiologis
Ikterus terjadi pada hari ke 2-3, dan menghilang pada usia
2 minggu. Hiperbilirubinemia ini disebabkan oleh :
- Peningkatan produksi bilirubin, karena umur eritrosit
yang pendek
- Fungsi hati yang belum sempurna
Pengertian - Peningkatan sirkulasi enterohepatik
b. Hiperbilirubinemia patologis
- Ikterus terjadi sebelum usia 24 jam, merupakan
ikterus hemolitik, antara lain karena ketidak
sesuaian golongan darah ibu-anak
- Peningkatan bilirubin serum > 5 mg/dL/24 jam
- Kadar bilirubin direk > 2 mg/dL atau > 20% dari total
bilirubin
- Bayi tampak sakit ( muntah, letargi, sulit minum,
apnu, takipneu, instabilitas suhu)

Tujuan Mengurangi kadar bilirubin pada neonatus dalam batas normal


1. Hiperbilirubinemia harus ditentukan dulu, termasuk fisiologis
Kebijakan atau patologis
2. Tindakan sesuai penyebabnya
1. Periksa kadar bilirubin direk dan indirek
2. Periksa darah lengkap, bila akan mencari penyebab pada
yang patologis
3. Periksa golongan darah ABO, Rhesus, Coomb test ibu dan
bayi, bila icterus terjadi pada kurang dari 24 jam
4. Bila hiperbilirubin fisiologis, bisa karena
- intake yang kurang (pada yang minum ASI, disebut
breast feeding jaundice ), maka pantau kecukupan
Prosedur jumlah ASI yang diberikan, pemberian ASI sejak lahir
minimal 8 kali sehari
- breastmilk jaundice, karena kandungan zat dalam ASI.
ASI bisa tetap dilanjutkan atau dihentikan, pertimbangan
oleh dokter spesialis anak.
5. Menurunkan kadar bilirubin dengan fototerapi atau transfusi
tukar berdasar panduan diagram yang ada, berdasar usia
dan kadar bilirubin.
SPO
FOTO TERAPI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR 2.17 / 2 / 13 00 2/2


MALANG
Unit Terkait
Referensi IDAI 2011. Pedoman Pelayanan Medis jilid II

Anda mungkin juga menyukai