LP Autis Maliani

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

A.

KONSEP DASAR AUTISME

1. Pengertian

Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang

ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif,

bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Autism hingga saat ini

masih belum jelas penyebabnya. Dari berbagai penelitian klinis hingga saat

ini masih belum terungkap dengan pasti penyebab autisme. Secara ilmiah

telah dibuktikan bahwa Autisme adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh

muktifaktorial dengan banyak ditemukan kelainan pada tubuh penderita.

Beberapa ahli menyebutkan autisme disebabkan karena terdapat gangguan

biokimia, ahli lain berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh gangguan

psikiatri/jiwa. Terdapat juga pendapat seorang ahli bahwa autisme

disebabkan oleh karena kombinasi makanan yang salah atau lingkungan yang

terkontaminasi zat-zat beracun yang mengakibatkan kerusakan pada usus

besar yang mengakibatkan masalah dalam tingkah laku dan fisik termasuk

autisme.

Tetapi beberapa penelitian menunjukkan keluhan autism dipengaruhi

dan diperberat oleh banyak hal, salah satunya karena manifestasi alergi.

Renzoni A dkk tahun 1995 melaporkan autism berkaitan erat dengan alergi.

Menage P tahun 1992 mengemukakan bahwa didapatkan kaitan IgE dengan

penderita Autism.

Obanion dkk 1987 melaporkan setelah melakukan eliminasi makanan

beberapa gfejala autisme tampak membaik secara bermakna. Hal ini dapat

juga dibuktikan dalam beberapa penelitian yang menunjukkan adanya


perbaikan gejala pada anak autism yang menderita alergi, setelah dilakukan

penanganan elimnasi diet alergi. Beberapa laporan lain mengatakan bahwa

gejala autism semakin buruk bila manifestasi alergi itu timbul.

2. Etiologi

Autisme dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di bawah ini adalah

faktor faktor yang menyebabkan terjadinya autis menurut Kurniasih (2002)

diantaranya yaitu:

1. Faktor Genetik

Faktor pada anak autis, dimungkinkan penyebabnya adanya kelainan

kromosom yang disebutkan syndrome fragile x (ditemukan pada 5-20%

penyandang autis).

2. Faktor Cacat (kelainan pada bayi)

Disini penyebab autis dapat dikarenakan adanya kelainan pada otak anak,

yang berhubungan dengan jumlah sel syaraf, baik itu selama kehamilan

ataupun setelah persalinan.

3. Faktor Kelahiran dan Persalinan

Proses kehamilan ibu juga salah satu faktor yang cukup berperan dalam

timbulnya gangguan autis, seperti komplikasi saat kehamilan dan

persalinan. Seperti adanya pendarahan yang disertai terhisapnya cairan

ketuban yang bercampur feces.

3. Patofisiologi

Penyebab pasti dari autisme belum diketahui. Yang pasti diketahui

adalah bahwa penyebab dari autisme bukanlah salah asuh dari orang

tua, beberapa penelitian membuktikan bahwa beberapa penyebab autisme


adalah ketidakseimbangan biokimia, faktor genetic dan gangguan imunitas

tubuh. Beberapa kasus yang tidak biasa disebabkan oleh infeksi virus,

penyebab autisme dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

1. Faktor keluarga dan psikologi

Respon anak-anak terhadap stressor dari keluarga dan lingkungan.

2. Kelainan organ-organ biologi dan neurologi (saraf)

Berhubungan dengan kerusakan organ dan saraf yang menyebabkan

gangguan fungsi-fungsinya, sehingga menimbulkan keadaan autisme

pada penderita

3. Faktor genetic

4. Faktor kekebalan tubuh

4. Indikator Perilaku

a. Bahasa

1) Ekspresi wajah yang datar

2) Tidak menggunakan bahasa / isyarat tubuh

3) Jarang memulai komunikasi

4) Tidak meniru aksi dan suara

5) Bicara sedikit / tidak ada mungkin cukup verbal

6) Membeo kata / ekolia (bicara yang mengulang kata)

7) Tampak tidak mengerti arti kata

b. Hubungan dengan orang

1) Tidak ada senyum sosial

2) Tidak komunikasi dengan mata


3) Kontak mata terbatas

4) Tampak asyik bila dibiarkan sendiri

5) Tidak melakukan permainan giliran

6) Menarik diri

c. Hubungan dengan lingkungan

1) Bermain repetitif / diulang

2) Marah atau tidak menghendaki perubahan

3) Berkembangnya rutinitas yang kaku

d. Respon terhadap rangsangan indra

1) Kadang seperti tuli

2) Panik / ketakutan terhadap suara tertentu yang akan mengarah anak

mangalami gangguan mental psikotik paranoid.

3) Sensitif terhadap suara

4) Main dengan cahaya dan pantulan

5) Memainkan jari didepan mata

6) Tidak suka terhadap pakaian dan makanan tertentu

5. Lima Faktor Yang Mempengaruhi Kesembuhan :

a. Berat ringannya derajat

b. Usia anak pertama tidak ditangani secara benar dan teratur

c. Intensitas penanganan.

d. IQ anak

e. Keutuhan pusat bahasa di otak


6. Penyebab

Penyebab terjadinya belum diketahui secara pasti,hanya diperkirakan

mungkin adanya kelainan dari system saraf (neurologi) dalam berbagai

derajat beratnya ringan penyakit.(faisal,2003)

Penyebab wabah autisme menurut buku (bony,2003) adalah :

a. Gangguan susunan saraf pusat

Ditemukan kelainan neuranotomi (anatomi susunan saraf pusat)

pada beberapa tempat didalam otak anak autis.

b. Gangguan sistem pencernaan

Ada hubungan antara gangguan sistem pencernaan dengan gejala

autis. mengeluhkan gangguan pencernaan yang sangat buruk.

c. Peradangan dinding usus

Bersdasarkan pemeriksaan endoskopi atau peneropongan usus

pada sejumlah anak autis yang memiliki pencernaan buruk

ditemukan adanya peradangan usus pada sebagian besar anak.

d. Faktor genetika

e. Keracunan logam berat

Berdasarkan tes laboratorium yang dilakukan pada rambut dan

darah ditemukan kandungan logam berat dan beracun pada banyak

anak autis.

7. Tanda dan gejala

Kelompok kelainan perilaku yang hampir selalu ditemukan pada

autisme,antara lain :

a. Mengalami kesulitan untuk menjalin pergaulan yang rapat

b. Sangat kurang menggunakan bahasa


c. Sangat lemah kemampuan berkomunikasi

d. Kelainan lain :

autisme ditandai oleh ciri- ciri utama,antara lain :

a. Tidak peduli dengan lingkungan sosialnya

b. Tidak bisa bereaksi normal dalam pergaulan sosialnya

c. Perkembangan bicara dan bahasa tidak normal.

d. Reaksi/pengamatan terhadap lingkungan terbatas atau berulang-ulang

dan tidak padan.

8. Klafikasi

Autisme dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

a. Autisme persepsi

disebut juga autisme internal karena kelainan sudah timbul sebelum lahir.

b. Autisme reaktif

gerakkan-gerakkan tertentu berulang-ulang dan kadang-kadang disertai

kejang-kejang

c. Autisme yang timbul kemudian

Kalau kelainan dikenal setelah anak agak besar tentu akan sulit

memberikan pelatihan dan pendidikan untuk mengubah perilakunya yang

sudah melekat.

Dalam berinteraksi anak autisme dikelompokkan atas 3 kelompok :

a. Menyendiri

- Terlihat menghindari kontak fisik dengan lingkungannya

- menghabiskan harinya berjam-jam sendiri.

- Sangat tergantung pada kegiatan sehari-hari

b. Kelompok anak autisme yang pasif


c. Anak autisme kelompok yang aktif tetapi menggunakan cara

sendiri

9. Penatalaksanaan

Banyak cara yang bisa dilakukan terhadap penderita autisme,antara lain

(faisal,2003)

a. Melalui program pendidikan dan latihan diikuti pelayanan dan perlakuan

lingkungan yang wajar

b. Pengasuh dan orangtua harus diajari cara menghadapi anak autisme

untuk mengurangi perlakuan yang tidak wajar.

c. Pengobatan yang dilakuakan adalah untuk membatasi memberatnya

gejala dan keluhan sejalan dengan pertambahan usia anak

d. Diusahakan agar anak meningkatkan perhatian dan dan tanggung jawab

terhadap orang sekitarnya

e. Bimbingan dilakukan secara perorangan agar efektif

Gangguan di otak tidak dapat disembuhkan,tapi dapat ditanggulangi

dengan terapi dini,terpadu, dan intensif. Gejala-gejala autisme dapat

dikurangi,bahkan dihilangkan sehingga anak bisa bergaul secara

normal,tumbuh sebagai orang dewasa yang sehat ,berkarya, bahkan

membina keluarga.

10. Penatalaksanaan

Berikut ini beberapa jenis terapi bagi anak autis :

a) Terapi medikamentosa

Terapi ini dilakukan dengan obat-obatan yang bertujuan

memperbaiki komunikasi,memperbaiki respon terhadap

lingkungan,dan menghilangkan perilaku aneh serta diulang-ulang.


Dalam kasus ini gangguan terjadi di otak sehingga obat-obatan

yang dipakai adalah yang bekerja di otak.

b) Terapi biomedis

Terapi ini bertujuan memperbaiki metabolisme tubuh melalui diet

dan pemberian suplemen. Terapi ini dilakuak berdasarkan

banyaknya gangguan fungsi tubuh,seperti gangguan

pencernaan,alergi,daya tahan tubuh rentan,dan keracunan logam

berat. Berbagai gangguan fungsi tubuh ini akhirnya

mempengaruhi fungsi otak.

c) Terapi wicara

Umumnya,terapi ini menjadi keharusan bagi anak autis karena

mereka mengalami keterlambatan bicara dan kesulitan bahasa.

d) Terapi perilaku

Terapi inibertujuan agar anak autis dapat mengurangi perilaku

tidak wajar dan menggantinya dengam perilaku yang bisa diterima

di masyarakat.

e) Terapi okupasi

Terapi ini bertujuan membantu anak autis yang mempunyai

perkembangan motorik kurang baik,antara lain gerak-geriknya

kasar dan kurang luwes. Terapi okupasi akan

menguatkan,memperbaiki koordinasi dan ketrampilan otot halus

anak.
B. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Kaji riwayat kehamilan ibu,nutrisi saat hamil dan terjadi ganguan

pada saat hamil atau tidak.

Kaji riwayat partum dan post partum

Uji perkembangan

Psikososial

a. Menarik diri dan tidak responsive terhadap orang tua

b. Memiliki sikap menolak perubahan secara ekstrem

c. Keterikatan yang tidak pada tempatnya dengan objek

d. Perilaku menstimulasi diri

e. Pola tidur tidak teratur

f. Permainan stereotip

g. Perilaku destruktif terhadap diri sendiri dan orang lain

Neurologis

a. Respons yang tidak sesuai terhadap stimulasi

b. Reflex mengisap buruk

Tidak mampu menangis ketika lapar

Gastrointestinal

a. Penurunan nafsu makan

b. penurunan berat badan

2. Diagnosa Keperawatan

a. Hambatan komunikasi berhubungan dengan kebingungan terhadap

stimulasi

b. Resiko perubahan peran orang tua berhubungan dengan gangguan


3. Intervensi Keperawatan

a. Hambatan komunikasi berhubungan dengan kebingungan terhadap

stimulasi

Hasil yang diharapkan :

Anak mengkomunikasikan kebutuhannya dengan menggunakan kata-

kata atau gerakan tubuh yang sederhana,konkret; bayi dengan efektif

dapat mengomunikasikan kebutuhannya (keinginan akan makan,

kenyamanan, dan sebagainya).

INTERVENSI RASIONAL

Ketika berkomunikasi dengan Kalimat yang sederhana dan diulang-ulang

anak,bicaralah dengan kalimat mungkin merupakan satu-satunya cara

singkat yang terdiri atas satu berkomunikasi karena anak yang autistic

hingga tiga kata,dan ulangi mungkin tidak mampu mengembangkan

perintah sesuai yg diperlukan. tahap operasional yang konkret

Gunakan irama,music,dan Gerakan fisik dan suara membantu anak

gerakan tubuh untuk membantu mengenali integritas tubuh serta batasan-

perkembangan komunikasi batasannya sehingga mendorongnya terpisah

sampai anak dapat memahami dari objek dan orang lain.

bahasa.

Bantu anak mengenali hubungan Memahami konsep penyebab dan efek

antara sebab akibat dengan cara membantu anak membangun kemampuan

menyebutkan perasaannya yang untuk terpisah dari objek serta orang lain dan
khusus dan mengidentifikasi mendorongnya mengekspresikan kebutuhan

penyebab stimulus bagi mereka. serta perasaannya.

Ketika berkomunikasi dengan Biasanya anak autistic tidak mampu

anak,bedakan kenyataan dengan membedakan antara realitas dan fantasi,dan

fantasi,dalam pernyataan yang gagal untuk mengenali nyeri atau sensasi lain

singkat dan jelas. serta peristiwa hidup dengan cara yang

bermakna.

Sentuh dan gendong bayi, tetapi Menyentuh dan menggendong mungkin tidak

semampu yang dapat ditoleransi membuat bayi yang autistic merasa nyaman

c. Resiko perubahan peran orang tua berhubungan dengan gangguan

Hasil yang diharapkan :

Orang tua mendemonstrasikan keterampilan peran menjadi orang tua

yang tepat yang ditandai oleh ungkapan kekhawatiran mereka tentang

kondisi anak dan mencari nasihat serta bantuan.

INTERVENSI RASIONAL

Anjurkan orang tua untuk Membiarkan orang tua mengekspresikan

mengekspresikan perasaan dan perasaan dan kekhawatiran mereka

kekhawatiran mereka. tentang kondisi kronis anak membantu

mereka beradaptasi terhadap frustasi

dengan baik.

Rujuk orang tua ke kelompok Kelompok pendukung memperbolehkan

pendukung autism setempat dan orang tua menemui orang tua dari anak
ke sekolah khusus jika lain yang menderita autis untuk berbagi

diperlukan. informasi dan memberikan dukungan

emosional.

Anjurkan orang tua untuk Kontak dengan kelompok swabantu

mengikuti konseling membantu orang tua memperoleh

informasi tentang masalah terkini,dan

perkembangan yang berhubungan dengan

autisme
DAFTAR PUSTAKA

1.Sacharin, r.m, 1996, Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta

2. Behrman, Kliegman, Arvin, 1999, Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15, Alih

Bahasa Prof. DR. Dr. A. Samik Wahab, Sp. A (K), EGC, Jakarta

3.diagnosa keperawatan NANDA

Speer,Kathleen morgan.rencana asuhan keperawatan pediatric.2007.EGC:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai