Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PNEUMATIK HIDROLIK

SURVEI SISTEM REM UDARA

PADA TRUCK

Dosen Pembimbing :

Ir. Arino Anzip, M.Eng

Disusun oleh :

M. Khoirul Anwar N. NRP. 2115 030 054


Zendyka Satria B. NRP. 2115 030 056
Bagoes Prawira N. NRP. 2115 030 057
Ridwan Rivai NRP. 2115 030 101

JURUSAN DIII TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami bisa bisa meyelesaikan laporan
survei mengenai sistem rem udara pada truck dengan baik. Semoga laporan ini kami
dapat berguna dan bermanfaat untuk kedepannya.

Laporan mengenai survei rem udara pada truck merupakan bagian tugas dari
matakuliah Pneumatik-Hidrolik di jurusan Teknik Mesin Industri ITS ini. Dalam
pelaksanaannya tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada dosen
Pneumatik dan Hidrolik bapak Ir. Arino Anzip M.Eng beserta teman teman di jurusan
di D3 Teknik Mesin ITS ini.

Akhir kata semoga laporan survei rem udara pada truck ini bermanfaat bagi
mahasiswa ITS.

Surabaya, 30 Mei 2017


DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. 1

Kata Pengantar ................................................................................................ 2

Daftar Isi............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 4

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah........................................................................ 5
1.4 Tujuan....................................................................................... 5
BAB II DASAR TEORI............................................................................... 7

2.1. Sejarah Singkat.......................................................................... 7


2.2. Komponen Dasar Sistem Rem pada Truck............................... 7
2.3. Penjelasan Air Compressor....................................................... 7
2.4. Langkah Pengoprasian Rem Udara........................................... 8
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................. 12

3.1. Gambaran Dasar Sistem Rem Udara......................................... 12


3.2. Keuntungan Sistem Rem Udara................................................ 12
3.3. Fungsi komponen Rem Udara Pada Truck............................... 12
3.4. Desain dan Funsi Rem Udara pada Truck................................ 12
BAB IV PENUTUP....................................................................................... 14

4.1. Kesimpulan............................................................................... 14
4.2. Kritik dan Saran........................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17

LAMPIRAN..................................................................................................... 18
DAFTAR GAMBAR
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam sebuah sistem pengereman pada sebuah kendaraan terdapat beberapa


sistem yang sangat berpengaruh bagi keselamatan pengendara, barang yang dikirim
dan kendaraan itu sendiri. Dan salah satu sistem tersebut adalah sistem rem, dan
sistem rem ini berfungsi untuk mengurangi sampai memberhentikan laju putaran
roda kendaraan.
Dari beberapa sumber yang ada, rem udara adalah awal mula dari bentuk
aplikasi rem otomatis dimana sebagai control mekanisme kerja pada rem tersebut
adalah pengaturan pada katup-katup yang dioperasikan untuk mengatur aliran
udara bertekanan yang dibutuhkan dalam sistem pengereman.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang seperti uraian di atas maka dapat diambil rumusan
masalah diantaranya sebagai berikut :
a. Bagaimana fungsi masing-masing komponen pada rem udara.
b. Bagaimana mekanisme prinsip kerja rem udara
c. Bagaimana penerapan sistem rem udara pada truck.

1.3. Batasan Masalah

a. Komponen-komponen rem udara beserta fungsinya.


b. Prinsip kerja dan cara kerja rem udara pada truck.
1.4 Tujuan

a. Dengan dibuatnya laporan ini, maka agar akan menambah pengetahuan


mengenai penerapan pneumatik pada kehidupan sehari hari
b. Dengan pembuatan laporan survei ini mahasiswa dapat menambah
pengetahuan tentang fungsi setiap komponen dari rem udara dan prinsip
kerja dari sistem rem udara.
c. Dengan pembuatan laporan ini juga setiap mahasiswa dapat mengetahui
aplikasi rem udara pada truck.
BAB II

DASAR TEORI

2.1. Sejarah Singkat

Rem udara awalnya diciptakan oleh insinyur Amerika George Westinghouse


(1846-1914). Pada tanggal 5 Maret 1872, dan Westinghouse dipatenkan sebagai
merk rem udara yang pertama, dan tak lama kemudian Westinghouse mendirikan
perusahaan sendiri, The Westinghouse Air Brake Company, untuk memproduksi
dan mendistribusikan penemuannya. Rem udara menyebar dengan cepat dan hasil
penemuannya digunakan secara luas. Hari ini rem udara dapat ditemukan pada
hampir semua kereta api, bus, dan truk. Meskipun perbaikan telah dilakukan untuk
rancangan Westinghouse yang asli, fungsionalitas dasar dari rem udara tetap tidak
berubah.
Komponen-komponen dasar yang biasa digunakan pada sistem rem udara
truk dan bus, bekerja dengan cara yang sama seperti dalam gerbong kereta.
Pengoprasiannya menggunakan prinsip katup 3/2, dimana udara bertekanan di
dalam pipa-pipa rem atau jalur udara pada rangkaian sistem rem diatur untuk
pengoprasian rem. Hampir semua kendaraan yang dilengkapi dengan roadgoing
rem udara memiliki sistem kendali yang berfungsi untuk menjaga peningkatan dan
penurunan tekanan udara pada sistem rem.

2.2. Komponen Dasar Sistem Rem Udara Pada Truck :

1) Air compressor :
Untuk mengkompresikan udara, sehingga udara tersebut menjadi bertekanan
2) Air compressor governor :
Untuk mengontrol tekanan udara di dalam reservoir supaya tidak melebihi batas
kemampuan tanki yang telah ditentukan (150 psi)
3) Air reservoir tank :
Tempat untuk menyimpan udara bertekanan yang akan digunakan oleh sistem
pengereman
4) Air dryer :
Untuk menjamin kebersihan udara supaya udara yang dialirkan dalam system
adalah udara murni (tidak mengandung uap air).
5) Foot valve (pedal rem) :
Katup control untuk mengoprasikan system rem Ketika depresi, udara
dilepaskan dari reservoir tank
6) Brake chamber :
Menerima tekanan udara dan mendorong mekanisme rem pada drum brake.
7) Brake room :
Sebuah drum brake yang didalamnya terdapat mekanisme rem, sebuah slack
adjuster dan dioprasikan dengan mekanisme cam.
8) Slack adjuster :
Sebuah lengan yang menghubungkan batang pendorong pada s-cam untuk
mengatur jarak antara sepatu rem.
9) Brake S-cam :
Cam berbentuk S yang mendorong sepatu rem sehingga bersinggungan dengan
drum brake
10) Brake shoes :
Sepatu dengan lapisan yang menyebabkan gesekan terhadap drum rem.
11) Return spring :
Sebuah pegas kaku terhubung ke masing-masing sepatu rem yang
mengembalikan sepatu ke posisi semula.

2.3. Langkah Dasar Pengoprasian Rem Udara :

a. Pastikan tekanan operasi minimum untuk kendaraan sistem rem udara tidak
kurang dari 85 psi untuk bus dan 100 psi untuk sebuah truk.

a. Periksa bahwa dibutuhkan waktu tidak lebih dari dua menit untuk tekanan udara
meningkat dari 85 psi ke 100 psi pada 600-900 rpm (Hal ini disebut tekanan
udara tingkat penumpukan).
b. Konfirmasi yang benar governor cut-out tekanan untuk kompresor udara antara
120 psi dan 135 psi. Cut-tekanan adalah 20 psi hingga 25 psi cut-out di bawah
tekanan.
c. Udara dalam sistem rem udara tidak seperti air, terutama di daerah beriklim
dingin di mana es dapat memblokir udara mencapai mekanisme rem dan
menyebabkan roda mengunci. Untuk mencegah masalah ini, banyak dari
sistem-sistem modern memiliki katup drain otomatis terinstal di setiap udara
tangki.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Gambaran Umum Sistem Rem Udara

Rem udara adalah sistem rem yang pengoperasiannya menggunakan udara


yang bertekanan dimana rem ini memanfaatkan energi udara bertekanan untuk
menjalankan sistem pengereman. Awalnya sistem rem ini dikembangkan dan
digunakan pada kereta api, untuk menggantikan sistem rem mekanik secara
individu, yang artinya satu tuas hanya untuk mengerem satu roda.
Dengan diciptakannya sistem rem udara ini kita hanya perlu menekan satu
tombol atau pedal untuk membuka katup-katup agar udara bertekanan mengalir
pada sistem rem ini sehingga brake chamber mengaktifkan brake house, sampai
terjadi proses pengereman. Intinya dengan menggunakan energi sekecil mungkin
kita dapat melakukan pengereman untuk daya besar dengan bantuan udara
bertekanan
Prinsip rem yaitu kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila
mesin dibebaskan ( tidak dihubungkan ) dengan pemindah daya, kendaraan
cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi, dengan maksud untuk
menurunkan kecepatan gerak kendaran hingga berhenti. Mesin mengubah energi
panas menjadi energi kinetik ( gerak ) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya,
rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan
kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan
penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman ( bracking effect )
diperoleh adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek. Supaya saat
pengereman tidak mengeluarkan tenaga yang besar, maka dibuatlah suatu sistem
pengereman yang memakai tenaga tekanan udara,sistem ini disebut sistem rem
tekanan udara atau lebih dikenal rem udara atau rem pneumatik. Sistem rem udara
dilengkapi dengan sebuah kompresor, gunanya untuk menghasilkan udara
kompresi. Kompresor itu digerakkan oleh mesin kendaraan. Tiap-tiap roda
dilengkapi dengan pesawat rem mekanik, poros kunci-kunci rem dilengkapi dengan
tuas yang berhubungan dengan batang torak dari silinder-silinder udara. Didalam
silinder udara tidak diperkenankan ada kebocoran, kebocoran udara dapat
mengakibatkan berkurangnya daya pengereman.
3.2. Keuntungan Sistem Rem Udara

A. Merupakan media/fluida kerja yang mudah didapat dan mudah diangkut.


1) Udara tersedia dimana saja dalam jumlah yang tak terhingga.
2) Saluran-saluran balik tidak diperlukan karena udara bekas dapat dibuang
bebas ke atmosfer, sistem elektrik dan hidrolik memerlukan saluran balik.
3) Udara bertekanan dapat dialirkan dengan mudah melalui saluran-saluran
dengan jarak yang panjang, jadi pembuangan udara bertekanan dapat
dipusatkan. Dalam satu sumber tekanan, udara pada setiap cabang yang
belum melalui penampang mempunyai tekanan udara yang sama. Melalui
saluran-saluran cabang dan pipa-pipa selang, energi udara bertekanan dapat
disalurkan kemana saja dalam sistem rem tersebut.

B. Dapat disimpan dengan mudah


Sumber udara bertekanan ( kompresor ) hanya menyalurkan udara
bertekanan sewaktu udara bertekanan ini perlu digunakan. Jadi kompresor tidak
perlu bekerja seperti halnya pada pompa peralatan hidrolik.

C. Bersih dan kering


1) Udara bertekanan yang digunakan adalah udara bersih. Kalau ada kebocoran
pada saluran pipa, benda-benda kerja maupun bahan-bahan disekelilingnya
tidak akan menjadi kotor.
2) Udara bertekanan yang digunakan juga merupakan udara kering, sehingga
tidak menimbulkan korosi pada saluran-saluran yang terbuat dari logam

D. Tidak peka terhadap suhu


1) Udara bersih ( tanpa uap air ) dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu
yang tinggi atau pada suhu rendah, jauh di bawah titik beku
2) Udara bertekanan juga dapat digunakan pada tempat-tempat yang sangat
panas, misalnya untuk digunakan pada tempa tekan, pintu-pintu dapur pijar,
dapur pengerasan atau dapur lumer.
3) Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman
dalam lingkungan yang panas sekali, misalnya pada industri-industri baja
atau bengkel-bengkel tuang ( cor ).
E. Aman terhadap kebakaran dan ledakan
1) Keamanan kerja serta produksi besar dari udara bertekanan tidak
mengandung bahaya kebakaran maupun ledakan.
2) Dalam ruang-ruang dengan resiko timbulnya kebakaran atau ledakan atau
gas-gas yang dapat meledak dapat dibebaskan, alat-alat pneumatik dapat
digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas. Dalam ruang
seperti itu kendali elektrik dalam banyak hal tidak diinginkan.

F. Tidak diperlukan pendinginan fluida kerja


Pembawa energi ( udara bertekanan ) tidak perlu diganti sehingga untuk ini
tidak dibutuhkan biaya. Minyak setidak-tidaknya harus diganti setelah 100
sampai 125 jam kerja.

G. Rasional ( Menguntungkan )
1) Pneumatik adalah 40 sampai 50 kali lebih murah daripada tenaga otot. Hal
ini sangat penting pada mekanisasi dan otomatisasi produksi.
2) Komponen-komponen untuk peralatan pneumatik tanpa pengecualian adalah
lebih murah jika dibandingkan dengan komponen-komponen peralatan
hidrolik.

H. Kesederhanaan ( Mudah Pemeliharan )


1) Karena konstruksi sederhana, peralatan-peralatan udara bertekanan hampir
tidak peka gangguan.
2) Gerakan-gerakan lurus dilaksanakan secara sederhana tanpa komponen
mekanik, seperti tuas-tuas, eksentrik, cakera bubungan , pegas, poros sekrup
dan roda gigi.
3) Komponen-komponennya dengan mudah dapat dipasang dan setelah dibuka
dapat digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.

I. Dapat dibebani lebih


1) Alat-alat udara bertekanan dan komponen-komponen berfungsi dapat
ditahan sedemikian rupa hingga berhenti. Dengan cara ini komponen-
komponen akan aman terhadap pembebanan lebih. Komponen-komponen ini
juga dapat di rem sampai keadaan berhenti tanpa kerugian.
2) Pada pembebanan lebih alat-alat udara bertekanan memang akan berhenti,
tetapi tidak akan mengalami kerusakan. Alat-alat listrik terbakar pada
pembebanan lebih.
3) Suatu jaringan udara bertekanan dapat diberi beban lebih tanpa rusak.

3.3. Fungsi dasar Komponen Rem Angin pada Truck

A. Gambar Skematik Mekanisme Rem Udara pada Truck

B. Fungsi Fungsi dari Komponen Rem Udara pada Truck :

1. Kompresor :
Fungsi kompresor adalah menyediakan udara bertekanan yang akan
dialirkan ke dalam sistem.
2. Governor :
Komponen yang mengontrol tekanan udara minimum dan maksimum
di dalam sistem dengan pengontrolan katup unloader pada kompresor.
3. Reservoir :
a) supply : untuk menyimpan tekanan udara dan menyuplai udara ke
reservoir primer dan sekunder.
b) Reservoir udara primer : fungsi reservoir ini adalah untuk menyimpan
udara dalam sistem primer atau pada rangkaian aksel belakang.
c) Reservoir sekunder : reservoir ini adalah tempat penyimpanan udara
untuk rem sekunder atau rem aksel kemudi.
4. Saluran buang manual :
Untuk membuang uap air dalam reservoir secara manual.
5. Katup Pengaman :
Untuk melindungi sistem apabila tekanan pada tangki naik melebihi 150
Psi
6. Sakelar Peringatan Tekanan Rendah :
Sistem yang akan menyalakan lampu dan atau sistem alarm apabila
tekanan udara dalam sistem turun dibawah 60 Psi.
7. Check Valve Satu Arah :
Sistem yagn akan membiarkan udara mengalir hanya dengan satu arah.
Check Valve ini memisahkan sistem primer dengan sistem sekunder
8. Alat Ukur Tekanan Udara :
Komponen yang memberitahukan operator tentang tekanan yang tersimpan
dalam setiap sistem
9. Check Valve Dua Arah :
Komponen akan mengambil udara dari tekanan tertinggi yang berasal dari
dua sumber dan mengirimnya ke dalam satu port pengiriman
10. Katup Relai :
Komponen yang digunakan untuk mengurangi waktu tertinggal (lag time)
dengan cara mempercepat aplikasi rem
11. Katup injak :
Untuk membuka dan menutup aliran udara atau mengoprasikan system rem
udara melalui kerja pedal
12. Service Brake Chamber :
Komponen untuk mengubah tekanan udara menjadi tekanan mekanis
13. Spring Brake Chamber :
Komponen yang merupakan ruang piggy back yang secara mekanis akan
menggunakan dan menahan komponen dalam posisi terparkir
14. Katup Kontrol Tekan Tarik :
Komponen yang digunakan untuk mengontrol penggunaan dan pemakaian
rem parkir traktor, suplai udara untuk sistem kontrol parkir digabungkan
dengan udara yang berasal dari reservoir primer dan sekunder supaya jika
satu reservoir rusak, maka reservoir yang masih berfungsi akan menjaga
rem pegas dalam posisi terlepas
15. Katup Rasio Otomatis :
Komponen yang mengurangi tekanan aksel depan terhadap roda depan
dibawah kondisi pengereman yang normal, dari 0 sampai kira-kira 40
Psi.
16. Katup Rem Pegas Traktor :
Komponen yang akan mengembalikan rem pegas ke service brake dengan
mengontrol pembuangan udara dari ruang rem pegas jika ada kerusakan
pada sistem primer.
17. Katup Relai Emergensi atau Parkir :
Merupakan komponen relay dan ini akan beroperasi dengan cara yang
sama dengan relai servis, kecuali jika dalam aplikasinya digunakan pada
rangkaian rem parkir
18. Katup Kontrol Trailer :
Komponen untuk mengoperasikan rem servis trailer secara bebas dari rem
servis traktor
19. Katup Pelindung Traktor :
Komponen untuk mengisolasi sistem udara traktor jika terjadi kekurangan
udara secara tiba-tiba pada trailer atau kerusakan pada traktor trailer
20. Service Glad Hand :
Komponen untuk mentransfer udara dari sistem servis traktor ke sistem
servis trailer
21. Supply Glad Hand :
Komponen untuk mentransfer suplai udara untuk trailer yang berasal dari
traktor ke trailer

3.4. Desain Rem Udara dan Funsinya

Sebuah sistem rem udara tekan dibagi menjadi sistem pasokan dan sistem
kontrol. Sistem pasokan bekerja mengkompresi udara, menyimpan dan
menyediakan udara bertekanan tinggi ke sistem kontrol serta udara tambahan yang
dioperasikan untuk membantu system-sistem yang lain yang membutuhkan media
udara.

A. Sistem pasokan ( supply sistem )


Sistem pasokan adalah sebuah sistem yang bertugas untuk mensuplai udara
bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor untuk didistribusikan menuju ke
reservoir tank. Udara yang akan dikompresikan sebelum didistribusikan ke
reservoir tank terlebih dahulu dilewatkan ke sistem pendingin udara dan
pengering udara (cooling coil and air dryer) yang akan menghilangkan kadar air
dalam udara, pada sistem ini juga terdapat pressure regulator and safety valve.
Sebagai pengganti air dryer pada supply system dapat juga dipasang anti freeze
and oil separator. Setelah melewati itu semua lalu udara yang terkompresi
tersebut disimpan dalam tangki penyimpanan yang mana akan didistribusikan
melalui empat jalur katup pengaman menuju brake circuit air reservoir depan
dan belakang, parking brake reservoir dan auxyliary air supply distribution
point.

B. Sistem Kontrol
Sistem kontrol dibagi lagi menjadi dua layanan rangkaian rem: rangkaian
rem parkir dan trailer rangkaian rem. Rangkaian rem ganda ini lebih lanjut
dibagi menjadi roda depan dan belakang yang mana rangkaian tersebut akan
menerima udara tekan dari masing-masing tangki udara yang berguna untuk
menambah keamanan dalam kasus kebocoran udara. Layanan rem diterapkan
melalui katup udara pada pedal rem yang mengatur kedua sirkuit.
1) Rem parkir adalah udara jenis rem dioperasikan berdasarkan oleh gaya pegas
pada silinder dan diatur oleh tangan melalui katup kontrol udara tekan.
2) Rem trailer langsung terdiri dari dua sistem baris: baris suplai (ditandai
merah) dan kontrol terpisah atau saluran layanan (ditandai biru). Dari jalur
suplai udara yang diterima dari tangki udara melalui katup relay kontrol dan
garis kontrol diatur melalui trailer katup relay rem. Sinyal operasi bagi relay
yang disediakan oleh penggerak katup udara pedal rem, layanan trailer
kendali rem tangan.

C. Prinsip Kerja
Rem udara pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang sama, udara
bertekanan dikumpulkan dalam reservoir atau silinder. Ketika sebuah tombol
ditekan, udara yang dipaksa keluar dari reservoir dan ini mendorong piston
yang menekan sepatu rem ke roda atau as roda. Sama seperti rem lainnya
sebenarnya apa yang menyebabkan kendaraan untuk berhenti adalah gesekan
antara sepatu rem dan roda. Satu-satunya hal yang membedakan rem udara dari
rekan-rekan hidrolik atau mekanik adalah gaya yang mendorong sepatu rem.

D. Rem Parkir
Rem pegas digunakan pada saat memarkir dan pemakaian darurat. Rem
pegas dipakai secara mekanik, ditahan secara mekanik, dan dilepas dengan
menggunakan udara. Tekanan udara yang disalurkan ke diafragma rem pegas
biasanya berasal dari tombol (button) berwarna kuning yang dapat ditarik atau
ditekan terletak pada bagian dash board. Ini merupakan udara/udara gabungan
(primer/sekunder).

E. Pemakaian Darurat
Ketika tekanan udara di dalam ruang rem pegas (spring brake cavity) atau
yang berada di saluran manapun yang dihubungkan ke emergency port) turun
hingga di bawah 55 Psi, park brake control valve akan bekerja melepaskan
tekanan dari spring brake chamber dan rem pegas secara otomatis akan
memasuki posisi park yang disebabkan oleh spring (pegas) tersebut.
Tujuan/fungsi dari perangkat rem jenis "S" cam atau wedge adalah untuk
mengontrol gerakan mekanis sepatu rem atau bagian-bagian rem. "S" cam dan
wedge brakes (rem wedge) dioperasikan dengan ruang rem service

F. Identifikasi tiap-tiap perangkat


1) S-Cam digunakan pada rem sepatu jenis (shoe type brakes) dengan
kombinasi slack adjuster.
2) Wedge brake digunakan pada rem jenis sepatu (tanpa slack adjuster).
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran dan Kritik

Anda mungkin juga menyukai