M.sternocleidomastoid membagi
daerah leher menjadi 2 segitiga
besar, yaitu :
1. Trigonum colli anterior, yang
terdiri dari:
– Tigonum sub mental
– Trigonum digastrikus
– Trigonum Karotis
– Trigonum Muskulari
2. Trigonum colli posterior, yang
terdiri dari :
– Trigonum oksipitalis.
– Trigonum supraklavikularis.
Terdapat 4 saraf superfisial yang Dalam perjalanan ekstra kranialnya, 4
berhubungan dengan tepi posterior nervi kranial terletak di daerah M.
m.sternocleidomastoid Digastricus.
Saraf superfisial yang dimaksud adalah Saraf-saraf cranial yang dimaksud:
: 1. N. Vagus
1. N. Oksipitalis minor (C2) 2.N. Glossopharyngeus
2. N. Auricularis magnus (C2 dan C3) 3. N. Asesorius
3. N.Cutaneus anterior (cutaneus colli, 4.N. Hypoglosus
C2 dan C3).
4. N.Supraklavikularis (C3 dan C4).
Otot-otot di bagian ventral leher terdiri dari :
1. M. Digastricus,
2. M. Sterno hyoid
3. M. Omohyoid
4. M. Sternothyroid
5. M. Thyrohyoid
LETAK
KELENJAR LIMFE RADANG DAN KEGANASAAN PRIMER
Submental Bibir bawah, rongga mulut, kulit
Submandibuler Bibir bawah, rongga mulut, kulit, wajah
Servikal atas Rongga mulut, orofaring, hipofaring
Servikal tengah Hipofaring, pangkal lidah, laring, tiroid
Servikal bawah Hipofaring, tiroid, paru, saluran cerna
(oesofagus, lambung)
Retroklavikula Paru, saluran cerna atas
Oksipital Kulit, tenggorokan
Segitiga belakang Nasofaring, hipofaring, tiroid
VASKULARISASI DAERAH LEHER
Sirkulasi darah arteri
• A. carotis comunis dibagi dua menjadi a. carotis
interna dan a. carotis eksterna.
• A. meningeal cabang a. carotis eksterna dan a.
opthalmica cabang arteri carotis interna.
• A. carotis interna memberikan darahnya pada daerah
kulit kepala dan vicera dari kepala dan leher.
Sirkulasi darah vena
Aliran darah balik dari kepala dan leher dialirkan melalui sistem
jugularis (anterior, eksterna, interna, posterior) dan beberapa
plexus venosus (pterygoid, orbital, vertebral, perilaryngeal,
esophageal).
TUMOR REGIO COLLI
DEFINISI
Setiap massa baik kongenital maupun didapat yang
timbul di segitiga anterior atau posterior leher diantara
klavikula pada bagian inferior dan mandibula serta dasar
tengkorak pada bagian superior.
EPIDEMIOLOGI
Perbandingan dalam jenis kelamin wanita lebih banyak
dari laki-laki = 3 : 1 dengan umur rata-rata 40-70 tahun.
60% penderita kebanyakan datang dengan hanya satu
keluhan, yaitu benjolan di daerah leher.
ETIOLOGI
Divertikulum
Anomali celah
paten duktus
brankial
tiroglosus
Hemangioma Malformasi
dan malformasi limfatik
vaskuler (higroma kistik)
PATOLOGI
Kelainan Kongenital
Neoplasma
TUMOR LEHER LATERAL KISTIK
1. HYGROMA KISTIK
Higroma kistik biasanya
disebabkan karena anyaman
pembuluh limf yang pertama kali
terbentuk di sekitar pembuluh vena
mengalami dilatasi dan bergabung
membentuk jala yang di daerah
tertentu akan berkembang menjadi
sakus limfatikus. Keluhan adalah
adanya benjolan di leher yang telah
lama atau sejak lahir tanpa nyeri atau
keluhan lain.
• Benjolan ini berbentuk kistik, berbenjol-benjol, dan lunak.
Permukaannya halus, lepas dari kulit, dan sedikit melekat
pada jaringan dasar. Kebanyakan terletak di region trigonum
posterior koli. Sebagai tanda khas, pada pemeriksaan
transiluminasi positif tampak terang sebagai jaringan diafan.
• Tatalaksana : Eksisi total merupakan pilihan utama
• Pasca bedah dilakukan infiltrasi bleomoson subkutan untuk
mencegah kekambuhan.
2. LIMFADENITIS TBC
Bakteri dapat masuk melalui
makan ke rongga mulut dan melalui
tonsil mencapai kelenjar limf di leher,
sering tanpa tanda tb. Kelenjar yang
sakit akan membengkak, dan
mungkin sedikit nyeri. Disamping itu
dapat terjadi juga perilimfadenitis
sehingga beberapa kelenjar melekat
satu sama lain membentuk suatu
massa.
Tatalaksana
Pengobatan dilakukan dengan
tuberkulostatik
TUMOR LEHER LATERAL SOLID
1. TORTIKOLITIS
Terjadi karena trauma
persalinan pada kepala letak
sungsang. Bila dilakukan traksi
pada kepala untuk melahirkan
anak dapat terjadi cedera m.
sternokleidomastoideus yang
menimbulkan hematome
sehingga terjadi pemendekan
otot akibat fibrosis. Dapat juga
terjadi akibat tumor pada
m.sternokleidomastoideus.
• Gambaran klinik dapat dijumpai kepala yang miring karena m.
steronokleidomastoideus memendek, dan teraba seperti tali
yang kaku. Bila dibiarkan maka akan menjadi asimetris, tulang
belakang akan scoliosis untuk mengimbangi miringnya
vertebra secara servikalis, dan tengkorak pun akan asimetris
Di daerah leher,
hemangioma biasanya berjenis
kavernosa yang merupakan
benjolan lunak yang mengempis
bila ditekan dan menggelembung
saat dilepaskan lagi. Tumor ini
ditangani dengan ekstirpasi, bila
besar perlu persiapan berupa
arterigrafi atau flebografi
NEOPLASMA
1. NEOPLASMA PRIMER JINAK
• Berbagai macam tumor jinak terdapat di laring,
termasuk polip dan nodulus pita suara.
• Tumor jinak yang paling banyak dijumpai ialah
papiloma. Ini dapat terjadi pada anak, penyanyi, dan
pengajar karena salah guna suara. Biasanya kelainan
yang bertanda suara parau ini dapat regresi spontan
setelah suara diistirahatkan
2. NEOPLASMA PRIMER GANAS (LIMFOMA
MALIGNUM)
a) MORBUS HODGKIN
• Adenokarsinoma Papilare
– Adenokarsinoma papiler adalah jenis keganasan tiroid yang paling
sering di temukan (50-60%).
Radiologi
• Foto polos leher ap dan lateral dengan metode soft tissue technique dengan posisi leher hiperekstensi , bila
tumornya besar. Untuk melihat ada tidaknya kalsifikasi.
• Dilakukan pemeriksaan foto thorax pa untuk menilai ada tidaknya metastase dan pendesakkan trakea.
• Esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda-tanda adanya infiltrasi ke esophagus.
• Pembuatan foto tulang belakang bila dicurigai adanya tanda-tanda metastase ke tulang belakang yang
bersangkutan. CT scan atau MRI untuk mengevaluasi staging dari karsinoma tersebut dan bisa untuk menilai
sampai di mana metastase terjadi.
Ultrasonografi
• Untuk mendeteksi nodul yang kecil atau yang berada di posterior yang secara klinis belum dapat dipalpasi dan
mendeteksi nodul yang multiple dan pembesaran KGB. Di samping itu dapat dipakai untuk membedakan yang
padat dan kistik serta dapat dimanfaatkan untuk penuntun dalam tindakan FNAB.
Scanning tiroid
• Dengan sifat jaringan tiroid dapat mang-up take i 131 maka pemeriksaan scanning ini dapat memberikan beberapa
gambaran aktivitas, bentuk dan besar kelenjar tiroid.