Anda di halaman 1dari 49

BAB I PENDAHULUAN

1.1. PENDAHULUAN
Status studi AMDAL pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III,
dilaksanakan secara terintegrasi setelah studi kelayakan dan setelah dilakukan
tahap Basic Desain.
Pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III sepanjang 10,55 km
dengan luasan sebesar ± 48.13 ha, yang dimulai dari Persimpangan Ring Road I
dengan Ruas Jalan Manado - Tomohon di Kelurahan Winangun Satu, Kecamatan
Malalayang, Kota Manado, berakhir di Jalan Trans Sulawesi di Desa Kalasey Satu,
Kec. Mandolang, Kab. Minahasa dengan melalui desa/ kelurahan sebagai berikut :
 Kelurahan Winangun Satu, Kec. Malalayang, Kota Manado
 Desa Pineleng Satu, Kec. Pineleng, Kab. Minahasa
 Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kec. Malalayang, Kota Manado
 Desa Sea Kec. Pineleng, Kab. Minahasa
 Desa Sea Dua Kec. Pineleng, Kab. Minahasa
 Desa Kalasey Dua, Kec. Mandolang, Kab. Minahasa
 Desa Kalasey Satu, Kec. Mandolang, Kab. Minahasa.
Kegiatan pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III telah sesuai dengan
Perda Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 – 2034, dan juga telah sesuai dengan
Peraturan Daerah (PERDA) Kota Manado Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Manado Tahun 2014 - 2034.
Pasal 11 Perda RTRW Kota Manado 2014-2034 menjelaskan tentang sistem
jaringan jalan dan transportasi yang direncanakan. Rencana pengembangan sistem
jaringan jalan dan transportasi meliputi:
a. Pengembangan sistem pemanfaatan potensi transportasi yang ada;
b. Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
c. Rencana pengembangan jalan bebas hambatan di Kota
d. Rencana pembangunan dan pengembangan jalan Kolektor Primer
e. Rencana pembangunan dan pengembangan jalan lokal di wilayah kota
Rencana pengembangan jaringan jalan meliputi :
a. Rencana pembangunan jalan layang lingkar dalam (inner ring road)

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 1
b. Penyelesaian jalan lingkar tahap II di Kec. Tikala, Paal 2, Mapanget dan Kec.
Tuminting
c. Rencana pembangunan jalan lingkar tahap III di Kecamatan Malalayang;
d. Penyelesaian pembangunan Jalan Boulevard tahap II
Dalam RTRW Kota Manado tertuang dalam Peraturan Daerah (PERDA) Kota
Manado Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Manado
Tahun 2014 - 2034 tanggal 20 Agustus 2014. ditegaskan mengenai Isu Strategis
Pada Kota Manado pada Pola Pengelolaan Transportasi dan Jalan ini dalam point
rencana pengembangan sistem pengendalian kemacetan kota, dimana dalam
rangka peningkatan dan pembangunan prasarana dan sarana direncanakan
dibangun Jalan lingkar tahap III.

1.1.1. Ringkasan Deskripsi Rencana Jalan Manado Outer Ring Road III
Skala atau besaran kegiatan Pembangunan Jalan Manado Outer Ring
Road III adalah seperti terlihat pada Tabel 2.1 dibawah ini :

Tabel 2. 1 Skala Besaran Pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III
No Komponen Besaran Satuan
1 Total Panjang Jalan Utama 10,55 Km
Lebar Lajur Lalu Lintas 3,60 m
Jumlah Lajur (Tahun 2020) 2 m
Kecepatan Rencana 60 Km / Jam
ROW : Di Medan Datar 30 m
Di Perbukitan Maksimal 70 m
2 Simpang Susun 1 lokasi
 SS Winangun Sta. 0+000
5 Perlintasan
Sungai besar 1 Lintasan
 Alur / Palung 22 Lintasan
 Jalan 1 Lintasan
6 Jenis Perkerasan Rigid Pavement
Sumber : Basic Design Ring Road III, 2016

Basic Desain
Konstruksi pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III telah
dilakukan desain awal (Basic Desain) dengan memperhatikan kondisi lingkungan
disekitarnya . Pemrakarsa telah memiliki basic desain konstruksi rencana
pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 2
1.1.2. Rencana Usaha Atau Kegiatan yang Menimbulkan dampak Terhadap
Lingkungan
Pelaksanaan kegiatan pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III
terdiri dari 3 tahap yaitu : Tahap Pra-Konstruksi, Tahap Konstruksi, Tahap
Operasional untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut :
A. Tahap Pra Konstruksi
1. Pembebasan lahan
Proses pembebasan lahan dalam rangka pengadaan lahan sudah
dilakukan pengukuran, volume pekerjaan pembebasan lahan untuk proyek
pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III seluas ± 48,13 Ha.
Kegiatan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan Manado Outer
Ring Road III akan dilaksanakan sesuai Perpres No.71 Tahun 2012, tentang
pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan
umum. Pada Perpres ini ditegaskan bahwa pembebasan lahan akan
dilakukan secara musyawarah. Pengadaan tanah untuk pembangunan jalan
Manado Outer Ring Road III dilakukan oleh Panitia yang dibentuk oleh
Gubernur Sulawesi Utara
Secara rinci mekanisme kegiatan pembebasan lahan untuk
pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III akan dilaksanakan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a) Panitia pengadaan lahan melakukan penelitian dan inventarisasi atas
tanah dan bangunan, tanaman dan benda-benda lainnya yang ada
kaitannya dengan tanah dan haknya akan dilepaskan atau di serahkan.
b) Panitia menaksir dan mengusulkan besarnya ganti rugi atas tanah yang
hanya akan dilepaskan atau diserahkan, dengan perhitungan besarnya
ganti rugi didasarkan atas :
1) Nilai jual objek pajak nilai nyata / sebenarnya dengan
memperhatikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tahun berjalan
berdasarkan penetapan lembaga/ Tim Penilai Harga Tanah yang
ditunjuk oleh panitia.
2) Nilai jual bangunan yang ditaksir oleh perangkat daerah yang
bertanggung jawab di bidang bangunan.
3) Nilai jual tanaman yang ditaksir oleh perangkat daerah yang
bertanggung jawab di bidang pertanian.

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 3
4) Memberikan penjelasan atau penyuluhan kepada masyarakat yang
terkena rencana pembangunan dan/atau pemegang hak atas tanah
mengenai rencana dan tujuan pengadaan tanah tersebut dalam
bentuk konsultasi publik, baik melalui tatap muka, media cetak
maupun media elektronik agar dapat diketahui oleh seluruh
masyarakat yang terkena rencana pembangunan.
5) Mengadakan musyawarah dengan para pemegang hak atas tanah
dalam rangka menetapkan bentuk dan/atau besarnya ganti rugi.
2. Perijinan
Kegiatan perijinan yang dilaksanakan dalam rangka kegiatan
Pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III adalah sebagai berikut :
 Ijin Kesesuaian Tata Ruang dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
3. Survei
Kegiatan Survei yang telah dilakukan dalam rangka kegiatan
Pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III adalah sebagai berikut :
 Survai Pengukuran Trase Jalan
4. Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi telah dilakukan di tahap Pra Kontruksi yaitu pada
Tanggal 17 Oktober 2017 melalui konsultasi publik dengan masyarakat inilah
didapatkan saran dan tanggapan tentang rencana kegiatan pembangunan
MORR III di lingkup wilayah mereka.
Selain konsultasi publik yang telah dilaksanakan oleh pemrakarsa,
sebelumnya dilakukan sosialisasi melalui media massa dengan memasang
iklan di surat-kabar harian Koran Sindo Manado pada Tanggal 13 Oktober
2017 guna mendapatkan Saran dan pendapat serta tanggapan dapat
disampaikan kepada instansi-instansi yang bertanggung jawab serta
tembusannya kepada Pemrakarsa dalam waktu 10 (Sepuluh) hari kerja
sejak tanggal pengumuman ini dikeluarkan, yakni melalui Badan Lingkungan
Hidup Provinsi Sulawesi Utara dan pihak Dinas Pekerjaan Umum Propinsi
Sulawesi Utara.
B. Tahap Konstruksi
Dalam rangka percepatan penyelesaian pekerjaan pembangunan jalan
Manado Outer Ring Road III direncanakan pekerjaan konstruksi sejalan
dengan pengadaan lahan.

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 4
Karena ada beberapa berdasarkan hasil survey tidak ditemukan
permukiman yang perlu ditertibkan di sepanjang jalan. Beberapa metode
pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III yang akan dilakukan
adalah dengan menggunakan alat-alat berat seperti : excavator, wheel
loader, dump truck atau Land excavator dan secara manual khusus untuk di
lokasi perumahan yang berdekatan dengan kegiatan.
1. Mobilisasi Tenaga Kerja
Selain mobilisasi kendaraan dan peralatan juga dilaksanakan mobilisasi
tenaga kerja yang direncanakan akan berlangsung selama 2 minggu.
Mobilisasi tenaga kerja yaitu kegiatan penerimaan tenaga kerja dari lokasi
proyek pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III baik (lokal) atau dari
luar proyek untuk kegiatan proyek. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan fisik pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III (segmen
dalam kota) sendiri dari beberapa unsur yaitu unsur proyek (Owner), unsur
supervisi dan unsur pelaksanaan (Kontraktor).
Kualifikasi dan jumlah tenaga kerja dari masing-masing unsur yang
diperlukan dalam pelaksanaan fisik diperkirakan sebagai berikut :
 Unsur proyek/ owner (pemilik), terdiri dari tenaga ahli dan tenaga
menengah (10%),
 Unsur supervisor (pengawasan) terdiri dari tenaga ahli dan tenaga
menengah (10%),
 Unsur kontraktor (pelaksana pekerjaan) terdiri dari tenaga ahli dan
tenaga menengah serta tenaga kasar (80 %).
Dari tenaga-tenaga tersebut yang dominan dan tetap tinggal di base
camp adalah tenaga kerja dari unsur pelaksana/kontraktor. Perkiraan jumlah
tenaga kerja untuk kegiatan pembangunan jalan Manado Outer Ring Road
III sejumlah 156 orang dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tenaga kerja yang tidak memerlukan keahlian khusus, sebanyak
mungkin diambil dari tenaga kerja lokal yang tersedia di sekitar proyek.
Melihat komposisi tenaga kerja tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa tenaga kerja lokal yang dapat diserap sebesar lebih kurang 80%.
Apabila tidak mencukupi barulah kemudian diambil dari luar daerah proyek.

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 5
Tabel 1. 1 Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja Pekerjaan pembangunan Jalan
Manado Outer Ring Road III
Jumlah
No Jenis Pekerjaan Tenaga Kerja yang Dibutuhkan
(Orang)
1 Penyiapan Lahan Site Engineer 1
(Pekerjaan tanah)
Pelaksana Pekerjan Tanah 1
Operator Alat Berat 4
Supir DumpTruk 10
Supir 2
Tenaga Kasar 25
Surveyor 1
Asisten Surveyor 1
2 Pekerjaan Jalan Site Engineer 1
Pelaksana Pekerjan Beton 1
Pelaksana Pekerjaan Pembesian 2
Surveyor 1
Asisten Surveyor 1
Mandor 1
Operator Alat Berat 4
Tukang Kayu dan Besi 5
Supir 2
Pekerja Kasar 25
3 Pekerjaan Jembatan Site Engineer 1
Pelaksana Pekerjan Beton 1
Pelaksana Pekerjaan Pembesian 2
Surveyor 1
Asisten Surveyor 1
Mandor 1
Operator Alat Berat 4
Tukang Kayu dan Besi 5
Operator Alat Pancang 2
Operator Alat Berat lainya 2
Supir 2
Pekerja Kasar 25

4 Kantor Kepala Kantor/Project Manager 1


Lapangan,Basecamp
Site Office Manager 1
Site Accounting Manager 1
Kepala Logistic 1
Kepala Administrasi 1
Kepala Gudang 1
Kepala Bengkel 1
Quantity Surveyor 1
Juru Bayar 1
Dokumen dan Penagihan 1
Supir 2
Tukang Las, Kayu dan Listrik 3
Pekerja Kasar 4
Office Boy 2
TOTAL 156
Sumber : Analisa Konsultan 2017

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 6
2. Mobilisasi Alat-Alat Berat
Pada tahap ini dilakukan perencanaan jadwal mobilisasi kendaraan dan
peralatan, jadwal/ waktu pengangkutan material dari quarry baik untuk
pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III ke lokasi basecamp, serta
pengaturan lokasi parkir kendaraan proyek serta tempat penyimpanan
peralatan proyek.
Peralatan berat yang digunakan dalam akhir masa konstruksi ini antara lain
berupa; Excavator, Bulldozer, Vibro (Sheep foot Roller dan Smooth drum
Roller), Dump Truck (Kapasitas 20 m3), Truck Hub, Water Tank, Grader dan
Concrete Paver.
Kegiatan mobilisasi dan pergerakan peralatan berat tersebut di lakukan
melalui jalan darat Arteri Manado-Bitung masuk ke Jalan Ring Road 1 dan
menuju ke lokasi base camp proyek di Desa Kalasey Satu, Kec. Mandolang,
Kab. Minahasa (sekitar STA 10+550) untuk selanjutnya bergerak menuju ke
lokasi pekerjaan yang membutuhkan peralatan tersebut dengan
menggunakan jalan kerja. Dalam operasionalnya, kendaraan dan peralatan
berat tersebut di parkir di tempat yang aman pada area tapak proyek dimana
kegiatan konstruksi nya akan dan sedang dilakukan.
Adapun dengan mempertimbangkan akan terlewatinya jalan-jalan eksisting
di luar jalan kerja dalam mobilisasi peralatan berat tersebut maka dilakukan
juga koordinasi dengan beberapa instansi terkait seperti DLLAJ dan
Kepolisian Kota Manado dan Kabupaten Minahasa. Alat-alat berat
merupakan suatu alat yang tidak dapat dipisahkan terutama dalam
melaksanakan pekerjaan konstruksi kegiatan pembangunan jalan Manado
Outer Ring Road III, jalan aksesnya ke lokasi. Perkiraan alat berat yang akan
digunakan dalam pelaksanaan fisik pembangunan jalan Manado Outer Ring
Road III adalah terdiri dari alat utama dan alat bantu. Penggolongan alat
utama pada proyek ini adalah alat yang dominan digerakkan dengan mesin
(engine) sendiri dan dapat digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan. Alat-
alat utama yang direncanakan akan digunakan dalam proyek ini adalah
sebagaimana tabel berikut ini:

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 7
Tabel 1. 2 Peralatan, Alat-Alat Berat dan Kendaraan dalam Proyek
pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III
No Nama Alat Fungsi
1 Mobile Crane, untuk mengangkat material bangunan, seperti halnya besi
tulangan, batu bata, dan material-material bangunan lainnya.
2 Bulldozer Membersihkan lahan,memindahkan tanah (dengan jarak 25-40
m) dan menghampar tanah isian.
3 Vibro (Sheep foot Untuk tanah berpasir dengan sedikit mengandung lempung, juga
Roller ) penggilas untuk tanah yang plastis dan kohesif. Sangat efektif digunakan
untuk memadatkan material lepas dengan tebal lapisan antara
15-25 cm. Selain sheep foot roller dengan tarikan (towed) juga
terdapat sheep foot roller yang bermesin yang dapat bergerak
sendiri dengan kecepatan mencapai sekitar 32 km/jam. Untuk
sheep foot roller yang ditarik, jika tenaga traktor penariknya
cukup besar, biasanya ditarik beberapa jauh, berjajar ke
samping, satu garis atau kombinasi keduanya. Ukuran sheep foot
roller ini antara 3 - 5 ton , namun ada juga yang 12-30 ton
4 Smooth drum Untuk menggilas atau pemadatan tanah, digunakan untuk
Roller) pemadatan tanah dasar dengan licin
5 Ripper Traktor dengan fungsi utama sebagai alat bajak. Ripper memiliki
batang baja berujung lancip (blade) yang dipasang di bagian
belakang bulldozer (traktor) untuk memecahkan (membajak)
lapisan batuan / material keras.
6 Scrapper Sejenis traktor dengan blade berada ditengah dan memiliki
bucket atau wadah untuk menampung material yang ingin
dipindahkan dengan kapasitas tertentu, scrapper berfungsi untuk
mengelupas material tanah dan material tersebut kemudian
dimasukkan dalam bucket atau wadah di dalam scrapper
tersebut secara tertutup atau bisa dikatakan sebagai alat berat
beroda ban (tire) yang biasa dipakai memuat / mengangkut dan
membuang (spreading) secara individu dengan atau tanpa
dibantu pendorong (bulldozer)
7 Loader Loader memiliki bentuk yang hampir mirip dengan bulldozer
namun bucket loader dapat diangkat dengan ketinggian tertentu
dan digunakan sebagai alat pemuat. Loader dapat digunakan
untuk material tanah yang telah terurai atau tidak keras
8 Grader Fungsi utama adalah meratakan, memotong gundukan dan
mengisi lubang. dapat digunakan untuk pengupasan lapisan atas
yang hendak dibuang, atau dikurangi, mencampur material dan
meratakan/ menyebarkannya lagi. Meratakan area dengan
grader sangat diperlukan untuk pemadatan yang sempurna oleh
compactor.
9 Concrete Mixer Alat ini digunakan untuk mengubah sifat batuan dan mineral
Truck menjadi bentuk yang diinginkan dan ukuran. Hasil alat ini
misalnya adalah dinilai batu, semen, beton, dan aspal. Termasuk
dalam alat ini adalah crusher dan truk mixer beton.
10 Asphalt paver Instrumen diklasifikasikan dalam kategori ini karena fungsinya
adalah untuk menempatkan bahan di tempat yang ditunjuk.
Tempat atau lokasi material tersebar merata dan dipadatkan
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Termasuk
dalam kategori ini adalah penyebar beton, aspal paver, dan
motor grader.
11 Excavator Digunakan untuk menggali parit, lubang, pondasi bangunan,
penanganan material, memotong semang dengan alat khusus,
penghancuran, perataan tanah.
12 Compressor Compressor merupakan alat berat yang berfungsi sebagai
pemampat udara yang digunakan dalam pembersihan area

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 8
No Nama Alat Fungsi
pekerjaan dari debu maupun sampah ringan lainnya, sebelum
dilakukan pengecoran atau kegiatan yang membutuhkan
kebersihan area.
13 Stone Crusher merupakan alat berat yang digunakan untuk memecah batuan
menjadi ukuran yang direncanakan.
14 Asphalt Finisher alat untuk menghamparkan campuran aspal yang dihasilkan dari
alat produksi aspal. Penghamparannya lebih halus serta lebih
datar dibandingkan asphalt finisher yang menggunakan roda
karet dengan ukuran yang sama. Kelebihan dari asphalt finisher
roda karet adalah dalam hal manuver yang lebih cepat
15 Genset Listrik Untuk pembangkit listrik di lokasi pekerjaan
16 Water Tank Untuk membawa air dari sumber untuk dipergunakan menyiram
jalan kerja pada saat musim kemarau
17 Alat pengerukan Mengeruk dan menggali tanah yang berada di bawah rumah/
Manual : sepeti gedung
pacul, serok,
karung dll
18 Dump Truck Membawa tanah hasil galian dan timbunan ke disposal area.
(Kapasitas 20 m3)
19 Trailer Trailer berfungsi juga sebagai alat angkut, namun dengan
kapasitas dan berat diatas Dump Truck. Misalnya, sebagai alat
angkut alat berat.
Sumber : Analisa Konsultan, 2017

Tabel 1. 3 Jenis Peralatan, Alat-Alat Berat dan Kendaraan dalam Proyek


pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III
No Nama Alat Jumlah (Unit)
1 Bulldozer 1
2 Dump Truck 99
3 Pad Foot Drums 3
4 Motor Grader 1
5 Vibro Roller 2
6 Batch Plant 1
7 Concrete Finisher 1
8 Truck Mixer 6
9 Water Tangki 1
10 Pile Equipment 1
11 Truck Trailer 1
12 Flat Truck 1
13 Pompa Air 1
14 Genset 1
15 Pick Up 2
16 Stone Crusher 1
17 Asphalt Mixing Plant (AMP) 1
18 Pneumatic Tire Roller 1
19 Wheel Loader 1
20 Excavator 1
21 Asphalt Distributor 1
22 Crane 1
23 Air Compressor 1
24 Survey Equipment 2
25 Concrete Vibrator 2
26 Tandem Roller 1
Sumber : Analisa Konsultan, 2017

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 9
Mobilisasi alat berat dan kendaraan akan dilakukan selama 2 minggu.
Untuk menyimpan peralatan-peralatan ringan seperti pacul, sekop, tali dan
lain – lain maka akan dibuat direksi kit. Direksi kit ini juga berfungsi sebagai
tempat rapat koordinasi pelaksana proyek oleh kontraktor pelaksana. Pada
dasarnya pekerjaan pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III ini
tidak membutuhkan pasokan listrik, namun jika diperlukan akan disediakan
generator.

3. Pembangunan dan Pengoperasian Base Camp


Pembangunan/ pengoperasian base camp dimaksudkan sebagai pusat
pengaturan pekerjaan (kantor), tempat tinggal sementara para pekerja dan
petugas lapangan selama pekerjaan berlangsung dan juga sebagai tempat
pemeliharaan kendaraan dan alat-alat berat yang digunakan dalam
melaksanakan pekerjaan, termasuk tempat pabrikasi dan gudang.
Disesuaikan dengan rencana pembangunan dari Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Sulawesi Utara dimana pembangunan MORR III akan
dimulai dari STA akhir MORR III, maka Lokasi base-camp di rencanakan
pada Stasion akhir dari trase jalan pekerjaan pembangunan MORR III
tepatnya di desa Kalasey Satu Kec. Mandolang, Kab. Minahasa.
Kebutuhan air untuk pekerja pembangunan jalan Manado Outer Ring Road
III adalah:
Domestik : 153 orang x 50 liter/hari = 7650 liter/hari*
Kebersihan = 2.000 liter/hari
Total = 9.650 liter = 9.65 m3/hari
Keterangan :
* Hanya153 orang yang dihitung, karena 3 orang yaitu pimpinan proyek (1
orang) dan administrasi-keuangan (2) berada di luar lokasi kegiatan
(kantor proyek)
Pembangunan/ pengoperasian base camp dimaksudkan sebagai pusat
pengaturan pekerjaan (kantor), tempat tinggal sementara para pekerja dan
petugas lapangan selama pekerjaan berlangsung dan juga sebagai tempat
pemeliharaan kendaraan dan alat-alat berat yang digunakan dalam
melaksanakan pekerjaan, termasuk tempat pabrikasi dan gudang.
Kebutuhan peralatan pada kegiatan ini berupa peralatan jenis pick-up (10
unit) dan dump truk (sebanyak 20 unit).

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 10
4. Pembersihan Lahan dan Penyiapan Tanah Dasar
Pembersihan lahan RUMIJA mencakup pekerjaan land clearing/
stripping di area pekerjaan trase pembangunan jalan Manado Outer Ring
Road III sepanjang lebih kurang 10,55 km dan pembuatan jalan kerjanya.
Tanah hasil stripping ini tidak dibuang melainkan akan dimanfaatkan sebagai
lapis tanah humus pada RUMIJA di luar badan jalan. Sedangkan pekerjaan
penyiapan tanah dasar mencakup penyiapan dasar badan jalan lingkar
sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan.
Pekerjaan pembersihan lahan terdiri dari pekerjaan pembersihan terhadap
tanaman atau tumbuhan, pembongkaran bangunan, saluran drainase
sementara, pengupasan tanah dan pembuangan bahan-bahan sisa yang
berasal dari pekerjaan konstruksi.
Disamping itu juga akan dilakukan pemindahan utilitas umum, agar lahan di
tapak proyek bersih sebelum pekerjaan tanah, drainase, jalan dan konstruksi
lainnya di mulai.
Pekerjaan pembongkaran saluran drainase, irigasi dan utilitas umum
akan di lakukan setelah bangunan saluran drainase, irigasi dan utilitas
umum pengganti sudah dapat berfungsi, sehingga tidak mengganggu
fungsinya. Pelaksanaan pemindahan utilitas umum yang akan terganggu
akan di koordinasikan dengan instansi terkait seperti PT.PLN, PT.Telkom,
dan PDAM.
Tabel 1. 4 Daftar Utilitas yang Terkena Proyek Pembangunan Jalan Manado
Outer Ring Road III
Estimasi
No. Lokasi Lokasi yang Terkena Penanganan
Dampak
1 Tiang Listrik Jalan Manado – Tomohon, Jalan Tiang listrik Relokasi
PLN Warembungan – Sea – tegangan
Malalayang, Jl. Lokal di Kel. rendah
Winangun Satu, Jalan Trans
Sulawesi di Kalasey
2. Tiang TELKOM Jalan Manado – Tomohon, Jalan Tiang Telkom Relokasi
Jaringan Kabel Warembungan – Sea – Kabel Telkom menjadi kabel
tanah Telkom Malalayang, Jl. Lokal di Kel. tanah,
Winangun Satu, Jalan Trans Relokasi
Sulawesi di Kalasey proteksi sesuai
kebutuhan
3. PDAM Jalan Manado – Tomohon, Jalan Relokasi
Warembungan – Sea – Sesuai
Malalayang, Jl. Lokal di Kel. Kebutuhan
Winangun Satu, Jalan Trans
Sulawesi di Kalasey
Sumber : Analisa Konsutan, 2017

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 11
5. Pengangkutan Bahan Tanah dan Material Bangunan
Bahan galian/ material diperoleh dari hasil kegiatan pemotongan lereng.
Kebutuhan material pada proyek pembangunan jalan Manado Outer Ring
Road III ditunjukkan oleh tabel berikut ini:
Tabel 1. 5 Kebutuhan Material Proyek
No. Jenis Material Satuan Volume Sumber Lokasi
1 Pasir m3 334.004 Desa Girian
2 Semen m3 66.658 Pelabuhan Bitung
3 Batu / Kerikil m3 613.587 Desa Tateli
Desa Warembungan
4 Besi Ton 53.224 Pelabuhan Bitung
5 Beton m3 1.230.487 Pabrikasi
6 Aspal Ton 140.792 Pelabuhan Bitung
7 Bahan Timbunan M3 406.638 Tikala Baru ( Taas )

Sumber : Hasil Analisa Tim Konsultan 2017

Material penunjang seperti semen dan baja tulangan/besi didatangkan


dari kota setempat (Manado) atau gudang di Pelabuhan Bitung. Sedangkan
agregat/ batu pecah merupakan material on site yang pengangkutannya
akan memanfaatkan jalan yang ada di sepanjang rencana pembangunan
Manado Outer Ring Road III.

Namun dalam pelaksanaan pengangkutan telah direncanakan untuk


melakukan penyiraman jalan secara periodik 2 kali sehari sehingga tidak
menimbulkan pencemaran debu akibat gesekan ban dengan tanah.
Untuk mendatangkan material tersebut di atas, biasanya digunakan alat
angkut dump truck dengan kapasitas 10 ton (MST), rute yang dipergunakan
diperkirakan melalui jalan Nasional/ jalan propinsi.
Pengangkutan material dan peralatan pembangunan jalan dilakukan
oleh truck pengangkut berkapasitas 25 m3 dan dilengkapi dengan pelindung
(seal) untuk mencegah ceceran tanah yang tumpah. Selain itu juga diatur
rute transportasi truk yang mengangkut hasil pengerukan tanah sebanyak 32
kendaraan/hari dengan ritase masing-masing truk sebanyak 3 ritase (rute
yang sama juga digunakan untuk truk yang kosong). Setiap hari truk dapat
mengangkut tanah sebanyak 2.400 m3. Dump truck berisi tanah akan
berangkat menuju lokasi konstruksi mulai pukul 22.00-05.00 WIT.
Sedangkan untuk pengangkutan tanah akan dilayani oleh 2 unit truck
kapasitas 18 m3 dengan ritase dua kali perhari, dengan rute pengangkutan
material adalah sebagai berikut :

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 12
Tabel 1. 6 Rute Transportasi Material Tanah Lokasi Taas.
Panjang Kondisi
Nama jalan Jumlah jalur Jumlah lajur
(km) jalan
Malalayang (Jl.Sea)-Kalasey 3.8 2.00 2.00 Baik
Jalan Warembungan - 9.03 2.00 2.00 Baik
Malalayang
Jalan Ring Road I – Jalan 8.41 2.00 2.00 Baik
Warembungan
Jalan Ring Road 0.550 2.00 2.00 Baik
Jalan Ringroad-Tikala Baru ( 4.200 2.00 1.00 Baik
Taas )
Sumber : Hasil Perhitungan Tim Konsultan, 2017

Untuk pengangkutan pasir akan dilayani oleh 2 unit truck kapasitas 18 m3


dengan ritase dua kali perhari. Pasir diangkut ke lokasi konstruksi dengan
rute pengangkutan material sebagai berikut :
Tabel 1. 7 Rute Transportasi Material Pasir Lokasi Girian
Panjang Kondisi
Nama jalan Jumlah jalur Jumlah lajur
(km) jalan
Malalayang (Jl.Sea)-Kalasey 3.8 2.00 2.00 Baik
Jalan Warembungan - 9.03 2.00 2.00 Baik
Malalayang
Jalan Ring Road I – Jalan 8.41 2.00 2.00 Baik
Warembungan
Jalan Ring Road-Maumbi 0.550 2.00 2.00 Baik
Maumbi-Airmadidi 24.200 2.00 2.00 Baik
Airmadidi-Sp3. Girian 11.10 2.00 2.00. Baik
Sp3. Girian-Girian 2.00 2.00 2.00 Sedang

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Konsultan, 2017

Tabel 1. 8 Rute Transportasi Material Batu / Kerikil Lokasi Tateli

Panjang Kondisi
Nama jalan Jumlah jalur Jumlah lajur
(km) jalan
Tateli - Kalasey 4.2 2.00 2.00 Baik
Sumber : Hasil Perhitungan Tim Konsultan, 2017

6. Pekerjaan Tanah (Galian dan Timbunan)


Pekerjaan tanah mencakup pekerjaan galian, timbunan, penyiapan
permukaan jalan dan pekerjaan stabilisasi tanah serta penanganan
pembuangannya.
Pekerjaan galian dilakukan dengan peralatan penggali (excavator) dan
tenaga manusia (manual). Tanah galian yang tidak terpakai karena
mengandung bahan organik yang tinggi akan di keluarkan dan ditempatkan

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 13
sebagai penutup pada area bekas galian (borrow material). Sedangkan yang
memenuhi spesifikasi akan dimanfaatkan untuk timbunan badan jalan.
Keperluan timbunan memanfaatkan tanah yang berasal dari tanah galian di
sepanjang trase jalan Manado Outer Ring Road III dan borrow material yang
berasal dari area sekitar proyek. Faktor keamanan juga diperhatikan dalam
galian dan timbunan yang akan dilakukan. Untuk kemudian lereng-lereng
tersebut akan ditanami dengan tanaman vegetasi penutup seperti rumput-
rumputan (solid sodding). Sedangkan bagian lereng yang tidak dibuat miring
akan di tutup dengan tembok penahan (Retaning wall)
Penggalian dan penimbunan meliputi segala aktivitas yang termasuk
pekerjaan tanah yang diperlukan untuk pembentukan badan jalan Manado
Outer Ring Road III
Untuk mendapatkan kondisi alinyemen jalan sesuai dengan kriteria
perencanaan, di beberapa tempat diperlukan pekerjaan galian, dan di tempat
lain akan diperlukan timbunan. Tanah galian yang memenuhi syarat teknis
biasanya langsung digunakan sebagai bahan timbunan setelah dibersihkan
dari top soil maupun sisa tumbuh-tumbuhan.
Bardasarkan data geologi kondisi lapisan tanah di bawah permukaan
menunjukkan bahwa bahan-bahan bangunan dapat diperoleh di berbagai
lokasi sepanjang alinyemen pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III
yang direncanakan. Untuk proyek ini, hanya agregat dengan kualitas baik
atau cukup baik yang dapat diperhitungkan. Agregat dengan kualitas baik
adalah yang kuat dan bebas dari bahan yang merusak dan memiliki kualitas
yang cukup baik untuk digunakan dalam campuran aspal, lapisan
permukaan, lapisan base untuk jalan, dan beton struktural. Kualitas agregat
yang cukup baik adalah yang kuat dan dapat digunakan untuk lapisan base
dengan spesifikasi yang lebih rendah dan untuk beton yang tidak struktural.
Secara umum, semua sumber bahan / material timbunan berada dekat dari
daerah alinyemen yang direncanakan. Daerah sumber bahan ini umumnya
dapat dicapai dengan kendaraan beroda 4 atau truk bermuatan 10 ton, dan
biasanya dapat diperoleh dengan cara membeli dari pengusaha quarry yang
telah berizin, sehingga dalam proses pengangkutan quarry dapat
memperhatinkan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang benar.

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 14
7. Pekerjaan Konstruksi Badan Jalan dan Lapis Perkerasan
Jenis perkerasan yang ditetapkan pada pembangunan jalan Manado
Outer Ring Road III dapat dijelaskan sebagai berikut :
Bahu jalan utama, ramp dan akses adalah flexible pavement (perkerasan
lentur) yang direncanakan terdiri atas :
 Subbase / Agregat B : 20 cm
 Base Course / Agregat A : 13 cm
 Lapisan ATB : 4 cm
Pelaksanaan pekerjaan lapis perkerasan sebagai berikut :
a) Penyiapan lapis pondasi
Meliputi pelaksanaan lapis pondasi khusus dengan atau tanpa bahan
pengikat. Sebelum dilakukan penghamparan beton, tanah dasar atau
lapis pondasi bawah harus diperiksa kepadatan dan bentuk penampang
melintangnya. Lapisan di bawah beton harus senantiasa bebas dari
benda-benda asing, sisa-sisa beton dan kotoran lainnya.
b) Pekerjaan lapis perkerasan, meliputi:
- Pemasangan sambungan memanjang dan melintang
- Pemasangan ruji (dowel) dan pelapis ruji (dowel coating)
- Pemasangan tulangan
- Pengadukan beton dan pengangkutan adukan beton
- Pengecoran
- Penghamparan
- Pemadatan
- Penyelesaian akhir, berupa pembentukan tekstur
permukaan dari perapian tepi.
c) Perawatan dan Pemeliharaan
Setelah penyelesaian akhir selesai dan lapis akhir menguap dari
permukaan atau segera setelah pelekatan dengan beton tidak terjadi,
maka seluruh permukaan beton harus segera ditutup dan dipelihara.
Masa perawatan dilakukan selama 28 hari, tetapi waktu tersebut dapat
diperpendek bila 70 % kekuatan tekan atau lentur beton dapat dicapai
lebih awal dengan menambahkan zat aditiv.
d) Perlindungan perkerasan yang sudah selesai
Perkerasan yang sudah selesai dan perlengkapannya harus dilindungi
dari lalu lintas umum dan lalu lintas pelaksanaan. Perlindungan ini

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 15
termasuk penyediaan petugas untuk mengatur lalu lintas memasang
dan memelihara rambu peringatan, lampu-lampu, rintangan, dan
sebagainya.

8. Pekerjaan Drainase
Pekerjaan drainase untuk menyalurkan air baik pada waktu pelaksanaan
konstruksi terutama di musim hujan antara lain; saluran pembuangan primer
maupun sekunder yang menampung dan mengalirkan air dari daerah sekitar
proyek serta lokasi tapak proyek. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan
drainase dilakukan pembuatan saluran sementara untuk mengalirkan air
yang ada di sekitar lokasi proyek sehingga tidak terjadi genangan dan banjir.
Saluran drainase di kelompokkan menjadi 2 macam yaitu drainase yang
menyilang (cross drain) dan saluran samping (side drain). Drainase cross
adalah saluran drainase yang berpotongan oleh rencana jalan. Side drain
adalah saluran drainase di samping (side ditch) dan atau di median (median
drain). Namun untuk dibeberapa lokasi yang dianggap perlu ditambahkan
saluran drainase yang bertipe sub drain yang berfungsi untuk melancarkan
aliran air existing di dalam tanah.
Perlintasan dengan sungai dan anak sungai diperhitungkan terhadap banjir
periode ulang 50 tahunan. Pada aliran yang sudah ada dipertahankan
bentuk penampang basah dari aliran yang sudah ada dengan kriterianya
adalah sebagai berikut :
 Sungai/ anak sungai dengan lebar lebih atau sama dengan 25 m dibuat
kontruksi jembatan.
 Sungai/ anak sungai dengan lebar kurang dari 25 m dibuat Box Culvert.
 Untuk saluran drainase dibuat gorong-gorong yang disesuaikan dengan
kapasitas eksisting.
 Genangan yang diakibatkan oleh kontruksi jalan dialirkan melalui
saluran samping dan dialirkan menuju sungai terdekat.
Pembuatan saluran drainase pada ruas pembangunan jalan Manado Outer
Ring Road III meliputi :
1. Cross drain dipasang setiap jarak 500 m, dengan konstruksi gorong-
gorong diameter 1.00 m.

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 16
2. Saluran samping dari bahan beton dengan bentuk geometri trapesium.
Untuk daerah curam dibuat konstruksi pasangan batu kali bila
diperlukan.
3. Saluran median dari bahan tanah dilapis rumput dengan geometri
lengkung parabola dilengkapi dengan gorong-gorong dia. 0.60 m
menuju saluran samping. Saluran ini dibuat di daerah superelevasi.

9. Pekerjaan Konstruksi Jembatan


Jumlah jembatan sebanyak 3 (tiga) lokasi, dengan konstruksi
menggunakan balok girder dari beton. Posisi dan panjang masing-masing
jembatan tersebut antara lain :
1. Jembatan I, terletak pada STA 0+732 - STA 1+130, sepanjang
kurang lebih 400 meter.
2. Jembatan II terletak pada STA 1+380 – STA 1+680, sepanjang
kurang lebih 300 meter.
3. Jembatan III terletak pada STA 2+650 – STA 2+775, sepanjang
kurang lebih 125 meter.
Beberapa jenis pekerjaan yang dilaksanakan dalam rangka pembangunan
jembatan antara lain:
a) Pondasi
Pondasi yang digunakan untuk jembatan overpass dan jembatan
underpass pada proyek ini dipilih pondasi tiang pancang dan tiang bor,
sedangkan untuk box culvert dipilih pondasi langsung. Pemilihan jenis
pondasi tersebut karena tanah dasar dibawah bangunan yang
direncanakan akan dibangun Overbridge/ Underbridge tersebut tidak
mempunyai kapasitas dukung (bearing capacity) yang cukup untuk
memikul beban atasnya, sedangkan letak tanah keras yang mana
mempunyai daya dukung yang mampu memikul berat bangunan dan
berat beban yang akan bekerja diatasnya letaknya sangat dalam. Tiang
pancang berdiameter bulat  0,40,  0,50, dan  0,60 dan tiang Bor
berdiameter  0,8,  1,0. Jumlah tiang pancang dibawah kolom/
abutment yang akan dipakai direncanakan dahulu terhadap beban tetap
dan beban sementara.
Untuk menggabungkan daya dukung tiang yang diperoleh dari masing-
masing tiang pancang/bor dibutuhkan suatu footing yang meliputi

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 17
seluruh tiang-tiang pancang/bor dibawah kolom/ abutment. Ketebalan
footing dihitung berdasarkan beban yang diterima dan disebarkan ke
setiap tiang pancang.
b) Kolom
Kolom berfungsi sebagai penyangga dari bangunan atas. Diameter
kolom disesuaikan dengan beban yang dipikul oleh kolom. Metoda
pelaksanaan pembuatan kolom adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan rangka pembantu untuk pembesian kolom
b. Pembesian kolom
c. Pemasangan bekisting
d. Pengecoran dengan menggunakan concrete pump
e. Penggetaran dengan vibrator
f. Pembongkaran bekisting
c) Pierhead
Pierhead letaknya diatas kolom, berfungsi sebagai tempat tumpukkan
dari balok-balok overpass/underpass. Panjang pierhead disesuaikan
dengan kebutuhan lebar jalan.
Metoda pelaksanaan pembuatan pierhead adalah sebagai berikut :
 Pemasangan perancah (scaffolding)
 Pemasangan dasar bekisting yang ditumpu perancah
 Pemasangan bagian sisi dari bekisting
 Pengecoran pierhead dilakukan dengan bantuan concrete pump
 Pembongkaran bekisting
d) Girder
Girder adalah gelagar memanjang yang menumpu pada pierhead.
Girder dibuat dari beton pra tegang. Ukuran girder disesuaikan dengan
jarak antara as pierhead. Material untuk girder terdiri atas beton dan
stand dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Metoda pelaksanaan pembuatan girder secara garis besar adalah
sebagai berikut :
 Base form dipasang di atas lantai
 Pembesian
 Pemasangan strand
 Pemasangan side form dan end form
 Pengecoran

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 18
 Penegangan strand
 Bongkar base form
Girder yang sudah siap selanjutnya diangkut ke lokasi proyek. Girder
diangkat ke atas pierhead dengan menggunakan crane sebelumnya
pada pierhead dipasang bearing sebagai bantalan perletakan.
e) RC Plate dan Slab
RC Plate sebagai alat untuk pengecoran beton lantai overbridge/
underbridge (slab).
Urutan pekerjaan slab sebagai berikut :
 Pemasangan RC plate
 Pembesian
 Pengecoran
f) Abutment
Abutment merupakan bagian dari kepala jembatan overbridge/
underbridge. Kestabilan struktur mutlak harus ditinjau agar dapat
diketahui dan diyakini bahwa struktur akan kuat dan tidak bergerak
karena beban yang bekerja pada struktur.

10. Pekerjaan Bangunan Perlintasan Dengan Jalan Eksisting


Perlintasan rencana jalan lingkar dengan jalan eksisting lainnya yang
merupakan perlintasan tak sebidang terdapat di Sta. 0 + 000.
Dalam kegiatan pembangunan jembatan dan overpass/underpass, salah
satu komponen kegiatan yang potensial menimbulkan dampak lingkungan
adalah kegiatan pemasangan tiang pancang. Getaran yang di timbulkan
akan mengganggu bangunan hingga 200 m dari lokasi proyek.

11. Pekerjaan Bangunan Fasilitas Jalan Lingkar


Bangunan fasilitas jalan yang akan dibangun adalah Rambu Lalu Lintas
dan Lampu PJU, secara rinci Rambu Lalu Lintas dan Lampu PJU adalah :
a) Rambu Lalu Lintas
Sebagai bagian dari perlengkapan jalan adalah rambu lalu lintas yang
meliputi rambu peringatan, peraturan, informasi, baik berupa lampu,
papan rambu atau garis-garis ada konstruksi jalan (marka jalan).
b) Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU)

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 19
Lampu penerangan jalan umum (PJU) merupakan suatu perlengkapan
yang harus ada di jalan lingkar sebagai pemberian keamanan dan
keselamatan pengguna jalan.

12. Pekerjaan Perapihan Lokasi Kegiatan


Pekerjaan perapihan jalan dilakukan setelah semua kegiatan konstruksi
selesai yaitu berupa membersihkan sisa-sisa material untuk diangkut ke
tempat lain. Selain itu dilakukan pemeriksaan kembali kondisi jalan yang
dihasilkan termasuk kesesuaian hasil dengan rencana.

13. Pekerjaan Demobilisasi Peralatan Kerja


Demobilisasi peralatan kerja adalah pemutusan hubungan kerja antara
pemrakarsa dengan kontraktor dan pengangkutan kembali ke tempat asal
seluruh peralatan kerja yang digunakan selama masa konstruksi.

14. Pekerjaan Pengaturan Lalu Lintas (Traffic Manajemen)


Kegiatan ini adalah kegiatan pengaturan arus lalu lintas pada saat
pelaksanaan konstruksi dan pengalihan arus lalu lintas pada jalan darurat
yang dibangun khusus .
Adapun jalan alternatif untuk menghindari kemacetan pada saat konstruksi
adalah sebagai berikut :
 Jalan alternatif saat konstruksi Simpang-susun Ring-road :
 Temporary road di sekitar lokasi konstruksi simpang susun.

C. Tahap Operasional
Dengan dioperasikannya pembangunan jalan Manado Outer Ring Road
III ini, diperkirakan akan mengurangi kemacetan di sepanjang jalan raya
(arteri) Trans Sulawesi dan Jalan Arteri di dalam Kota Manado .
Pada saat pengoperasian tenaga kerja yang dapat diserap antara lain
sebagai tenaga kebersihan. Tenaga ini akan meningkat sejalan dengan
meningkatnya pelayanan fasilitas jalan Manado Outer Ring Road III
tersebut..
Pada tahap operasi jalan Manado Outer Ring Road III, dengan
pekerjaan yang akan dilakukan adalah :

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 20
1. Pengoperasian Jalan Lingkar
Untuk mengoperasikan jalan Manado Outer Ring Road III melalui 2
(dua) tahap.
 Tahap pertama adalah pengujian uji kelaikan jalan dimana pengujian ini
diarahkan untuk pemenuhan Standard Pelayanan Minimum yang
menyangkut kenyamanan penggunaan jalan, kecepatan kendaraan
yang dianggap aman, jarak pandang kendaraan dan penerangan di
waktu malam hari.
 Tahap Kedua adalah Pembukaan jalan untuk lalu lintas umum
Pengoperasian jalan Manado Outer Ring Road III adalah membuka
jalan yang telah selesai dibangun untuk keperluan pelayanan lalu lintas.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari manajemen jalan yang
diantaranya adalah : kemungkinan pembatasan beban ganda bagi jenis lalu
lintas yang melewatinya termasuk juga pembatasan kecepatan dan
peruntukan jalur serta pembuatan marka jalan yang jelas dan mdah terlihat
oleh pengguna jalan sehingga dapat memberikan keamanan dan
kenyamanan bagi pemakai jalan yang berarti pula dapat meningkatkan
pelayanan. Umur rencana pengoperasian jalan ini diperkirakan 30-40 tahun.

2. Pemeliharaan jalan Manado Outer Ring Road III


Kegiatan pemeliharaan Jalan Manado Outer Ring Road III yang
dilakukan oleh instansi terkait / di monitor oleh instansi terkait berupa
pengecekan dan pengawasan jalan secara rutin untuk menjaga agar tingkat
pelayanan jalan sesuai dengan Standard Pelayanan Minimal yang di
tetapkan.
Pemeliharaan jalan berupa pemeliharaan rutin, berkala/periodik dan
insidentil, pada kegiatan pemeliharaan ini juga akan dilakukan berbagai
evaluasi secara berkala tentang keadaan jalan yang akan digunakan untuk
melakukan berbagai modifikasi bagi perbaikan jalan nantinya sehingga
dapat dijaga tingkat pelayanan secara optimal.

Secara rinci kegiatan pemeliharaan jalan akan meliputi :


a) Perawatan rutin
b) Perawatan berkala
c) Pelapisan ulang (overlay)

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 21
d) Melengkapi sarana jalan (rambu-rambu, taman, telepon darurat, mobil
derek)
e) Pembersihan dan perbaikan saluran drainase
f) Pengecatan ulang marka jalan
g) Pembersihan Jalan
h) Evaluasi tempat-tempat rawan kecelakaan
i) Penggantian penerangan jalan umum
j) Penghijauan dan pembuatan biopori di daerah resapan di kanan kiri
jalan.

Hal ini merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah setiap


kerusakan lebih lanjut dari jalan dan jembatan karena dalam kondisi tertentu
jalan akan mengalami kerusakan.
Kegiatan pemeliharaan jalan Manado Outer Ring Road III adalah sebagai
berikut :
1) Pemeliharaan Rutin :
Dilaksanakan setiap hari/minggu/bulan dan sifatnya non struktural
berupa ; perkerasan jalan (penambalan lubang dan penutupan retak
jalan). Bidang jembatan (pemeliharaan dan perbaikan terowongan/
jembatan serta sambungan ekspansi).
Bidang sarana jalan berupa pemeliharaan dan perbaikan concrete
barrier dan crub stone, guardrail, guide post, patok kilometer serta
perbaikan pagar DAMIJA.
Bidang drainase berupa pemeliharaan dan perbaikan dan pembersihan
saluran air.
Untuk bidang lingkungan berupa pemotongan rumput di DAMIJA,
stripping shoulder, pemeliharaan dan perbaikan talud jalan,
pembersihan jalur jalan, pemeliharaan taman dan tanaman di DAMIJA
serta penyapuan dan pemungutan sampah.
Bidang Peralatan dan PKU meliputi pemeliharaan dan perbaikan
perlatan kerja, mekanikal dan elektrikal serta pemeliharaan dan
perbaikan Penerangan Jalan Umum (PJU).
Pemeliharaan bangunan jalan Manado Outer Ring Road III yang
dilaksanakan setiap hari/minggu/bulan dan sifatnya non struktural:
(a) Bidang Drainase
 Pemeliharaan dan pembersihan jalan

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 22
(b) Bidang Lingkungan
 Pemotongan rumput di sekitar badan jalan
 Pemeliharaan dan perbaikan bangunan pendukung
 Pembersihan jalan
 Pemeliharaan tanaman di sekitar jalan
 Pemungutan sampah
2) Pemeliharaan Periodik:
Pemeliharaan yang dilaksanakan untuk memilihkan kekuatan
struktural jalan kembali ke kondisi mantap akibat berakhirnya masa
pakai yang dapat diperkirakan waktunya.
Untuk bidang perkerasan jalan berupa surface dressing, bidang
jembatan berupa penggantian sambungan ekspansi, penggantian joint
sealent yang sudah aus, levelling oprit jembatan, pengecatan railing
jembatan serta pembersihan drainase jembatan.
Bidang sarana jalan meliputi pengecatan ulang marka jalan dan
penggantian rambu lalu lintas.
Untuk bidang lingkungan berupa penataan taman dan tanaman di
daerah DAMIJA jalan.
Serta bidang peralatan dan PJU meliputi penggantian komponen
peralatan jalan dan penerangan jalan umum .
Pemeliharaan ini dilaksanakan untuk memulihkan kekuatan
struktural bangunan pengendalian banjir kembali ke kondisi mantap
akibat berakhirnya masa pakai yang dapat diperkirakan waktunya.
 Bidang Lingkungan
 Penataan tanaman di sekitar jalan
 Bidang peralatan
 Penggantian komponen peralatan kerja
 Penggantian komponen jalan lainnya, termasuk alternatifnya
(jika terdapat alternatif-alternatif terhadap rencana usaha
dan/atau kegiatan) dan pengelolaan lingkungan hidup yang
sudah disiapkan/direncanakan sejak awal sebagai bagian dari
rencana kegiatan (terintegrasi dalam desain rencana usaha
dan/atau kegiatan). Dalam hal diperlukan adanya informasi
yang lebih detail terhadap deskripsi rencana kegiatan, maka
dapat dilampirkan informasi lain yang dianggap perlu.

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 23
3) Pemeliharaan Khusus :
Pemeliharaan yang dilaksanakan untuk menanggulangi
kerusakan-kerusakan jalan akibat tanah/ lingkungan atau kesalahan
dalam pembangunan yang memerlukan penanganan khusus.
Adapun panduan impelementasi dari kegiatan pemeliharaan jalan
telah tertuang Manual Pemeliharaan oleh DirJen Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan.

1.2. Ringkasan Dampak Penting Hipotetik


1.2.1. Identifikasi Dampak Potensial
Proses untuk menghasilkan Dampak Penting Hipotetik (DPH) pada
dasarnya diawali melalui :Proses identifikasi dampak potensial.
Esensi dari proses identifikasi dampak potensial adalah menduga semua
dampak yang berpotensi terjadi akibat kegiatan pembangunan jalan
Manado Outer Ring Road III. Pada tahap ini kegiatan pelingkupan
dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup
baik secara primer, sekunder dan seterusnya yang secara potensial akan
timbul akibat adanya kegiatan pembangunan tersebut. Pada tahapan ini
juga hanya diinventarisasii dampak potensial yang mungkin akan timbul
tanpa memperhatikan besar/kecilnya dampak, atau penting tidaknya
dampak.
Penentuan Dampak Penting Hipotetik (DPH) yang dilakukan melalui 2
(dua) tahap yaitu : Tahap identifikasi dampak potensial dan tahap
evaluasi dampak potensial menjadi dampak Penting Hipotetik (DPH)
(Gambar 1.1)

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 24
Gambar 1. 1 Tahap identifikasi dampak potensial dan tahap evaluasi dampak
potensial menjadi dampak Penting Hipotetik (DPH)

Identifikasi dampak potensial untuk kegiatan pembangunan jalan Manado


Outer Ring Road III, dilaksanakan dengan cara : konsultasi dan diskusi
dengan para pakar, pemrakarsa, serta pelibatan masyarakat melalui
sosialisasi dan konsultasi publik serta memperhatikan kegiatan lain yang
ada di sekitar. Selain itu identifikasi dampak potensial dilakukan dengan
menggunakan metode matriks sederhana dan bagan alir (flowchart).
Metode matriks sederhana (matriks Identifikasi dampak potensial dari
pembangunan Manado Outer Ring Road III dapat dilihat pada tabel dan
gambar dibawah ini :

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 25
Tabel 1. 9 Matrik Interaksi Dampak Potensial
No Komponen Lingkungan Komponen Kegiatan Tahap Pra-Konstruksi
Prakontruksi Tahap Kontruksi Operasi 1. Survey
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 2. Perijinan
Komponen Fisika-Kimia 3. Pembebasan Lahan
1 Penurunan kualitas udara dan peningkatan X X X X X X X X X 4. Sosialisasi
kebisingan
2 Terjadinya Getaran X X X X Tahap Konstruksi
3 Penurunan kualitas air tanah X X 1. Mobilisasi tenaga kerja
4 Penurunan kualitas air permukaan X X X X X X 2. Mobilisasi Alat-Alat Berat
5 Air Limpasan (run off) X X 3. Pembangunan dan Pengoperasian
Basecamp
6 Terjadinya erosi X X 4. Pembersihan Lahan dan Penyiapan tanah
Dasar
Komponen Biologi 5. Pengangkutan Bahan Tanah & Material
bangunan
1 Berkurangnya vegetasi X 6. Pekerjaan Tanah
2 Penurunan biota air X X X X 7. Pekerjaan Konstruksi badan Jalan dan lapis
Perkerasan
Komponen Sosial, Budaya dan Ekonomi 8. Pekerjaan Darinase
1 Kesempatan kerja & Pendapatan X X X 9. Pekerjaan Konstruksi Jembatan
2 Peningkatan PAD X 10. Pekerjaan Bangunan Perlintasan dgn Jalan
Lain
3 Perubahan Pemilikan tanah & Pendapatan X 11. Pekerjaan Fasilitas Jalan
4 Perubahan sikap dan persepsi masyarakat X X X X X X X X X 12. Pekerjaan Perapihan Lokasi Kegiatan

5 Keamanan dan Kenyamanan Pengguna Jalan X 13. Demobilisasi Peralatan Kerja


6 Gangguan lalu lintas X X X X X X 14. Pekerjaan Pengaturan Lalu lintas
Komponen Kesehatan Tahap Operasional
1 Penurunan kesehatan masyarakat X X X X X X 1. Perekrutan Tenaga Kerja Operasional
2 Sanitasi lingkungan X X 2. Pengoperasian Jalan Lingkar
3. Perawatan jalan

Keterangan :
X = Ada Dampak

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 26
DIAGRAM ALIR HOLISTIK DAMPAK
POTENSIAL

Pra Kontruksi Tahap Kontruksi Tahap Operasi

Survey Perijinan Pembebasan Sosialisasi Mobilisasi Mobilisasi Pengoperasian Pembersihan Pengangkutan Pekerjaan Pekerjaan kontruksi Pekerjaan Pekerjaan kontruksi Pekerjaan bangunan Pekerjaan Pekerjaan Demobilisasi Pengaturan lalu Perekrutan tenaga Pengoperasian Perawatan
lahan tenaga kerja alat berat base camp lahan material tanah badan jalan drainase jembatan pelintasan fasilitas jalan perapihan lokasi peralatan kerja lintas operasional jalan Jalan

Keamanan dan
Penurunan kualitas Air limpasan (run Berkurangnya Kesempatan kerja Perubahan
Terjadinya getaran Terjadinya erosi Penurunan biota air Peningkatan PAD kenyamanan Gangguan lalu lintas Sanitasi lingkungan
air tanah off) vegetasi dan pendapatan pemilikan tanah
pengguna jalan

Penurunan kualitas Penurunan kualitas air Penurunan kesehatan


udara permukaan masyarakat

Perubahan sikap dan persepsi


masyarakat

Gambar 1. 2 Diagram Alir Holistik Dampak Potensial

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 27
Berdasarkan matriks Indentifikasi dampak dan bagan alir diatas, maka hasil
identifikasi dampak potensial diperoleh 54 komponen dampak yaitu :

Tabel 1. 10 Hasil Identifikasi Dampak Potensial


KOMPONEN KEGIATAN KOMPONEN LINGKUNGAN
Tahap Pra-Konstruksi
1. Survey Perubahan Pemilikan tanah & Pendapatan
2. Perijinan Peningkatan PAD
3. Pembebasan Lahan Kesempatan kerja & Pendapatan
4. Sosialisasi Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
Tahap Konstruksi
1. Mobilisasi tenaga kerja Kesempatan kerja & Pendapatan
Penurunan kualitas udara dan peningkatan
2. Mobilisasi Alat-Alat Berat kebisingan
Terjadinya Getaran
Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
Gangguan lalu lintas
Penurunan kesehatan masyarakat
3. Pembangunan dan Pengoperasian
Penurunan kualitas air permukaan
Basecamp
Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
Penurunan kesehatan masyarakat
Sanitasi lingkungan
4. Pembersihan Lahan dan Penyiapan Penurunan kualitas udara dan peningkatan
tanah Dasar kebisingan
Penurunan kualitas air permukaan
Terjadinya erosi
Berkurangnya vegetasi
Penurunan biota air
5. Pengangkutan Bahan Tanah & Penurunan kualitas udara dan peningkatan
Material bangunan kebisingan
Penurunan kualitas air tanah
Penurunan kualitas air permukaan
Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
Penurunan kesehatan masyarakat
Penurunan kualitas udara dan peningkatan
6. Pekerjaan Tanah kebisingan
Penurunan kualitas air tanah
Penurunan kualitas air permukaan
Air Limpasan (run off)
Penurunan biota air
Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
Penurunan kesehatan masyarakat
7. Pekerjaan Konstruksi badan Jalan Penurunan kualitas udara dan peningkatan
dan lapis Perkerasan kebisingan

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 28
KOMPONEN KEGIATAN KOMPONEN LINGKUNGAN
Terjadinya Getaran
Terjadinya erosi
Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
Sanitasi lingkungan
8. Pekerjaan Drainase Penurunan kualitas air permukaan
Air Limpasan (run off)
Penurunan biota air
Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
Penurunan kualitas udara dan peningkatan
9. Pekerjaan Konstruksi Jembatan kebisingan
Penurunan kualitas air permukaan
Penurunan biota air
10. Pekerjaan Bangunan Perlintasan Penurunan kualitas udara dan peningkatan
dgn Jalan Lain kebisingan
Terjadinya Getaran
Gangguan lalu lintas
Penurunan kualitas udara dan peningkatan
11. Pekerjaan Fasilitas Jalan kebisingan
Penurunan kesehatan masyarakat
12. Pekerjaan Perapihan Lokasi
Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
Kegiatan
Penurunan kualitas udara dan peningkatan
13. Demobilisasi Peralatan Kerja kebisingan
Terjadinya Getaran
Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
Keamanan dan kenyamanan pengguna jalan
Penurunan kesehatan masyarakat
14. Pekerjaan Pengaturan Lalu lintas Gangguan lalu lintas
Tahap Operasional
1. Perekrutan Tenaga Kerja
Kesempatan kerja & Pendapatan
Operasional
2. Pengoperasian Jalan Lingkar Keamanan dan Kenyamanan Pengguna Jalan
Gangguan lalu lintas
3. Perawatan Jalan Gangguan lalu lintas
Sumber : Hasil Analisa Tim Penyusun 2017

1.2.2. Evaluasi Dampak Potensial


Evaluasi dampak potensial pada dasarnya adalah memisahkan dampak-
dampak yang perlu kajian mendalam atau bertujuan untuk menghilangkan atau
meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting,
sehingga akan menghasilkan dampak penting hipotetik yang dipandang perlu dan
relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL. Untuk memilih
dampak yang perlu dikaji, maka setiap dampak potensial ditapis dengan

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 29
menggunakan tujuh kriteria dampak penting (Paragraf 5 pasal 22 ayat 2 UU.No.32
Tahun 2009 dan Kep.BAPEDAL no. 056 Tahun 2004), kemudian dikaji dengan
empat pertanyaan yang didasarkan pada kegiatan lain yang ada di sekitar rencana
pembangunan jalan Manado Outer Ring Road III serta saran, pendapat dan
tanggapan masyarakat sebagai hasil konsultasi publik. Kriteria evaluasi tersebut
mengikuti pedoman Kementerian Lingkungan Hidup (KLH, 2007) tentang
pelingkupan dalam AMDAL adalah sebagai berikut :

1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi?


2. Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar (nilai social dan ekonomi) dan
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis), sehingga perubahan
besar pada kondisi komponen lingkungan tersebut akan sangat berpengaruh
pada kehidupan masyarakat dan keutuhan ekosistem?
3. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentang komponen
lingkungan tersebut?
4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan atau dilampaui
oleh dampak tersebut?
Dalam penapisan tersebut selain alasan yang didasarkan pada 6 kriteria
dampak penting (Kep-BAPEDAL No. 056 Tahun 2004), maka dengan empat
pertanyaan tersebut di atas, jika salah satu pertanyaan dijawab ya maka dampak
potensial tersebut dikategorikan sebagai Dampak Penting Hipotetik (DPH) yang
harus dikaji dalam ANDAL (Hal tersebut dapat diperoleh saat dilakukan konsultasi
publik) Selain itu terdapat juga dampak yang tidak termasuk DPH yaitu Dampak
Tidak Penting Hipotetik (DTPH) tetapi harus dikelola dan dipantau atau
dimasukkan dalam dokumen RKL dan RPL lain.

Hasil evaluasi dampak potensial menjadi Dampak Penting Hipotetik (DPH) yang
relevan untuk dikaji dalam ANDAL dan dampak yang hanya dikelola dan dipantau
disajikan pada tabel dibawah ini :

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 30
Tabel 1. 11 Evaluasi dampak Penting Potensial

Penerima Justifikasi
KOMPONEN KEGIATAN KOMPONEN LINGKUNGAN Penggunaan kriteria ini adalah untuk menilai sifat
Dampak 1 2 3 4 DPH penting dampak digolongkan menjadi 4 (empat)
A Tahap Pra-Konstruksi kriteria dampak penting yang dimaksud yaitu:
Sosial Perubahan Pemilikan tanah & 1 Apakah beban terhadap komponen
A1 Survey T T Y T YA
Ekonomi Pendapatan
lingkungan tertentu sudah tinggi? Hal ini dapat
Sosial
A2 Perijinan Peningkatan PAD T T T T TIDAK dilihat dari hasil analisis data sekunder dan
Ekonomi
Sosial kunjungan lapangan
A3 Pembebasan Lahan Kesempatan kerja & Pendapatan T T T T TIDAK
Ekonomi
Perubahan sikap dan persepsi
A4 Sosialisasi Sosial Budaya T T Y T YA
masyarakat
B Tahap Konstruksi 2 Apakah komponen lingkungan tersebut
Sosial memegang peranan penting dalam
B1 Mobilisasi tenaga kerja Kesempatan kerja & Pendapatan T Y T T YA
Ekonomi kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar
Geo Fisik- Penurunan kualitas udara dan (nilai sosial dan ekonomi) dan terhadap
B2 Mobilisasi Alat-Alat Berat T T Y T YA
kimia peningkatan kebisingan
komponen lingkungan lainnya (nilai
Geo Fisik-
kimia
Terjadinya Getaran T T T T TIDAK ekologis) (sehingga perubahan besar pada
Perubahan sikap dan persepsi kondisi komponen lingkungan tersebut akan
Sosial Budaya Y T Y T YA
masyarakat sangat berpengaruh pada kehidupan
Sosial Budaya Gangguan lalu lintas T T Y T YA masyarakat dan keutuhan ekosistem)? Hal ini
Kesmas Penurunan kesehatan masyarakat T T Y T YA
dapat dilihat dari hasil kunjungan lapangan
Pembangunan dan Geo Fisik-
B3 Penurunan kualitas air permukaan T T T T TIDAK
Pengoperasian Basecamp kimia
Perubahan sikap dan persepsi 3 Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang
Sosial Budaya T T Y T YA
masyarakat
tinggi tentang komponen lingkungan tersebut?
Kesmas Penurunan kesehatan masyarakat T T T T TIDAK Hal ini dapat dilihat dari terjemahan hasil
Kesmas Sanitasi lingkungan T T Y T YA konsultasi masyarakat
Pembersihan Lahan dan Geo Fisik- Penurunan kualitas udara dan
B4 T T T T TIDAK
Penyiapan tanah Dasar kimia peningkatan kebisingan
Geo Fisik- 4 Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan
Penurunan kualitas air permukaan T T Y T YA
kimia
dilanggar dan atau dilampaui oleh dampak
Geo Fisik-
Terjadinya erosi T T Y T YA tersebut? Hal ini dapat dijawab dengan
kimia
Biologi Berkurangnya vegetasi T T T T TIDAK
mempelajari peraturan-peraturan yang
menetapkan baku mutu lingkungan
Biologi Penurunan biota air T T T T TIDAK

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 31
Penerima Justifikasi
KOMPONEN KEGIATAN KOMPONEN LINGKUNGAN
Dampak 1 2 3 4 DPH

Pengangkutan Bahan Tanah Geo Fisik- Penurunan kualitas udara dan


B5 T T Y T YA
& Material bangunan kimia peningkatan kebisingan

Geo Fisik-
Penurunan kualitas air tanah T T T T TIDAK
kimia
Geo Fisik-
Penurunan kualitas air permukaan T T Y T YA
kimia
Perubahan sikap dan persepsi
Sosial Budaya T T Y T YA
masyarakat
Kesmas Penurunan kesehatan masyarakat T T Y T YA
Geo Fisik- Penurunan kualitas udara dan
B6 Pekerjaan Tanah T T Y T YA
kimia peningkatan kebisingan
Geo Fisik-
Penurunan kualitas air tanah Y T Y T YA
kimia
Geo Fisik-
Penurunan kualitas air permukaan T T Y T YA
kimia
Geo Fisik-
Air Limpasan (run off) T T Y T YA
kimia
Biologi Penurunan biota air T T T T TIDAK
Perubahan sikap dan persepsi
Sosial Budaya T T Y T YA
masyarakat
Kesmas Penurunan kesehatan masyarakat T T T T TIDAK

Pekerjaan Konstruksi badan Geo Fisik- Penurunan kualitas udara dan


B7 T T Y T YA
Jalan dan lapis Perkerasan kimia peningkatan kebisingan
Geo Fisik-
Terjadinya Getaran T T Y T YA
kimia
Geo Fisik-
Terjadinya erosi T T Y T YA
kimia
Perubahan sikap dan persepsi
Sosial Budaya T T Y T YA
masyarakat
Kesmas Sanitasi lingkungan T T Y T YA
Geo Fisik-
B8 Pekerjaan Drainase Penurunan kualitas air permukaan T T Y T YA
kimia
Geo Fisik-
Air Limpasan (run off) T T Y T YA
kimia
Biologi Penurunan biota air T T T T TIDAK
Perubahan sikap dan persepsi
Kesmas T T Y T YA
masyarakat
B9 Pekerjaan Konstruksi Geo Fisik- Penurunan kualitas udara dan T T T T TIDAK

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 32
Penerima Justifikasi
KOMPONEN KEGIATAN KOMPONEN LINGKUNGAN
Dampak 1 2 3 4 DPH
Jembatan kimia peningkatan kebisingan
Geo Fisik-
Penurunan kualitas air permukaan T T Y T YA
kimia
Biologi Penurunan biota air T T T T TIDAK
Pekerjaan Bangunan Geo Fisik- Penurunan kualitas udara dan
B10 T T T T TIDAK
Perlintasan dgn Jalan Lain kimia peningkatan kebisingan
Geo Fisik-
Terjadinya Getaran T T T T TIDAK
kimia
Sosial Budaya Gangguan lalu lintas Y T Y T YA
Geo Fisik- Penurunan kualitas udara dan
B11 Pekerjaan Fasilitas Jalan T T T T TIDAK
kimia peningkatan kebisingan
Kesmas Penurunan kesehatan masyarakat T T T T TIDAK
Pekerjaan Perapihan Lokasi Perubahan sikap dan persepsi
B12 Sosial Budaya T T T T TIDAK
Kegiatan masyarakat
Geo Fisik- Penurunan kualitas udara dan
B13 Demobilisasi Peralatan Kerja Y T Y T YA
kimia peningkatan kebisingan
Geo Fisik-
Terjadinya Getaran T T Y T YA
kimia
Perubahan sikap dan persepsi
Sosial Budaya T T Y T YA
masyarakat
Keamanan dan Kenyamanan
Sosial Budaya T T T T TIDAK
Pengguna Jalan
Kesmas Penurunan kesehatan masyarakat T T Y T YA
Pekerjaan Pengaturan Lalu
B14 Sosial Budaya Gangguan lalu lintas T T T T TIDAK
lintas
C Tahap Operasional
Perekrutan Tenaga Kerja Sosial
C2 Kesempatan kerja & Pendapatan T T Y T YA
Operasional Ekonomi
Keamanan dan Kenyamanan
C3 Pengoperasian Jalan Lingkar Sosial Budaya T T T T TIDAK
Pengguna Jalan
Sosial Budaya Gangguan lalu lintas Y T Y T YA
C4 Perawatan Jalan Sosial Budaya Gangguan lalu lintas Y T Y T YA

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 33
Tabel 1. 12 Matrik Dampak Penting Hipotetik (DPH)

Komponen Kegiatan A Tahap Pra-Konstruksi


Tahap Tahap
No Komponen Lingkungan Tahap Kontruksi 1. Survey
Prakontruksi Operasi
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 2. Perijinan
Komponen Fisika-Kimia 3. Pembebasan Lahan
Penurunan kualitas udara dan
1 x x x x x 4. Sosialisasi
peningkatan kebisingan
2 Terjadinya Getaran x x B Tahap Konstruksi
3 Penurunan kualitas air tanah x 1. Mobilisasi tenaga kerja
Penurunan kualitas air
4 x x x x x 2. Mobilisasi Alat-Alat Berat
permukaan
5 Air Limpasan (run off) x x 3. Pembangunan dan Pengoperasian Basecamp
6 Terjadinya erosi x 4. Pembersihan Lahan dan Penyiapan tanah Dasar
Komponen Sosial, Budaya dan Ekonomi 5. Pengangkutan Bahan Tanah & Material bangunan
Kesempatan kerja &
1 x x 6. Pekerjaan Tanah
Pendapatan
Perubahan Pemilikan tanah & 7. Pekerjaan Konstruksi badan Jalan dan lapis
2 x
Pendapatan Perkerasan
Perubahan sikap dan persepsi
3 x x x x x x x x 8. Pekerjaan Darinase
masyarakat
4 Gangguan lalu lintas x x x x 9. Pekerjaan Konstruksi Jembatan
Komponen Kesehatan 10. Pekerjaan Bangunan Perlintasan dgn Jalan Lain
Penurunan kesehatan
1 x x x 11. Pekerjaan Fasilitas Jalan
masyarakat
2 Sanitasi lingkungan x x 12. Pekerjaan Perapihan Lokasi Kegiatan

C Tahap Operasional 13. Demobilisasi Peralatan Kerja


Keterangan
Kegiatan TDPH 1 Perekrutan Tenaga Kerja Operasional 14. Pekerjaan Pengaturan Lalu lintas
2 Pengoperasian Jalan Lingkar

3 Perawatan Jalan

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 34
Tabel 1. 13 Hasil Proses Pelingkupan
Deskripsi Pelingkupan
Pengel lingkungan
Rencana
yang sudah
Kegiatan yang Komp LH Dampak
direncanakan Wilayah Batas Waktu
No berpotensi kena Dampak penting
sejak awal sebagai Evaluasi dampak potensial Studi Kajian
menimbul Dampak Potensial Hipotetik
bagian dari
kan dampak (DPH)
rencana kegiatan
lingkungan
Tahap Pra-Konstruksi
 1 Survei dan Tidak ada Sosial Kesempatan Kegiatan survei dan investigasi lapangan Disimpulkan Tidak dikaji
investigasi Ekonmi kerja dan berdampak terhadap kesempatan kerja dan menjadi
lapangan pendapatan pendaatan. Tenaga yang terserap jumlah sedikit dan DTPH
berlangsungnya dampak tidak lama sehingga bobot
dampaknya kecil.
 2 Perizinan UU No. 28 Tahun Sosial PAD Dampak kegiatan pengurusan perizinan terhadap Disimpulkan Tidak dikaji
2009 tentang Ekonmi PAD dapat meningkatkan perekonomian daerah. Menjadi
Pajak Daerah dan Namun PAD tersebut telah diatur dalam peraturan DTPH
Retribusi Daerah daerah sehingga tidak perlu dikaji mendapam.
3 Pembebasan Sosial Perubahan Pembebasan lahan telah dilakukan secara bertahap Disimpulkan 6 (enam) bulan
Lahan Ekonmi Pemilikan dengan mengganti tanam tumbuh perkebunan Menjadi
tanah budidaya disekitar rencana jalan MORR, Kegiatan DPH
ini diprakirakan memberikan dampak positif
terhadap perkembangan desa diwilayah mereka.
4 Sosialisasi Tidak ada Sosial Perubahan Sikap dan persepsi masyarakat terhadap Disimpulkan Tahap pra
dan Budaya Sikap dan pembangunan jalan MORR III dapat berubah-ubah Menjadi konstruksi-tahap
Konsultasi Persepsi selama kegiatan pembangunan jalan berlangsung , DPH. operasi
Publik masyarakat sehingga dapat berdampak positif juga dapat
berdampak negatif . Sehingga bagaimana dampak
positif harus ditingkatkan maka perlu dikaji lebih
mendalam.
Tahap Konstruksi
5. Mobilisasi UU No.13 Tahun Sosial Peningktan Kegiatan mobilisasi tenaga kerja diprakirakan Disimpulkan Selama kegiatan
Tenaga kerja 2013 tentang Ekonmi kesempatan berdampak terhadap kesempatan kerja terutama menjadi penerimaan
Ketenaga Kerjaan kerja dan penduduk lokal yg bermukim di sekitar kegiatan DPH. tenaga kerja (3
pendapatan pembangunan jalan MORR III. Penerimaan tenaga bulan)
kerja yg tdk memprioritas tenaga kerja lokal akan
menimbulkan kecemburuan sosial. Dengan
demikian perlu dikaji lebih mendalam.

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 35
56. Mobilisasi PP no 41 Tahun Geo Fisik- Peningkatan Kegiatan mobilisasi alat dan bahan diprakirakan Disimpulka - - 3 (tiga) bulan
Alat-alat 1999 tentang Kimia kualitas udara hanya berlangsung sementara ,hanya pada saat menjadi Sepanjang
Berat. Pengendalian dan kebisingan konstruksi saja.Jarak dengan pemukiman ± 5m – DTPH-KP jalan yg
Pencemaran 1km sedangkan jalan yg dilalui umumnya beraspal akan dilalui
Udara. Untuk dan intensitas kendaraan pengangkut alat dan kendaraan
debu 230 µg/m3 bahan tidak terus menerus,dan pemrakarsa telah pengangkut
mempunyai SOP untuk mengatasinya. Namun alat dan
demikian perlu dikelola dan dipantau karena jumlah bahan ..
manusia yang terkena dampak cukup banyak.
Geo Fisik- Terjadinya Getaran akan terjadi seiring banyaknya kendaraan Disimpulkan Disepanjan - 3 (tiga) bulan.
Kimia Getaran pengangkut alat berat melintas jalan disekitar padat Menjadi g jalan yg
pemukiman. Namun hal ini akan ditangani dengan DTPH-KP akan dilalui
melakukan mobilisasi secara bertahap guna pengangkut
mengurangi dampak terjadinya getaran alat dan
bahan
Sosial Perubahan Kegiatan ini diprakirakan akan memberikan Disimpulkan Disepanjan
Budaya sikap dan kekwatiran terkait pengangkutan alat berat yang menjadi g jalan yg
persepsi dilakukan yang akan menimbulkan kemacetan di DTPH. akan dilalui
masyarakat areal padat pemukiman. pengangkut
alat dan
bahan
UU no. 22 Tahun Masyarakat Aktivitas lalu- Peningkatan aktivitas lalu lintas akibat kegiatan Disimpulkan Sepanjang Selama kegiatan
2009 tentang lalu di sekitar lintas. mobilisasi alat dan bahan akan menyebabkan Menjadi jalan yang mobilisasi alat
lintas dan kegiatan kemacetan, sehingga dapat mempengaruhi persepsi DTPH-KP akan dilalui dan bahan.
angkutan jalan. masyarakat di sekitar kegiatan. Dampak terhadap kendaraan
aktivitas lalu-lintas tersebut hanya bersifat pengangkut
sementara dan frekuesi nya tidak terus menerus. alat dan
Dan untuk aktifitas lalin tersebut akan dikaji dalam bahan.
Amdal Lalin.namun perlu dikelola dan dipantau.
UU No. 23 Tahun masyarakat KESMAS Peningkatan debu dan kebisingan akan berdampak Disimpulkan Sepanjang -
1992 tentang yang lanjutan terhadap kesehatan dan kenyamanan menjadi jalan yang
kesehatan. bermukim masyarakat yang berada di sekitar yang akan dilalui DTPH. akan dilalui
di sekitar kendaraan pengangkut alat dan bahan. Dengan kendaraan
yg akan di dikelolanya debu dan kebisingan maka dampak pengangkut
lalui kend terhadap kesehatan dan kenyamanan masyarakat alat dan
pengangkut dapat teratasi. bahan.
alat dan
bahan

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 36
Pembanguna Geo Fisik- Penurunan Kegiatan pembangunan dan pengoperasian Disimpulka Sekitar
n dan Kimia kualitas air basecamp untuk pekerja sebanyak 153 orang akan menjadi areal base
Pengoperasia permukaan membutuhkan air sebanyak 7650 liter/ hari. DTPH camp
n Basecamp dampaknya ini hanya bersifat sementara, dan
dampak tidak akan terjadi apabila pembangunan
basecamp dilengkapi dengan fasilitas sanitasi
kesehatan
Sosial Perubahan Kegiatan ini diprakirakan akan memberikan Disimpulkan Sekitar
Budaya sikap dan kekwatiran terkait komponen kegiatan tersebut akan menjadi DPH areal base
persepsi dilaukan tidak jauh dari pemukiman masyarajat camp
masyarakat
Kesmas Penurunan Dampak ini tidak akan terjadi bila pekerja menjaga Disimpulkan Sekitar
kesehatan kebersihan dan sanitasi disekitar areal kegiatan menjadi areal base
masyarakat DTPH. camp
Kesmas Sanitasi Sisa2 kayu dan lain-lain akibat pembangunan Disimpulkan Sekitar
Lingkungan basecamp akan berdampak terjadinya limbah padat menjadi DPH areal base
yang mempengaruhi estetika di sekitar kegiatan . camp
walaupun dampaknya hanya bersifat
sementara,namun mengganggu cukup banyak
manusia,sehingga walaupun tidak perlu dikaji
mendalam ,namun dampaknya perlu dikelola dan
dipantau.
6. Pembersihan PP no.41 tahun Geo Fisik- Penurunan Pembersihan lahan dan penyiapan tanah dasar Disimpulkan Rencana
Lahan dan 1999 tentang kimia kualitas udara diprakirakan berdampak terhadap terjadinya peningkatan menjadi pembanguna
Penyiapan pengendalian dan peningkatan debu di areal pembangunan yg berdampak terutama para DTPH-KP n MORR
Tanah dasar pencemaran dan kebisingan pekerja .Peningkatan debu diprakirakan akan terjadi
SOP perusahan dengan intensitas tidak terus menerus.Untuk mengatasi
dampak perusahan telah mempunyai SOP, sehingga
dampaknya perlu dikelola dan dipantau.
PP no .82 tahun Geo Fisik- Penurunan Dampak turunan terjadinya erosi yaitu akibat pembersihan Disimpulkan Rencana
2001 tentang kimia Kualitas air lahan akan mempengaruhi kualitas air. Dampak terhadap Menjadi DPH. pembanguna
pengelolaan permukaan kualitas air akan teratasi apabila sumber penyebab n MORR
kualitas air dan dampak telah dikelola seperti vegetasi dan erosi. Dengan
pengedalian demikian dampak nya tidak perlu dikaji mendalam.
pencemaran.
Geo Fisik- Terjadinya erosi Dampak lanjutan dari hilangnya vegetasi adalah terjadinya Disimpulkan Rencana
kimia erosi yang akhirnya akan mempengaruhi kualitas air dan Menjadi DPH pembanguna
biota air. Dampak erosi tersebut walaupun hanya bersifat n MORR
sementara ,namun komponen lingkungan yang terkena
dampak cukup banyak, sehingga dampakdampaknya

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 37
Kep-Men LH no. 48 Biologi Berkurangnya Pembersihan lahan dan penyiapan tanah dasar akan Disimpulkan Rencana
tahun 1996 tentang Vegetasi berdampak terhadap hilangnya vegetasi yg dapat Menjadi pembanguna
baku mutu tingkat memberikan dampak lanjutan terhadap terjadinya erosi DTPH-KP n MORR
kebisingan dan yg selanjutnya akan mempengaruhi kualitas air dan biota
SOP perusahan. air. Dengan demikian dampaknya akan mempengaruhi
banyak komponen lingkungan, sehingga perlu dikaji lebih
mendalam
Biologi Penurunan biota Dampak lanjutan dari terganggunya kualitas air akan Disimpulkan Rencana
air mempengaruhi kehidupan biota air. Dengan demikian Menjadi DTPH pembanguna
sebagaimana dgn kualitas air maka apabila sumber n MORR
dampak penyebab terganggunya kualitas air telah
dikelola, maka gangguan terhadap biota air dapat
teratasi.Dengan demikian dampaknya tidak perlu dikaji
mendalam.
PP no.41 tahun Pengangkutan bahan tanah dan material diprakirakan Di areal
Penurunan
1999 tentang berdampak terhadap terjadinya peningkatan debu di areal pengangkuta
Geo Fisik- kualitas udara Disimpulkan
pengendalian pembangunan yg berdampak terutama para pekerja n bahan
kimia dan peningkatan menjadi DPH
pencemaran dan .Peningkatan debu diprakirakan akan terjadi dengan tanah dan
kebisingan
SOP perusahan intensitas tidak terus menerus. material.
Dalam pengangkutan bahan material pembangunan
MORR ini diprakirakan akan terjadi penurunan kualitas air Di areal
tanah disekitar sumber mata air yang terdapat di sekitar Disimpulkan pengangkuta
Geo Fisik- Penurunan
areal pemukiman masyarakat. Dampak ini dapat ditangani menjadi n bahan
kimia kualitas air tanah
dengan melakukan proses pengangkutan yang sesuai DTPH.- KP tanah dan
dengan SOP. Pengangkutan material juga diambil dari material
sumber tanah quarry yang telah mendapatkan izin untuk
Pengangkutan PP no .82 tahun Geo Fisik- Penurunan Penyimpanan sementara material dari hasil pengangkutan Disimpulkan Rencana
Bahan Tanah 2001 tentang kimia Kualitas air diprakirakan akan memberikan dampak terhadap Menjadi DPH. pembanguna
dan Material pengelolaan permukaan penurunan kualitas air permukaan, hal ini perlu n MORR
kualitas air dan penanganan agar apabila hujan tidak terjadi aliran air ke
pengedalian badan sungai atau air permukaan
pencemaran.
Sosial Perubahan sikap Perubahan sikap dan persepsi masyarakat ini adalah Disimpulkan Rencana
Budaya dan persepsi merupakan dampak turunan dari dampak lingkungan Menjadi DPH. pembanguna
masyarakat lainnya. Hal ini dapat memberikan persepsi yang bersifat n MORR
negatif dalam masyarakat
Dampak lanjutan terganggunya kualitas air adalah
Penurunan mempengaruhi kehidupan biota air terutama di sekitar Disimpulkan Rencana
Kesehatan kesehatan pembangunan bendung dan saluran air. Dengan demikian menjadi pembanguna
mayarakat apabila penyebab longsor telah dikelola, maka diharapkan DTPH. n MORR
pengaruh terhadap biota dapat teratasi.
Pekerjaan PP no.41 tahun Geo Fisik- Penurunan Pekerjaan tanahberdampak terhadap terjadinya Disimpulkan Rencana
6
Tanah 1999 tentang kimia kualitas udara peningkatan debu di areal pembangunan yg berdampak menjadi DPH pembanguna

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 38
pengendalian dan peningkatan terutama para pekerja danmasyarakat sekitar lokasi yang n MORR
pencemaran dan kebisingan dilalui pembangunan MORR
SOP perusahan
Dalam pekerjaan tanah di pembangunan MORR ini
diprakirakan akan terjadi penurunan kualitas air tanah
disekitar sumber mata air yang terdapat di sekitar areal Rencana
Geo Fisik- Penurunan Disimpulkan
pemukiman masyarakat. Dampak ini dapat ditangani pembanguna
kimia kualitas air tanah menjadi DPH
dengan melakukan proses pengangkutan yang sesuai n MORR
dengan SOP. Pengangkutan material juga diambil dari
sumber tanah quarry yang telah mendapatkan izin untuk
Penurunan Dampak ini merupakan dampak turunan dari penurunan Disimpulkan Rencana
Geo Fisik-
Kualitas Air kualitas air tanah menjadi DPH pembanguna
kimia
Permukaan n MORR
Kegiatan pekerjaan tanah yang meliputi menggali dan Disimpulkan Rencana
menimbun, terutama apabila turun hujan akan menjadi DPH pembanguna
meningkatkan air larian di areal pembangunan dan n MORR
Geo Fisik- Air limpasan (run
sekitarnya dan apabila masuk ke sungai akan
kimia off)
mempengaruhi kualitas air dan biota air. Komponen
lingkungan yang terkena dampak cukup banyak sehingga
dampaknya perlu dikaji mendalam.
Penurunan biota air adalah dampak turunan dari Disimpulkan Rencana
penurunan kualitas air permukaan, namun apabila menjadi pembanguna
Penurunan biota
Biologi dampak utama dari kegiatan ini dapat ditangani dengan DTPH-KP n MORR
air
benar, maka dampak turunan dari kegiatan inni tidak akan
terjadi
Sosial Perubahan sikap Perubahan sikap dan persepsi masyarakat ini adalah Disimpulkan Rencana
Budaya dan persepsi merupakan dampak turunan dari dampak lingkungan Menjadi DPH. pembanguna
masyarakat lainnya. Hal ini dapat memberikan persepsi yang bersifat n MORR
negatif dalam masyarakat
Kesehatan Dampak lanjutan terganggunya kualitas air adalah
Penurunan mempengaruhi kehidupan biota air terutama di sekitar Disimpulkan Rencana
kesehatan pembangunan bendung dan saluran air. Dengan demikian menjadi pembanguna
mayarakat apabila penyebab longsor telah dikelola, maka diharapkan DTPH. n MORR
pengaruh terhadap biota dapat teratasi.
7 Pekerjaan Pekerjaan konstruksi Badan Jalan dan lapis perkerasan
Konstruksi PP no.41 tahun diprakirakan berdampak terhadap terjadinya peningkatan
Peningkatan Selama pekerjaan
Badan Jalan 1999 tentang debu di areal pembangunan yg berdampak terutama para Disimpulkan
debu di areal Kualitas Udara Di tapak konstruksi badan
dan Lapis pengendalian pekerja .Peningkatan debu diprakirakan akan terjadi menjadi
pembanguna (debu). pembanguna jalan dan lapis
perkerasan pencemaran dan dengan intensitas tidak terus menerus.Untuk mengatasi DTPH-KP
n perkerasan
SOP perusahan dampak perusahan telah mempunyai SOP, sehingga
dampaknya perlu dikelola dan dipantau.
Kep-Men LH no. 48 Peningkatan Pekerjaan konstruksi badan jalan dan lapis perkerasan Disimpulkan Di tapak Selama
Kebisingan
tahun 1996 tentang kebisingan di diprakirakan juga akan berdampak terhadap terjadinyan Menjadi pembanguna pekerjaan

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 39
baku mutu tingkat areal peningkatan kebisingan yang terutama mempengaruhi DTPH-KP n. konstruksi badan
kebisingan dan pembanguna para pekerja dan intensitas kebisingan diprakirakan akan jalan dan lapis
SOP perusahan. n terjadi tidak terus menerus.Untuk mengatasi dampak perkerasan
perusahan telah mempunyai SOP., sehingga dampaknya
hanya dikelola dan dipantau.
Dampak turunan terjadinya peningkatan debu dan
Kesehatan
kebisingan akibat pekerjaan konstruksi badan jalan dan Selama kegiatan
pekerja di Disimpulkan
Kesehatan lapis perkerasan adalah terganggunya kesehatan pekerja. Di tapak pembersihan lahan
SOP Perusahan. areal menjadi
Pekerja Untuk menangani dampak tersebut Perusahan telah pembanguna dan penyiapan
pembanguna DTPH-KP
mempunyai SOP,sehingga dampaknya hanya dikelola dan tanah dasar.
n
dipantau.
10 Pekerjaan Kegiatan pekerjaan drainase untuk menyalurkan air pada
Drainase saat pekerjaan konstruksi, terutama apabila turun hujan
akan meningkatkan air larian di areal pembangunan dan Di tapak
Peningkatan Disimpulkan Selama kegiatan
Air Larian sekitarnya dan apabila masuk ke sungai akan Pembangun
Air larian menjadi DPH pekerjaan drainase
mempengaruhi kualitas air dan biota air. Komponen an
lingkungan yang terkena dampak cukup banyak sehingga
dampaknya perlu dikaji mendalam.
Dampak turunan terjadinya air larian yaitu akibat kegiatan Disimpulkan Tidak dikaji Tidak dikaji
pekerjaan drainase akan mempengaruhi kualitas air. menjadi DTPH
Dampak terhadap kualitas air akan teratasi apabila
Kualitas air
sumber penyebab dampak telah dikelola seperti air larian
. Dengan demikian dampak nya tidak perlu dikaji
mendalam.
Dampak lanjutan dari terganggunya kualitas air akan Disimpulkan Tidak dikaji Tidak dikaji
mempengaruhi kehidupan biota air. Dengan demikian menjadi
sebagaimana dgn kualitas air maka apabila sumber DTPH.
Biota Air dampak penyebab terganggunya kualitas air telah
dikelola, maka gangguan terhadap biota air dapat
teratasi.Dengan demikian dampaknya tidak perlu dikaji
mendalam.
11 Pekerjaan Pekerjaan konstruksi jembatan diprakirakan berdampak
Konstruksi PP no.41 tahun terhadap terjadinya peningkatan debu di areal
Peningkatan
Jembatan 1999 tentang pembangunan yg berdampak terutama para pekerja Disimpulkan
debu di areal Kualitas Udara Di tapak Selama pekerjaan
pengendalian .Peningkatan debu diprakirakan akan terjadi dengan menjadi
pembanguna (debu). pembanguna konstruksi jembatan
pencemaran dan intensitas tidak terus menerus.Untuk mengatasi dampak DTPH-KP
n
SOP perusahan perusahan telah mempunyai SOP, sehingga dampaknya
perlu dikelola dan dipantau..
Kep-Men LH no. 48 Peningkatan Pekerjaan konstruksi Jembatan ,diprakirakan juga akan Di tapak
tahun 1996 tentang kebisingan di berdampak terhadap terjadinyan peningkatan kebisingan Disimpulkan pembanguna Selama pekerjaan
baku mutu tingkat areal Kebisingan yang terutama mempengaruhi para pekerja Menjadi n. konstruksi
kebisingan dan pembanguna pembangunan konstruksi jembatan. Intensitas kebisingan DTPH-KP Konstruksi Jembatan
SOP perusahan. n konstruksi diprakirakan akan terjadi tidak terus menerus.Untuk Jembatan

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 40
jembatan mengatasi dampak perusahan telah mempunyai SOP.,
sehingga dampaknya hanya dikelola dan dipantau.
Kesehatan Dampak turunan terjadinya peningkatan debu dan
pekerja di kebisingan akibat pekerjaan konstruksi jembatan adalah Disimpulkan Selama kegiatan
Kesehatan Di tapak
SOP Perusahan. areal terganggunya kesehatan pekerja. Untuk menangani Menjadi pekerjaan
Pekerja pembanguna
pembanguna dampak tersebut Perusahan telah mempunyai DTPH-KP konstruksi jembatan
n SOP.,sehingga dampaknya hanya dikelola dan dipantau.
12 Pekerjaan Pekerjaan Bangunan perlintasan dengan jalan eksisting
Bangunan PP no.41 tahun diprakirakan berdampak terhadap terjadinya peningkatan
Peningkatan Selama Pekerjaan
Perlintasan 1999 tentang debu di areal pembangunan yg berdampak terutama para Disimpulkan
debu di areal Kualitas Udara Di tapak bangunan
dengan jalan pengendalian pekerja .Peningkatan debu diprakirakan akan terjadi menjadi
pembanguna (debu). pembanguna perlintasan dengan
eksisting pencemaran dan dengan intensitas tidak terus menerus.Untuk mengatasi DTPH-KP
n jalan lain
SOP perusahan dampak perusahan telah mempunyai SOP, sehingga
dampaknya perlu dikelola dan dipantau..
Pekerjaan bangunan perlintasan dengan jalan
eksisting,diprakirakan juga akan berdampak terhadap
terjadinyan peningkatan kebisingan yang terutama Selama Pekerjaan
Disimpulkan Ditapak
mempengaruhi para pekerja pembangunan konstruksi bangunan
Kebisingan menjadi pembanguna
jembatan. Intensitas kebisingan diprakirakan akan terjadi perlintasan dengan
DTPH-KP n
tidak terus menerus.Untuk mengatasi dampak perusahan jalan lain
telah mempunyai SOP, sehingga dampaknya hanya
dikelola dan dipantau.
Pekerjaan bangunan perlintasan dengan jalan eksisting
selain berdampak terhadap terjadinya peningkatan debu
dan kebisingan juga terhadap getaran Peningkatan Selama Pekerjaan
Disimpulkan Ditapak
Peningkatan terjadinya getaran diprakirakan akan mempengaruhi bangunan
Getaran menjadi pembanguna
getran bangunan yang ada di pemukiman terutama yang dekat perlintasan dengan
DTPH-KP n
dengan pusat kegiatan. Peningkatan getaran diprakirakan jalan lain
tidak terus-menerus , sehingga tidak dikaji,namun dikelola
dan dipantau..
Dampak turunan terjadinya peningkatan debu dan
Kesehatan
kebisingan akibat pembersihan lahan dan penyiapan Selama Pekerjaan
pekerja di
Kesehatan tanah dasar adalah terganggunya kesehatan pekerja. Disimpulkan Di tapak bangunan
SOP Perusahan. areal
Pekerja Untuk menangani dampak tersebut Perusahan telah DTPH-KP pembanguna perlintasan dengan
pembanguna
mempunyai SOP.,sehingga dampaknya hanya dikelola jalan lain
n
dan dipantau.
13 Pekerjaan Pekerjaan bangunan fasilitas jalan diprakirakan
. Bangunan PP no.41 tahun berdampak terhadap terjadinya peningkatan debu di areal
Peningkatan
Fasilitas Jalan 1999 tentang pembangunan yg berdampak terutama para pekerja
debu di areal Kualitas Udara Disimpulkan
pengendalian .Peningkatan debu diprakirakan akan terjadi dengan Tidak dikaji Tidak dikaji
pembanguna (debu). menjadi DTPH
pencemaran dan intensitas tidak terus menerus.dan berlangsung tidak lama
n
SOP perusahan Sehingga dampaknya tidak perlu dikaji.,serta dikelola dan
dipantau.

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 41
Pekerjaan bangunan fasilitas jalan diprakirakan juga akan
Kep-Men LH no. 48 Peningkatan berdampak terhadap terjadinyan peningkatan kebisingan
tahun 1996 tentang kebisingan di yang terutama mempengaruhi para pekerja
Disimpulkan
baku mutu tingkat areal Kebisingan pembangunan dan intensitas kebisingan diprakirakan Tidak dikaji Tidak dikaji
Menjadi DTPH
kebisingan dan pembanguna akan terjadi tidak terus menerus dan berlangsung tidak
SOP perusahan. n lama.,sehingga dampaknya tidak perlu dikaji serta dikelola
dan dipantau.
Kesehatan Dampak turunan terjadinya peningkatan debu dan
pekerja di kebisingan akibat pekerjaan bangunan fasilitas jalan Di tapak .Selama pekerjaan
Kesehatan
SOP Perusahan areal adalah terganggunya kesehatan pekerja. Untuk DTPH-KP pembanguna bangunan fasilitas
Pekerja
pembanguna menangani dampak tersebut Perusahan telah mempunyai n jalan.
n SOP,sehingga dampaknya hanya dikelola dan dipantau.
14 Pekerjaan Pekerjaan perapihan lokasi kegiatan diprakirakan
Perapihan lokasi berdampak terhadap terjadinya peningkatan debu di areal
PP no.41 tahun
kegiatan Peningkatan pembangunan yg berdampak terutama para pekerja Selama
1999 tentang Disimpulkan
debu di areal Kualitas Udara .Peningkatan debu diprakirakan akan terjadi dengan Di areal pekerjaan
pengendalian menjadi
i perapihan (debu). intensitas tidak terus menerus dan berlangsung tidak perapihan perapihan lokasi
pencemaran dan DTPH-KP
lokasi lama.Untuk mengatasi dampak perusahan telah kegiatan
SOP perusahan
mempunyai SOP, sehingga dampaknya perlu dikelola dan
dipantau..
Kesehatan Dampak turunan terjadinya peningkatan debu dan
Selama
pekerja di kebisingan akibat perapihan lokasi adalah terganggunya Disimpulkan
Kesehatan Di areal pekerjaan
SOP Perusahan. areal kesehatan pekerja. Untuk menangani dampak tersebut Menjadi
Pekerja perapihan perapihan lokasi
perapihan Perusahan telah mempunyai SOP.,sehingga dampaknya DTPH-KP
kegiatan
lokasi hanya dikelola dan dipantau.
15 Pekerjaan Pekerjaan demobilisasi peralatan kerja diprakirakan
Demobilisasi PP no.41 tahun Peningkatan berdampak terhadap terjadinya peningkatan debu di areal
Di areal
Peralatan kerja 1999 tentang debu di areal yg akan dilalui kendaraan dan berdampak terutama Disimpulkan Selama pekerjaan
Kualitas Udara yang akan
pengendalian yang akan masyarakat di sekitarnya.Pe ningkatan debu diprakirakan menjadi demobilisasi,peralat
(debu). dilalui
pencemaran dan dilalui akan terjadi dengan intensitas tidak terus menerus.Untuk DTPH-KP an kerja
kendaraan
SOP perusahan kendaraan. mengatasi dampak perusahan telah mempunyai SOP,
sehingga dampaknya perlu dikelola dan dipantau..

Pekerjaan demobilisasin kerja.diprakirakan juga akan


Kep-Men LH no. 48 Peningkatan
berdampak terhadap terjadinyan peningkatan kebisingan Di areal
tahun 1996 tentang kebisingan di Disimpulkan Selama pekerjaan
yang mempengaruhi masyarakat yang akan dilalui yang akan
baku mutu tingkat areal yang Kebisingan Menjadi demobilisasi,peralat
kendaraan.intensitas kebisingan diprakirakan akan terjadi dilalui
kebisingan dan akan dilalui DTPH-KP an kerja
tidak terus menerus.Untuk mengatasi dampak perusahan kendaraan
SOP perusahan. kendaraan
telah mempunyai SOP., sehingga dampaknya hanya
dikelola dan dipantau.
Masyarakat Disimpulkan
di sekitar Kesmas Peningkatan debu dan kebisingan akibat pekerjaan menjadi Tidak dikaji Tidak dikaji
kegiatan demobilisasi peralatan kerja akan berdampak terhadap DTPH.

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 42
kesehatan dan kenyamanan masyarakat yang berada di
sekitar kegiatan . Namun apabila debu dan kebisingan
telah dikelola ,maka dampak terhadap kesehatan dan
kenyamanan masyarakat dapat teratasi, sehingga
dampaknya tidak perlu dikaji.
Peningkatan aktivitas lalu lintas akibat kegiatan de Disimpulkan Di areal Selama pekerjaan
mobilisasi alat akan menyebabkan kemacetan, sehingga menjadi yang akan demobilisasi,peralat
Peningkatan Aktivitas dapat mempengaruhi persepsi masyarakat di sekitar DTPH-KP dilalui an kerja
aktifitas lalulintas dan kegiatan. Dampak terhadap aktivitas lalu-lintas tersebut kendaraan
lalulintas macet hanya bersifat sementara dan frekuesi nya tidak terus
menerus. Dan untuk aktifitas lalin tersebut akan dikaji
dalam Amdal Lalin.namun perlu dikelola dan dipantau.

16 Pekerjaan Pekerjaan pengaturan lalulintas diprakirakan akan Disimpulkan Di areal Selama pekerjaan
Pengaturan Peningkatan menurunkan tingkat kemacetan. Dampak tersebut Menjadi pengaturan pengaturan lalu-
Kemacetan
lalulintas kemacetan. berlangsung tidak lama akan tetapi manusia yang terkena DTPH-KP lalu-lintas lintas
dampak positif cukup banyak, sehingga dampaknya tidak
perlu dikaji, namun dikelola dan dipantau.
TAHAP OPERASI
Penerimaan tenaga kerja pada tahap operasi diprakirakan
dapat meningkatkan kesempatan kerja dan Kec.
Tenaga
pendapatan.Walaupun Yang diprioritaskan adalah tenaga Malalayang, Selama
UU. No. 13. Kerja di Kesempatan
Penerimaan kerja trampil, namun apabila di sekitar kegiatan terdapat Disimpulkan Kec. Penerimaan
17 Tentang Ketenaga sekitar Kerja dan
Tenaga Kerja. tenaga trampil , dapat diprioritaskan mengingat tenaga Menjadi DPH. Pineleng, Tenaga Kerja
Kerjaan. kegiatan Pendapatan.
kerja yang diterima dampaknya berlangsung lama selama Kec. (selama tiga bulan)
Proyek.
pengoperasian jalan lingkar. Dengan demikian dampaknya Mandolang.
dikaji lebih lanjut.
Pengoperasian jalan Lingkar akan berdampak terhadap
Peningkatan keamanan lalu-lintas. Apabila pengemudi tidak mematuhi Sepanjang Selama
Pengoperasian Keamanan Disimpulkan
18 keamanan peraturan lalu-lintas di jalan lingkar akan berdampak jalan MORR Pengoperasian
Jalan Lingkar Lalulintas Menjadi DPH
lalu-lintas terhadap kecelakaan.Dampak tersebut berlangsung lama III. jalan
, sehingga perlu dikaji mendalam.
11 Pemeliharaan Pemeliharaan jalan MORR III yang meliputi memulihkan
Jalan lingkar Keamanan dan kekuatan struktur jalan dan lain-lain akan berdampak Disimpulkan Sepanjang Selama
Kenyamanan terhadap keamanan dan kenyamanan pengguna jalan Menjadi jalan MORR Pengoperasian
Pengguna Jalan Dampak pemeliharaan tersebut tidak perlu dikaji ,namun DTPH-KP III jalan
dikelola dan dipantau..

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB II - 43
Tabel 1. 14 Hasil Evaluasi Dampak Potensial Menjadi DPH, DTPH dan DTPH-KP
Hasil Evaluasi
Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan DTPH-
DPH DTPH
KP
TAHAP PRA KONTRUKSI
Perubahan pemilikan tanah dan
Pembebasan Lahan Ѵ
Pendapatan
Pengurusan perijinan Pendapatan Asli Daera (PAD) Ѵ
Survei Awal Kesempatan kerja dan Pendapatan Ѵ
Sosialisasi dan Konsultasi
Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat Ѵ
Publik
TAHAP KONTRUKSI
Mobilisasi Tenaga Kerja Kesempatan Kerja dan Pendapatan Ѵ
Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan
Mobilisasi alat – alat Berat Ѵ
Kebisingan
Terjadinya Getaran Ѵ
Gangguan Lalu Lintas Ѵ
Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat Ѵ
Penurunan Kesehatan Masyarakat Ѵ
Pembangunan dan
Penurunan Kuantitas Air Tanah Ѵ
Pengoperasian Basecamp
Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat Ѵ
Penurunan Kesehatan masyarakat Ѵ
Sanitasi Lingkungan Ѵ
Pembersihan Lahan dan Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan
Ѵ
Penyiapan tanah Dasar Kebisingan
Penurunan kualitas air permukaan Ѵ
Terjadinya Erosi Ѵ
Berkurangnya Vegetasi Ѵ
Penurunan Biota Air Ѵ
Pengangkutan Bahan Tanah Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan
Ѵ
dan material Kebisingan
Penurunan Kuantitas Air Tanah Ѵ
Penurunan kualitas air permukaan Ѵ
Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat Ѵ
Penurunan Kesehatan masyarakat Ѵ
Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan
Pekerjaan Tanah Ѵ
Kebisingan
Penurunan Kuantitas Air Tanah Ѵ
Penurunan kualitas air permukaan Ѵ
Air Limpasan (Run Off) Ѵ
Penurunan Biota Air Ѵ
Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat Ѵ
Penurunan Kesehatan masyarakat Ѵ
Pekerjaan Konstruksi Badan Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan
Ѵ
jalan dan Lapisan Perkerasan Kebisingan

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 44
Hasil Evaluasi
Tahap Kegiatan Komponen Kegiatan DTPH-
DPH DTPH
KP
Terjadinya Getaran Ѵ
Terjadinya Erosi Ѵ
Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat Ѵ
Sanitasi Lingkungan Ѵ
Pekerjaan Drainase Penurunan kualitas air permukaan Ѵ
Air Limpasan (Run Off) Ѵ
Penurunan Biota Air Ѵ
Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat Ѵ
Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan
Pekerjaan Konstruksi Jembatan Ѵ
Kebisingan
Penurunan kualitas air permukaan Ѵ
Penurunan Biota Air Ѵ
Pekerjaan Bangunan Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan
Ѵ
Perlintasan dengan Jalan Lain Kebisingan
Terjadinya Getaran Ѵ
Gangguan Lalu Lintas Ѵ
Pekerjaan Bangunan Fasilitas Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan
Ѵ
Jalan Jalan Lingkar Kebisingan
Penurunan Kesehatan Masayarakat Ѵ
Pekerjaan Perapihan Lokasi
Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat Ѵ
Kegiaatan
Pekerjaan Demobilisasi Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan
Ѵ
Peralatan kerja Kebisingan
Terjadinya Getaran Ѵ
Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat Ѵ
Keamanan dan kenyamanan pengguna
Ѵ
jalan
akesehatan masyarakat Ѵ

Pekerjaan Pengaturan Lalulintas Gangguan Lalu Lintas Ѵ

TAHAP OPERASI
Perekrutan Tenaga Kerja
Kesempatan Kerja dan Pendapatan Ѵ
Operasional
Keamanan dan Kenyamanan Pengguna
Pengoperasian jalan lingkar Ѵ
Jalan
Gangguan Lalu Lintas Ѵ
Perawatan Jalan Gangguan Lalu Lintas

Hasil evaluasi dampak potensial ditemukan 10 Dampak Penting Hipotetik (DPH),


yang perlu dikaji lebih lanjut dalam ANDAL, 15 Dampak Tidak Penting Hipotetik
(DTPH) dan 29 Dampak Tidak Penting Hipotetik, namun harus dikelola dan
dipantau ( DTPH-KP).

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 45
1.3. BATAS WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIAN
1.3.1. Batas Wilayah Studi
Penentuan batas wilayah studi “Analisis Dampak Lingkungan Kegiatan
Pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III” ditekankan pada pertimbangan
luas daerah yang terkena dampak kegiatan proyek pada setiap tahapan kegiatan.
Batas wilayah stud merupakan resultante dari batas kegiatan proyek, batas
ekologis, batas sosial dan batas administrasi dengan memperhatikan batas teknis
yang meliputi keterbatasan sumber daya, waktu, dana, teknik, dan metode telaahan.
Dasar penentuan wilayah studi secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut :
A. Batas Rencana Kegiatan/Proyek
Batas rencana kegiatan merupakan batas dari suatu ruang dimana rencana
kegiatan akan dilaksanakan dengan deskripsi : Kegiatan Pembangunan
Jalan Manado Outer Ring Road III sepanjang 10,55 km, dengan awal
proyek (STA +000) di mulai dari awal jalan Ring Road 1 (MORR I) kearah
permukiman Kelurahan Winangun Satu, Kec. Malalayang, melintasi
perbatasan Kota Manado dan Kab. Minahasa tepatnya pada Kecamatan
Malalayang, Kecamatan Pineleng, Kecamatan Mandolang sampai ke Ruas
Jalan Trans Sulawesi di Desa Kalasey Satu Kec. Mandolang Kab.
Minahasa.

B. Batas Ekologis
Batas Ekologis adalah ruang persebaran dampak dari kiri dan kanan.
Kegiatan Pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III dan jalan-jalan
yang dilalui oleh truk pengangkut material dan peralatan dengan radiasi
100 m kiri dan kanan jalan.

Batas ekologis dimaksud antara lain meliputi kawasan koridor jalan lingkar
dan perkiraan wilayah penyebaran dampak kebisingan, debu dan
transportasi limbah (air, udara), dimana proses alami yang terjadi dalam
ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Sub-
ekosistem binaan yang menonjol di sekitar tapak kegiatan adalah kegiatan
transportasi, rumah/permukiman, perkantoran, hotel dan restoran, fasilitas
umum, pusat perbelanjaan dan pertokoan.

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 46
C. Batas Sosial

Batas sosial adalah ruang disekitar tapak rencana kegiatan yang


merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang
mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem
dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok
masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar
akibat rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III.
Mengingat dampak lingkungan hidup menyebar tidak merata, batas sosial
ditetapkan dengan membatasi yaitu beberapa Rukun Tetangga (rata-rata
200 meter dari jalan-jalan yang dilalui oleh truk pengangkut material Batas
sosial ini ditetapkan dengan memperhatikan hasil identifikasi komunitas
masyarakat yang terdapat dalam batas proyek, ekologis serta komunitas
masyarakat yang berada diluar batas proyek dan ekologis namun
berpotensi terkena dampak yang mendasar dari Kegiatan Pembangunan
Jalan Manado Outer Ring Road III melalui penyerapan tenaga kerja,
pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial.

D. Batas Administratif

Batas administratif dimaksudkan sebagai ruang dimana masyarakat dapat


secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Batas ruang
dimaksud berupa batas ruang yang berbatasan dengan kelurahan yang
dilalui Kegiatan Pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road III), yaitu :

Tabel 1. 15 Wilayah Studi kegiatan Pembangunan Jalan Manado Outer Ring


Road III
No Kelurahan/Desa Kecamatan Kota/Kabupaten Propinsi
1 Winangun 1 Malalayang Kota Manado Sulawesi Utara
2 Pineleng 1 Pineleng Kab. Minahasa Sulawesi Utara
3 Malalayang Satu Malalayang Kota Manado Sulawesi Utara
Timur
4 Sea Pineleng Kab. Minahasa Sulawesi Utara
5 Sea Dua Pineleng Kab. Minahasa Sulawesi Utara
6 Kalasey Satu Mandolang Kab. Minahasa Sulawesi Utara
7 Kalasey Dua Mandolang Kab. Minahasa Sulawesi Utara
Sumber : Konsultan Perencana, 2016

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 47
1.3.2. Batas Waktu Kajian

Batas waktu kajian adalah selama kegiatan Pembangunan Jalan Manado


Outer Ring Road III berlangsung.

Analisi Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


Pembangunan Jalan Manado Auter Ring Road (MORR) III BAB I - 48

Anda mungkin juga menyukai