PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
NIM 7101410140
PENDAHULUAN
Tabel 1.1
Data Kualifikasi Guru SMA Negeri 1 Kendal Tahun 2012
Kualifikasi Guru Jumlah Persentase
S2 3 4,41%
S1 60 88,24%
D3 5 7,35%
68 100%
Sumber: Data Dik-Tendik SMA Negeri 1 Kendal
Tabel 1.2
Data Sertifikasi Guru SMA Negeri 1 Kendal Tahun 2012
Sertifikasi pendidik Jumlah Persentase
Lulus sertifikasi 37 54,41%
PLPG 11 16,18%
Belum sertifikasi 20 29,41%
Total 68 100%
Sumber: Data Dik-Tendik SMA Negeri 1 Kendal
LANDASAN TEORI
h. Iklim kerja
Sekolah merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai unsur
yang membentuk satu kesatuan yang utuh. Di dalam sekolah terdapat
berbagai macam sistem sosial yang berkembang dari sekelompok manusia
yang saling berinteraksi menurut pola dan tujuan tertentu yang saling
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga membentuk
perilaku dari hasil hubungan individu dengan individu maupun dengan
lingkungannya.
Interaksi yang terjadi dalam sekolah merupakan indikasi adanya
keterkaitan satu dengan lainnya guna memenuhi kebutuhan juga sebagai
tuntutan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya. Untuk terjalinnya
interaksi-interaksi yang melahirkan hubungan yang harmonis dan
menciptakan kondisi yang kondusif untuk bekerja diperlukan iklim kerja
yang baik.
Iklim yang kondusif pada tempat kerja dapat menjadi faktor
penunjang bagi peningkatan kinerja sebab kenyamanan dalam bekerja
membuat guru berpikir dengan tenang dan terkosentrasi hanya pada tugas
yang sedang dilaksanakan.
b. Kompetensi Kepribadian
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
c. Kompetensi Profesional
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran yang diampu.
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri.
d. Kompetensi Sosial
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur
kinerja guru adalah (1) kompetensi pedagogik, (2)kompetensi kepribadian,
(3)kompetensi profesional, (4)kompetensi sosial, karena lebih mencakup
semua aspek dan tidak terbatas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
saja.
2.1.5 Sertifikasi
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru
dan dosen. Sertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan
yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional (UU RI
No 14 Tahun 2005).
Mulyasa (2007) mendefinisikan sertifikasi guru sebagai proses uji
kompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin memperoleh pengakuan
dan atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya.
Representasi pemenuhan standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam
sertifikasi guru adalah sertifikat kompetensi pendidik. Sertifikat ini
sebagai bukti pengakuan atas kompetensi guru atau calon guru yang
memenuhi standar untuk melakukan pekerjaan profesi guru pada jenis dan
jenjang pendidikan tertentu. Dengan kata lain sertifikasi guru merupakan
pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi profesional. Oleh
karena itu, proses sertifikasi dipandang sebagai bagian esensial dalam
upaya memperoleh sertifikat kompetensi sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
National Commision on Education Services (NCES) memberikan
pengertian sertifikasi guru secara lebih umum. Sertifikasi guru merupakan
prosedur untuk menentukan apakah seorang calon guru layak diberikan
izin dan kewenangan untuk mengajar. Hal ini diperlukan karena lulusan
lembaga pendidikan tenaga keguruan sangat bervariasi, baik di kalangan
perguruan tinggi negeri maupun swasta (NCES dalam Mulyasa, 2007).
Jadi, sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk
guru sebagai pengakuan atas kompetensi yang dimiliki dalam melakukan
pekerjaannya sebagai guru.
6. Kompetensi Sosial
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
b. Kompetensi Manajerial
1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkat
perencanaan.
2. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai denga
nkebutuhan.
3. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan
sumber daya sekolah/ madrasah secara optimal.
4. Mengelola perubahan danpengembangan sekolah/madrasah
menuju organisasi pembelajar yang efektif.
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif
dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan
sumberdaya manusia secara optimal.
7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam
rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan
sekolah/ madrasah.
9. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik
baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
10. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
11. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
12. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
13. Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik
disekolah/madrasah.
14. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan.
15. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
16. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur yang tepat,
serta merencanakan tindak lanjutnya.
c. Kompetensi Kewirausahaan
1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
sekolah/madrasah.
2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah
sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta
didik.
d. Kompetensi Supervisi
1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
3. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru.
e. Kompetensi Sosial
1. Kualifikasi akademik
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Pengalaman mengajar
4. Perencanakan dan pelaksanakan
pembelajaran
5. Penilaian dari atasan dan
pengawas
6. Prestasi akademik
7. Karya pengembangan profesi
8. Keikutsertaan dalam forum
ilmiah Kinerja Guru
9. Pengalaman organisasi di bidang
1. Kompetensi kepribadian
kependidikan dan sosial
2. Kompetensi pedagogik
10. Penghargaan yang relevan
3. Kompetensi profesional
dengan bidang pendidikan
4. Kompetensi sosial
1. Educator (pendidik)
2. Manager
3. Administrator
4. Supervisor
5. Leader
6. Pencipta iklim kerja
7. Wirausahawan
METODE PENELITIAN
3.2.2 Variabel
Variabel X atau variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (Sugiyono,2010:61). Variabel 1 dalam variabel ini
adalah sertifikasi guru yang diukur dengan indikator dibawah ini menurut
PP Nomor 78 Tahun 2008 Pasal 12 Ayat 4:
1. Kualifikasi akademik
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Pengalaman mengajar
4. Perencanakan dan pelaksanakan pembelajaran
5. Penilaian dari atasan dan pengawas
6. Prestasi akademik
7. Karya pengembangan profesi
8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah
9. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial
10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
3.2.3 Variabel
Variabel 2 dalam penelitian ini adalah kepemimpinan kepala
sekolah yang diukur dengan indikator dibawah ini menurut Depdiknas
dalam Sudrajat (2010):
1. Educator (pendidik)
2. Manager
3. Administrator
4. Supervisor
5. Leader
6. Pencipta iklim kerja
7. Wirausahawan
Persentase skor (%) = 100%
n = jumlah skor jawaban responden
N = jumlah skor jawaban ideal
________. 2005. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen .
http://www.depdiknas.go.id.(6 September 2012)
Fahriza, Laily. 2011. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Guru Akuntnsi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Program Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Tegal. Skripsi. Semarang:
Fakultas Ekonomi Unnes
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Prabowo , Hakim Adi. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi di SMK Program Bisnis dan
Manajemen se-Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi
Unnes
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Sari, Junid Ariani. 2010. Pengaruh Kompensasi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
terhadap Kinerja Guru di SMK 2 Magelang. Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi Unnes
Setiyarso, Rizal Budi. 2009. Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru
Ekonomi Akuntansi SMA dan SMK se-Kabupaten Kendal Tahun 2008.
Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Unnes
Sudrajad, Akhmat. 2010. Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah. Jurnal
Equilibrium Vol 3 No.5
Sulastri, Erni. 2011. Pengaruh Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Guru SMA Negeri 1 Juwana Kabupaten Pati. Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi Unnes