Anda di halaman 1dari 5

BERITA ACARA EVALUASI (REKOMENDASI TIM TEKNIS)

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL JAWA TENGAH – DI YOGYAKARTA


Nomor: Bb7/TTP.2021/PIP - 2

A. Dasar Hukum
1. UU RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
2. UU RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
3. PP RI Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pemanfaatan dan
Penggunaan Bagian-Bagian Jalan;
5. Permen PU No. 19 tahun 2011, Tentang Persyaratan Teknis Jalan;
6. Peraturan Menteri Keuangan No. 57/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sewa Barang
Milik Negara;
7. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 248/KPTS/M/2015 tentang
Penetapan Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer menurut Fungsinya sebagai Jalan Arteri (JAP)
dan Jalan Kolektor-1 (JKP-1);
8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 290/KPTS/M/2015 tentang
Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya sebagai Jalan Nasional;
9. Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. 01/SE/Db/2017, Tentang Prosedur Perijinan Pemanfaatan
Bagian-Bagian Jalan Nasional;
10. Surat Keputusan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Nomor 18.1/KPTS/Bb7/2020
tentang Tim Teknis Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-bagian Jalan Nasional di Lingkungan
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jalan Nasional Jawa Tengah – DI Yogyakarta;
11. Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga nomor: PS0301-BS/65, tanggal 15 Januari 2020
perihal Tanggapan atas Permohonan Persetujuan Prinsip Pemanfaatan Bagian-bagian Jalan di
lingkungan BBPJN VII Semarang;
12. Surat Permohonan Izin PT. Heksa Energi Mitraniaga sesuai surat nomor: H.12.1-00P.10-GEN-009,
tanggal 19 Januari 2021 perihal Permohonan Izin Permohonan Izin Pembangunan/Penempatan
Bangunan dan Jaringan Utilitas pada ruas Jalan Rembang – Tuban Km 39, Provinsi Jawa Tengah;
13. Laporan Hasil Survey / Peninjauan Lapangan Rencana Pembangunan/Penempatan Bangunan dan
Jaringan Utilitas di ruas Jalan Bts. Kota Rembang – Bts. Jatim Km Smg 138+000 s.d Km Smg
138+040 sisi kanan, Provinsi Jawa Tengah tanggal 22 Februari 2021 oleh PPK 1.4 Provinsi Jawa
Tengah.
B. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pemanfaatan Ruang Milik Jalan untuk Izin Pembangunan/Penanaman Bangunan dan
Jaringan Utilitas (Supply Point LPG) PT. Heksa Energi Mitraniaga berada pada ruas jalan:
 Jalan Bts. Kota Rembang – Bts. Jawa Timur Km Smg 138+000 s.d Km Smg 138+040 sisi kanan
sepanjang 40 meter dan crossing Melintang jalan Km Smg 138+000 sepanjang 40 meter.
C. Survei Lapangan
Berdasarkan permohonan yang diajukan oleh PT. Heksa Energi Mitraniaga dan memperhatikan
kelengkapan data administrasi dan teknis, maka telah dilakukan peninjauan / survey lapangan pada
tanggal 22 Februari 2021 ke lokasi rencana pekerjaan bersama-sama dengan pihak pemohon dan
unsur-unsur terkait yakni Satker PJN Wilayah I Provinsi Jawa Tengah, dan PPK 1.4 Provinsi Jawa
Tengah. Berdasarkan hasil survey maka Permohonan Izin Pembangunan/Penanaman Jaringan
Utilitas (Supply Point LPG) PT. Heksa Energi Mitraniaga pada ruas Jalan Bts. Kota Rembang – Bts.
Jatim Km Smg 138+000 s.d Km Smg 138+040 sisi kanan, Provinsi Jawa Tengah, dapat
direkomendasikan untuk dilaksanakan.
D. Ketentuan Umum
Pemanfaatan bagian jalan yang berada dalam Ruang Milik Jalan harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1. Tidak mengganggu keamanan dan keselamatan pengguna jalan.
2. Tidak mengganggu pandangan bebas dan konsentrasi pengemudi.
3. Tidak mengganggu fungsi dan konstruksi jalan serta bangunan pelengkapnya.
4. Tidak mengganggu dan mengurangi fungsi rambu-rambu dan sarana pengatur lalu lintas
lainnya.
5. Sesuai dengan peraturan-peraturan dari instansi terkait.
E. Pemanfaatan Bagian Jalan
1. Untuk pemanfaatan bagian jalan yang bersifat komersial serta menggunakan asset negara,
maka:
a. Pemanfaatan diberikan dengan sistem sewa.
b. Jangka waktu perizinan ditetapkan maksimal selama 3 (tiga) tahun dan selanjutnya dapat
diperpanjang. Prosedur perpanjangan izin dilakukan melalui permohonan perpanjangan oleh
pihak pemilik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
F. Setelah jangka waktu perizinan berakhir bangunan dan konstruksi jalan dikembalikan seperti semula
oleh pemegang izin atau oleh penyelenggara jalan dengan biaya ditanggung oleh pemegang
izin.Ketentuan Pelaksanaan Pekerjaan dan Pemeliharaan
1. Koordinasi dan pengawasan selama pelaksanaan dan selesai pelaksanaan pekerjaan:
a. Selama masa pelaksanaan pembangunan bangunan tersebut, pihak pemohon izin wajib
berkoodinasi dengan wakil dari unsur Satker dan PPK terkait serta pihak-pihak lain terkait
kelancaran, keamanan dan keselamatan kerja di lapangan;
b. Setelah selesai pekerjaan secara keseluruhan, pemohon diwajibkan untuk membuat
pernyataan pekerjaan selesai dari wakil dari unsur Satker dan PPK terkait yang disampaikan
kepada pemberi izin.
2. Pada saat pelaksanaan agar tetap mengutamakan kelancaran dan keselamatan lalulintas
umum, yakni supaya tetap memperhatikan dan melaksanakan K-3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) juga Ketertiban.
3. Bila bekerja pada malam hari harus dengan persiapan yang optimal dengan menyediakan
peralatan-peralatan sinyalemen / rambu-rambu keselamatan / keamanan lalu-lintas berupa
Traffic Light, Police Lamp, Police Line dan penerangan yang maksimal di area pekerjaan yang
sedang berlangsung.
4. Pemohon izin wajib melaksanakan pengaturan lalu lintas selama pelaksanaan pekerjaan di
sepanjang lokasi pekerjaan dan bertanggung jawab atas kelancaran lalu lintasnya.
a. Mempersiapkan petugas pengatur lalu-lintas.
b. Menyediakan papan informasi sementara berisi informasi pekerjaan dan contact person.
c. Sediakan rambu-rambu pengarah lalu-lintas, papan-papan peringatan, pagar pengaman dan
barikade.
d. Pengaturan lalu-lintas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Menjaga keselamatan pekerja selama pelaksanaan pekerjaan.
6. Dalam hal diperlukan pengembalian kondisi akibat pelaksanaan pekerjaan, pengembalian
kondisi harus mengacu ke Spesifikasi Jalan Bina Marga.
7. Apabila pihak pemohon akan memulai pekerjaan, agar menyampaikan jadwal pelaksanaan
pekerjaan kepada PPK terkait, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan.
8. Lokasi bekas pelaksanaan pekerjaan harus dibersihkan dan bebas dari sampah/sisa tumpukan
material.
9. Tidak diperkenankan untuk membuat lubang galian pada posisi perkerasan aspal/beton jalan.
10. Galian terbuka dipersyaratkan dengan dimensi: lebar maksimal: 0,50 m dan kedalaman
minimal: 1,50 m. Material timbunan dilaksanakan dengan pemadatan lapis demi lapis dengan
ketebalan pemadatan dilaksanakan setiap 20 cm menggunakan alat pemadat mekanis.
11. Bekas galian material harus dimasukkan ke dalam karung dan dikumpulkan ditepi luar bahu
jalan agar tidak mengganggu pengguna jalan.
12. Penimbunan lubang galian harus dilaksanakan dalam jangka waktu 24 jam. Apabila
penimbunan belum dapat dilaksanakan dalam waktu 24 jam maka pihak pemohon harus
melakukan tindakan pengamanan terhadap galian tersebut dengan menggunakan rambu dan
garis/pita pembatas guna menjamin keamanan pengguna jalan.
13. Permukaan tanah pada lintasan bangunan dan jaringan utilitas yang ditempatkan di bawah
tanah harus diberi tanda yang bersifat permanen.
14. Pihak pemohon harus menjamin kualitas/mutu hasil pekerjaan bangunan sesuai dengan
ketentuan spesifikasi bina marga.
15. Pembongkaran dan pengembalian kondisi trotoar jalan yang dibongkar harus ijin dan
berkoordinasi dengan Instansi Pemerintah Daerah terkait
16. Pemohon wajib melakukan monitoring dan pemeliharaan secara berkala pada bangunan yang
telah selesai dikerjakan. Pemeliharaan harus dilakukan dari kemungkinan adanya korosi,
retakan, ataupun cacat lain yang berpotensi membahayakan pengguna jalan.
G. Pengawasan Pelaksanaan
1. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan pembangunan dan jaringan utilitas akan diawasi oleh PPK
terkait.
2. Setiap pekerjaan pengembalian kondisi yang telah selesai dikerjakan, agar dibuakan Berita
Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang ditandatangani Pemohon dengan PPK terkait.
H. Pemindahan Fasilitas Jika Terjadi Pelebaran Jalan
Mengingat pesatnya laju pertumbuhan lalu lintas dan memperhatikan program pengembangan
jaringan jalan nasional dimungkinkan apabila dikemudian hari nantinya ruas jalan tersebut diatas
diperlukan peningkatan kapasitasnya. Dalam hal terjadi peningkatan kapasitas jalan dan
menyebabkan bangunan yang telah dibangun oleh pemohon rusak, maka pemohon harus
memperbaiki sendiri kerusakan tersebut dan bersedia memindahkan tanpa mendapat kompensasi
ganti rugi atau hal-hal lainnya dari Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
I. Jangka Waktu Rekomendasi Teknis
Jangka waktu berlakunya Rekomendasi Teknis ini selama 6 (enam) bulan sejak rekomendasi teknis
ini ditandatangani.
J. Tanggung Jawab Konstruksi
Pemohon bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan pekerjaan pembangunan
bangunan dan jaringan utilitas pada ruas jalan yang tersebut di atas. Jika terjadi hal yang
menyebabkan kerugian harta dan atau benda dan atau nyawa orang lain akibat pekerjaan tersebut,
akan menjadi beban dan tanggung jawab pemohon.
K. Jangka Waktu Pemeliharaan
Masa pemeliharaan hasil pengembalian kondisi selama 90 (sembilan puluh) hari kalender dimulai
sejak diterbitkannya Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Selesai.
Demikian Rekomendasi Tim Teknis ini dibuat untuk menjadi dasar pada pelaksanaan Izin
Pembangunan/Penanaman Jaringan Utilitas (Supply Point LPG) PT. Heksa Energi Mitraniaga pada
ruas Jalan Bts. Kota Rembang – Bts. Jatim Km Smg 138+000 s.d Km Smg 138+040 sisi kanan,
Provinsi Jawa Tengah
Semarang, 31 Maret 2021
TIM TEKNIS PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN – BAGIAN JALAN NASIONAL
BBPJN JAWA TENGAH – DI YOGYAKARTA
No. Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Ir. Danang Triwibowo, MT Ketua

2 Tosan Kunto Suryoaji, ST, MT Sekretaris

3 Emy Eko Setiyawati, ST, MT Anggota

4 Endang Dwi Berdikaryati, ST, MT Anggota

5 Pamuji Agung Nugroho, ST Anggota

6 Argo Utomo Soenarto, ST, MArs Anggota

7 Lindung Simbolon, ST Anggota

8 Zulfa Amalia, SE, M.SI Anggota

9 Dendy Sofian Kusuma Adibrata, ST., MT Angota

Anda mungkin juga menyukai