Oleh :
Ship Reflagging Activity atau yang secara bahasa bermakna Aktivitas Pergantian Bendera
Kapal merupakan sebuah aktivitas impor kapal berbendera asing oleh perusahaan pelayaran
niaga nasional, perusahaan penangkapan ikan, perusahaan angkutan laut maupun perusahaan jasa
kepelabuhanan yang selanjutnya kapal tersebut diubah menjadi kapal berbendera Indonesia.
Pemerintah melalui PP Nomor 50 Tahun 2019 secara khusus mengatur impor dan penyerahan
alat angkutan tertentu yang tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang salah satu
diantaranya adalah kapal angkutan laut, kapal angkutan danau, kapal angkutan penyebrangan,
kapal penangkap ikan, kapal pandu, kapal tunda, kapal tongkang, serta suku cadangnya yang
dilakukan oleh perusahaan pelayaran niaga nasional, perusahaan penangkapan ikan, perusahaan
angkutan laut maupun perusahaan jasa kepelabuhanan.
Meski PPN atas impor kapal diberikan fasilitas PPN tidak dipungut, Wajib Pajak harus
memperhatikan beberapa persyaratan yang diatur teknisnya secara terperinci pada Peraturan
Menteri Keuangan nomor: 41/PMK.03/2020 antara lain kewajiban SKTD (Surat Keterangan
Tidak Dipungut) sebagai persyaratan fasilitas PPN tidak dipungut dapat diberikan.
Permohonan Surat Keterangan Tidak Dipungut (SKTD) dapat dilakukan melalui platform e-
SKTD yang tersedia pada laman resmi direktorat jenderal pajak pada link berikut:
https://sktd.pajak.go.id dengan menyiapkan informasi dan dokumen atas impor kapal tersebut
antara lain: