1. Sumber tegangan yang masuk ke dalam trafo yang melewati fuse dan saklar 220 2. Saat saklar on, tegangan dari PLN akan menuju ke T1 dan C2. Dan C2 menuju ke R1 dan DIAC, tegangan dari DIAC menuju ke gate TRIAC, sehingga gate terbuka dan tegangan dari T1 mengalir ke T2 3. Tegangan dari T2 menuju ke potensio dan rotari. Potensio menuju r2 dan rotari menuju ke R3 dan C1 4. Rotari dan potensio pada rangkaian berfungsi sebagai pengatur redupnya lampu. 1.7 Persiapan Alat 1. Pasang Lensa okuler dengan merapatkan sekrup pemutar arah lensa okuler sehingga lensa okuler terpasang dengan benar. 2. Pasang lensa objektif di revolver 3. Pasang diagfragma mikroskop 4. Pasang cermin jika menggunkan sumber cahaya matahari 5. Tancapkan steker ke stop konta jika menggunakan sumber cahaya lampu. 1.8 Pengoperasian Alat 1. Kabel ditancapkan pada mikroskop dan sumber listrik. 2. Tombol "ON" dinyalakan sehingga lampu akan menyala. Terang cahaya lampu dapat diperbesar dengan menggeser pengatur besar kecil cahaya lampu mikroskop. 3. Tuas diafragma digeser dari posisi MIN ke posisi MAX atau mendekati MAX agar diperoleh pencahayaan yang terang pada obyek yang sedang diamati. 4. Preparat di pasang pada meja benda. 5. Objek pada mikroskop pertama kali dicari pada perbesaran lemah (4 x 10) dengan cara memutar sekrup kasar mikroskop. 6. Obyek dapat diperbesar atau diperjelas dengan menambah ukuran lensa okuler. Penambahan ukuran lensa okler dilakukan dengan menggeser revolver. 7. Perubahan lensa okuler menyebabkan obyek yang telah tampak pada perbesaran lemah akan menjadi kabur. Obyek yang menjadi kabur dapat diperjelas dengan menggeser sekrup halus. Sekrup kasar mikroskop sebaiknya tidak digunakan ketika memperjelas obyek. Penggunaan sekrup kasar pada perbesaran kuat dapat menyebabkan pecahnya kaca benda atau preparat yang sedang diamati.