Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAAN LENGKAP LESI PRIMER :

ULSER TRAUMATIKUS
Chiara Azra C.P./ J530205060
DEFINISI &
ETIOLOGI
Definisi : Ulser adalah hilangnya seluruh
ketebalan epithelium dan terbukanya jaringan ikat
dibawahnya. Sehingga ulser traumatikus
merupakan lesi ulseratif yang sering terjadi dan
dapat disebabkan oleh trauma fisik (mekanis,
trauma termal, elektrik) atau kimiawi.
Etiologi : Gigi fraktur yang tajam, bahan kimia
(mucosal burn), iatrogenik, termal (heat burn),
alat ortodontik, peralatan prostetik, dan bibir atau
lidah yang tergigit karena mati rasa setelah
suntikan anestesi lokal
DESKRIPSI 01 Tipe
Lesi ulser

LESI
02 Bentuk
Irreguler oval, cekung

03 Ukuran
1-8 mm (tergantung penyebab trauma)

04 Lokasi
Mukosa labial/bukal, palatum, tepi lidah, gingiva

05 Jumlah
Biasanya lesi tunggal

06 Warna
Berwarna kuning kelabu atau putih/abu-abu di
tengah ulkus dengan tepi eritematous
GAMBARAN KLINIS
Ulser dilapisi oleh bekuan fibrin Gambaran klinis ulkus
kuning-putih, dikelilingi halo traumatikus akibat trauma
eritema, lokasi dekat dengan mekanik bervariasi, sesuai
sumber injuri/trauma. dengan intensitas dan
ukuran dari penyebabnya.

Permukaan lesi halus dan palpasi Dapat terjadi ke semua


lunak serta bentuk lesi tidak teratur orang, baik pria maupun
wanita. Ulkus traumatikus
adalah satu dari tiga
Pada fase akut, gejala klinis berupa kondisi yang umum
inflamasi akut seperti nyeri, ditemukan di rongga mulut
kemerahan, pembengkakan, setelah varises dasar
gambarn lesi mirip seperti RAS. mulut dan fissure tongue.
Pada fase kronis, biasanya tidak
sakit atau rasa sakit ringan, kadang
pasien tidak tahu penyebabnya,
permukaan ulser terlihat dasar putih
kekuningan dan ada indurasi pada
margin, lesi terlihat seperti OSC.
HISTOPATOLOGI
01 Akut
Permukaan ulser terdapat
jaringan fibrin dan banyak
• Ulkus tertutup oleh eksudat neutrofil. Dasar ulser
fibrinopurulen atau membrane yang mengandung kapiler yang
tebal. mengalami dilatasi dan jaringan
• Epithel menunjukkan adanya granulasi. Regenerasi epitel
hiperplasi pseudoepitheliomatous, dimulai dari margin ulser, dengan
sementara ulser berisi jaringan sel epitel yang berproliferasi
bergerak diantara dasar jaringan
granulasi
granulasi dan fibrin clot.
• Jaringan granulasi menunjukkan
adanya proliferasi endothelial dengan
diisi oleh sel inflamasi (limfosit,
hisitiosit, neutofil, eosinophil, sel
plasma)
02 Kronis
Pada bagian dasarnya terdapat
• Terdapat sejumlah sel CD30+ yang
jaringan granulasi dan jaringan
ditemukan parut (fibrosis). Regenerasi epitel
akan terhambat jika masih terdapat
iritasi pada daerah tersebut.
FASE PENYEMBUHAN

Hemostasis Inflamasi Proliferasi Maturasi

Neutorfil segera Terdapat stimulasi fibroblast yang


Fase yang terjadi karena membersihkan area luka dikendalikan oleh banyak faktor
trombosit keluar sehingga dari benda asing, sel-sel pertumbuhan seperti PDGF, basal
terjadi pembekuan darah yang fibroblast growth factor, dan TGF-beta.
mati, dan bakteri serta
diikuti dengan deposisi fibrin, Ketika fibroblast bertambah, maka
agregasi platelet, dan koagulasi.
mengeluarkan sitokin dan akan dihasilkan kolagen sehingga
Pembentukan fibrin untuk mediator pro inflamasi jaringan granulasi mengumpulkan
menutup luka serta infiltrasi sel untuk mempercepat matriks jaringan ikat dan akhirnya
radang terutama neutrophil. proses penyembuhan. menghasilkan fibrosis padat (jaringan
parut).
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Tidak diperlukan bila
telah diketahui terdapat
riwayat cidera dengan
DIFFERENTIAL jelas.
DIAGNOSIS
• Jika dalam waktu 10-14
hari setelah penyebab
• RAS/ Reccurent
Aphtosa Stomatitis
dihilangkan, lesi tidak
• OSC (oral mengalami perbaikan,
squamosa dilakukan cek darah
carcinoma)
lengkap, dan apabila cek
darah normal, dapat
dilakukan biopsi.
PERAWATAN
Penghilangan penyebab trauma
atau iritasi

Pemberian obat antiinflamasi :


kortikosteroid secara topical (bila
sakit)

Obat kumur mengandung anti septik


seperti klorheksidin gluconat 0,2 % atau
benzidamin hidroklorid, diklonin.
Terapi suportif berupa pemberian
multivitamin atau diet lunak
LAPORAN
KASUS
Temuan Klinis Dan
Manajemen Kasus Ulserasi
Rongga Mulut Terkait
Trauma Iatrogenik
PEMERIKSAAN

Identitas Pasien : Wanita, usia 22 tahun


1. P. Subjektif
 CC : Pasien mengeluhkan sariawan
 PI : Keluhan dirasakan di bawah lidah kiri sejak ± 5 hari lalu, terasa sakit saat
menggerakan lidah dan pada saat makan dan belum diobati.
 PDH : Pasien telah melakukan perawatan bedah gusi 7 hari yang lalu. Pada saat
pembedahan gusi, pasien merasakan lidahnya ditarik kearah sisi sebelah kanan oleh
suatu alat. Dua hari kemudian terlihat sariawan yang cukup luas pada daerah bawah
lidah kiri dekat gusi yang telah dilakukan pembedahan dan terasa sakit. Setelah
pembedahan pasien diinstruksikan untuk menggunakan antibiotik, pereda sakit, dan
antiseptik. Pasien mengaku tidak memiliki riwayat sariawan berulang.
 PMH : -
 FH : -
 SH : -
PEMERIKSAAN
2. P. Objektif
 Ekstra Oral : deskuamasi pada perbatasan
bibir
 Intra Oral :
 OH : baik
 Tampak ulser pada dasar mulut regio gigi
34-36, ulser berbentuk oval/memanjang
dengan ukuran ±15mm, permukaan ditutupi
oleh pseudomembran putih kekuningan,
dikelilingi oleh daerah eritem dan irregular.
Pada regio gigi 34-36 gusi ditutupi oleh
periodontal pack. Periodontal pack dibagian
mukosa lingual terlihat kurang beradaptasi
dengan gingiva
3. P. Penunjang : Pemeriksaan penunjang tidak
dilakukan dikarenakan ulser tersebut terjadi 5
hari yang lalu dan penyebabnya sudah diketahui.

Diagnosis : Ulkus traumatikus


PERAWATAN
KIE : Pasien dijelaskan tentang
diagnosis, penyebab, tentang rencana
perawatan, dan instruksi menjaga
kesehatan mulut
01
02
• R/ Triamcinolone acetonide 0,1%
• Multivitamin dan mineral mengandung vit
• Pasien merasa sariawan sudah tidak
B12, asam folat, zat besi dan zinc
• Menghentikan penggunaan antiseptik yang sakit, namun sariawan belum hilang
• Pemeriksaan ekstraoral : deskuamasi
telah digunakan selama 7 hari karena
kebersihan mulut pasien dinilai baik pada vermilion bibir. Pemeriksaan
• mengkonsumsi nutrisi yang tinggi protein intraoral : ciri-ciri ulser yaitu permukaan
dan margin ulser belum terlihat
berubah
• Periodontal pack sudah dilepas 3 hari
yang lalu, pasien dianjurkan untuk tetap
melanjutkan obat yang telah diberikan
sebelumnya (triamcinolone acetonide
0,1% dan multivitamin mineral)
PERAWATAN

03
• Pasien sudah merasa nyaman pada
saat makan setelah menggunakan
triamcinolone gel selama 7 hari dan
mengkonsumsi multivitamin yang

04
diberikan
• Pemeriksaan intraoral : ukuran lesi
mengecil, warna eritem pada lesi
berkurang dan pseudomembran
sudah mulai menipis • Pasien datang kembali 18 hari setelah
• Triamcinolone gel dihentikan dan
pengobatan dengan multivitamin mineral
pasien diinstruksikan untuk
melanjutkan kembali multivitamin
dan mengkonsumsi protein tinggi, pada saat
mineral yang diberikan dan asupan ini sudah tidak ada keluhan.
nutrisi yang tinggi protein • Pemeriksaan ekstraoral : masih tampak
adanya deskuamasi pada vermillion bibir
dan pemeriksaan intraoral sudah tidak
terlihat adanya lesi ulser.
Sekian
Terima Kasih….

Anda mungkin juga menyukai