Anda di halaman 1dari 10

A.

Tujuan
1. Mempelajari pengaruh kondisi lingkungan fisik terhadap sifat-sifat fisik lapisan-lapisan
tanah dalam profil
2. Menentukan lokasi/lapisan tanah yang akan diambil untuk pengukuran/analisa sifat
fisik, kimia dan biologi tanah

B. Alat-alat
- Ring sample yang dilengkapi sepasang tutup
- Sekop dan pisau
- Bor tanah
- Kantong plastic

C. Langkah kerja
Profil Tanah
1. Bersihkan dan ratakan tanah secara vertical
2. Amati lapisan-lapisan tanah dari yang paling atas sampai yang terbawah
3. Buat garis horizontal di tiap lapisan, ukur berapa tebalnya (m) dan tetapkan horizon
tanahnya
4. Pada tiap lapisan ambil sebagian tanah dengan pisau untuk dianalisis tekstur, struktur
dan pH tiap lapisan
Tabel Pengamatan Profil Tanah:
Lapisan/Horison Kedalaman (m) Tekstur Struktur pH
Pengambilan contoh tanah utuh / tak terusik
1. Ratakan dan bersihkan lapisan tanah yang akan diambil, bila tanah kering siram dulu
permukaan tanah dengan air dan tunggu hingga sekitar kapasitas lapang.
2. Pasang ring sample dengan bagian yang tajam menghadap kebawah kemudian tekan
ring sample tegak lurus dengan permukaan tanah (vertikal) hingga kedalaman
tertentu (top soil).
3. Keluarkan ring sample yang berisi tanah secara hati-hati agar tanah dalam ring
sample tidak rusak. Ratakan kedua sisi vertikal secara hati-hati dengan pisau, hindari
semaksimal mungkin melakukan tekanan terhadap tanah dalam ring.
4. Tutup ring sample dengan tutupnya dan beri label/kode, simpan dalam kotak ring
sample.
5. Untuk pengambilan selanjutnya (pada kedalaman berikutnya), perlebar bekas lubang
pengambilan yang pertama secara horizontal, kemudian ulang perlakuan no. 2 4,
demikian seterusnya sampai kedalaman yang dikehendaki.

Pengambilan contoh tanah terusik dan agregat utuh


1. Gali tanah sampai kedalaman yang diinginkan.
2. Ambil gumpalan- gumpalan tanah yang dibatasi dengan bidang belah alami (agregat
utuh), masukkan kedalam kantong plastik dan beri label/kode. Usahakan agregat-
agregat tersebut tetap utuh selama pengangkutan.
3. Sisa-sisa contoh agregat dapat digunakan sebagai contoh tanah terusik.
A. Tujuan
1. Mengenal beberapa alat yang digunakan untuk penetapan kadar lengas tanah
2. Memahami konsepsi kandungan lengas tanah kaitannya dengan analisis fisika maupun
kimia tanah yang didasarkan pada berat kering oven.

B. Alat-alat
- Cawan aluminium
- Oven
- Timbangan analitis
- Desikator
C. Langkah kerja
1. Tentukan berat cawan aluminium kosong (a) gr
2. Ambil contoh tanah kering angin dan masukkan dalam cawan aluminium, timbang
beratnya (b) gr
3. Masukkan cawan aluminium yang berisi tanah (no.2) ke dalam oven dengan suhu (103-
105)oC selama 4 jam
4. Keluarkan dari oven dan masukkan ke dalam desikator selama 15 menit, kemudian
timbang (c) gr

D. Perhitungan
Berat air = kehilangan air selama di oven (b - c)
Berat tanah kering oven = (c - a)

( )
% KL = % = (105) = 100%
()

A. Tujuan
1. Mengenal cara kerja penetapan tekstur dilapang (kualitatif)
2. Memahami konsepsi tekstur tanah berkaitan dengan dinamika air dalam tanah

B. Alat-alat
1. Pisau
2. Botol semprot

C. Langkah kerja
Tanah dibuat pasta

N
bentuk bola 2 cm sand

N
bentuk pita 7 cm loamy sand

didorong
sampai
patah

loam clay loam clay


< 2,5 cm 2,5 - 5 cm > 5 cm

pasir debu samarasa pasir debu samarasa debu lekat

sandy loam silty loam loam sandy clay silty clay clay loam silty clay clay
loam loam

A. Tujuan
1. Mengenal cara kerja penetapan struktur tanah dilapang
2. Memahami konsepsi struktur tanah berkaitan dengan dinamika air dalam tanah

B. Alat-alat
1.Pisau

C. Penilaian struktur di lapang


Penilaian struktur tanah di lapang dibedakan menurut derajat struktur, ukuran dan
bentuk agregat.
Derajat struktur : merupakan kuat lemah nya agregat tanah terhadap gaya dari luar dan
diberi criteria angka 0 3
0 : very weak/sangat lemah, agregasi tak dapat diamati, baik yang
masif maupun berbutir tunggal
1 : weak/lemah, mudah hancur menjadi pecahan yang lebih kecil
apabila tersentuh
2 : moderat/cukup, membentuk ped yang jelas dan masih dapat di
pecah
3 : strong/kuat, membentuk ped yang tahan lama, jika dipecah
dengan jari agak terasa ada tahanan
Bentuk agregat : Pl : platy/lempeng, ukuran horizontal > vertikal
P : prismatic/prisma, ukuran vertical > horizontal dan bentuk ujungnya
persegi
Cp: columnar prismatic/tiang, seperti prisma ujungnya membulat
B : blocky/gumpal, kubus, ukuran vertical = horizontal, bentuk
ujungnya menyudut
Sb: sub angularblocky/gumpal membulat, seperti kubus hanya
ujungnya membulat
g : granular/berbutir-butir, berbentuk butiran-butiran lepas
cr: crumb/remah, berbentuk butir-butir yang saling berikatan seperti
irisan roti
l : loose/lepas-lepas, butir tunggal, tidak membentuk agregat
m: massive/mampat, pejal, merupakan kesatuan ikatan partikel tanah
yang mampat

Ukuran agregat menurut bentuknya :


Prisma, Gumpal, gumpal Remah, lepas-
Lempung
Tiang Menyudut lepas
Ukuran (mm) Ukuran (mm)
VF, sgt halus < 10 <5 <1 VF, sgt tipis <1
F, halus 10 20 5 10 12 F, tipis 1-2
M, medium 20- 50 10 20 25 M, medium 2-5
C, kasar 50 100 20 50 5 10 C, tebal 5 - 10
VC, sgt kasar >100 > 50 > 10 VC, sgt tipis > 10

Berat jenis volume/ bulk density (BV)

A. Tujuan
1. Mengenal cara kerja penetapan berat jenis volume/bulk density (BV)
2. Memahami konsepsi berat jenis volume/bulk density (BV) kaitannya dengan
dinamika air dalam tanah
B. Alat-alat
1. Ring sample
2. Timbangan analitis
3. Oven
4. Desikator

C. Langkah kerja
1. Timbang berat ring sample yang berisi tanah (b) gr
2. Masukkan ring tersebut ke dalam oven dengan suhu 105oC selama 24 jam dan
timbang (c) gr
3. Bersihkan tanah dalam ring, kemudian timbang ring kosong (a) gr
4. Ukur volume ring sample dan ini menyatakan volume tanah (d) cm3

D. Perhitungan

( ) g
BV = = ( 3)
cm

Berat jenis partikel/particle density (BJP)

A. Tujuan
1. Mengenal cara kerja penetapan berat jenis partikel/particle density (BJP)
2. Memahami konsepsi berat jenis partikel/particle density (BJP) kaitannya dengan
dinamika air dalam tanah

B. Alat-alat dan Bahan


1. Picnometer kering dan bersih
2. Timbangan analitis
3. Hotplate
4. Tanah kering angin halus
5. Aquadest

C. Langkah kerja
1. Siapkan dan timbang picnometer yang bersih dan kering (Wa) gr
2. Isikan 10 gr tanah kering angin, bersihkan bagian luar dan leher picnometer,
kemudian tutup dan timbang (Wb) gr
3. Isikan aquadest setengah sambil membilas tanah yang menempel pada leher
picnometer
4. Untuk mengeluarkan udara yang terjerap di dalam tanah, didihkan picnometer
perlahan-lahan selama beberapa menit sambil sekali-kali digoyang dengan hati-
hati untuk mencegah hilangnya tanah
5. Dinginkan picnometer beserta isinya sampai mencapai suhu ruangan, kemudian
tambahkan aquadest sampai batas volume, tutup dan bersihkan bagian luar
picnometer dengan lap kering/tissue, kemudian timbang (Wsw) gr.
6. Keluarkan isi picnometer, cuci kemudian isi dengan aquadest dingin yang telah
dididihkan sampai batas volume, tutup dan bersihkan bagian luar picnometer
dengan lap kering atau tissue kemudian ditimbang (Ww ) gr
7. Dari sample yang sama tentukan kadar airnya.

D. Perhitungan

W (Ws Wa)
=
{(Wsw Ww) (Ws Wa)}

Keterangan : p = Kerapatan partikel = berat jenis partikel


w = Kerapatan air = berat jenis air
Wa = Berat picnometer kosong
Wb = Berat picnometer dan sample tanah kering angin
Wsw = Berat picnometer, sample tanah dan air
Ww = Berat picnometer dan air pada suhu kamar (30oC)
Ws = Berat picnometer dan sample (105oC)
= Wb {% ka. Massa x (Wb Wa)}

Ruang Pori Total Tanah (Porositas Total Tanah)

Ruang pori total tanah merupakan perbandingan antara volume pori dengan total
tanah, yang dinyatakan dalam %.


Pori Total = ( 1 ) 100%

Anda mungkin juga menyukai