Anda di halaman 1dari 11

OLEH KELOMPOK 2:

ANDIKA ANUGRAH KARAENG


FRANS
YUSUF LILILNG
MIKA TAPPI
JELIANTI

Daftar Isi
BAB 1 Membedakan Fakta dan opini pada Editorial dengan Membaca intensif ................ 1

Bab 2 Menulis Rangkuman atau Ringkasan Buku ............................................................... 2


Bab 3 Menulis Notulen ......................................................................................................... 3

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjat ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Karena atas
tuntunan-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dendan baik.
Makalah ini kami tunjukan kepada Bapak selaku pengajar dalam materi ini yang
sementara kami ikuti.

Tidak kami ucapkan terima kasih kepada Bapak yang telah memberikan
ilmunya sehingga kami menerimanya dengan baik dan makalh ini basa
terselesaikan dengan baik.Sekiranya dalam makalah ini banyak kesalahan atau
kekurangan dari segi bahasa maupun isinya ,kami mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun agar kami menjadi lebih baik dalam penulisan
karya tulis selanjutnya.

Terima kasih pula kepada teman-teman yang telah memberikan


masukan-masukan mengenai pembuatan makalah ini , sehingga dapat
terselesaikan dengan baik . Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan
penjelasan mengenai

Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca


intensif
Menulis rangkuman atau ringkasan isi buku
Menulis notulen rapat sesuai dengan pola penulisannya.

Panggala, januari 2014

Penyusun, Kelompok II( XI IPA 2 )

A. Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca intensif

Editorial atau tajuk rencana adalah artikel dalam surat


kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau
pemimpin surat kabar tersebut mengenai beberapa pokok
masalah.
Membedakan fakta dan opini pada editorial dalam membaca
intensif ada beberapa hal yaitu:

1. Membaca editorial atau tajuk rencana secara intensif


2. Mengungkapkan isi editorial atau tajuk rencana
3. Menentukan fakta dan opini.

Menentukan fakta dan opini dalam editorial biasanya menyoroti


banyak hal, yaitu:
Penilain positif atau negatif terhadap masalah yang dikupas.
Harapan-harapan redaktur atau harapan-harapan
masyarakat luas.
Pendapat
Ciri-ciri fakta:
a. Benda, peristiwa yang sungguh ada atau terjadi
b. Benda, peristiwa yang dapat ditangkap oleh pancaindra
( didengar, dilihat dan di raba)
c. Sesuatu yang dapat diobservasi dan diuji kebenarannya

Ciri-ciri opini:
a. Informasi berupa gagasan pendapat dan harapan.

Contoh:

Jaringan Kereta Api Kota

Megapolis-megapolis di Jawa-Surabaya dan sekitarnya dengan satu jalur


sampai ke Malang, Bandung dari padalarang sampai ke Cileunyi dan tentu saja
Jabotabek sampai ke cikarang, semakin tercekik dalm kemacetan. Keseriusan
masalah ini disadari umum.

Kalau berikut ini seorang awam mengajukan tiga pikiran sederhana


hanya untuk Jakarta saja, maka bukan karena tidak mengetahui betapa meraka
yang resmi bertanggung jawab sudah dengan sungguh-sungguh mencari solusi.
Jelas juga, pemecahan mujarad memang tidak ada.
Kalau saya berani mengajukan beberapa saran, maka semata-mata untuk
menarik perhatian pada beberapa kemungkinan sederhana untuk
mengefektifkan jaringan angkutan umum yang sudah ada dalam jangka
pendek, yang tidak mahal di luar segala kemampuan kita ( seperti subway yang
di Negara-negara kaya saja sulit di biayai) .

Gagasan yang akan diajukan berikut ini menyangkut busway, kereta rel
listrik (KRL) Jabotabek, dan jaringan rel yang sudah ada di DKI Jakarta.

B. Menulis rangkuman atau ringkasan isi buku


Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, tetapi
dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli.

Tujuan ringkasan adalah membantu seseorang memahami dan


mengetahui isi sebuah buku atau karangan.

Cara membuat ringkasan yaitu:

a. Membaca naskah asli untuk menangkap kesan umum dan sudut


pandang pengarang.
b. Mencatat gagasan utama
c. Membuat reproduksi, yaitu dengan menyusun kembali suatu karangan
( ringkasan ) berdasarkan gagasan utama.
d. Ketentuan tambahan:
Sebaiknya digunakan kalimat tunggal
Bila mungkin,ringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata,
rangkain gagasan diganti dengan gagasan sentral saja.
Jumlah elinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah
topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan.
Bila mungkin keterangan atau kata sifat dibuang.
Pertahankan susunan gagasan asli dan ringkas gagasan-gagasan
tersebut dalam urutan seperti urutan naskah asli.
Bila teks asli mengandung dialog, maka harus diubah kedalam
bahasa tak langsung.
Penulis harus memperhatikan panjang ringkasan yang di buat.
1. Mendaftar Pokok-pokok Pikiran dari buku yang sudah dibaca
Pokok-pokok pikiran buku merupakan bagian inti dari sebuah
buku.

Langkah-langkah untuk memahami pokok pikiran isi buku:

a. Lihatlah bagian daftar isi terlebih dahulu!


b. Bacalah isi bagian buku dengan intensif !
c. Kemukakan sejumlah pertanyaan untuk menangkap isi atau pokok-pokok
pikiran bagian-bagian tersebut!
d. Berdasarkan pertanyaan yang diajukan, tulislah pokok-pokok pikiran!

Contoh:

Membangun kembali karakter bangsa

Daftar isi

Kata Pengantar iii

Dari Editor vi

Bab 1 Menata Ulang Indonesia 1

Bab 2 Menjawab Tnatangan Demokrasi 45

Daftar pusaka 55

Bab Bagian buku dalam Pertanyaan Pokok pikiran


daftar isi
1. Menata Ulang Indonesia Bagimana Indonesia sedang berbagai
cara menta krisis moral, krisis
ulang demokrasi , krisis
Indonesia? kepemimpinan, hingga krisis
jatidiri. Oeh karena itu,
Indonesia perlu di tata ulang
atau disempurnakan dengan
melaksanakan pembangunan
yang demokratis secara
benar.
2. Menjawab tantangan Apa Tantangan demokrasi adalah
Demokrasi tantangan jika proses demokratisasi
demokrasi? yang sudah benar menjadi
salah langkah. Hal ini di alami
Indonesia yang sedang
berada dalam masa transisi
menuju demokrasi.

2. Membuat ringkasan dari seluruh isi buku


Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam membuat ringkasan:

a. Bacalah kembali dengan cermat pokok-pokok pikiran yang telah kamu


temuka! Kemudian, rangkaikan dalam beberapa paragraf!
b. Bahasa yang digunakan dalam ringkasan harus berbeda dengan bahasa
tulisan aslinya. Akan tetapi, bahasa ringkasan harus berpedoman pada
ide pokok yang tertuang dalam setiap paragraph.
c. Pembuat ringkasan tidak diperbolehkan menuangkan hasil pemikiran
sendiri kedalam ringkasan.

Contoh :

Judul buku :Manusia dan Linkungannya

Pengarang :Madya W.

Penerbit : Setiaji

Tahun terbit : 2002

Daftar isi :

Bab 1 Sampah dan Prekembangannya


Bab 2 Sumber dan Jenis Sampah
Bab 3 Samph dan Permasalahannya
Bab 4 Sungai, Sampah, dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
Bab 5 Penanganan Sampah
Bab 6 Analisis Dampak Lingkungan

Manusia dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak dapat


dipisahkan.Linkungan yang bersih, sehat dan indah akan member
rasa nyaman kepada manusia. Lingkungan nyaman seperti ini hanya
dapat tercipta jika manusia yang tinggal didalamnya memiliki rasa
peduli terhadap lingkungannya sendiri.

Di sisi lain, pesatnya peradaban manusia, ilmu pengetahuan, dan


teknologi ternyata menimbulkan masalah bagi lingkungan. Salah satu
masalah lingkungan dalam hidup manusia adalah masalah sampah.
Kegiatan manusia ini tentu saja akan menghasilkan sampah.

Jenis sampah ada bermacam-macam,.Ada sampah organic seperti


sisa-sisa makanan; sampah organic seperti botol, keleng, plastic dan
sampah lain yang dapat membusuk. Untuk sampah ini diperlukan
teknologi pengolahan yang sesuai dengan jenis dan karakteristik
sampah yang ada.

Jika pengolahan sampah tidak tepat, pencemaran lingkungan akan


terjadi.Hampir semua kota besar di Indonesia mengalami masalah
yang sama dalam hal penanganan sampah, yakni, pengolahan
sampah yang tidak tepat sehingga terjadi pencemaran lingkungan.
Salah satu contoh penanganan sampah yang tidak tepat adalah
terjadi pencemaran sungai.

Oleh sebab itu, sudah saatnya sampah di setiap lingkungan harus


ditangani secara tepat. Sebelum diproses, sampah hendaknya
dikumpulkan dalam suatu arel tertentu. Selanjutnya sampah-sampah
ditangani sesuai dengan jenisnya. Misalnya, sampah dari kegiatan
rumah (sanpah organik yang basah dan cepat membusuk) sebaiknya
dikumpulkan dalam kantong plastik dan tidak ditimbun dalam tong
sampah. Sebaliknya, untuk sampah anargonik, dapat ditumpuk dalam
tong sampah.
Selain sampah rumah tangga, sampah haisl industri, sampah
jalanan,sampah kemersial, dan sampah lainnya perlu ditangani
secara cepat pula. Hal yabg penting dalam pengolahan sampah
adalah pemusnahan sampah. Pemusnahan sampah dapat dilakukan
dengan beberapa metode, seperti penumpukan, sanitary landfill ,
serka, pemanfaatan sampah menjadi biogas, pengompasan,
insenerasi, dan daur ulang.

Dalam menangani masalah sampah, hal yang tidak boleh


dilupakan adalah perlunya analisis dampak linkungan (AMDAL) .
AMDAL merupakan salah satu ketentuan untuk menunjang
pembangunan yang berwawasan lingkungan. Untuk kegiatan usaha,
AMDAL sangat diperlukan. Kegiatan ini dapat menghindarkan
terjadinya dampak negatif yang serius, seperti kerusakan karena
pencemaran lingkungan.

C. Menulis notulen rapat sesuai dengan penulisannya

Notulen adalah hasil pencatatan sebuah rapat yang dilakukan oleh


notulis atau sekretaris.

Cara penulisan notulen yaitu:

1. Judul
2. Hari/ tanggal
3. Tempat
4. Waktu
5. Peserta rapat
6. Pemimpin rapat
7. Daftar rapat
8. Notulis
9. Jalannya rapat
10.Keputusan rapat
11.Tanggal penandatanganan notulen dan tempat
12.Tanda tangan pemimpin diskusi dan notulis

Contoh:

Notulen Rapat
Bagian Umum Deputi Bidang

Administrasi BPPT

Tanggal : 10 maret 2007

Tempat : Ruang rapat bagian Umum

Waktu rapat : Pukul 10.00-13.30

Peserta rapat :

1. Untung Darwadi,S.H., Kabag Umum


2. Dra. Ina Mardiana, Kabag Rumah Tangga
3. Budi Sosial, S.E, Kasubag Tata Usaha
4. Fenny Darmasaputra, B.Sc., Staf Tata Usaha
5. Ending Ningsih, B.A., Staf Tata Usaha
6. Malik, Staf Rumah Tangga
7. Novianti Nazli Dewi,Sekretaris

Pemimpin rapat :Toto Wahyu

Keputusan rapat :

1. Produktivitas Kerja
Disepakati menerima usulan Ibu Ina yang menyankut hal berikut
a. Perlu diadakan pembagian kerja yang seimbang diantara pegawai
serta perlunya pengawasan langsung dari atas-an yang bertanggung
jawab pada tugas-tugas bawahannya.
b. Frekuensi pekerjaan yang semakin tinggi selama ini tidak diimbangi
oleh kesiapan tenaga yang ada. Karena itu, perlu diadakan pembagian
kerja yang tepat. Seorang pegawai harus mendapat pekerjaan yang
sesuai dengan latar belakang keahlian.
2. Kursus Bahasa Indonesia
Rapat menyetujui usulan Pak Malik mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Perlu segera dicarikan jalan keluar atas kendala yang di hadapi dalam
kegiatan surat-menyurat intern, yaitu dengan meningkatkan
kemampuan berbahasa Indonesia tulis untuk korespondensi.
b. Agar diupayakan sekretaris yang siap pakai dalam tugas-tugasnya,
memiliki kemampuan menjadi korektor,notulis,dan MC.

Jakarta, 15 maret 2007


mengetahui

Toto Wahyu Novianti N. Dewi

Pemimpi rapat Notulis

DAFTAR PUSAKA

Mafruki, dkk. 2006. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Akhadiah,Sabarti. 1991. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.


Jakarta: Erlangga.

Sulastri, Euis dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: PT. Galaxy Puspa
Mega.

Anda mungkin juga menyukai