Anda di halaman 1dari 18

Obat-obat anestesi

hipnotik - sedative
Obat-obatan hipnotik sedatif adalah istilah untuk
obat-obatan yang mampu mendepresi sistem saraf
pusat.
Sedatif: substansi yang memiliki aktifitas moderate
yang memberikan efek menenangkan
Hipnotik: Substansi yang dapat memberikan efek
mengantuk dan yang dapat memberikan onset serta
mempertahankan tidur
Benzodiazepine

Obat
hipnotik
-
sedativa

Gol.
Nonbarbiturate - Barbiturate
nonbenzodiazepine
Golongan benzodiazepin

Dipakai sebagai trasqualiser, hipnotik, maupun


sedative
Memiliki efek antikonvulsi dan amnesia
Golongan ini termasuk diazepam dan midazolam
DIAZEPAM

Bersifat asam
Menimbulkan rasa sakit ketika disutikkan
Menimbulkan phlebitis

Premedikasi: iv/im/po/rectal 2-10 mg


Induksi: 0,04 0,2 mg/KgBB
Sedasi: 0,3 0,6 mg/KgBB

E.S
Bradikardi & hipotensi
Depresi pernafasan
Inkontinensia
Ruam kulit
Phlebitis pada suntikan
MIDAZOLAM

Premedikasi: im 2,5 10 mg, p.o 25-40 mg


Induksi: iv 50 350 g/KgBB
Sedasi: i.v 0,5 5 mg/KgBB

E.S obat:
Takikardi, hipotensi
Bronkospasme, laringospasme, apnea dan hipoventilasi
Muntah, hipersalivasi
Ruam, pruritus
KETAMIN

Memiliki efek trias analgesi sekaligus


Menyebabkan katalepsi, analgesik kuat, amnesia, tp efek
sedasinya ringan
Menyebabkan mimpi buruk

Induksi: iv 1 2,5 mg/KgBB


Sedasi dan analgesi: i.v 0,5 1 mg/KgBB

Meningkatkan aliran darah ke otak


Meningkatkan tekkanan darah
Dosis tinggi: depresi pernafasan
Kontraindikasi

Hipertensi tak terkontrol


Eklampsi/preeklampsi
Gagal jantung
Unstable anginaaneurisma intracranial
TIK tinggi
Perdarahan intraserebral
Farmakokinetik

Barbiturat secara oral diabsorpsi cepat dan sempurna dari lambung


dan usus halus kedalam darah. Secara IV barbiturat digunakan
untuk mengatasi status epilepsi dan menginduksi serta
mempertahankan anastesi umum
Barbiturat yang mudah larut dalam lemak, misalnya tiopental dan
metoheksital, setelah pemberian secara IV, akan ditimbun di
jaringan lemak dan otot.
Barbiturat yang kurang lipofilik, misalnya aprobarbital dan
fenobarbital, dimetabolisme hampir sempurna didalam hati
sebelum diekskresi di ginjal
Faktor yang mempengaruhi biodisposisi hipnotik dan sedatif dapat
dipengaruhi oleh berbagai hal terutama perubahan pada fungsi hati
sebagai akibat dari penyakit, usia tua yang mengakibatkan
penurunan kecepatan pembersihan obat yang dimetabolisme yang
terjadi hampir pada semua obat golongan barbiturat
Menghasilkan efek sedativ ringan hingga anestesi
total
Pemberian dosis hipnotik menyebabkan
pengurangan frekuensi nafas
Pemberian dosis tinggi dapat menyebabkan
hipotensi
Indikasi

Tiopental
Di gunakan untuk induksi pada anestesi umum.

Operasi yang singkat (reposisi fraktur, insisi, jahit luka).

Sedasi pada analgesik regional

Mengatasi kejang-kejang pada eklamsia, epilepsi, dan


tetanus
Fenobarbital
Untuk menghilangkan ansietas

Sebagai antikonvulsi (pada epilepsi)

Untuk sedatif dan hipnotik


Alergi barbiturat
Kontra Memiliki penyakit hati atau
ginjal
indikasi Hipoksia
Penderita psikoneurotik

Efek hangover
Nyeri
samping alerg
Propofol

Tidak larut dalam air, warna putih susu agak


kental, PH 7, bersifat hipnotik murni.

Farmakokinetik
Onset kerja cepat
Waktu bangun perempuan lebih cepat
Dimetabolisme di hati

Efek samping obat:


Menurunkan TIK
Depresi pernafasan
Hipotensi
Mual, muntah, hipersalivasi
Dosis dan penggunaan

Induksi: 1 2,5 mg/KgBB


Pasien >60 tahun: 1 mg/KgBB (dengan premedikasi), 1,75 mg/KgBB
(tanpa premedikasi)

Sedasi: 25 75 g/KgBB/jam
FDA merekomendasikan untuk menghindari penggunaan propofol
dalam jangka waktu lama pada anak
American Collage of Critical Care Medicine, merekomendasikan
untuk dilakukan monitoring asidosis, metabolik, dan aritmia.
Kontraindikasi

Status ashmatikus
Porphyria
Anak usia <4 tahun
Tidak ditemukannya vena untuk menyuntik
KETAMIN

Memiliki efek trias analgesi sekaligus


Menyebabkan katalepsi, analgesik kuat, amnesia, tp efek
sedasinya ringan
Menyebabkan mimpi buruk

Induksi: iv 1 2,5 mg/KgBB


Sedasi dan analgesi: i.v 0,5 1 mg/KgBB

Meningkatkan aliran darah ke otak


Meningkatkan tekkanan darah
Dosis tinggi: depresi pernafasan
DEXTROMETHORPHAN

Dextromethorphan (d-isomer dari levophanol) adalah


NMDA antagonis dengan afinitas ringan yang sering
digunakan sebagai penghambat respon batuk di sentral.
Obat ini memiliki efek yang seimbang dengan kodein
sebagai antitusif tetapi tidak memiliki efek analgesik
Tidak seperti kodein, obat ini tidak menimbulkan efek
sedasi atau gangguan sistem gastrointestinal. DMP
memiliki efek euforia sehingga sering disalahgunakan.
Tanda dan genjala penggunaan berlebihan DMP adalah
hipertensi sistemik, takikardia, somnolen, agitasi, ataxia,
diaporesis, kaku otot, kejang, koma, penurunan suhu
tubuh. Hepatotoksisitas meningkat pada pasien yang
mendapat DMP dan asetamenofen.

Anda mungkin juga menyukai