Anda di halaman 1dari 47

BENJOLAN PADA LEHER

Pembimbing :
dr. Gatot Sugiharto, Sp.B

ANATOMI
Leher dibagi oleh m.sternokleidomastoideus
menjadi 2 segitiga :
1. Trigonum anterior atau medial
- Trigonum submental
- Trigonum digastrikus
- Trigonum karotis
- Trigonum Muskularis
2. Trigonum posterior atau lateral
- Trigonum oksipitalis
- Trigonum supraklavikularis

ANATOMI

KELENJAR LIMFE PADA LEHER

KLASIFIKASI

Struma :
Penyakit graves,
Struma Nodusa,

Kongenital

Kelainan
Lain

Karsinoma
Nasofaring
Karsinoma Tiroid
Karsinoma Laring
Limfoma Maligna:
Limfoma Non
Hodgkin , Limfoma
Hodgkin

Kistik Higroma
Kista Branchial
Kista Ductus
Tiroglosus
Kista Dermoid
Kista Sebasea /
Ateroma

Infeksi

Keganasan

Limfadenitis leher
akut
Limfadenitis TBC
Tiroiditis
Hemangioma

KONGENITAL
1. Kistik Higroma

Merupakan limfangioma
yang timbul dari sisa
saluran limfe pada leher.
Higroma
kista
dapat
berupa kista berdinding
tipis yang bisa terdapat
dari dasar mulut hingga
ke mediastinum.

KONGENITAL
Dapat terjadi pada anak laki maupun anak
perempuan, rasio yang sama
75% kasus terjadi saat lahir maupun masa neonatus.

KONGENITAL
Keluhan
Benjolan dileher yang telah lama atau sejak
lahir tanpa nyeri
Berbentuk kistik, berbenjol-benjol, lunak
Permukaan halus dan lepas dari kulit, sedikit
melekat pd jaringan dasar
Terletak di regio trigonum posterior colli
Gejala gangguan pernapasan pendesakan
sal.nafas
(trakea,
orofaring,
laring)

Gangguan menelan

KONGENITAL
Penatalaksanaan

Eksisi total : Pengambilan massa kista


Eksisi parsial : Bila letak kista di dalam dan
sangat melekat
Pasca bedah : Infiltrasi bleomisin subkutan

KONGENITAL
2. Kista Brankial
Berasal dari tempat sisa
tempat
pembentukan
leher saat masih janin
Berkembang dari arcus ke
II, III, dan IV dan biasanya
terdapat
tonjolan
sepanjang
m.sternocleidomastoideus

KONGENITAL
Anamnesis :

Kista yang merupakan benjolan sejak lahir


Fistul, terletak di depan m.sternocleidomastoideus
Mengeluarkan cairan
Palpasi : Teraba sebagian jaringan fibrotik ditegangkan dgn tarikan ke
arah kaudal.
Penunjang : Fistulografi

Penatalaksanaan
Diekstirpasi bersama saluran menuju orofaring
Insisi multiple sejajar di atas insisi pertama
(stepladder incision).

KONGENITAL
3. Kista ductus tiroglosus
Kista yang terbentuk dari duktus tiroglosus yang
menetap sepanjang alur penurunan kelenjar tiroid,
yaitu dari foramen sekum sampai kelenjar tiroid
sebagian superior didepan trakea.

KONGENITAL
Lokasi yang
sering :
Intra lingual
2,1%
Suprahioid
24,1%
Tirohioid
60,9%
Suprasternal
12,9%

:
:
:
:

KONGENITAL
Gejala
Klinis

Terdapat benjolan di garis tengah leher, di


atas atau dibawah tulang hioid
Benjolan membesar, tidak menimbulkan rasa
tertekan
Konsistensi massa : kistik, berbatas tegas,
bulat, mobile, tidak nyeri, warna kulit sama
sekitarnya
Bergerak saat menelan dan menjulurkan
lidah.
Diameter kista antara 2 4 cm, kadang lebih
besar.

KONGENITAL
Tatalaksana

Insisi dan drainase


Aspirasi perkutan
Eksisi sederhana
Reseksi dan injeksi dengan bahan
skleretorik

KONGENITAL
4. Kista Dermoid

Kelainan
bawaan
yang
timbul
di
daerah
fusi
embrional kulit. Selain di
leher, ditemukan di daerah
kepala.
Kista teraba kenyal, berisi
cairan seperti minyak dan
mengandung unsur adneksa
kulit seperti rambut.
Penanganan : Ekstirpasi

KONGENITAL
5. Kista Sebasea / Ateroma
Kista kelenjar sebasea, terbentuk akibat sumbatan
pada muaranya.
Ditemukan didaerah yang banyak megandung
kelenjar sebasea.
Produk kelenjar : sebum, tertimbun membentuk
tumor bulat, berbatas tegas, berdinding tipis,
bebas dari dasar, melekat pada dermis diatasnya.
Isi kista : bubur eksudat, warna putih abu-abu
berbau asam.
Penatalaksanaan : Eksisi

INFEKSI
1. Limfadenitis Leher Akut

Pembesaran KGB akibat kegagalan mengatasi


infeksi di daerah pertahanan regionalnya.
Di sebabkan oleh infeksi : telinga, gigi,
tenggorokan, hidung.
Mengenai satu atau satu kelompok kelenjar limfe,
unilateral atau bilateral.
Bakteri, virus, protozoa, jamur. Streptokokus beta
hemolitikus grup A atau stafilokokus aureus.

INFEKSI
Penunjang
1. USG : Mengetahui ukuran, bentuk dan
gambaran mikronodular
2. Biopsi : Kegagalan pengobatan setelah 4-6
minggu tidak mengecil
3. Kultur : mengidentifikasi penyebab infeksi

Penatalaksanaa
n
Mengobati dasar sebagai penyebabnya
Dilakukan pembedahan

INFEKSI
2. Limfadenitis TB

Peradangan pada satu atau lebih kelenjar KGB


yang terjadi akibat terjadinya infeksi dari
suatu bagian tubuh maka terjadi pula
peradangan
pada
kelenjar
getahbening
regioner dari lesi primer.
Limfadenitis TB atau TB kelenjar getah bening
termasuksalah satu penyakit TBdi luar paru.

INFEKSI
Sering tanpa tanda TBC paru
Pembesaran KGB, padat/keras multiple
Perilimfedenitis, kelenjar melekat satu sama lain berbentuk
massa
Dapat pula sudah terjadi perkejuan seluruh kelenjar melunak
seperti abses, tidak nyeri.
Bila pecah Sulit sembuh, keluar terus-menerus seperti fistula

Penatalaksanaan :
Obat OAT
Insisi dan drainase
Aspirasi

INFEKSI
3. Tiroiditis

Peradangan tiroid
Penyebab belum pasti diketahui
Lebih banyak menyerang wanita dari pd pria
Radang akut oleh infeksi S. aureus
Subakut umunya infeksi virus di saluran nafas
Menahun : umumnya peyakit autoimun,
kenaikan kadar antibodi
terhadap hormon
tiroid.

INFEKSI
Gejala paling awal :
Hipertiroidisme,
berlangsung
selama
bulan

Gejala ringan : kelelahan,


nafsu makan meningkat,
banyak keringat, gangguan
menstruasi,
iritabilitas
meningkat, gugup, gelisah,
berat badan menurun.

INFEKSI
Tiroiditis Hashimoto
Tiroiditis kronik, infiltasi
limfosi ke sel. kelenjar
tiroid yg menyebabkan
destruksi progresif folikel
kelenjar.
Sering
ditemukan
dan
dijumpai pada wanita.
Nyeri, padat pd palpasi,
nyeri pd penekanan. Awal
eutiroidisme

hipotiroidisme

INFEKSI
4. Hemangioma

Proliferasi
dari
pembuluh
darah yang tidak normal dan
dapat terjadi pada setiap
jaringan pembuluh darah.
Tumor vaskular jinak pada
bayi dan anak.
Penyebab belum jelas.
Angiogenesis
memiliki
peranan
dalam
kelebihan
pembuluh darah. Cytokines,
seperti basic fibroblast growth
factor (bFGF) dan vascular
endothelial
growth
factor
(VEGF)

INFEKSI
Biasanya berjenis kavenosa benjolan lunak,
mengempis bila ditekan dan menggelembung saat
dilepaskan.

Penatalaksanaan :
Ekstirpasi

Bila besar , perlu persiapan : arterigrafi atau


flebografi

NEOPLASMA
1. Carcinoma Nasofaring
Diperkirakan kira-kira 80%-90% keganasan nasofaring
adalah berkembang dari sel epithelium. Terdapat 3
jenis carcinoma nasofaring berdasarkan gambaran
histopatologisnya. Menurut WHO :
- WHO type 1, atau squamous karsinoma sel
- WHO type 2, atau non-keratin carcinoma
- WHO type 3, atau undifferentiated karsinoma

NEOPLASMA
Gejala Klinis
Pada stadium dini : sulit dinilai dan tanda gejala
tidak khas
Perluasan ke arah atas : merasakan diplopia
Ke arah lateral : adanya lendir dibelakang hidung
terus-menerus , rasa penuh ditelinga, berdenging,
otalgia, radang pd telinga tengah.
Stadium lanjut : tumor membesar, meluas ke
koana, mimisan bercampur ingus, gangguan bicara,
bernafas, disfagia, penglihatan dobel.
Metastasis ke KGB dengan benjolan teraba keras
umumnya pd rantai kelenjar limfe jugularis profunda
superior

NEOPLASMA
Penatalaksanaan :
Radioterapi
Diseksi leher,
pemberian
tetrasiklin
Kemoterapi

NEOPLASMA
2. Karsinoma tiroid
Etiologi belum dapat
dipastikan, secara umum
penyebab dari kanker
belum diketahui pasti.
Beberapa faktor
menyebabkan karsinoma
tiroid :
Riwayat radiasi
Riwayat Keluarga
Nodul soliter
Nodul tiroid timbul
relatif cepat dan tidak

Struma pada anak


anak
Struma pada wanita
>45 tahun
Umur < 25 tahun :
50% ganas
Umur < 15 tahun :
75% ganas.

NEOPLASMA

NEOPLASMA

NEOPLASMA
3. Karsinoma Laring
Merupakan keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau
daerah lainnya ditenggorokan
Rasio laki dan wanita = 10 : 15, Usia umumnya antaran 45 75 tahun.
Agent

Ditemukan di / dalam

Asbes

lingkungan, produk pabrik, tambang

Gas mustard

produk pabrik

Nikel

produk pabrik, tambang

Polisiklik hidrokarbon

lingkungan, produk pabrik

Tembakau, nitrosamin

rokok

Minyak, bahan kimia (hidrokarbon, produk pabrik


vinyl, benzen dan sebagainya).

NEOPLASMA
Gejala klinis

Penatalaksanaan

Awalnya suara
serak, dengan gejala
hilang timbul
biasanya di pagi hari
tanpa keluhan batuk
Dibedakan atas :
Karsinoma laring
supraglotik, glotis
dan subglotis

Pembedahan :
Laringektomi
parsial
Laringektomi total
Diseksi leher
radikal
Radiasi
Sitostatika

NEOPLASMA
4. Limfoma Maligna
Merupakan gangguan limfoproliferatif.
Penyebab tidak diketahui, kaitannya dengan virus,
khususnya Epstein-Barr
Adanya peningkatan pada penderita AIDS-HIV
Awal pembentukan tumor gangguan ini pada
jaringan limfatik sekunder (seperti kelenjar limfe
dan
limpa)
dan
selanjutnya
dapat
timbul
penyebaran ke sumsum tulang dan jaringan lain

NEOPLASMA
Limfoma dibedakan atas histopatologi mikroskopi
dari kelenjar limfe :
Limfoma Hodgkin
Limfoma Non Hodgkin
Penunjang : Laparatomi dengan splenektomi dan
biopsi hati
Penatalaksanaan :
bilateral stadium III

Biopsi

sumsung

tulang

Limfoma Non Hodgkin


Merupakan salah satu jenis limfoma maligna atau
keganasan sel limfoid.
Keganasan berasal dari sel limfosit B (85%), limfosit
T atau sel Natural Killer (15%).
Grade LNH :
Low-grade
Intermediate-grade
High-grade
Sering terjadi pada usia > 50 tahun , kecuali LNH
grade high sering pd anak-anak dan usia dewasa
muda, low-grade sekitar 37% dengan usia antara
35-64 tahun.

Gejala klinis :
Low-grade lymphoma :
Limfadenopati difus tanpa
rasa
sakit
dan
dapat
menyerang
satu
atau
seluruh
kelenjar
limfe
perifer
Regresi spontan kelenjar
limfe yang membesar
Gejala konstitusional berupa
demam (>38C), penurunan
berat badan, berkeringat
pada malam hari
Apabila menginfiltrasi atau
menginvasi sumsum tulang
belakang
akan
menyebabkan cytopenia.
Lemah dan lesu

Intermediate-grade
lymphomas & Highgrade lymphomas :

Adenopathy
Gejala konstitusional
Lymphoblastic lymphoma,
high-grade lymphoma,
menunjukkan adanya massa
mediastinum anterior dan
posterior
Pasien dengan limfoma
burkitt menunjukkan adanya
massa abdomen yang besar
dan adanya gejala obstruksi
dari saluran pencernaan
Hidronefrosis obstruksi
terjadi pada penderita
limfoma burkitt akibat
obstruksi dari ureter
Gejala-gejala lain pada
saluran pencernaan, kulit,
tulang, traktus urinarius,
tiroid dan susunan saraf

Limfoma Hodgkin
Penyakit keganasan yang melibatkan kelenjar getah bening
yang ditandai dengan adanya sel Reed Stenberg.
Penyebab belum diketahui, adanya hubungan dengan virus
Ebstein Barr.
Pada pemeriksaan mikroskopis ditemukan DNA virus
Ebstein barr pd sel Reed Stenberg.
Muncul pd berbagai usia, jarang pd usia < 10 tahun,
ditemukan pd usia 20-40 tahun dan > 60 tahun.

Pembesaran KGB yang tidak nyeri, sering dileher kadang


penyebaran sistemik
Symptom B, yaitu demam, keringat malam, penurunan
BB.
Demam Pel- Ebstein suhu tubuh meninggi selama
beberapa hari yang diselingi dengan suhu normal atau
dibawah normal beberapa hari / beberapa minggu.

Stadium

Penyebaran Penyakit

Mengenai kelenjar getah bening pada satu bagian tubuh

II

Mengenai dua atau lebih kelenjar getah bening pada sisi

III

yang sama
Mengenai kelenjar getah bening diatas dan dibawah

IV

diafragma
Mengenai kelenjar getah bening di bagian tubuh lainnya
misalnya sum sum tulang, paru paru, hati

Stadium dikelompokkan lagi menjadi A (tidak adanya) atau


B (adanya) salah satu atau lebih dari gejala berikut :
1) Demam dengan suhu 37,8 C
2) Keringat malam
3) Penurunan BB

Penunjang

Penatalaksanaan

Radioterapi dan kemoterapi


Stad. I dan II : Radioterapi
(90%), Pengobatan 4-5
minggu
Stadium III :
Dengan gejala :
Radioterapi
Tanpa gejala : Kemoterapi
Stad. IV : Kombinasi dengan
obat-obat kemoterapi

Rontgen dada
Limfangiogram
CT-Scan
Scanning galium
Laparatomi

KELAINAN LAIN
1. STRUMA
Definisi
Struma disebut juga goiter Etiologi
adalah
suatu
pembengkakan pada leher Defisiensi iodin intake <
oleh karena pembesaran 50 mcg/hari
kelenjar
tiroid
akibat Kelebihan iodin jarang &
kelainan
glandula
tiroid biasa
pada
pasien
dg
dapat berupa gangguan riwayat
penyakit
tiroid
fungsi
atau
perubahan autoimun sblmnya.
susunan
kelenjar
dan Goitrogen obta, agen
morfologinya.
lingkungan
Dishormogenesis
Fungsi
tiroid
mungkin Riwayat radiasi kepala &
normal (struma non toksik), leher
terlalu aktif (struma toksik), Faktor resiko lai infeksi,
atau
kurang
aktif stres emosi, merokok

Manifestasi Klinis

Pem. Penunjang

Asimptomatis nontoksik
Gejala
sensasi
penekanan dispneu,
disfagia,
radang
tenggorokan

Laboratorium
Radiologi
USG
Scanning tiroid
FNAB

Tatalaksana

Levothyroxin struma eutiroid


jinak
Medis & bedah struma besar,
rumit & ganas
Monitor jaga TSH serum kisaran
rendah utk hindari hipertiroidisme
& aritmia jantung

Operasi disediakan untuk situasi


berikut:
Struma besar dengan kompresi
Keganasan
Ketika bentuk-bentuk terapi tidak efektif
Estetika

Anda mungkin juga menyukai