Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

DENGUE HAEMORHAGIC FEVER

Disusun Oleh:

Wara Rasyiati

2012730107

Dokter Pembimbing :

dr. Faisal Syarifuddin, Sp. PD

KEPANITERAAN KLINIK
STASE PENYAKIT DALAM RSIJ CEMPAKA PUTIH
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya pada
penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul Dengue Haemorhagic
Fever ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Laporan kasus ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas untuk penilaian kegiatan
kepaniteraan klinik stase Penyakit Dalam tahun 2017. Dan juga untuk memperdalam
pemahaman tinjauan pustaka yang telah dipelajari sebelumnya.
Penulis menyadari ketidaksempurnaan laporan kasus ini. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan penyusunan laporan selanjutnya.
Terimakasih penulis ucapkan kepada pembimbing laporan kasus ini dr. Faisal
Syarifuddin, Sp. PD yang telah membimbing dalam penyusunan laporan kasus. Terima kasih
juga pada semua pihak yang telah membantu dalam tahap pengumpulan referensi, analisis
materi dan penyusunan laporan kasus ini.
Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi instansi
kepaniteraan klinik FKK UMJ dan RSIJ Cempaka Putih pada umumnya.

Jakarta, 10 Mei 2017

Penulis
BAB I
LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien

Nama : Tn. AP

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 29 Tahun

Alamat : Utan Panjang

No RM : 00-75-74-38

Tgl Masuk : 02 Juni 2017

Ruang perawatan : Zam-zam / 106

No Kamar :1

DPJP : dr. Faisal Syariffudin, Sp. PD

B. Anamnesis

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien di bangsal matahari dua


kelas III, pada tanggal 8 Juni 2017.

a. Keluhan Utama
Demam kurang lebih 1 hari SMRS

b. Keluhan Tambahan
Mual, muntah, dan nyeri kepala

c. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh demam sejak 1 hari SMRS. Demam terus menerus sepanjang hari.
Demam tidak sampai menggigil. Pasien juga mengeluh mual dan muntah. Pasien
muntah setelah makan. 1 hari SMRS pasien mengaku muntah sebanyak 5 kali, muntah
berisi makanan dan cairan, adanya lendir dan darah disangkal. Muntah akan terjadi
setelah pasien mengkonsumsi makanan. Pasien juga mengeluh kepalanya pusing.
Pusing dirasakan paling berat pada bagian belakang kepala seperti tertindih benda
berat. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada sendi atau linu-linu. Pasien juga
mengatakan nafsu makan berkurang sejak pasien demam .
Mimisan (-), gusi berdarah (-), ruam di ekstrimitas dan badan (-), menggigil (-), batuk
berdahak (-) dahak berwarna putih, pilek (-), nyeri telan (-), nyeri ulu hati (-),
kembung (-), riwayat bepergian ke daerah endemis malaria (-), BAK normal, warna
kuning. BAB normal, konsistensi padat, diare (-).

d. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengaku pernah dirawat di RSIJ Cempaka Putih pada tahun 2012 dengan
diagnosa gastritis. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan asma disangkal.

e. Riwayat Penyakit Keluarga


Di keluarga tidak sedang ada yang mengalami keluhan yang sama seperti os. Ibu
pasien memiliki riwayat hipertensi.

f. Riwayat Pengobatan
Os mengaku belum berobat ataupun mengkonsumsi obat apapun untuk mengurangi
keluhan.

g. Riwayat Alergi
Tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan,obat,dan cuaca dingin.

h. Riwayat Psikososial
Os tidak suka makan sayur, os suka makan gorengan,dan kadang-kadang meminum
kopi.

C. Pemeriksaan fisis

Status Generalisata

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis


Tanda-tanda Vital :

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 82 kali/menit,

Laju Pernapasan : 22 kali/menit

Suhu Tubuh : 37.0C

Antropometri:

BB sebelum sakit : 65 kg

BB ketika sakit : 65 kg

TB : 165 cm

Status Gizi

IMT = 65/(1,65 x 1,65)

= 23,87 (Overweight)

Kesan : Normoweight

Kepala :

Bentuk : Normocephal

Rambut : Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Refleks Cahaya


(+/+), Mata cekung (-/-)

Hidung : Normonasi, Sekret (-/-), Epitaksis (-/-)

Mulut : Mukosa bibir kering (-), Lidah kotor (-),Faring hiperemis (-),
gusi berdarah (-)

Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran Tiroid (-)

Thorax :
Paru-paru
o Inspeksi : Simetris, Retraksi (-), tidak ada dada yang tertinggal
o Palpasi : Vocal fremitus normal, nyeri tekan (-), Massa (-)
o Perkusi : sonor di kedua lapang paru.
o Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler, Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Jantung
o Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
o Palpasi : Iktus kordis teraba ICS V-VI linea Aksila anterior sinistra
o Perkusi : Batas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dextra, batas atas
jantung ICS III linea parasternalis dextra, batas kiri jantung ICS V linea
midclavicula sinistra.
o Auskultasi : Suara jantung I dan II regular, Gallop (-), murmur (-)
Abdomen:

- Inspeksi : Abdomen terlihat cembung, supel, massa (-)


- Auskultasi : Bising usus terdengar, kualitas dan kuantitas bising usus normal.
- Palpasi :
o Tidak terdapat Nyeri tekan pada seluruh kuadran abdomen
o Hepar dan lien tidak teraba membesar
- Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen

Ekstremitas superior

Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)

Ekstremitas inferior

Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)

E. Pemeriksaan Penunjang

Hematologi Rutin
Tanggal : 02 Juni 2017, jam 14.45 WIB
Hemoglobin : 14.7 g/dL (13.2-17.3 g/dL)
Leukosit : 4840 /L (3.800-10600 /L)
Hematokrit : 45 % ( 40-52 %)
Trombosit : 239000 /L ( 150.000-440.000 /L)
Eritrosit : 6,49 / L (4.40-5,90 x 106/ L)
MCV : 70 fL (80 100 fL)
MCH : 23 pg (26 34 pg)
MCHC : 32 g/dL (32 36 g/dL)
Natrium (Na) Darah : 137 mg/dL (135-147 mEq/L)
Kalium (K) Darah : 3.7 mg/dL (3.5-5.0 mEq/L)
Klorida (Cl) Darah : 102 mg/dL (94-111 mEq/L)

Hematologi Rutin
Tanggal : 04 Juni 2017, jam 08.43
Hemoglobin : 14.4 g/dL (13.2-17.3 g/dL)
Leukosit : 2040 /L (3800-10600 /L)
Hematokrit : 44 % ( 40-52 %)
Trombosit : 98000 /L ( 150.000-440.000 /L)
Eritrosit : 6,34 / L (4.40-5,90 x 106/ L)
MCV : 69 fL (80 100 fL)
MCH : 23 pg (26 34 pg)
MCHC : 33 g/dL (32 36 g/dL)
SGPT : 61 U/L (9 43 U/L)
Kreatinin Darah: 1,2 mg/dL (< 1,4 mg/dL)
GDS : 87 mg/dL (70 200 mg/dL)

Hematologi Rutin
Tanggal : 05 Juni 2017, jam 08.24 WIB
Hemoglobin : 15.9 g/dL (13.2-17.3 g/dL)
Leukosit : 2560 /L (3.800-10600 /L)
Hematokrit : 46 % ( 40-52 %)
Trombosit : 42000 /L ( 150.000-440.000 /L)
Eritrosit : 6,78 / L (4.40-5,90 x 106/ L)
MCV : 67 fL (80 100 fL)
MCH : 24 pg (26 34 pg)
MCHC : 35 g/dL (32 36 g/dL)

Hematologi Rutin
Tanggal : 05 Juni 2017, jam 18.30 WIB
Hemoglobin : 16.6 g/dL (13.2-17.3 g/dL)
Leukosit : 1650 /L (3.800-10600 /L)
Hematokrit : 50 % ( 40-52 %)
Trombosit : 30000 /L ( 150.000-440.000 /L)
Eritrosit : 7,27 / L (4.40-5,90 x 106/ L)
MCV : 68 fL (80 100 fL)
MCH : 23 pg (26 34 pg)
MCHC : 33 g/dL (32 36 g/dL)

Hematologi Rutin
Tanggal : 06 Juni 2017, jam 08.39 WIB
Hemoglobin : 17,2 g/dL (13.2-17.3 g/dL)
Leukosit : 2330 /L (3.800-10600 /L)
Hematokrit : 52 % ( 40-52 %)
Trombosit : 51000 /L ( 150.000-440.000 /L)
Eritrosit : 7,51 / L (4.40-5,90 x 106/ L)
MCV : 69 fL (80 100 fL)
MCH : 23 pg (26 34 pg)
MCHC : 33 g/dL (32 36 g/dL)

Hematologi Rutin
Tanggal : 06 Juni 2017, jam 19.16 WIB
Hemoglobin : 16,0 g/dL (13.2-17.3 g/dL)
Leukosit : 4270 /L (3.800-10600 /L)
Hematokrit : 46 % ( 40-52 %)
Trombosit : 42000 /L ( 150.000-440.000 /L)
Eritrosit : 6,78 / L (4.40-5,90 x 106/ L)
MCV : 67 fL (80 100 fL)
MCH : 24 pg (26 34 pg)
MCHC : 35 g/dL (32 36 g/dL)

Hematologi Rutin
Tanggal : 07 Juni 2017, jam 09.09 WIB
Hemoglobin : 16.4 g/dL (13.2-17.3 g/dL)
Leukosit : 6030 /L (3.800-10600 /L)
Hematokrit : 48 % ( 40-52 %)
Trombosit :13000 /L ( 150.000-440.000 /L)
Eritrosit : 7.02 / L (4.40-5,90 x 106/ L)
MCV : 69 fL (80 100 fL)
MCH : 23 pg (26 34 pg)
MCHC : 34 g/dL (32 36 g/dL)

Hematologi Rutin
Tanggal : 07 Juni 2017, jam 17:32 WIB
Hemoglobin : 15.6 g/dL (13.2-17.3 g/dL)
Leukosit : 7870 /L (3.800-10600 /L)
Hematokrit : 45 % ( 40-52 %)
Trombosit : 24000 /L ( 150.000-440.000 /L)
Eritrosit : 6,81 / L (4.40-5,90 x 106/ L)
MCV : 66 fL (80 100 fL)
MCH : 23 pg (26 34 pg)
MCHC : 35 g/dL (32 36 g/dL)

Hematologi Rutin
Tanggal : 08 Juni 2017, jam 08:53 WIB
Hemoglobin : 16.0 g/dL (13.2-17.3 g/dL)
Leukosit : 7510 /L (3.800-10600 /L)
Hematokrit : 46 % ( 40-52 %)
Trombosit : 33000 /L ( 150.000-440.000 /L)
Eritrosit : 6,90 / L (4.40-5,90 x 106/ L)
MCV : 67 fL (80 100 fL)
MCH : 23 pg (26 34 pg)
MCHC : 35 g/dL (32 36 g/dL)

Hematologi Rutin
Tanggal : 08 Juni 2017, jam 18:32 WIB
Hemoglobin : 15.0 g/dL (13.2-17.3 g/dL)
Leukosit : 7630 /L (3.800-10600 /L)
Hematokrit : 43 % ( 40-52 %)
Trombosit : 65000 /L ( 150.000-440.000 /L)
Eritrosit : 6,49 / L (4.40-5,90 x 106/ L)
MCV : 66 fL (80 100 fL)
MCH : 23 pg (26 34 pg)
MCHC : 35 g/dL (32 36 g/dL)

F. Resume
Tn. AP datang dengan keluhan febris sejak 1 hari SMRS . Febris terus menerus
sepanjang hari. Pasien juga mengeluh nausea dan vomitus. Pasien juga mengeluh
cefalgia. Cefalgia dirasakan paling berat pada bagian belakang kepala seperti tertindih
benda berat. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada sendi atau linu-linu dan nafsu
makan berkurang sejak pasien demam. Pasien belum mengkonsumsi obat apapun
untuk mengurangi keluhan.
Pada Pemeriksaan fisik ditemukan Tekanan Darah 120/80 mmHg, Nadi 82x/menit,
Napas 22x/menit, suhu 37,0oC dan hasil uji tourniquet +.

Pemeriksaan penunjang laboratorium eritrosit meningkat.

G. Daftar Masalah
- Febris e.c Susp. Dengue Haemorhagic Fever

H. Assesment :
Febris e.c Susp. Dengue Haemorrhagic Fever
S : Demam, Mual, muntah, dan nyeri kepala
O : KU: tampak sakit Sedang Kesadaran : CM
TD: 120/80, HR: 82x/menit, RR: 22x/menit, S: 37,0 oC
Hasil uji tourniquet +
Lab: eritrosit meningkat
A : Susp.dengue haemorhagic fever
P : IVFD RL, PCT 3 x 1, Domperidone 3x1, Anjurkan untuk banyak minum

I. Diagnosis

Diagnosis Utama : Febris susp.Dengue Haemorhagic Fever

J. Penatalaksanaan

Non-medikamentosa

- Tirah baring.
- Banyak minum air putih.

Medikamentosa

- Ringer Laktat 1500 ml


- Paracetamol 3x1
- Domperidone 3x1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Kasus
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien pada
kasus ini dapat didiagnosis sebagai Dengue Haemorhagic Fever.
Dari anamnesis pasien mengeluhkan demam sejak 1 hari SMRS. Demam terus
menerus sepanjang hari. Demam tidak sampai menggigil. Demam pada kasus ini
termasuk pola demam kontinyu. Karena demam dirasakan terus menerus sepanjang
hari dan tidak sampai menggigil. Demam pada tipe ini juga terdapat pada demam
tifoid. Tipe demam pada DHF adalah bifasik yang menunjukkan satu penyakit dengan
2 episode demam yang berbeda. Demam tinggi kemudian hilang dan akan kembali
meningkat atau biasa dikenal dengan camelback fever pattern atau saddleback fever.
Pada kasus ini demam yang terjadi 2 hari mungkin merupakan fase febris awal yang
akan memasuki fase kritis.
Keluhan lain yang memperkuat diagnosis DHF adalah pasien juga mengeluh mual
dan muntah. Setiap setelah habis mengkonsumsi makanan pasien selalu muntah.
Pasien juga mengeluh kepalanya pusing. Pusing dirasakan paling berat pada bagian
belakang kepala seperti tertindih benda berat. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada
sendi atau linu-linu dan nafsu makan berkurang sejak pasien demam.
Diagnosis demam tifoid dapat disingkarkan dari anamnesis karena demam tidak
memberat pada malam hari, tidak adanya keluhan diare maupun konstipasi. Riwayat
makan makanan sembarangan tidak ada.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan Darah 120/80 mmHg, Nadi
82x/menit, Napas 22x/menit, suhu 37,0oC , faring hiperemis, dan hasil uji tourniquet
+.
Diagnosis DBD dapat ditegakkan secara klinis dan laboratoris. Berdasarkan kriteria
WHO 1997, diagnosis DBD secara klinis dapat ditegakkan bila semua hal di bawah
ini terpenuhi:
1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari biasanya bifasik.
2. Terdapat minimal 1 manifestasi perdarahan berikut: uji bendung positif; petekie,
ekimosis, atau purpura; perdarahan mukosa; hematemesis, dan melena.
3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ l).
4. Terdapat minimal 1 tanda kebocoran plasma sebagai berikut:
Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar.
Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan dibandingkan dengan
nilai hematokrit sebelumnya.
Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, hipoproteinemia, dan
hiponatremia.
Pada pasien ini kemungkinan dicurigai sebagai DHF grade 1 dengan gejala demam
dengan dua atau lebih gejala : nyeri kepala,nyeri retro-orbita,myalgia/arthralgia ditambah
dengan tes tourniquet positif dan hasil laboratorium trombositopenia<100.000/ l.
Untuk tatalaksana pada pasien ini termasuk kriteria A. Pasien diharuskan bed rest, pasien
yang datang pada demam <3 hari tanpa adanya tanda kegawatan setiap hari ke sarana
kesehatan untuk diperiksa darah lengkap dan monitoring adanya gejala-gejala dari
warning sign, hal ini dilakukan sampai fase kritis terlewati. Berikan pasien paracetamol
untuk demamnya, dengan dosis 10 mg/kgbb/x, kompres air hangat apabila demam tidak
turun, dilarang memberikan aspirin, ibuprofen atau NSAID lainnya maupun injeksi
intramuskular, hal ini dapat menyebabkan gastritis atau perdarahan.
Prognosis pada pasien ini ditentukan oleh derajat DHF nya, cepat tidaknya penanganan
yang diberikan dan pada pasien ini termasuk grade 1 yang umumnya baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Demam berdarah dengue. Dalam: Sudoyo,
A. et.al. (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi 5. Jakarta: Pusat
Penerbitan IPD FKUI, 2009.p.2773-9.
2. Hadinegoro SRH, Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T. Tata Laksana Demam Berdarah
Dengue di Indonesia. Jakarta: Depkes RI Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan, 2004.
3. Chen K, Pohan HT, Sinto R. Diagnosis dan Terapi Cairan pada Demam Berdarah Dengue.
Medicines 2009:22;1.

Anda mungkin juga menyukai