Anda di halaman 1dari 31

METODA PELAKSANAAN

Nama Perusahaan : CV. BARU MULIA

Nama Paket Pekerjaan : Pemb. Gedung Serba Guna Gp. Liliep Kec. Simpang Tiga Kab. Pidie

Kode Paket Pekerjaan : TB.09

I. DATA PROYEK

A. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan Pemb. Gedung Serba Guna Gp. Liliep Kec. Simpang Tiga Kab. Pidie berada di
Kec. Simpang Tiga Kab. Pidie

B. LINGKUP PEKERJAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

PEKERJAAN BETON BERTULANG

PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK

PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

PEKERJAAN PENGECATAN

PEKERJAAN ISTALASI LISTRIK

PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH

PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR

PEKERJAAN LAIN-LAIN

II. RENCANA UMUM PELAKSANAAN A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembersihan Lapangan

Pekerjaan Pembangunan Gedung ini berada pada lokasi bangunan eksisting, maka diperlukan
penanganan yang hati-hati, dengan perencanaan yang baik agar kegiatan Proyek tidak
mempengaruhi aktifitas operasional dan kegiatan lain disekitar Proyek, juga perlu penanganan
yang khusus pada saat pekerjaan galian tanah pondasi. Pembersihan lapangan dilakukan
dengan manpower dengan menggunakan alat bantu. Pembersihan

lapangan ini dilakukan dengan membersihkan lapangan / lokasi kerja sampai tidak ada lagi
halangan / rintangan yang dapat mengganggu aktivitas pada pelaksanaan proyek.
2. Papan Nama Proyek

Papan nama dikerjakan di tempat terpisah, setelah selesai dikerjakan barulah dipasang di lokasi
pekerjaan, yaitu tempat yang mudah dilihat tetapi tidak mengganggu aktifitas lainnya,
untuk kekokohan kaki tiang harus dicor dengan beton minimal 0.5 m kedalam tanah

3. Direksi Keet / Gudang Kerja

Direksi keet direncanakan akan di bangun di lokasi yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan,
bangunan ini akan dibongkar / dibersihkan apabila semua pekerjaan utma telah siap
dilaksanakan.

4. Pekerjaan Pengukuran & Pasangan Bouwplank

Salah satu pekerjaan persiapan yang penting adalah pekerjaan pengukuran/setting out.
Pekerjaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan pada proyek ini. Agar didapatkan hasil
yang akurat, maka setiap alat survey harus sudah dikalibrasi. Surveyor dipilih tenaga yang
berpengalaman. Pemasangan bouwplank dikerjakan dengan menggunakan bahan berupa
balok kayu 5/7 sebagai tiang dan benang yang mudah terlihat dan kuat. Setelah diukur oleh
surveyor akan ditentukan titik ketinggian dan letak sudut (denah bangunan) yang akan
dikerjakan. Dengan menggunakan balok kayu dan benang yang dipasang sesuai dengan titik
dan ketinggian yang sesuai spek (telah diukur oleh surveyor) akan memudahkan bagi
pekerja atau tukang dalam pengerjaan galian pondasi, pondasi batu gunung dan sloof.
Pemasangan bouwplank ini akan menjadi acuan denah lokasi dalam pelaksanaan proyek ini.

6. Pengadaan Air dan Listrik Kerja

Untuk pengadaan air direncanakan dipesan langsung dengan menggunakan water tank, karena
mengingat lokasi pekerjaan berada dalam kawasan air payau atau asin sehingga air di sini tidak
dapat digunakan untuk bahan dalam pelaksanaan konstruksi kios ini. Untuk listrik kerja
direncanakan pemasangan oleh pihak PLN selama masa pelaksanaan pembangunan kios ini.
7. Administrasi, Dokumentasi dan P3K

Administrasi pada proyek ini meliputi, foto-foto proyek diambil dari pertama proyek (yaitu foto
0 %) kemudian dilanjutkan dengan foto 50 % dan foto 100 %. Pada saat pengambilan foto harus
disesuaikan arah pengambilannya dari pertama hingga ke 100 %. Sedangkan untuk administrasi
dilakukan setiap hari dengan menghitung progress yang telah dilakukan setelah
membuat laporan harian pekerjaan yang harus disesuaikan dengan rencana pekerjaan termasuk
surat menyurat.

P3K pada proyek ini merupakan obat obatan untuk penanganan pertama pada

kecelakaan kerja, termasuk di dalamnya obat luka dll. Setiap pekerja yang memasuki
lokasi pekerjaan harus terlebih dahulu memakai alat / pakaian pelindung seperti sepatu yang
memakai pelindung, helm dll.

B. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

1. Galian Tanah Pondasi Tapak

Pekerjaan galian tanah pada proyek ini dilakukan dengan langkah-langkah yang sedemikian
rupa, sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu diperhatikan dari segi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga terhadap dampak lingkungan (Environmental
Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi pembuangan tanah ke disposal area.

Metode kerja.

Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut, dengan kemiringan 2 : 1. Surveyor akan
memberikan patok-patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai.
pekerja melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari Surveyor dan
diawasi oleh Pelaksana dan Pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan/distok
disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus
aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih,
atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk
dibuang ke Disposal area. Bak dumptruck harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang
dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan Galian.

Lobang galian yang telah selesai digali, dilakukan perapihan dengan tenaga manusia,

untuk persiapan pekerjaan selanjutnya.

2. Galian Tanah Pondasi Batu Kali / Belah

Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut, dengan kemiringan 2 : 1. Surveyor akan
memberikan patok-patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. pekerja
melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari Surveyor dan diawasi oleh
Pelaksana dan Pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan/distok disamping galian
untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan
terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak
dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke Disposal
area

3. Urugan kembali Galian Pondasi


Pekerjaan ini pada dasarnya sama dengan pekerjaan timbunan biasa, akan tetapi sumber
materialnya berasal dari tanah hasil galian yang menurut ketentuan dapat digunakan untuk

bahan timbunan dengan jarak angkut relative dekat (kurang dari 1 km). Pekerja memu at
material timbunan dan selanjutnya diangkut kelokasi pekerjaan. Penghamparan Timbunan
Tanah dilakukan dengan man power lapis demi lapis dan dipadatkan. Pada saat pemadatan
dilakukan penyiraman agar porinya dapat saling mengisi hingga dapat mencapai
kepadatan/density yang diinginkan (sesuai dengan yang disyaratkan spesifikasi). Selanjutnya
dilakukan pengujian density untuk mengetahui persentase kepadatan.

4. Urugan Pasir Bawah Pondasi

Pekerjaan urugan pasir pada proyek ini meliputi urugan pasir yang didatangkan dari, pasir yang
didatangkan dari borrow area dengan kualitas pasir yang baik untuk timbunan, bersih dari
kotoran dan akar-akar kayu dan harus mendapat persetujuan Pengawas Lapangan berdasarkan
spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaannya pekerjaan timbunan ini perlu diperhatikan dari segi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja., dan dampak lingkungan (Environmental Aspect), terutama
pada saat transportasi material timbunan.

a. Peralatan yang digunakan.

1. Alat penghampar

2. Tamping Rammer

3. Dumptruck kapasitas 4.0 ton.

4. Manpower.

b. Metode kerja.
Pasir stok dari samping lubang dihampar ke lokasi timbunan dengan tenaga orang.

Dan/atau tanah dari luar lokasi, diangkut dengan dumptruck dituangkan ke lokasi timbunan,
dan dihampar dengan tenaga orang.

Dengan menggunankan Alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis.

Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.

5. Urugan Tanah Bawah Lantai Bangunan

Pekerjaan urugan tanah pada proyek ini meliputi urugan tanah yang didatangkan dari borrow
area dengan kualitas tanah yang baik untuk timbunan, bersih dari kotoran dan akar-akar kayu
dan harus mendapat persetujuan Pengawas Lapangan berdasarkan spesifikasi teknis. Dalam
pelaksanaannya pekerjaan timbunan ini perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja., dan dampak lingkungan (Environmental Aspect), terutama pada saat
transportasi material timbunan. Pasir yang didatangkan dari luar (borrow) diangkut dengan
Dumptruk. Bak dump truk harus ditutupi dengan terpal plastik agar tidak tercecer diperjalanan.
Adapun jalan di lokasi yang dilewati oleh dump truck harus selalu dirawat dan dijaga dari
dampak debu yang ditimbulkan dari hasil transport tersebut, dengan menyediakan tenaga
pembersih dan penyiraman jika terjadi debu. Pekerjaan ini dikerjakan setelah galian pondasi
selesai dikerjakan

a. Peralatan yang digunakan.

1. Alat penghampar

2. Tamping Rammer

3. Dumptruck kapasitas 4.0 ton.


4. Manpower.

b. Metode kerja.

Tanah stok dari samping lubang dihampar ke lokasi timbunan dengan tenaga orang.

Dan/atau tanah dari luar lokasi, diangkut dengan dumptruck dituangkan ke lokasi timbunan,
dan dihampar dengan tenaga orang.

Dengan menggunankan Alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis.

Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.

6. Urugan Pasir Bawah Lantai Bangunan

Pekerjaan urugan pasir pada proyek ini meliputi urugan pasir yang didatangkan dari
borrow area dengan kualitas tanah yang baik untuk timbunan, bersih dari kotoran dan akar-akar
kayu dan harus mendapat persetujuan Pengawas Lapangan berdasarkan spesifikasi teknis.
Dalam pelaksanaannya pekerjaan timbunan ini perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja., dan dampak lingkungan (Environmental Aspect), terutama pada saat
transportasi material timbunan. Pasir yang didatangkan dari luar (borrow) diangkut dengan
Dumptruk. Bak dump truk harus ditutupi dengan terpal plastik agar tidak tercecer diperjalanan.
Adapun jalan di lokasi yang dilewati oleh dump truck harus selalu dirawat dan dijaga dari
dampak debu yang ditimbulkan dari hasil transport tersebut, dengan menyediakan tenaga
pembersih dan penyiraman jika terjadi debu. Pekerjaan ini dikerjakan setelah galian pondasi
selesai dikerjakan

a. Peralatan yang digunakan.

5. Alat penghampar

6. Tamping Rammer

7. Dumptruck kapasitas 4.0 ton.

8. Manpower.
b. Metode kerja.

Tanah stok dari samping lubang dihampar ke lokasi timbunan dengan tenaga orang.

Dan/atau tanah dari luar lokasi, diangkut dengan dumptruck dituangkan ke lokasi timbunan,
dan dihampar dengan tenaga orang.

Dengan menggunankan Alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis.

Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.

C. PEKERJAAN PONDASI

1. Lantai Kerja Beton Cor Dibawah Pondasi

Pekerjaan Beton dicampur dengan menggunakan Concrete Mixer dengan campuran


Semen, Agregat Kasar, Pasir dan Air sesuai dengan Job Mix yang telah disediakan terlebih
dahulu. Air yang sesuai dengan spesifikasi dibawa dengan menggunakan Water Tanker
kelokasi pekerjaan, sedangkan material semen dan lain-lainnya dibawa dengan Dump
Truck. Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang Bekesting/mal sesuai
dengan dimensi/ukuran pada gambar rencana. Pada waktu pengecoran dilakukan, beton
digetarkan dengan Concrete Vibratory agar porinya saling mengisi dan karakteristik/ mutu beton
sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian dilakukan acian dengan menggunakan air semen
untuk dapat menghaluskan permukaan beton yang kasar

2. Aanstamping Bawah Pondasi

Pekerjaan aanstamping dilakukan setelah pekerjaan galian siap dikerjakan, batu belah di
letakkan sedemikian rupa sehingga menjadi kokoh, batu kosong berfungsi sebagai dasar dari
pekerjaan diatasnya
3. Poor Pondasi Tapak 100 x 100 cm

Tiang Poor Tapak (Kolom 25 x 25 cm)

1. Pekerjaan Bekisting

a. Bahan :

- Papan

- Kayu balok sembarang keras

- Paku

b. Peralatan :

- Alat potong

- Peralatan Tukang

c. Metode

- Fabrikasi :

Bekisting untuk kolom, dinding sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih
dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Sedangkan untuk
plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop.

Ukuran dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop drawing
yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.

- Pemasangan :

Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai
dengan posisinya yang tertera di shop drawing.
Bekisting harus kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu lepas,
sampah-sampah dll.

2. Pekerjaan Pembesian

a. Bahan :

- Besi beton

- Kawat beton b. Peralatan :

- Bar Cutter

- Bar Bender

- Alat Angkat/Transport

- Peralatan Tukang

c. Metode

- Fabrikasi :

Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian
& Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender. Pekerjaan
fabrikasi harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan pekerjaan ini perlu
dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak perlu. Besi-besi yang telah
difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan terlebih dahulu, diberi
label pada setiap jenisnya.

- Pemasangan :

Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan.
Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi harus
dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran
pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman diperlukan untuk menjamin kualitas
pemasangan.

3. Pekerjaan Pengecoran

a. Bahan :

- Semen Portland Type-I

- Kerikil

- Pasir

- Air

- Bonding Agent

- Goni basah. b. Peralatan :

- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )

- Alat angkat/Lift barang


- Compressor

- Concrete vibrator

- Gerobak sorong

- Peralatan Tukang

c. Metode

1) Pencampuran beton.

Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat mix design beton yang akan dibuat. Hal
ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta
spesifikasi, antara lain PBI,

Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix ) sudah berhasil,
maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh Pengawas/Pemilik Proyek.

2) Pelaksanaan pengecoran beton.

Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan pada lokasi
pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-
sempurnaan hasil pengecoran. Dengan menggunakan check list pengecoran, surat ijin
pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah diadakan pengecekan oleh tim Pemberi tugas,
dan ijin pengecoran telah ditanda tangani, maka pengecoran dapat segera dilaksanakan.

Beton segar yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur pencampuran,
diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke media cor.

Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan maupun
perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat
tidak kokohnya bekisting dimaksud.

Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara kontinu pada beton yang dicorkan sesuai
prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton benar-benar padat, dan tidak
terjadi keropos.
Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan menggunakan air sebagai pelembabnya, baik
disiramkan maupun diberi goni basah.

Bekisting dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik

4. Pondasi Batu Kali / Batu Belah

Semen, pasir dan air dicampur sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan dan diaduk
menjadi mortar dengan menggunakan alat bantu. Batu Gunung diterima dilokasi pekerjaan
dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang. Sebelum pemasangan
dipasang patok/bouplank untuk selanjutnya diberi benang agar pasangan lurus dan rapi, serta
dimensi/ukurannya sesuai dengan gambar yang telah direncanakan. Setelah pasangan
selesai dilakukan perapian dan pada sisi luar disiar.

5. Pasangan Bata 1 : 2 Selasar Keliling

1. Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang ( 10 menit)

2. Buat tarikan benang tiap 7 lapis bata.

3. Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus

4. Tinggi pasangan bata maximum yang diperbolehkan terhadap kolom praktis adalah 1 m

5. sebelum pelaksanaan plesteran dimulai, pasangan batu bata sebaiknya disiram.

6. Plesteran Bata 1 : 2 Selasar Keliling


a. Basahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata

b. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan.

- Cek tarikan benang

c. Buat kepalaan vertikal jarak 1 m, biarkan sampai kepalaan mengeras min 1 hari.

- Cek kepalaan dan sparing ME

d. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium mak. 3 m.

- Cek plesteran

e. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci. f. Acian
dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.

g. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan halus.

D. PEKERJAAN BETON BERTULANG

Sloof 15/20 cm

Kolom K1 20/20 cm

Kolom K3 15/15 cm

Ring Balok RB3 13/18 cm

Plat Canopy diatas kusen

1. Pekerjaan Bekisting

a. Bahan :
- Papan

- Kayu balok sembarang keras

- Paku

b. Peralatan :

- Alat potong

- Peralatan Tukang

c. Metode

- Fabrikasi :

Bekisting untuk kolom, dinding sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih
dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Sedangkan untuk
plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop.

Ukuran dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop drawing
yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.

- Pemasangan :

Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai
dengan posisinya yang tertera di shop drawing.
Bekisting harus kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu lepas,
sampah-sampah dll.

2. Pekerjaan Pembesian

a. Bahan :

- Besi beton

- Kawat beton b. Peralatan :

- Bar Cutter

- Bar Bender

- Alat Angkat/Transport

- Peralatan Tukang

c. Metode

- Fabrikasi :

Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian

& Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender. Pekerjaan
fabrikasi harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan pekerjaan ini perlu
dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak perlu. Besi-besi yang telah
difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan terlebih dahulu, diberi
label pada setiap jenisnya.

- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan.
Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi harus
dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran
pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman diperlukan untuk menjamin kualitas
pemasangan.

3. Pekerjaan Pengecoran

a. Bahan :

- Semen Portland Type-I

- Kerikil

- Pasir

- Air

- Bonding Agent

- Goni basah. b. Peralatan :

- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )

- Alat angkat/Lift barang

- Compressor

- Concrete vibrator

- Gerobak sorong

- Peralatan Tukang c. Metode

1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat mix design beton yang akan dibuat. Hal
ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta
spesifikasi, antara lain PBI,

Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix ) sudah berhasil,
maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh Pengawas/Pemilik Proyek.

2) Pelaksanaan pengecoran beton.

Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan pada lokasi
pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-
sempurnaan hasil pengecoran. Dengan menggunakan check list pengecoran, surat ijin
pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah diadakan pengecekan oleh tim Pemberi tugas,
dan ijin pengecoran telah ditanda tangani, maka pengecoran dapat segera dilaksanakan.

Beton segar yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur pencampuran,
diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke media cor.

Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan maupun
perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat
tidak kokohnya bekisting dimaksud.

Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara kontinu pada beton yang

dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton benar-benar
padat, dan tidak terjadi keropos.

Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan menggunakan air sebagai pelembabnya, baik
disiramkan maupun diberi goni basah.

Bekisting dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik

E. PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN

1. Pasangan Bata

Pasangan Dinding Bata 1 PC : 4 PS


a. Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang ( 10 menit)

b. Buat tarikan benang tiap 7 lapis bata.

c. Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus

d. Tinggi pasangan bata maximum yang diperbolehkan terhadap kolom praktis adalah 1 m e.
sebelum pelaksanaan plesteran dimulai, pasangan batu bata sebaiknya disiram.

2. Plasteran

Plasteran Dinding Bata 1 PC : 4 PS

a. Basahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata

b. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan.

- Cek tarikan benang

c. Buat kepalaan vertikal jarak 1 m, biarkan sampai kepalaan mengeras min 1 hari.

- Cek kepalaan dan sparing ME

d. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium mak. 3 m.

- Cek plesteran

e. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci. f. Acian
dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.

g. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan halus.

3. Acian Kolom

Pekerjaan acian kolom dilakukan dengan menggunakan air semen kemudian diratakan pada
kolom yang akan di aci, pada saat pekerjaan ini dilaksanakan harus diperhatikan campuran
antara air dengan semen harus benar-benar optimal sehingga hasil aciannya tidak terjadi retak-
retak dan agar mudah dikerjakan.
4. Lapisan Waterproof pada permukaan Atap Dack Gudang dan Plat Talang

Pekerjaan ini dilakukan dengan memberikan lapisan waterproof pada bidang tertentu yang
terkena hujan, pada saat pelaksanaan bidang yang akan diberikan waterproof harus dibersihkan
dahulu dari kotoran-kotoran dan bahan-bahan organik lainnya, sehingga hasilnya tidak
mudah bocor.

F. PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA

1. Pintu P1 Folding Gate Plat 0,8 mm uk.246x375 cm (+Kosen dan Assesoris terpasang)

Pintu folding gate dipesan langsung dari tempat penempaan dan diterima di lokasi
pekerjaan, sebelum digunakan harus di check terlebih dahulu apakah sudah sesuai dengan spek
yang telah direncakan atau belum, apabila sudah sesuai spek dan mendapatkan pesetujuam
dari pihak direksi barulah dilakukan pemasangan.

2. Kusen pintu dan jendela

- Kosen Alumunium

- Daun Pintu Double Triplek 6 mm Finis HPL uk. 80x220

- Daun Ventilasi Kaca Ambang Alumunium uk. 50x80 cm


Jendela J1 = 12 unit (+Assesoris terpasang)

- Kosen Alumunium

- Daun Jendela Kaca Ambang Alumunium uk. 60x80 cm

- Daun Ventilasi Kaca Ambang Alumunium uk. 50x60 cm

Ventilasi V1 = 4 unit (+Assesoris terpasang)

- Kosen Alumunium

- Daun Ventilasi Kaca Ambang Alumunium uk. 50x60 cm

Semua barang tempaan dipesan langsung dari tempat penempaan dan diterima di lokasi
pekerjaan, sebelum digunakan harus di check terlebih dahulu apakah sudah sesuai dengan spek
yang telah direncakan atau belum, apabila sudah sesuai spek dan mendapatkan pesetujuam
dari pihak direksi barulah dilakukan pemasangan.

G. PEKERJAAN ATAP

1. Rangka Atap Kuda-kuda Baja Ringan

1. Rangka baja difabrikasi di Workshop sesuai dengan Shop drawing

2. Diangkut ke lokasi, dan distok dekat lokasi pemasangan, diganjal dan dilindungi dgn terpal
plastik.

3. Menggunakan alat untuk menaikkan bahan ke tempat pemasangan, dipasang sesuai

dengan shop drawing, dan dilakukan fixing.

4. Setelah selesai, dilanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya.


2. Atap Seng Primadeck Type Spanrib 0.35 mm

Penutup atap yang digunakan Seng Primadeck Type Spanrib 0.35 mm, setelah pemasangan atap
selesai dilakukan uji kebocoran terhadap air dengan menunggu waktu hujan atau

penyiraman secara manual, apabila terjadi kebocoran akan dilakukan perbaikan kembali
terhadap tempat terjadinya kebocoran

3. Beton Cor Penutup Sambungan Seng

Untuk penutup sambungan seng digunkan beton cor, beton cor ini di tempelkan pada
tempat sambungan seng, pada saat pemasangan harus diperhatikan benar-benar agar
lapisan cor tidak akan terkelupas sehingga terjadi kebocoran.

H. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK

1. Beton Tumbuk bawah lantai keramik t = 7 cm

Pekerjaan beton tumbuk, Beton dicampur dengan menggunakan Concrete Mixer dengan
campuran Semen, Agregat Kasar, Pasir dan Air sesuai dengan Job Mix yang telah disediakan
terlebih dahulu. Air yang sesuai dengan spesifikasi dibawa dengan menggunakan Water Tanker
kelokasi pekerjaan, sedangkan material semen dan lain-lainnya dibawa dengan Dump Truck.
Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang Bekesting/mal sesuai dengan
dimensi/ukuran pada gambar rencana. Pada waktu pengecoran dilakukan, beton digetarkan
dengan Concrete Vibratory agar porinya saling mengisi dan karakteristik/ mutu beton sesuai
dengan yang diinginkan

2. Keramik Lantai Kios dan Pelataran 40 x 40 cm

b.. Pemasangan Keramik

DELATASI UNTUK MENGGELEMBUNG/ NAIKNYA

c. Pengisian Nat & Pembersihan Permukaan

. Siapkan Isian

Keramik 400 x
Nat sealant (0.5

Delatasi stereform (10

Rapikan Nat Dengan

Bersihkan

Yang Sudah Dipasang

Scree

Plat

3. Lantai Gudang Beton Tumbuk diaci halus dan Lantai Selasar dan Tangga Beton Tumbuk diaci
halus

Pekerjaan beton tumbuk, Beton dicampur dengan menggunakan Concrete Mixer dengan
campuran Semen, Agregat Kasar, Pasir dan Air sesuai dengan Job Mix yang telah disediakan
terlebih dahulu. Air yang sesuai dengan spesifikasi dibawa dengan menggunakan Water Tanker
kelokasi pekerjaan, sedangkan material semen dan lain-lainnya dibawa dengan Dump Truck.
Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang Bekesting/mal sesuai dengan
dimensi/ukuran pada gambar rencana. Pada waktu pengecoran dilakukan, beton digetarkan
dengan Concrete Vibratory agar porinya saling mengisi dan karakteristik/ mutu beton sesuai
dengan yang diinginkan, setelah dilakukan pengecoran barulah dilakukan pengacian.

I. PEKERJAAN PLAFOND

1. Plafond Gypsum Board 9 mm + Rangka Metal Furing

Tentukan elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu ruangan.

Pasang rangka tepi dan wall angle profil L / moulding profil W sebagai list tepi tepat pada
sipatan.

Tentukan jarak penempatan kait pengantung

Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk menjamin
kelurusan.

Pasang pakua kait dan rod/penggantung.

Pasang rangka utama

Pasang rangka pembagi.

Pasang dan kencangkan klip / rod.

Pasang plafond

Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond.

Tutup sambungan antara panel dengan paper tape dan compound lalu diampelas dan
difinishing dengan cat.

2. List Plafond Gypsum Profil

Setelah pemasangan plafond barulah dipasang list profil. Pemasangannya di kerjakan pada
bagian sisi pertemuan antara plafon dengan bidang dinding atau lainnya. Pekerjaan ini
dikerjakan dengan sangat hati-hati dan dikerjakan oleh tenaga yang terampil sehingga didapat
hasil yang rapi.
J. PEKERJAAN LISTRIK

1. Pemasukan Arus Listrik + Box Meteran Pra Bayar

Pemasukan arus listrik direncanakan akan dipasang oleh pihak PLN setelah dilakukan
pengurusan kepihak mereka.

2. Lampu Philips 18 watt dan 14 watt.

Lampu dipesan langsung dari pihak distributor dan diterima di lokasi pekerjaan, sebelum
dilakukan pemasangan terlebih dahulu dicheck apakah sudah sesuai dengan spek yang telah
direncanakan, setelah mendapatkan persetujuan dari pihak direksi barulah dilakukan
pemasangan.

3. Saklar Tunggal, Saklar Seri dan Stop Kontak

Barang-barang ini dipesan langsung dari pihak distributor dan diterima di lokasi pekerjaan,
sebelum dilakukan pemasangan terlebih dahulu dicheck apakah sudah sesuai dengan spek yang
telah direncanakan, setelah mendapatkan persetujuan dari pihak direksi barulah dilakukan
pemasangan.

Cara pemasangan :

Pekerjaan Saklar tunggal dan ganda dikerjakan dengan menempelkan kotak ke dinding
yang telah diberikan lobang sebagai tempat instalasi listrik

a. Bahan :

- Saklar tunggal / ganda / stop kontak


- Grid switch b. Peralatan :

- Bor Tangan

- Tang, Obeng dll

- Water pas

c. Metode

Marking jalur konduit pada dinding

Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter

Pasang conduit & inbow dos

Tunggu sampai dinding difinish.

Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya

Pasang saklar & stop kontak, gunakan waterpass agar rata.

Plat Lantau bersih dari bekisting

4. Instalasi Titik Lampu (Kabel NYM 2x2,5 mm2) Instalasi Stop Kontak (Kabel NYM 3x2,5 mm2)

Instalasi titik lampu dan stop kontak di kerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman,
pengerjaannya menggunakan kabel listrik, pipa pengaman dan lainnya. Setelah selesai
dikerjakan dilakukan pengetesan sehingga apakah sudah benar benar terpasang dengan baik,
sehingga terhindar dari konsleting listrik.

K. PEKERJAAN PENGECATAN Cat dinding tembok (L/D)


Cat Plafond dan List Profil Gypsum

a. Cek , apakah permukaan dinding sudah rata ?

b. Jika permukaan

sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat rol

pada bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).

c. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan
cat sesuai dengan Spesifikasi ).

d. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?

e. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.

L. PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Kisi-kisi dari Besi Hollow 5/5 cm lebar 90 cm + Cat

Kisi-kisi dari Besi Hollow 5/5 cm lebar 90 cm + Cat dipesan langsung dari tempat penempaan
dan diterima langsung dilapangan, kemudian di cek dimensi dan ukuran besi, apakah sudah
sesuai dengan spek atau belum. Apabila sudah di setujui oleh pihak direksi dan konsultan
pengawas barulah dilakukan pemasangan.

2. Pipa Pembuang Air Talang PVC 3" AW (10 Titik)

Pipa pembuang air talang dipesan langsung dari distributor dan diterima langsung
dilapangan, kemudian di cek dimensi dan ukuran pipa, apakah sudah sesuai dengan spek atau
belum. Apabila sudah di setujui oleh pihak direksi dan konsultan pengawas barulah dilakukan
pemasangan.

3. Biaya Pembersihan Akhir

Pembersihan akhir dilakukan di akhir masa pelaksanaan proyek, pada pekerjaan ini
termasuk membersikan

lokasi pekerjaan dari sampah-sampah

bekas pelaksanaan

konstruksi dan di buang ke disposal area.

Banda Aceh, 19 Maret 2014

CV. BARU MULIA

SULAIMAN

Direktur

Anda mungkin juga menyukai