Anda di halaman 1dari 20

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013

Assalamualaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera bagi kita semua.
Saudara-saudara warga masyarakat Kabupaten Purworejo yang kami hormati.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan Rakhmat dan Karunia-Nya, sehingga pada kesempatan ini kami dapat
menyampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2013.
Sesuai amanat Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah wajib memberikan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah dan
menyampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD)
kepada masyarakat. Ketentuan tersebut dijabarkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada
Masyarakat. Adapun tata cara penyampaian ILPPD kepada masyarakat diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7A Tahun 2007 tentang Tata
Cara Penyampaian Informasi dan Tanggapan atau Saran dari Masyarakat Atas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) ini
disampaikan dengan harapan dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan
pemerintahan daerah pada Tahun Anggaran 2013. Selanjutnya melalui media ini
kami sampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2013 sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN
A. VISI DAN MISI
1. VISI :
Menuju masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera dengan meningkatkan
kemandirian serta daya saing, melalui penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan daerah, dan kemasyarakatan yang aspiratif bertumpu pada
agribisnis, yang didukung birokrasi profesional dan bersih dari korupsi, kolusi
dan nepotisme serta peran serta aktif sektor swasta dan masyarakat pada
umumnya.
2. MISI :
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, misinya adalah:
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan
politik melalui pemberdayaan masyarakat serta penjaringan aspirasi
masyarakat dengan memanfaatkan mekanisme politik yang sehat dan
dinamis;
b. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian dalam arti luas;
c. Mewujudkan iklim yang kondusif serta ketersediaan infrastruktur untuk
1
menarik investasi dalam mewujudkan industri jasa dan perdagangan guna
mendorong kemajuan daerah berbasis agribisnis;
d. Meningkatkan pendapatan daerah untuk mendukung pembangunan daerah
yang semakin luas dan berkualitas;
e. Mewujudkan profesionalisme aparatur dan pemerintahan yang amanah,
bersih, bebas dari KKN dan demokratis, dengan mengutamakan
penegakan hukum, jaminan keselamatan dan ketertiban umum didukung
oleh partisipasi masyarakat yang tinggi;
Visi dan Misi pembangunan jangka menengah daerah selanjutnya
diimplementasikan ke dalam beberapa tujuan dan sasaran yang akan dicapai
selama periode tahun 2011-2015. Tujuan dan sasaran daerah tersebut
merupakan bentuk nyata arah pembangunan daerah selama lima tahun sampai
dengan tahun 2015.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun


2010-2014, pencapaian tujuan pembangunan nasional diprioritaskan untuk
terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan yang
menjadi Visi Indonesia 2014. Isu terkini yang berkembang dan dijadikan
pertimbangan dalam proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (R KP) Tahun
2013 diantaranya:
1. Penguatan ketahanan pangan dalam upaya menjaga ketersediaan bahan
pokok dan energi;
2. Percepatan pengurangan kemiskinan;
3. Peningkatan keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses
pembangunan;
4. Peningkatan nilai tambah pemanfaatan potensi dan peluang sumberdaya
alam, bonus demografi, relokasi industri, dan pasar domestik yang besar;
5. Implementasi upaya-upaya pembangunan berkelanjutan.

RKP Tahun 2013 masih tetap bertumpu pada 11 Prioritas Nasional dan 23
Prioritas Lainnya, yang harus disinergikan dengan prioritas pembangunan
daerah. Sinergitas pusat-daerah harus mempertimbangkan berbagai hal yaitu :
1. Keterkaitan antar wilayah dari segi sosial, ekonomi, budaya, politik, sebagai
perwujudan wawasan nusantara dalam kerangka NKRI;
2. Potensi strategis di setiap wilayah;
3. Tujuan dan sasaran pembangunan setiap wilayah;
4. Rencana tata ruang dan pola pemanfaatan ruang yang optimal;
5. Keterkaitan lintas sektor dan lintas wilayah secara lebih efektif dan efisien.

Tahun 2013 merupakan tahun ketiga dari Tema Pertama RPJMD Kabupaten
Purworejo Tahun 2011-2015. Tema pembangunan tahun 2013 adalah Tata
Kelola Pemerintahan Daerah yang Baik (Good Governance) dalam Rangka
Pengembangan Agribisnis. Prioritas pembangunan daerah tahun 2013 pada
dasarnya adalah gambaran prioritas pembangunan tahun rencana yang diambil
dan dikaitkan dengan program pembangunan daerah (RPJMD) Tahun 2011-2015
yang didasarkan pada isu-isu strategis dan tema pembangunan tahun 2011-2013.

Prioritas dan sasaran pembangunan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Baik (Good Governance);
2. Penurunan angka kemiskinan;
3. Kesehatan;
4. Pendidikan;

2
5. Ketahanan Pangan dan Pengembangan Agribisnis yang berdaya saing;
6. Pembangunan Infrastruktur yang Pro Investasi dan Berkelanjutan

Untuk mencapai Prioritas Umum Pembangunan Daerah tahun 2013 telah


dilaksanakan berbagai program/kegiatan dalam bidang-bidang yang menjadi
kewenangan daerah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Purworejo Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Purworejo yang meliputi 26 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan. 26
Urusan Wajib tersebut antara lain : Pendidikan; Kesehatan; Lingkungan Hidup;
Pekerjaan Umum; Penataan Ruang; Perencanaan Pembangunan; Perumahan;
Kepemudaan dan olahraga; Penanaman Modal; Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah; Kependudukan dan Catatan Sipil; Ketenagakerjaan; Ketahanan
Pangan;Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Keluarga Berencana
dan Keluarga Sejahtera; Perhubungan; Komunikasi dan Informatika;
Pertanahan; Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri; Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian; Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; Sosial;
Kebudayaan; Statistik; Kearsipan; dan Perpustakaan. Sedangkan 8 Urusan
Pilihan antara lain : Kelautan dan Perikanan; Pertanian; Kehutanan; Energi dan
Sumber Daya Mineral; Pariwisata; Industri; Perdagangan; dan Ketransmigrasian.

C. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah


Pada Tahun Anggaran 2013, kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah di
Kabupaten Purworejo tetap berpedoman pada Peraturan Daerah (PERDA) Nomor
3 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Pengelolaan
keuangan daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah tersebut dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pertanggungjawaban dan
pengawasan. Perencanaan anggaran yang menjadi landasan pengelolaan
keuangan daerah dimulai dari penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Hasil dari perencanaan
anggaran tersebut diwujudkan dalam suatu sistem yang terintegrasi berupa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang setiap tahun ditetapkan
dengan Peraturan Daerah. Selain mengacu PERDA dimaksud, penyusunan APBD
Tahun Anggaran 2013 berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2013, sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 34 ayat (2)
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.

Hasil akhir dari proses pelaksanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban


atas APBD Tahun Anggaran 2013 beserta perubahannya disajikan dalam
Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Tahun Anggaran 2013, yang disusun setelah Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) selesai diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pemeriksaan oleh BPK menjadi bagian dari pengawasan berupa pemeriksaan
ektern, disamping pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah dan DPRD serta
pengendalian intern yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo.

APBD Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2013 merupakan rencana keuangan


tahunan terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013.
Penyusunan APBD tersebut berpedoman pada Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD), KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2013. Penentuan prioritas

3
program dan kegiatan pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2013 didasarkan pada
rasionalisasi dan sinkronisasi program baik Pemerintah, Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Purworejo dan seluruh pemangku
kepentingan di Kabupaten Purworejo, dengan memperhatikan pula kesesuaian
tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah untuk melaksanakan
kegiatan dalam pencapaian kinerja yang direncanakan serta disesuaikan dengan
kemampuan keuangan daerah.

Kebijakan anggaran pendapatan daerah dalam RAPBD Tahun Anggaran 2013


diarahkan untuk lebih mengoptimalkan langkah-langkah penggalian sumber-
sumber pendapatan asli daerah (PAD) oleh SKPD penghasil serta peningkatan
koordinasi dengan pemerintah atasan dalam peningkatan dana perimbangan
dari Pemerintah, bagi hasil pajak maupun bantuan keuangan dari Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah sesuai ketentuan yang berlaku.

Target PAD didasarkan pada pertimbangan atas kondisi perekonomian yang


terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, perkiraan pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2013, data base potensi PAD dan realisasi penerimaan PAD tahun
sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Pendapatan yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah
berpedoman pada peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah
yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta diupayakan tidak memberatkan
masyarakat dan dunia usaha.

Secara keseluruhan pendapatan daerah pada Tahun Anggaran 2013 tercapai


100,11% atau sebesar Rp 1.289.037.659.296, yang berarti terdapat pelampauan
pendapatan sebesar Rp 1.433.000.627 dari target yang dianggarkan sebesar Rp
1.287.604.658.669. Realisasi PAD sebesar 108,12% dari target, terutama
ditopang oleh pencapaian di atas target yang berasal dari Hasil Pajak Daerah
dan Lain-lain PAD yaang sah.

Sedangkan belanja daerah pada Tahun Anggaran 2013 secara keseluruhan


dapat tercapai 84,44% atau sebesar Rp 1.204.862.645.824, dari target yang
dianggarkan sebesar Rp 1.426.881.361.904 Dengan demikian, berarti terdapat
sisa belanja daerah sebesar Rp 222.018.716.080.

Berdasarkan perhitungan realisasi anggaran sebagaimana di atas, maka dalam


Tahun Anggaran 2013 terdapat sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan
sebesar Rp 223.306.341.730. Angka tersebut merupakan angka perhitungan
SEMENTARA, karena perhitungan yang bersifat FINAL akan dilakukan lebih
lanjut pada penyusunan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten
Purworejo Tahun Anggaran 2013 setelah dilakukan audit oleh BPK RI.

II. PENYELENGGARAAN URUSAN DESENTRALISASI

A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan


1. Pendidikan
Penanganan urusan wajib pendidikan telah memberikan beberapa hal positif,
indikator aksesabilitas/keterjangkauan terlihat dari ketersediaan layanan
pendidikan di Kabupaten Purworejo, antara lain terlihat dari capaian Angka

4
Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) masing-masing
jenjang sebagaimana tabel :

CAPAIAN
INDIKATOR
2012 2013
APK SD/MI/Paket A (%) 103,03 102,47
APK SMP/MTs/Paket B (%) 94,40 95,71
APK SMA/SMK/MA/Paket C (%) 62,99 83,38
APM SD/MI/Paket A (%) 88,96 88,84
APM SMP/MTs/Paket B (%) 71,62 50,77
APM SMA/SMK/MA/Paket C (%) 46,84 58,78

Kenaikan APK/APM jenjang pendidikan menengah, menunjukkan bahwa rasio


jumlah siswa jenjang pendidikan menengah atas jumlah penduduk usia 16 s/d
18 mengalami peningkatan, menjadi indikator adanya peningkatan kinerja
pelayanan pendidikan menengah baik jenis pendidikan formal maupun
melalui pendidikan non formal (kesetaraan paket c) meningkat mendekati
keterlayanan pendidikan jenjang menengah kepada penduduk usia jenjang
tersebut (16-18 tahun). Adanya kenaikan/penurunan APK/APM jenjang
pendidikan dasar (setara SD/SMP) lebih disebabkan sudah tercapainya
stabilitas capaian keterlayanan pendidikan dasar atas jumlah penduduk usia
wajib pendidikan dasar 9 tah un (usia 7 s/d 15 tahun) dan terjadinya
pergeseran usia peserta didik jenjang pendidikan dasar dimana pada usia 6
tahun telah memasuki pendidikan setara Sekolah Dasar dalam jumlah yang
cukup signifikan sementara penghitungan pembagi dari capaian tetap
berdasarkan jumlah penduduk usia 7 s/d 15 tahun.

Hasil kegiatan dalam peningkatan kualitas pendidikan antara lain :


a. Terbangunnya Ruang Perpustakaan di 62 SD, 1 SMP, 2 SMAN dan 2 SMKN;
b. Tersedianya Meubelair Sekolah untuk 5 SD dan 4 SMPN serta meubelair
perpustakaan untuk 83 SD;
c. Terehabilitasinya ruang kelas rusak berat 259 SD, 29 SMP dan 21 SMA;
d. Terbangunnya 5 ruang kelas baru SMP;
e. Tersedianya biaya operasional SD, dan SMP untuk menunjang Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) di 531 SDN dan 48 SMPN/SMPT, biaya
Operasional 18 SMAN/SMKN untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
(KBM) SMAN dan SMKN, dan insentif 104 PTT SMAN serta 57 PTT SMKN;
f. Terbangunnya 5 Ruang Laboratorium SMP, 2 Laboratorium SMA, 3
laboratorium SMK;
g. Tersedianya alat praktik dan peraga pembelajaran 3 paket;
h. Tersedianya 1 paket buku-buku dan alat tulis siswa SMP;
i. Tersedianya 7 paket alat pembelajaran TIK, 88 paket Peralatan
Matematika, 10 paket peralatan olahraga;
j. Tersedianya bantuan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 5 SD
dan 2 SMP, fasilitasi pendidikan inklusi 2 SMP, fasilitasi Kantin sehat 2
SD dan 1 SMP, PMTAS 1 SD;
k. Tersedianya bantuan carier center SMK, bussines center SMK, teching
factory SMK, Pengelolaan bursa kerja khusus (BKK) SMK, Pemasaran
tamatan SMK, Pendidikan berbasis kelunggulan lokal (PBKL),
Implementasi ISO SMA/SMK, penelitian IPA dan IPS siswa SMA, kantin
kejujuran, program kelas industri SMK;

5
l. Tersedianya Alat Praktik dan Peraga Siswa SMA/SMK terdiri dari 1 paket
computer SMA/SMK, 2 paket alat Laboratorium SMA, 11 paket alat
Laboratorium SMK, 4 paket alat IPA SMP, 3 paket alat bengkel SMK, 1
paket alat IPA SMA;
m. Terselenggaranya ujian nasional (UN) dan Ujian Akhir Sekolah Bertaraf
Nasional (UASBN);
n. Tersedianya database pendidikan berupa profil pendidikan.

2. Kesehatan
Upaya-upaya yang dilakukan dalam penanganan urusan kesehatan, di
samping meningkatkan kualitas sumber daya manusia, juga meningkatkan
sarana dan prasarana yang ada di RSUD dan 27 Puskesmas beserta
jaringannya, serta memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang
mampu. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari beberapa indikator,
antara lain dari indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu
(AKI).

INDIKATOR CAPAIAN
2012 2013
Angka Kematian Bayi (/1000 KH) 14,95 (148 kasus) 11,54 (111 kasus)
Angka Kematian Balita (/1000) 17,38 (172 kasus) 13,73 (132 kasus)
Angka Kematian Ibu Melahirkan
(/100.000KH) 202 (20 kasus) 72,80 (7 kasus)

Dari data tersebut terlihat angka kematian bayi, balita maupun ibu
melahirkan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal itu tidak
terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan, antara lain melaksanakan
jemput bola pada pasien dengan kasus resiko tinggi yang menolak dirujuk ke
rumah sakit; membangun kemitraan dukun bayi dan bidan dalam persalina n
dengan tenaga kesehatan dan di fasilitas kesehatan; serta pengamatan terus
menerus melalui Kohort terhadap kesehatan ibu hamil, melahirkan, nifas dan
bayi. Selain itu juga melaksanakan kelas ibu hamil; memfasilitasi
pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K), deteksi dini factor resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil; kerjasama
antara bidan dan dokter spesialis dalam sistem rujukan ibu hamil, melahirkan
dan nifas; pelayanan kegawatdaruratan obstetri di instalasi gawat darurat
RSUD Saras Husada, on the job training bidan di RSUD Saras Husada dalam
rangka peningkatan kapasitas pelayanan Kesehatan ibu dan anak. Tak kalah
pentingnya adalah sosialisasi Gerakan Sayang Ibu dan Bayi sampai tingkat
kecamatan bekerjasama dengan lintas sektoral terkait; dukungan dana dari
APBD Kabupaten Purworejo, APBD Provinsi Jawa Tengah, BOK dan
JAMPERSAL untuk program kesehatan ibu dan anak utamanya penurunan AKI
dan AKB, serta peningkatan pelayanan Puskesmas PONED 24 jam.

Adapun hasil kegiatan pembangunan bidang kesehatan antara lain :


a. Terehabilitasinya 2 unit puskesmas, yaitu Puskesmas Bruno dan
Puskesmas Bener, 1 unit puskesmas pembantu di Donorati, serta 1 unit
rumah dinas medik/paramedik di Pituruh.
6
b. Tersedianya 10 paket alat kesehatan berupa poliklinik set dan 1 paket
PONED kit.
c. Jasa dan sarana pelayanan kesehatan bagi peserta ASKES berupa rawat
jalan di 15 puskesmas dan rawat inap di 12 puskesmas.
d. Penyedian dan perbekalan kesehatan berupa 120 item obat esensial,
45 item obat non esensial dan reagen.
e. Tersedianya biaya operasional dan pemeliharaan RSUD Saras Husada.

3. Lingkungan Hidup
Hasil kegiatan dalam penanganan urusan lingkungan hidup antara lain
tersedianya sarana dan prasarana kebersihan menunjang kegiatan Adipura,
sarana pengolahan sampah, serta terbangunnya fasilitas IPAL medis, komunal
dan UKM. Selain itu juga terbentuknya bank sampah, terkelolanya sampah
TPA, terlaksananya kegiatan laboratorium lingkungan hidup serta
pemantauan dan pengawasan lingkungan hidup.

4. Pekerjaan Umum
Di Kabupaten Purworejo terdapat jalan kabupaten sepanjang 747,33 km.
Dari seluruh jalan kabupaten tersebut, pada tahun 2013 yang dalam kondisi
baik sepanjang 278,55 km (37,27%), sedang 193,04 km (25,83%), rusak 155,38
km (20,79%) dan rusak berat 118,36 km (15,84). Ditengah keterbatasan
anggaran dan tingginya curah hujan yang mengakibatkan kerusakan jalan,
berbagai upaya pemeliharaan dan peningkatan jalan telah dilakukan. Antara
lain terlaksananya peningkatan jalan pada ruas jalan Ketawang - Nambangan,
Andong Jamprong, Pandanrejo Donorejo, Pekacangan Wadas, Bagelen
Soko (Lanjutan), Kenteng Bencorejo, Kalimeneng Purbayan, Tegalmiring
Piono, Bayan Sambeng, Soko Semagung, Winong - Mlaran, Sruwoh
Jamprong, Cangkrep Kedungsari, Karangrejo Tridadi (lanjutan), Mlaran
Ngaglik, Tambakrejo Sidorejo - Sidomulyo, Kluwung Kedungpomahan,
Gintungan Jetis, Kemanukan Somongari, Gebang Megulung, Bruno
Girijoyo, Laban Gesing, Bubutan Watukuro, Jalur Lambat Purworejo
Kutoarjo, Karangduwur Winong, Jono Wareng, Jalan Pemotongan Hewan,
dan Jalan Kesatrian. Disamping itu, pada Tahun Anggaran 2013 telah berhasil
dilaksanakan pembangunan 2 jembatan, yaitu jembatan Seren dan jembatan
Sumberejo serta beberapa kegiatan peningkatan jalan desa serta
peningkatan jalan lanjutan tahun sebelumnya.

5. Penataan Ruang
Hasil kegiatan antara lain terlaksananya koordinasi Perencanaan Tata Ruang
oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD), tersusunnya 3
Dokumen RP3KP, Raperda Peraturan Zonasi Rencana Detail Tata Ruang
Purworejo Kutoarjo, Raperda Hutan Kota, serta tersosialisasikannya NSPK
RTRW.

6. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pembangunan,
sehingga harus dilakukan secara matang. Beberapa kegiatan yang
dilaksanakan antara lain tersusunnya dokumen Rencana RKPD, dokumen KUA
PPAS, dokumen profil daerah dan berbagai dokumen lainnya. Selain itu juga
terselenggaranya lokakarya hasil-hasil penelitian dan inovasi masyarakat,
koordinasi dan monitoring program keluarga harapan, serta fasilitasi TNI
Manunggal Membangun Desa (TMMD).

7
Untuk memperlancar proses perencanaan dan penganggaran, telah
disediakan aplikasi SIM perencanaan dan penganggaran, beserta peralatan
pendukung pendukung dan pelatihan bagi operator SIM.

7. Perumahan
Hasil kegiatan pada urusan perumahan antara lain terlaksananya operasional
kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Purworejo tahun 2013 di 27
desa, operasional kegiatan pendampingan Urban Sanitation and Rural
Infrastructure (USRI) di 7 desa / kelurahan, 1 paket operasional fasilitasi
pembangunan perumahan, serta tersusunnya 10 buku updating database
perumahan dan permukiman

8. Kepemudaan dan Olahraga


Perhatian terhadap generasi muda antara lain dilakukan dengan
terselenggaranya kompetisi olah raga dan seni pelajar, seleksi dan
pengiriman peserta ke tingkat Provinsi Jawa Tengah, pertukaran pemuda
serta Tri Lomba Juang. Sedangkan untuk menyediakan sarana olahraga yang
memadai, telah dilakukan pemeliharaan GOR/Stadion WR Supratman dan
terfasilitasinya olahraga rekreasi bagi masyarakat.

9. Penanaman Modal
Hasil kegiatan antara lain berupa terselenggaranya koordinasi perencanaan
dan pengembangan penanaman modal, intensifikasi perizinan, promosi dan
kerjasama investasi, serta tersusunnya Dokumen Rencana Umum Penanaman
Modal Daerah. Untuk mempermudah mekanisme perizinan, telah dilakukan
pengembangan aplikasi perizinan secara online, serta berbagai kelengkapan
perizinan lainnya.

10. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


Hasil kegiatan antara lain terbinanya 20 koperasi kelompok/pra koperasi, 60
koperasi, 30 manager KSP/USP. Sedangkan untuk mengetahui tingkat
kesehatan usaha, telah dilaksanakan penilaian terhadap 148 UJK Koperasi,
dengan peringkat sehat 64, cukup sehat 57, kurang sehat 5, tidak sehat 13.
Untuk menumbuhkembangkan KUMKM, telah dilaksanakan pelatihan bussines
plan dan gelar kemitraan terhadap 120 KUMKM; pembinaan, monitoring dan
evaluasi terhadap 90 KUKM penerima dana pemerintah, serta pembinaan dan
pemberdayaan UMKM di Lingkungan IHT.

11. Kependudukan dan Catatan Sipil


Terkait dengan program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) telah
terlaksana validasi data e KTP terhadap 492.197 wajib KTP.
Sedangkan untuk mewujudkan pelayanan kependudukan dan pencatatan
sipil, telah tersedia aplikasi pelayanan administrasi kependudukan dan
peralatan pendukung SIAK. Selain itu juga tersedianya 300 buku regester,
15.000 kutipan akta catatan sipil, 14.315 lembar blangko permohonan akta
catatan sipil, 4.020 bendel penjilidan regester akta catatan sipil; 46.000 set
blangko KK; 40.000 keping blangko KTP reguler, 4 jenis peralatan tulis kantor
kelengkapan cetak e-KTP; 1.200 buku surat keterangan kelahiran, 1.000 buku
surat keterangan kematian, 50.000 lembar permohonan KK, 500 buku
kwitansi pembayaran KK / KTP

8
Untuk memberikan pemahaman tentang kebijakan kependudukan dan
pencatatan sipil, telah dilaksanakan 16 kali sosialisasi di tingkat kecamatan
yang diikuti 1.280 orang.

12. Ketenagakerjaan
Hasil kegiatan dalam penanganan urusan ketenagakerjaan antara lain
terselenggaranya pelatihan non institusional kejuruan sepeda motor,
processing, menjahit, mebeler, las, batik dan terlaksananya pembinaan
kewirausahaan peserta paska pelatihan batik. Selain itu juga terlaksananya
pembinaan produktivitas sebanyak 45 kali pada 33 LPKS, pelatihan tenaga
kerja melalui teknologi tepat guna (TTG) dan wira usaha mandiri (WUB)
budidaya ikan lele, serta padat karya infrastruktur I sampai V.

13. Ketahanan Pangan


Untuk menjaga ketahanan pangan di daerah telah dilaksanakan kegiatan
antara lain berupa terlaksananya pengendalian hama terpadu tanaman
pangan, pengembangan kelembagaan guna terwujudnya Kawasan Agropolitan
Bagelen, tersosialisasikannya penanganan desa rawan pangan dan bantuan
beras untuk cadangan pangan masyarakat di 9 desa. Selain itu juga
terlaksananya kegiatan prima tani, pengembangan budidaya padi metode SRI
di Kabupaten Purworejo melalui TOT SRI, serta peningkatan pembinaan PHT
tanaman perkebunan berupa 2 jenis obat-obatan, SL-PHT untuk 40 orang,
dan RPH untuk 80 orang

14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Dalam rangka penguatan aksi daerah menuju kabupaten layak anak, telah
dilakukan sosialisasi Purworejo menuju Kabupaten Layak Anak (KLA), study
banding KLA, serta penerapan ARG dan pemantapan focal point bagi 5 SKPD.
Selain itu, dalam upaya memberikan perlindungan terhadap perempuan dan
anak, telah dilakukan fasilitasi dan pendampingan kasus pengaduan
perempuan dan anak oleh P2TP2A selama 12 bulan untuk 93 kasus, serta
perlindungan dan pendampingan anak bermasalah sebanyak 41 kasus.

15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Untuk meningkatkan pelayanan program KB, telah dibangun balai penyuluhan
KB UPT BKB PP di kecamatan, serta pengadaan 1 mobil unit pelayanan
(muyan) KB. Selain itu juga advokasi dan KIE tentang kesehatan reproduksi
remaja (KRR), pelayanan kontrasepsi KB 381 akseptor, pengadaan 15 jenis
alat kontrasepsi, pelayanan KB medis operasi untuk 32 akseptor, fasilitasi
pembentukan kelompok masyarakat peduli KB, pelatihan tenaga pendamping
kelompok bina keluarga di Kecamatan.

16. Perhubungan
Untuk meningkatkan ketertiban dan keamanan lalu lintas telah dilakukan
rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana LLAJ berupa 14 unit traffic light dan
30 unit warning light; tersedianya 9 lokasi warning light, 10 buah rambu
besar, 234 buah rambu kecil, 7252,50 meter marka jalan, 65 buah papan
tambahan, serta terlaksananya pengelolaan terminal dan perparkiran.
Sedangkan untuk menjaga keselamatan penumpang dan pengguna jalan telah
dilakukan 15 kali pemeriksaan kendaraan laik jalan bekerjasama dengan
Kepolisian. Selain itu juga terlaksananya uji 7674 kendaraan bermotor wajib
uji (KBWU), serta 2 kali pembinaan 75 orang pengusaha bengkel dan karoseri.

9
17. Komunikasi dan Informatika
Dalam rangka mewujudkan e-government, telah dilakukan berbagai upaya
pemanfaatan teknologi informasi komunikasi dengan terkoneksinya jaringan
internet dan intranet antar SKPD, serta terkoneksinya 16 jalur
data/informasi. Selain untuk transfer data antar SKPD, teknologi internet
juga dimanfaatkan untuk penyebarluasan informasi daerah melalui situs
www.purworejokab.go.id, untuk melengkapi sarana informasi yang sudah ada
yaitu radio Irama FM, majalah Kiprah, dan kerjasama dengan media massa.
Kegiatan lainnya adalah terpublikasikannya Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2012,
terlaksananya survey kepuasan masyarakat bidang kesehatan serta
pengawsan dan pengendalian menara telekomunikasi.

18. Pertanahan
Hasil kegiatan antara lain berupa tersedianya database tanah se- Kabupaten
Purworejo; tersedianya 2 Peta Bidang, terlaksananya sosialisasi dan
koordinasi pengadaan tanah SMA Negeri XI Purworejo; dan terselesaikannya
10 kasus masalah pertanahan

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


Hasil kegiatan antara lain berupa terlaksananya pendidikan politik dan
demokratisasi bagi warga negara, orientasi wawasan kebangsaan dan
ketahanan bangsa, forum komunikasi antar umat beragama, forum
persaudaraan bangsa Indonesia, fasilitasi pembinaan remaja, Forum
Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), pengawasan dan evaluasi keberadaan
orang asing dan lembaga asing di daerah, forum komunikasi lintas antar
partai politik, penyuluhan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba (P4GN).

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi, Keuangan Daerah,


Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.
Hasil kegiatan antara lain terlaksananya:
a. Peningkatan Kapasitas Lembaga, Pimpinan dan Anggota DPRD;
b. Terlaksananya 2 kali kegiatan workshop /diklat anggota DPRD dan
insidentil 17 orang;
c. Kunjungan kerja Pimpinan dan Anggota DPRD ke luar daerah dan dalam
daerah;
d. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala 143 SKPD;
e. Penanganan 20 kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Daerah;
f. Penerbitan Produk Produk Hukum Daerah berupa 8 Peraturan Daerah;
130 Peraturan Bupati; 821 Keputusan Bupati; dan 29 MoU/ KB/PK;
g. Sosialisasi dan penyuluhan produk hukum daerah kepada masyarakat;
h. Bimbingan teknis barang dan jasa pemerintah yang diikuti 200 orang;
i. Terlaksananya Bantuan opersional distribusi Raskin dari titik distribusi ke
RTS-PM pada 49.977 KK ;
j. Koordinasi Bidang Kesejahteraan, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan;
k. Terlaksananya pelepasan, pemberangkatan dan penerimaan jemaah haji;
l. Tersusunnya dokumen hasil koordinasi Forum Pimpinan Daerah 24
Dokumen.

10
21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Penanganan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa difokuskan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui beberapa program dan
kegiatan, antara lain terlaksananya fasilitasi kegiatan PNPM-MPd di 15 desa,
serta terpugarnya 1648 rumah tak layak huni. Terlaksananya pelatihan dan
pembinaan bagi masyarakat mitra di lokasi P2MBG sebanyak 50 orang. Untuk
mewujudkan pemberdayaan masyarakat desa, dilakukan fasilitasi dan
monitoring pilkades di 164 desa, bimbingan teknis bagi 205 kepala desa baru,
serta pembekalan perangkat desa.

22. Sosial
Hasil kegiatan di bidang sosial antara lain berupa terlaksananya
pendampingan monitoring 45 KUBE FM; pendataan PMKS, PSKS dan RTSM
tahun 2013, pelatihan keterampilan anak cacat, bantuan purna bina panti,
pengiriman ke balai rehabilitasi sosial, penanganan lanjut usia non panti
melalui penyuluhan, pendamping jaminan sosial lanjut usia, pemberdayaan
penyandang cacat tindak lanjut UPSK dan pemberian bansos 108 orang, razia
2 kali dan pengiriman PGOT sebanyak 60 orang, serta pendampingan kegiatan
kepada RTSM peserta PKH .

23. Kebudayaan
Sebagai daerah yang memiliki beragam seni budaya, telah dilakukan upaya
penanganan urusan kebudayaan, antara lain terbinanya 16 kelompok seni di
16 kecamatan, terselenggaranya parade budaya berupa Prosesi Bumi Kayu
Arahiwang dan pentas seni tradisional di 16 kecamatan, pementasan 22 group
kesenian di Gedung Kesenian Sarwo Edi Wibowo dan Panggung Purworejo
Expo. Sedangkan untuk menjaga kelestarian cagar budaya, telah dilakukan
pemeliharaan terhadap 13 situs benda cagar budaya, serta benda cagar
budaya (1024 bilah tosan aji dan 172 buah benda cagar budaya bukan tosan
aji).
24. Statistik
Hasil kegiatan pada urusan statistik antara lain berupa tersusunnya dokumen
Daerah Dalam Angka; dokumen PDRB Sektoral dan Kecamatan; dokumen Data
Inflasi; dan dokumen IPM dan Inkesra.

25. Kearsipan
Penanganan urusan kearsipan telah dilakukan melalui berbagai upaya dengan
hasil antara lain tertatanya 5000 berkas arsip bernilai guna, serta
terakuisisinya khasanah arsip yang bernilai guna berupa 102 tekstual dan 18
foto, 1 gambar teknik. Sedangkan untuk mengoptimalkan pengelolaan
kearsipan, telah dilakukan pembinaan 70 petugas pengelola arsip SKPD dan
UPT P dan K, pembangunan sarana pendukung depot arsip, serta tersedianya
roll o pect dan vaacum cleaner.

26. Perpustakaan
Hasil kegiatan antara lain terlaksananya pelayanan perpustakaan umum
menetap dan keliling di 48 lokasi yang tersebar di 16 kecamatan,
terkelolanya bahan pustaka sebanyak 638 eksemplar, serta tersedianya
sarana prasarana perpustakaan

11
B. Urusan Pilihan
1. Kelautan dan Perikanan
Dalam upaya meningkatkan produksi ikan, telah dilakukan pembinaan teknis
nelayan pesisir 50 orang; pelatihan teknologi budidaya dan manajemen
budidaya untuk 5 kelompok. Selain itu juga tersedianya peralatan pompa
tambak, kincir tambak, peralatan budidaya kolam, peralatan UPR, peralatan
pengolah data, 24 paket kolam permanen, serta pengadaan 10 unit pancing
dan 32 unit jaring untuk 10 KUB.
Dalam upaya mencukup kebutuhan benih, telah disediakan 100.000 ekor
benih ikan gurami, 483.000 ekor benih ikan lele, 180 ekor benih udang
vanname, 100 kg benih kepiting, serta 79 kg benih sidat siap tebar.
Sedangkan untuk memperlancar jalur transportasi perikanan, telah dibangun
jalan penghubung TPI Jatikontal - TPI Jatimalang sepanjang 5.600 m.

2. Pertanian
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menunjang pembangunan
pertanian antara lain tersedianya sarana dan prasarana teknologi pertanian /
perkebunan tepat guna berupa 34 unit APPO, 82 unit terpal, 77 unit hand
traktor, 31 unit pompa air 3, 91 unit pompa air 2, 65 unit mist blower, 28
unit power threser, 13 unit cultivator, 107 unit sprayer elektrik, 4 unit
transplanter. Selain itu juga tersedianya sarana prasarana produksi pertanian
berupa 10 unit JITUT/JIDES, 1 unit embung, dan 9 unit JUT, serta
terlaksananya penyediaan benih padi bersertifikat sebanyak 43 ton.
Sedangkan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, telah
dilakukan pelatihan petani dan pelaku agribisnis sebanyak 1.785 orang dari
49 kelompok tani; pelatihan dan percontohan pembuatan pakan ikan dan
bantuan hibah kepada 11 kelompok tani ikan; serta pembinaan pelaku utama
dan pelaku usaha di setiap poktan dan gapoktan.

3. Kehutanan
Dalam rangka pengayaan hutan rakyat dan penghijaun lingkungan telah
didistribusikan ribuan bibit tanaman penghijauan seperti albasia, pete,
gempol, jati, sengon, durian, duku, gaharu, nyamplung, cendana, ketapang
laut, nangka serta pupuk organik dan non organik. Sebagai upaya konservasi
tanah dan air, telah dibangun embung, gully plug dan penahan air di 4 desa,
serta pembuatan hutan mangrove di Desa Malang dan pengembangan hutan
mangrove 3 hektar di Desa Jatikontal. Untuk pemanfaatan lahan di bawah
tegakan, telah disediakan bibit kencur dan jahe. Guna pengamanan hutan,
telah disediakan sarana prasarana berupa wireless amplifier, LCD, pompa air
jinjing, tangki air portabel, komputer grafis, laptop, kamera, GPS

4. Energi dan Sumberdaya Mineral


Hasil kegiatan antara lain berupa terpasangnya jaringan listrik di 6 desa dan
8 dusun, terlaksananya pengawasan dan penertiban kegiatan pertambangan
rakyat di 30 lokasi, tersedianya 7 unit peralatan PLTS, serta terlaksananya
rapat koordinasi pembinaan dan pengawasan usaha pertambangan dan air
tanah sebanyak 3 kali kegiatan dengan 115 orang peserta

5. Pariwisata
Untuk mempromosikan obyek wisata Kabupaten Purworejo, telah
dilaksanakan pementasan kesenian dan pameran produk Purworejo di Taman
Mini Indonesia Indah, serta pemilihan Bagus Roro. Selain itu juga dilakukan

12
pengelolaan dan pemeliharaan 6 objek wisata yakni kolam renang Artha
Tirta, Geger Menjangan, Pantai Jatimalang, Pantai Keburuhan, Gedung
Wanita, Goa Seplawan. Untuk pembangunan fisik berupa terlaksananya rehab
Gedung Wanita, serta terbangunnya jalan paving yang menghubungkan
pantai Jatimalang-Jatikontal.

6. Industri
Dalam menghadapi pasar global, industri di Kabupaten Purworejo diupayakan
mampu berkembang dengan baik. Untuk itu telah dilakukan berbagai
kegiatan antara lain terlaksananya pelatihan dan pemberian bantuan alat
kepada beberapa KUB di Kecamatan Purwodadi dan Kemiri. Selain itu juga
terlaksananya pelatihan pembuatan gula kelapa organik, desain batik khas
Purworejo, desain produk bambu, serta pembinaan terhadap IKM sentra
industri di Kecamatan Kutoarjo dan Kecamatan Bener

7. Perdagangan
Pada sektor perdagangan khususnya untuk jenis barang yang telah diatur tata
niaganya, sudah mampu dikendalikan. Segala penyimpangan dari pelaku
usaha dapat diminimalisir, sehingga kebutuhan masyarakat tercukupi.
Sedangkan untuk memfasilitasi kelancaran pemasaran produk industri
dilaksanakan dengan mengikuti pasar lelang, melaksanakan misi dagang
maupun pameran. Dalam rangka penyediaan sarana perdagangan yang baik,
pengelolaan pasar daerah tetap diupayakan menjadi tempat usaha yang
memadai dengan melaksanakan rehab 21 pasar daerah maupun meningkatkan
K3 (Ketertiban, Kebersihan dan Keamanan), agar pasar daerah sebagai
tempat transaksi yang nyaman mampu menyumbangkan PAD sesuai potensi
yang ada. Terkait kebakaran Pasar Baledono telah terlaksana pembangunan
kios pasar darurat dan penataan 1.388 kios pasar darurat.
Untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat, selain
diadakan monitoring harga sembako ke pasar-pasar daerah, juga
dilaksanakan 25 kali kegiatan pasar murah dan 2 kali operasi pasar. Juga
dilakukan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi terhadap 2 produsen, 11
distributor, dan 80 pengecer, serta monitoring penyaluran BBM, BBG
terhadap 13 SPBU, 1 SPBE, 4 agen BBM dan 80 pangkalan BBG. Dalam rangka
ikut mendukung income daerah, juga telah dilaksanakan 72 kali kegiatan
pengawasan dan penertiban barang kena cukai illegal di 27 pasar daerah dan
45 pasar desa.

8. Ketransmigrasian
Dalam rangka menjalin kerja sama antar wilayah, antar sektor, antar pelaku
dalam pengembangan kawasan transmigrasi, telah dilakukan 3 kesepakatan
dan penempatan calon transmigran, terdiri dari 10 KK di Kabupaten Luwu
Timur Provinsi Sulawesi Selatan, 4 KK di Kabupaten Kayong Utara Provinsi
Kalimantan Barat, dan 5 KK Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan
Tengah.

13
III. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

Pemerintah Kabupaten Purworejo pada tahun 2013 menerima Tugas


Pembantuan dari Pemerintah Pusat senilai Rp. 40.852.772.000 dipergunakan
untuk 17 kegiatan, antara lain:
1. Pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa;
2. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan;
3. Peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat;
4. Penempatan dan perluasan kesempatan kerja;
5. Pembinaan upaya kesehatan;
6. Bina gizi dan kesehatan ibu dan anak.
Sedangkan pelaksanaan bantuan keuangan kepada kabupaten/ kota yang
berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp. 22.836.206.000
dipergunakan untuk 88 kegiatan, antara lain:
a. Peningkatan jalan;
b. Pengadaan alat kesehatan;
c. Pengembangan sarana prasarana pendidikan;
d. Peningkatan kualitas pendidikan.
Dari pelaksanaan tugas pembantuan dan bantuan keuangan Provinsi Jawa
Tengah, Pemerintah Kabupaten Purworejo telah mengupayakan / menyediakan
dana pendampingan walaupun besarnya masih sangat terbatas. Hal ini
dilakukan agar dapat berjalan dengan baik dan lancar serta dapat memperoleh
hasil yang optimal sehingga dapat dirasakan serta bermanfaat bagi masyarakat
dan Pemerintah Kabupaten Purworejo.

IV. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. Kerjasama Antar Daerah


Dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas umum pemerintahan,
Pemerintah Kabupaten Purworejo telah menjalin kerjasama Antar Daerah, yaitu
kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Provinsi atau
Pemerintah Kabupaten/ Kota lain. Kerjasama Antar Daerah dilaksanakan
berdasarkan prinsip efektivitas, sinergi, kepentingan nasional dan keutuhan
wilayah Negara, saling menguntungkan, kesepakatan bersama, itikad baik,
mengutamakan Kesatuan Republik Indonesia, persamaan kedudukan,
transparansi, keadilan, dan kepastian hukum.

Kerjasama Antar Daerah dilaksanakan dalam bentuk kerjasama antara Bupati


dengan Gubernur atau antara Bupati dengan Bupati/ Walikota daerah lain.
Kerjasama Antar Daerah dituangkan dalam Kesepakatan Bersama dan
Perjanjian Kerjasama. Beberapa naskah Kerjasama Antar Daerah yang telah
disepakati dan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2013 antara lain :
a. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan
Pemerintah Kabupaten Purworejo tentang Program Jaminan Kesehatan
Daerah Provinsi Jawa Tengah;
b. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Provinsi
Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa
Tengah tentang Penyelenggaraam Transmigrasi di Unit Pemukiman

14
Transmigrasi Desa Satai Lestari Kecamatan Pulau Maya Kabupaten Kayong
Utara Provinsi Kalimantan Barat;
c. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Gunung Mas Provinsi
Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten Purworejo Prov insi Jawa
Tengah tentang Penyelenggaraam Transmigrasi di Unit Pemukiman
Transmigrasi Tumbang Jutu SP 2 Kabupaten Gunung Mas Propinsi
Kalimantan Tengah;
d. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Luwu Timur Provinsi
Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa
Tengah tentang Penyelenggaraam Transmigrasi di Unit Pemukiman
Transmigrasi Mahalona Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam penyelenggaraan otonomi daerah, Pemerintah Daerah berwenang


untuk mengadakan ikatan kerjasama dengan Pihak Ketiga. Kerjasama antara
Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga diadakan berdasarkan prinsip iktikad
baik, persamaan kedudukan dan saling menguntungkan.
Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga, ditujukan untuk penyelenggaraan
kegiatan yang potensinya cukup memadai namun belum secara optimal
ditangani oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah. Pelaksanaan kerjasama
dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Pihak Ketiga dan
dituangkan dalam bentuk Nota Kesepahaman, Kesepakatan Bersama da n
Perjanjian Kerjasama. Beberapa naskah kerjasama antara Pemerintah Daerah
dengan Pihak Ketiga yang telah disepakati dan dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2013 antara lain :
a. Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Purworejo dan BPKP
Provinsi DIY tentang Penguatan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo;
b. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Purworejo dan Badan
Pendidikan dan Pelatihan Diklat Provinsi Jawa Tengah tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan kepemimpinan Tingkat IV
(Diklatpim Tk. IV) Angkatan III, IV dan V Pola Kemitraan antara Pemerintah
Kabupaten Purworejo dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2013;
c. Kesepakatan Bersama antara Kantor Wilayah Kementerian Huk um dan HAM
Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Purworejo tentang Kerjasama di
Bidang Hukum dan HAM;
d. Kesepakatan Bersama antara PT ANTAM (Persero) Tbk dan Pemerintah
Kabupaten Purworejo tentang Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemeliharaan Lingkungan di Kawasan Pantai Kecamatan Grabag Kabupaten
Purworejo oleh PT ANTAM (Persero) Tbk;
e. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten
Purworejo tentang Urusan Bersama untuk Penanggulangan Kemiskinan
Melalui PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2013;
f. Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Pengembangan Air Minum
Direktorat Jenderla Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Pemerintah Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah tentang
Pelaksanaan Kegiatan Paket Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat Hibah Insentif Kabupaten/ Kota Tahun Anggaran 2013;
g. Perjanjian Kerjasama Antara Direktur Jenderal Penataan Bangunan dan
Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Kabupaten
Purworejo tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perkotaan Tahun Anggaran 2013;

15
B. Koordinasi dengan Instansi Vertikal
Dalam upaya mewujudkan harmonisasi penyelenggaraan Pemerintahan Umum,
Pemerintah Kabupaten Purworejo telah menyelenggarakan koordinasi
Pemerintahan dalam bentuk :
1. Rapat Koordinasi Forum Pimpinan Daerah guna mengkoordinasikan dalam
menghadapi peringatan Hari Besar, Hari Raya Agama, dan Hari Nasional.
2. Rapat Koordinasi dalam menghadapi bencana banjir, tanah longsor serta
bencana lain yang diakibatkan oleh anomali cuaca.
3. Rapat Koordinasi menjaga kondusivitas daerah pada persiapan, pelaksanaan
dan pasca Pemilihan Gubernur Jawa Tengah.
4. Rapat Koordinasi Forum Pimpinan Daerah berkaitan dengan peristiwa
kebakaran Pasar Baledono.
5. Kegiatan teritorial yang dilaksanakan di seluruh kecamatan serta sekolah-
sekolah guna memberikan informasi yang lebih mendalam kepada masyarakat
terutama pelajar akan isu aktual yang muncul di masyarakat. Perlu
diinformasikan bahwa kriminalitas di kalangan pelajar baik pelajar sebagai
pelaku maupun korban menunjukkan trend meningkat di Kabupaten
Purworejo.
6. Dan kegiatan lain yang memiliki urgensi terhadap pengelolaan Pemerintahan
Daerah.

C. Pembinaan Batas Wilayah


Secara geografis wilayah Kabupaten Purworejo berbatasan langsung dengan 4
(empat) Kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Kebumen di sebelah Barat,
Kabupaten Magelang dan Wonosobo di sebelah Utara, dan Kabupaten Kulon
Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah Timur, serta sebelah
selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Langkah dan upaya telah
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam mengelola wilayah
perbatasan, antara lain :
1. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah untuk mensikapi kawasan perbatasan Kabupaten Purworejo dengan
Kabupaten Kulon Progo yang ditetapkan sebagai Kawasan Koridor Perbatasan
Purwokulon (Purworejo Kulon Progo) yang mana kawasan tersebut akan
dikembangkan menjadi kawasan agribisnis yang maju dan berdaya saing.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan:
a. Pengembangan wilayah perbatasan Kabupaten Purworejo dengan
Kabupaten Kulon Progo memerlukan upaya yang terintegrasi antara
Pemerintah Kabupaten Purworejo dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,
sehingga terjalin kesatuan langkah dalam pengambilan kebijakan untuk
menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan potensi yang ada.
b. Melakukan koordinasi dengan Kabupaten Kulon Progo DIY masih terhadap
permasalahan di wilayah perbatasan yang perlu penanganan bersama,
permasalahan tersebut antara lain :
1) Abrasi sungai Bogowonto di Desa Jogoboyo Kecamatan Purwodadi;
2) Keberadaan Jeti di pantai dan muara laut (Jogoboyo Purwodadi);
3) Pelayanan pendidikan yaitu Program Beasiswa prestasi dan BSM untuk
siswa dengan latar belakang ekonomi kategori miskin yang bersekolah
di Kecamatan Girimulyo, Kecamatan Kokap, Kecamatan Samigaluh
Kabupaten Kulonprogo.
4) Pemberantasan penyakit malaria dan DB di desa-desa wilayah
perbatasan (Kecamatan Kaligesing)

16
5) Penyediaan infrastruktur fisik di desa-desa wilayah perbatasan.
6) Penanganan ketenteraman dan ketertiban masyarakat di wilayah
perbatasan (Kecamatan Kaligesing dengan Kecamatan Samigaluh
Kabupaten Kulonprogo, Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulonprogo,
Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo)

2. Koordinasi dengan Kabupaten Kebumen, Wonosobo dan Magelang terkait


permasalahan yang dirasakan masyarakat desa perbatasan dan upaya
penanganannya .
3. Hasil dari tindak lanjut verifikasi penegasan batas wilayah antara Kabupaten
Purworejo dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo dengan
Kabupaten Kebumen telah diterbitkan permendagri sebagai berikut:
a. Permendagri Nomor 15 Tahun 2013 tentang Batas Daerah Kabupaten
Magelang Dengan Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah.
b. Permendagri Nomor 81 Tahun 2013 tentang Batas Daerah Kabupaten
Kebumen Dengan Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah.

D. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana


Pada tahun 2013 di Kabupaten Purworejo telah terjadi 444 bencana yang
berskala lokal. Adapun bencana tersebut antara lain:
1. Tanah longsor : 151 titik kejadian
2. Angin ribut : 78 titik kejadian
3. Banjir : 109 titik kejadian
4. Kebakaran : 25 titik kejadian
5. Lain-lain : 11 titik kejadian

Dari kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Purworejo menyebabkan


kerugian yang cukup besar, yang mengakibatkan rusaknya pemukiman dan lahan
pertanian penduduk. Dalam pelaksanaan penanggulangan bencana pada tahun
2013 telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Penekanan penanggulangan dan penanganan kejadian bencana di daerah oleh
Bupati Purworejo dengan memberikan petunjuk dan pengarahan yang
disampaikan pada Konfere nsi Camat dan Kepala Kelurahan / Kepala Desa se
Kabupaten Purworejo.
2. Mengadakan pelatihan SAR bersama, yang diikuti oleh TNI, POLRI, PNS, dan
relawan.
3. Penyuluhan / sosialisasi kepada masyarakat di daerah rawan bencana.

Sedangkan antisipasi daerah dalam menghadapi kemungkinan terjadi bencana,


antara lain:
1. Melakukan pengkajian resiko bencana berupa pengkajian potensi kerugian
yang ditimbulkan akibat bencana yang mungkin terjadi yang dapat berupa
kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi,
kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
2. Menyusun rencana penanggulangan bencana berdasarkan hasil analisis risiko
bencana dan upaya penanggulangan bencana yang dijabarkan dalam program
kegiatan penanggulangan bencana.
3. Melakukan penyuluhan daerah rawan bencana kepada masyarakat.
4. Menyelenggarakan pelatihan SAR khusus di Markas Brimob dan Kolam Renang
Artha Tirta yang diikuti oleh SKPD terkait dan unsur yang terdiri dari TNI,
POLRI, Relawan (Tagana, Orari, Rapi, dan Komunitas Relawan lainnya)

17
5. Melakukan pemasangan alat sistem peringatan dini (early warning system)
yang berfungsi sebagai peringatan dini apabila terjadi bencana. Alat tersebut
terletak di Desa Kertojayan Kecamatan Grabag, Desa Keburuhan Kecamatan
Ngombol, Desa Jatimalang Kecamatan Purwodadi dan tiga titik pemasangan
baru di Desa Girirejo Kecamatan Ngombol, Desa Pagak Kecamatan Ngombol,
Desa Jatikontal Kecamatan Purwodadi.
6. Melakukan pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi sebagai penunjuk arah
untuk menyelamatkan diri ke daerah aman menuju tempat penampungan
sementara. Saat ini sudah terpasang 197 rambu yang tersebar di Desa
Kertojayan Kecamatan Grabag, Desa Keburuhan Kecamatan Ngombol, Desa
Pagak Kecamatan Ngombol, Desa Wero Kecamatan Ngombol, Desa Girirejo
Kecamatan Ngombol, Desa Jatimalang Kecamatan Purwodadi, Desa Jatikontal
Kecamatan Purwodadi, Desa Gedangan Kecamatan Purwodadi, Desa
Karanganyar Kecamatan Purwodadi.
7. Pengadaan sarana yang mendukung kegiatan penanggulangan bencana baik
alam maupun non alam seperti alat selam, baju tahan panas, mobil damkar,
breathing aparatus.
8. Melakukan koordinasi dengan masyarakat dan SKPD terkait untuk
menghimpun data kapasitas penanggulangan bencana (peralatan dan
kesiagaan masyarakat) dalam rangka pengerahan semua kapasitas yang
dimiliki daerah apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.

F. Penyelenggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum


Secara umum gangguan dalam bentuk konflik berbau SARA, anarkis, sparatisme
atau lainnya tidak terjadi diwilayah hukum Kabupaten Purworejo selama tahun
2013. Berbagai kejadian sebagai konsekuensi logis dari dinamisnya konteks sosial
ekonomi dan sosial politik yang berkembang dalam pengelolaan pemerintahan
daerah, dalam perkembangannya telah dilakukan antisipasi dengan gelar PAM.

V. LAIN-LAIN

Selama Tahun 2013, Kabupaten Purworejo mampu meraih sejumlah prestasi


yang layak dibanggakan. Antara lain berhasil meraih predikat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dengan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Predikat prestisius yang berhasil kita raih
lebih cepat dari yang semula kita targetkan pada tahun 2014 ini, tentu tak lepas
dari kerja keras kita semua. Prestasi lainnya yang cukup membanggakan adalah
keberhasilan meraih Piagam Adipura sebagai salah satu kab upaten yang dinilai telah
menunjukkan adanya peningkatan kinerja yang signifikan dalam pengelolaan
lingkungan perkotaan.
Selain itu, untuk kedua kalinya Kabupaten Purworejo mendapatkan
penghargaan Paramadhana Madya Koperasi, karena dinilai berperan dalam
menggerakkan dan membina koperasi, sehingga banyak koperasi yang aktif.
Kabupaten Purworejo juga berhasil meraih anugerah Parahita Ekapraya dari
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, karena dinilai telah
berkomitmen dan mengimplementasikan strategi yang terkait dengan
pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di
berbagai sektor pembangunan. Penghargaan juga diberikan oleh Ketua Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka berupa penghargaan Dharma Bhakti Pramuka.

18
Disamping penghargaan kepada pemerintah daerah, berbagai penghargaan
lain juga diraih lembaga maupun putra-putri terbaik Kabupaten Purworejo, antara
lain:
A. Tingkat Nasional
1. Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Inovasi Teknologi Bidang Pertanian
bagi Penyuluh Pertanian atas nama Wahyudi SPt, PNS di Dinas Pertanian dan
Kehutanan;
2. Juara III Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Sekolah Menengah Pertama,
atas nama Handy Adyatama dari SMPN 2 Purworejo;
3. Juara III Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Fisika, atas nama Nugraha
Setya Ardi dari SMA Negeri 1 Purworejo
4. Juara Harapan I Pemuda Pelopor Bidang Seni Budaya, atas nama Rahmad
Herdiyan Ramadhani dari Tambakrejo Purworejo;
5. Juara harapan II Lomba Matematika dalam Permainanku pada Indonesian
Science Festival (ISF), atas nama Dionisius Setyo Wibowo dan Rahayu Lilis
Suryani dari SD Negeri Botorejo;
6. Juara Harapan II Lomba Paduan Suara PWRI, atas nama Paduan Suara Gita
Puspita PWRI dari PWRI Kabupaten Purworejo;
7. Juara Harapan III Lomba Inovasi Pembelajaran Matematika yang
Menyenangkan pada Indonesian Science Festival (ISF), atas nama Gregorius
Winoto SPd dari SD Negeri Botorejo;
8. Juara Harapan III Lomba PIK R/M Tahap Tegak Tingkat Nasional, diraih
Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) dari Kelompok Pusat Informasi
dan Konseling Mahasiswa (PIK-MA) SURYA UMP.

B. Tingkat Provinsi Jawa Tengah


1. Juara I Lomba Operasi dan Pemeliharaan (OP) Irigasi, atas nama Budiono -
Mantri Pengairan Purwodadi II UPT Dinas Pengairan Wilayah Purwodadi;
2. Juara I Olimpiade Biologi Tingkat SMA/SMK sederajat, atas nama Roihan
Muhammad Iqbal dari SMA N 1 Purworejo.
3. Juara I Lomba Desain Motif Batik Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional
(FLS2N) SMP, atas nama Salma Ari Nur Annisa dari SMP N 2 Purworejo;
4. Juara I Lomba Ceramah Bahasa Inggris TQA Putri Festival Anak Sholeh
Indonesia (FASI) V, atas nama Levita Nuraeni Putri dari SMP N 8 Purworejo;
5. Juara I Lomba Bulu Tangkis Tunggal Putra Olimpiade Olahraga Siswa
Nasional (O2SN) PK-LK, atas nama Renaldi Arief dari SLB Muhammadiyah
Purworejo;
6. Juara I Lomba Catur Tunggal Putra Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
(O2SN) SMP, atas nama Sandhi Susetyanto dari SMPN 6 Purworejo;
7. Juara I Lomba Ikrar dan Nasyid TKQ Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI)
V, atas nama TK Aisyiyah Bustanul Athfal Purwodadi;
8. Juara I Lomba Tenis Meja Ganda Putra Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga
(AKSIOMA), atas nama Gilang Tri Wahyu - Anggi Nuriyanto dari MTs N Bener

VI. PENUTUP

Segala keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan Tahun 2013 tidak lepas


dari peran serta berbagai pihak, yang meliputi Pemerintah, Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah, DPRD, pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, insan

19
pers, akademisi, pihak swasta dan seluruh masyarakat Purworejo. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Kami menyadari di samping capaian keberhasilan sebagaimana tersebut
diatas, dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2013, masih terdapat
program/kegiatan yang hasilnya belum maksimal, hal tersebut menjadi catatan bagi
kami untuk senantiasa mengadakan koreksi/perbaikan pada tahun berikutnya.
Semoga keberhasilan yang telah dicapai dapat menjadi motivasi untuk lebih
meningkatkan kinerja demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Purworejo.
Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan, kami menyampaikan permohonan maaf
yang setulus-tulusnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan
kekuatan lahir bathin kepada kita untuk terus meningkatkan semangat juang
membangun Kabupaten Purworejo agar semakin maju, berdaya saing, lestari dan
sejahtera, sehingga mampu menapak hari esok yang lebih baik. Amin.
Sekian dan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Purworejo, 1 April 2014


BUPATI PURWOREJO,

Drs. H. MAHSUN ZAIN, M.Ag

20

Anda mungkin juga menyukai